Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi Sambungan Susut

Elemen mesin adalah bagian dari komponen tunggal yang dipergunakan pada
konstruksi mesin, dan setiap bagian mempunyai fungsi pemakaian yang khas.

Dalam sub bab ini, kita akan lebih mendetail untuk mempelajari sambungan
susut. Sambungan susut adalah sambungan logam, biasanya berasal baja, yang
dibangun dengan menggunakan sifat ukuran suatu benda akan berubah bila suhunya
berubah. Penyambungan dengan cara demikian banyak dilakukan pada sambungan
antara roda dengan poros, roda dengan cincin roda dan sebagainya,
B. Uraian Bahan dan Kegunaan
 Uraian Bahan
Untuk mendapatkan bagian mesin yang sesuai dengan kekuatannya, dilakukan
pemilihan bahan dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban serta
tegangan yang terjadi. Misalnya kekuatan direncanakan harus lebih kecil dari
kekuatan bahan yang ditentukan dengan faktor keamanan sesuai dengan
kebutuhan.
 Kegunaan Sambungan Susut
Suatu konstruksi bangunan baja tersusun atas batang­batang baja yang digabung
membentuk   satu   kesatuan   bentuk   konstruksi   dengan   menggunakan   berbagai
macam teknik sambungan. Adapun fungsi / tujuan sambungan baja antara lain :
 Untuk   menggabungkan   beberapa   batang   baja   membentuk   kesatuan
konstruksi sesuai kebutuhan.
 Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal,
dan sebagainya).
 Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.
 Untuk   memudahkan   penggantian   bila   suatu   bagian   /   batang   konstruksi
mengalami rusak.
 Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi yang
dapat bergerak misalnya peristiwa muai­susut baja akibat perubahan suhu

C. Rumus dan Penunjuknya


Perhitungan ini tidak dapat dipakai dan perlu diperhatikan penyelidikan-penyelidikan
baru yang telah menghasilkan rumus-rumus dengan :

- Mengabaikan pengauh tarikan dalam paku

- Menganggap beban-beban ideal plastis

Peraturan sambungan paku menurut PKK I adalah sebagai berikut :


1. Paku yang dipergunakan dapat mempunyai tampang melintang yang berbentuk
bulat persegi atau beralur lurus.

2. Kekuatan paku bertampang bulat diberikan dalam daftar V PKKI di bawah ini
dan berlaku untuk tebal kayu seperti tertera dalam daftar tersebut. Kekuatan paku
tersebut tidak tergantung dari besar sudut yaitu sudut antara arah gaya dan arah
serat kayu.

3. Untuk sambungan yang menyimpang dari Daftar Va dapat dipakai rumus-


rumus di bawah ini dengan mengingat syarat-syarat ukuran paku seperti tertera
dalam gambar 4 dan syarat-syarat kd dalam Daftar Va.

a. Sambungan bertampang satu

1
S bd  kd b  7d
2

S  3,5 d 2  kd 7d  b

paku paku paku paku paku tampang


satu
tampang tampang tampang tampang 1 > 2,5b 1
Satu satu satu satu 1 > 2,5b 2
1> 25b 1 1> 25b 1 b 1 + b 2 > 1 > 2,5b 1 1>b 1 + b 2+ 3 1

1>25b 1 1>b 1 +b 2 +3d 1>b +b 2 +3d


1 paku
b1 b2 b1 b2 b1 b2 b1 b2 tampang dua
b1 b2 b2
b 1= b 2 b 1< b 2 b 2 <15 b 1 b 2 > 15b 1 b 1 = b 2< b 3
A C B D E
paku tampang dua > b1 > b1 > b1
> b1 paku paku paku
1 >2b 1 +b 2
tampang dua tampang dua tampang dua
d !>2b 1 +b 2 !>2b 1 +b 3 !>2b 1 +b 2
1>b 1 +b 2
1>2,5b 1
paku tampang satu b1 b2 b3 b1 b2 b3 b1 b2 b3
b1 b2 b3
b 1 <b 2 -b 3 b 1 <b 2 <b 3 b 1 <b 2 <b 3 b 1 <b 2 <b 3

F G H I

b. Sambungan bertampang dua:

1
S bd  kd b  7d
2
D. Macam – Macam Sambungan
S  3,5 d 2  kd 7d  b

Berikut ini elemen – elemen sambungan meliputi :

 Sambungan susut dan tekan


 Sambungan paku keling
 Sambungan ulir sekrup
 Sambungan baut dan pin
 Sambungan pengelasan
 Sambungan solder dan brazing Sambungan Adhesif

E. Contoh Soal

Sebuah cincin baja 50 akan disambungkan ke roda besi tuang 38,dengan cara tekan.
Diameter luar roda 400 mm, tebal 70 mm, tebal cincin 30 mm, modulus elasitas
baja E 2.100.000 kg/mm2, ukuran tekan dibuat 0,1 mm, koefisien gesek antara bidang
tekan 0,5. Tentukan gaya tekan sambungan dan tahanan geseknya?
Penyelesaian :
σc 1 σc 2.100.000 kg/mm2
εc = ..................atau .................... = ....................... atau σc = ............................
Ec 4.000 2.100.000 kg/mm2 4000

= 525 kg/mm2
dengan demikian σc yang merupakan tegangan tarik σt = 525 kg/mm2
Tebal cincin roda 30 mm lebar 70 mm, dari perhitungan dapat diperoleh σt =
525 kg/mm2 maka besar gaya tekan pada penampang tersebut,

F = 2 x A x σt = 2 x 70 mm x 30 mm x 525 kg/mm2 = 22050 kg

Tekanan rata-rata luas proyeksi bidang lengkung cincin roda terhadap roda,

F 22050 kg
p = ------ = --------------------- = 78,75 kg/mm2
dxl 400 mm x 70 mm
Luas bidang cincin sebelah dalam,
A = π x d x l = 3,14 x 400 mm x 70 mm = 879,2 mm2
Besar tekanan cincin terhadap roda,
Ft = A x p = 879,2 mm2 x 78,75 kg/mm2 = 69237 kg
Besar tahanan gesek yang terjadi,
W = Ft x μ = 69237 kg x 0,5 = 34618 kg.
Jadi gaya tekan sambungan = 69.237 kg, dan kemampuan sambungan terhadap
gaya gesek 34618 kg, dianggap cukup memadai.
SAMBUNGAN SUSUT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pengendalian dan


Pengaturan Dosen Pengampu Drs. Murdani, M.Pd

Disusun Oleh :
Leonardus Dimas Bima Saputra 5212412042
Fajar Istu Prasetya 5212412043
Mochamad Taufiq Ichsan 5212412045
Khairul Vandyhantoro 5212412059

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

Anda mungkin juga menyukai