Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Tujuan : Untuk Mengetahui Komponen, Fungsi dan Cara


Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Disusun oleh :

Dibuat Oleh :

Nama : Nur Iman


Nim : 5202415026
Jurusan : Teknik Mesin
Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


TAHUN 2017

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL


Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam satu jiwa untuk Pemuda-Pemudi Indonesia. Perkenalkan nama
saya Nur Iman dari Jurusan Teknik Mesin Prodi Pendidikan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Semarang. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi
pengetahuan tentang Sistem Pengapian Konvesional untuk mengetahui
komponen, fungsi, dan cara kerja sistem pengapian konvensional.
Motor pembakaran dalam menghasilkan tenaga dengan cara
membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder. Pada
motor bensin, loncatan bunga api pada busi diperlukan untuk menyalakan
campuran udara dan bahan bakar yang telah di kompresikan oleh piston
di dalam silinder. Beberapa metode diperlukan untuk menghasilkan arus
tegangan tinggi yang diperlukan untuk proses pembakaran. Sistem
pengapian (ignition sistem) pada automobile berfungsi untuk menaikkan
tegangan baterai 12 Volt menjadi 10 KV atau lebih dengan menggunakan
ignition coil dan kemudian dibagikan oleh distributor ke busi masing-
masing silinder melalui kabel tegangan tinggi.

Komponen Sistem pengapian konvensional antara lain :


a. Baterai
Berfungsi menyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12 volt)
untuk ignition coil.

b. Ignition Coil
Berfungsi untuk merubah arus listrik 12 volt yang diterima dari baterai
menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan
bunga api yang kuat pada busi.

c. Distributor
Berfungsi membagikan arus tegangan tinggi yang dihasilkan oleh
kumparan sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap-tiap silinder sesuai
dengan firing order (urutan pengapian).
Bagian-bagian tersebut terdiri dari:
- Cam (nok)
Membuka Kontak point platina (breaker point) pada sudut crankshaft
(poros engkol) yang tepat untuk masing-masing silinder
- Breaker point (platina)
Berfungsi memutuskan hubungkan arus listrik yang mengalir melalui
kumparan primer dari ignition coil, yang bertujuan untuk menghasilkan
induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder ignition coil, yang
diperlukan untuk pengapian di masing-masing silinder.
- Capasitor (condensor)
Menyerap lompatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat
membuka dengan tujuan menaikan tegangan coil sekunder.
- Centrifugal Governor advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan
putaran mesin. Bagian ini terdiri dari governor weight dan governor
spring.
- Vacuum Advancer
Memajukan atau mengundurkan saat pengapian sesuai dengan beban
mesin (vacuum Intake manifold) yang bertambah atau berkurang.
- Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan oleh ignition coil
ke tiap-tiap busi.
- Distributor Cap
Berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang telah
dibangkitkan di kumparan sekunder dari rotor ke kabel tegangan tinggi
untuk masing- masing selinder sesuai dengan urutan pengapian.

d. Kabel tegangan tinggi


Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.
Penghantar (core) dibungkus dengan insulator karet yang tebal untuk
menghindari adanya kebocoran arus listrik tegangan tinggi.

e. Busi
Berfungsi untuk mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi
loncatan bunga api melalui elektroda busi.

Cara Kerja Sistem pengapian Konvesional


Saat Kunci Kontak ON
Ketika kunci kontak dihidupkan, maka hubungan ke massa melalui kunci
kontak terputus, sehingga arus listrik yang dihasilkan oleh alternator akan
disalurkan ke sistem pengapian dengan beberapa kondisi berikut ini :
Saat kontak platina dalam posisi menutup
Pada posisi kontak platina sedang menutup (nok pada posisi tidak
menekan kontak platina), pada posisi kontak platina menutup terjadi
hubungan antara tegangan yang dihasilkan alternator dengan massa
melalui kontak platina. Arus dari sumber tegangan atau alternator akan
mengalir ke kontak platina, lalu ke massa. Pada posisi ini tidak ada arus
listrik yang mengalir ke kumparan primer koil pengapian.
Kontak platina mulai membuka
Ketika kontak platina mulai membuka atau nok pada posisi mulai
menekan platina, maka kontak platina membuka dan memutus arus
primer dari alternator yang mengalir ke massa melewati kontak platina.
Arus listrik akan mengalir ke kondensator untuk mengisi sesaat sampai
muatan pada kondensor penuh dan menuju ke kumparan primer koil
pengapian. Dan ketika muatan pada kondensor sudah penuh maka
kondensor akan melepaskan muatannya ke kumparan primer koil
sehingga muncul gaya kemagnetan sesaat pada kumparan primer koil dan
ini menyebabkkan pada kumparan sekunder koil pengapian akan terjadi
induksi tegangan tinggi yang besarnya kurang lebih 10.000 volt, untuk
selanjutnya tegangan tinggi tersebut di teruskan ke busi melalui kabel
busi.
Demikian penjelasan tentang sistem pengapian konvensional.
Mohon maaf bila ada salah kata. semoga bermanfaat dan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai