Anda di halaman 1dari 16

PENGELASAN SMAW

(SHIELDED METAL ARC WELDING)

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Pengelasan dan Penyambungan Dasar
Yang dibina oleh Bapak Drs. Solichin S.T.,M.Kes

Oleh :
Muhammad Anand Febriansyah 170511623006

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Agustus 2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, serta hidayahnya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan semoga bermanfaat bagi pembaca.
Dalam makalah ini memaparkan mengenai pengelasan SMAW, yaitu
mengenai pengertian, jenis-jenis mesin las SMAW, dan macam-macam polaritas las
SMAW. Tujuan dari pembuatan makalah ini tidak hanya untuk memenuhi tugas
mata kuliah melainkan juga untuk memberikan atau menyajikan tentang pentingnya
pengetahuan tentang pengelasan SMAW kepada masyarakat. Agar masyarakat sadar
dan mampu memahami apa itu sebenarnya pengelasan. Tidak lupa saya
berterimakasih kepada Bapak Drs. Solichin S.T.,M.Kes selaku dosen pengajar yang
sudah memberikan tugas ini. Karena dengan tugas ini saya dapat mengetaui cara
pembuatan makalah yang baik dan benar.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca agar
memperoleh informasi tentang pengelasan SMAW dan serta meningkatkan motivasi
minat masyarakat untuk menempuh pendidikan. Apabila ada penulisan kata yang
kurang benar dan sulit dipahami, mohon dimaafkan. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk pembaca.

Malang, 29 Agustus 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3Tujuan Penulisan ............................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Las................................................................................................. 5
2.2 Pengertian Las SMAW.................................................................................... 6
2.3 Keuntungan dan Kerugian Las SMAW........................................................... 7
2.4 Peralatan Las SMAW...................................................................................... 8
2.5 Tipe pengkutupan Las SMAW........................................................................12
2.6 Alat Pelindung Diri (APD)..............................................................................13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .....................................................................................................15
3.2 Saran ...............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman membuat teknologi berkembang pesat. Mulai
teknologi rumahan hingga industri. Tidak hanya mempengaruhi dalam lingkungan

i
masyarakat, namun juga berpengaruh dalam bidang pendidikan. Disaat ini
pendidikan dituntut lebih maju, dikarenakan lulusan nanti dapat lebih teramppil
dalam mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat selama menempuh pendidikan.
Seperti halnya pendidikan dalam bidang teknik mesin, disini mahasiswa harus
bersaing kreatif dan terampil dalam memanfaatkan teknologi yang ada. Sebagai
contoh yaitu mengenai pengelasan. Pengelasan adalah suatu proses penyambungan
dua buah benda menjadi bentuk baru dengan cara memanaskan ataupun menekan
sehingga menjadi gabungan yang sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Dalam proses
pengelasan ini dibutuhkan alat serta bahan sesuai spesifikasi dari jenis las tersebut.
Dalam makalah ini disajikan mengenai pengelasan Shielded Metal Arc Welding
(SMAW), yaitu pengelasan logam yang menggunakan energi panas yang digunakan
untuk mencairkan elektroda (bahan pengisi dalam las), sehingga benda yang dilas
akan tersambung.
Dalam makalah ini disajikan beberapa pembahasan tentang pengelasan
SMAW. Sebagai berikut pembahasan yang disajikan dalam makalah ini, pengertian
las SMAW, keuntungan dan kerugian dari las SMAW, peralatan dari las SMAW, tipe
pengkutupan las SMAW, dan alat pelindung diri (APD).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari las SMAW ?
2. Apa saja keuntungan dan kerugian dari las SMAW ?
3. Apa saja peralatan dari las SMAW ?
4. Apa saja tipe pengkutupan las SMAW ?
5. Apa saja alat pelindung diri pada pengelasan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian las SMAW
2. Untuk mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian dari las SMAW
3. Untuk mengetahui apa saja peralatan las SMAW
4. Untuk mengetahui tipe dari pengukutupan las SMAW
5. Untuk mengetahui dan memahami kegunaan alat pelindung diri pada pengelasan

i
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Las


Las adalah salah satu cara untuk menyambung benda padat dengan jalan
mencairkannya melalui pemanasan (Widharto, 2001). Faktor yang mempengaruhi hasil
pengelasan adalah prosedur pengelasan yaitu cara pembuatan konstruksi las yang sesuai
rencana dan spesifikasi dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan tersebut. Proses produksi pengelasan yang dimaksud adalah proses
pembuatan, alat dan bahan yang diperlukan, urutan pelaksanaan, persiapan pengelasan
(meliputi: pemilihan mesin las, penunjukan juru las, pemilihan elektroda, penggunaan
jenis kampuh) (Wiryosumarto, 2000). Pengelasan adalah salah satu teknik
penyambungan logan dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi
dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam tambahan dan menghasilkan
sambungan yang kontinu (Sonawan, 2006).
Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan
metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan
lumer atau cair. Dengan kata lain, las merupakan sambungan setempat dari beberapa
batang logam dengan menggunakan energy panas. Mengelas menurut Alip (1989)
adalah suatu aktifitas menyambung dua bagian benda atau lebih dengan cara
memanaskan atau menekan atau gabungan dari keduanya sedemikian rupa sehingga

i
menyatu seperti benda utuh. Penyambungan bisa dengan atau tanpa bahan tambah
(filler metal) yang sama atau berbeda titik cair maupun strukturnya.
Definisi pengelasan menurut American Welding Society, 1989. Pengelasan
adalah proses penyambungan logam atau non logamyang dilakukan dengan
memanaskan material yang akan disambung hingga temperatur las yang dilakukan
secara : dengan atau tanpa menggunakan tekanan (pressure),hanya dengan tekanan
(pressure), atau dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi (filler). Menurut British
Standards Institution, 1983. Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua atau
lebih material dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau
dengan tekanan (pressure) atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan
temperatur lebur yang sama dengan titik lebur dari logam induk dapat atau tanpa
digunakan dalam proses penyambungan tersebut.
Pengelasan dapat diartikan dengan proses penyambungan dua buah logam
sampai titik rekristalisasi logam, dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah dan
menggunakan energi panas sebagai pencair bahan yang dilas. Pengelasan juga dapat
diartikan sebagai ikatan tetap dari benda atau logam yang dipanaskan. Mengelas bukan
hanya memanaskan dua bagian benda sampai mencair dan membiarkan membeku
kembali, tetapi membuat lasan yang utuh dengan cara memberikan bahan tambah atau
elektroda pada waktu dipanaskan sehingga mempunyai kekuatan seperti yang
dikehendaki. Kekuatan sambungan las dipengaruhi beberapa faktor antara lain: prosedur
pengelasan, bahan, elektroda dan jenis kampuh yang digunakan.

2.2 Pengertian Las SMAW


Pengertian Las SMAW menurut Achmadi (2018), “adalah sebuah proses
penyambungan logam yang menggunakan energi panas untuk mencairkan benda kerja
dan elektroda (bahan pengisi)”. Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan
karena adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung elektroda
dan permukaan material. Las busur listrik elektroda terlindung atau lebih dikenal
dengan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) merupakan pengelasan menggunakan
busur nyala listrik sebagai panas pencair logam. Busur listrik terbentuk diantara
elektroda terlindung dan logam induk karena panas dari busur listrik maka logam induk
dan ujung elektroda mencair dan membeku bersama (Wiryosumarto, 2000).

i
Proses
pengelasan
SMAW
(Shielded
Metal Arc
Welding) dilakukan dengan menggunakan energi listrik (AC/DC), energi listrik
dikonversi menjadi energi panas dengan membangkitkan busur listrik melalui sebuah
elektroda. Busur listrik diperoleh dengan cara mendekatkan elektroda las ke benda
kerja/logam yang akan dilas pada jarak beberapa milimeter, sehingga terjadi aliran arus
listrik dari elektroda ke benda kerja, karena adanya perbedaan tegangan antara elektroda
dan benda kerja (logam yang akan di las). Panas yang dihasilkan dapat mencapai 50000
C, sehingga mampu melelehkan elektroda dan logam yang akan disambung untuk
membentuk paduan (Bintoro, 1999).
Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik sebaiknya memperhatikan hal-
hal dibawah ini:
1. Pilih elektroda yang akan digunakan secara tepat.
2. Jenis arus usahakan yang tepat.
3. Jenis polaritas sesuai untuk arus DC.
4. Untuk membentuk busur arus yang pendek, lakukan pengelasan secara rapi dan
teratur.
5. Arah pengelasan yang sesuai dengan kecepatan eletroda yang mencair.

2.3 Keuntungan dan Kerugian las SMAW


Keuntungan :
1. Dapat dipakai dimana saja, diluar, dibengkel & didalam air.
2. Satu set dapat mengelas berbagai macam tipe dari material mild steel ke copper alloy
dengan rectifier.
3. Set-up yang cepat dan sangat mudah untuk diatur.
4. Pengelasan dengan segala posisi.
5. Elektroda tersedia dengan mudah dalam banyak ukuran dan diameter.

i
6. Perlatan yang digunakan sederhana, murah dan mudah dibawa kemana-mana.
7. Tingkat kebisingan rendah.
8. Tidak terlalu sensitif terhadap korosi, oli & gemuk.

Kerugian :
1. Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektroda dan harus melakukan
penyambungan.
2. Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya slag harus dibersihkan.
3. Tidak dapat digunakan untuk pengelasan bahan baja non-ferrous.
4. Mudah terjadi oksidasi akibat pelindung logam cair hanya busur las dari fluks
5. Diameter elektroda tergantung dari tebal plat dan posisi pengelasan.

2.4 Peralatan Las SMAW

1). Mesin Las


Mesin las adalah bagian terpenting dari peralatan las. Mesin ini harus dapat memberi
jenis tenaga listrik yang diperlukan dan tegangan yang cukup untuk terus
melangsungkan suatu lengkung listrik las.

i
2). Transformator
Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik dan sebaliknya memberi arus bolak-
balik dengan voltase (tegangan) yang lebih rendah pada proses pengelasan. Berdasarkan
system pengaturan arus yang digunakan, mesin las busur listrik AC dapat dibagi dalam
empat jenis yaitu: jenis inti bergerak, Jenis kumparan bergerak, jenis reaktor jenuh dan
jenis saklar.
3). Mesin Las Rectifier
Mesin ini merubah arus listrik bolak-balik (AC) yang masuk, menjadi arus listrik searah
(DC) keluar. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai tombol pengontrol tunggal
untuk menyetel arus listrik keluar. Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala
busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin las yang berupa
dinamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin,
motor diesel, atau alat penggerak lainnya yang memerlukan peralatan yang berfungsi
sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Mesin las rectifier arus searah ini
mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
a. Nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil dan tenang;
b. Setiap jenis elektroda dapat digunakan untuk pengelasan pada mesin DC;
c. Tingkat kebisingannya lebih rendah;
d. Mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus
searah.
4). Inverter
Pada tipe ini sumber power menggunakan inverter. Power berasal dari sumber utama
yang diubah menjadi DC tegangan tinggi, AC fekwensi tinggi antara 5 sampai 30 KHz.
Keluaran dari rangkaian dikontrol menurut prosedur pengelasan yang diperlukan.
Frekwensi tinggi diubah menjadi tegangan pada saat pengelasan. Keuntungan dari
inverter adalah menggunakan transformer kecil, semakin kecill transformer semakin

i
meningkat frekwensinya. Dapat dikontrol dari jarak jauh dan ada yang menggunakan
display.

5). Generator
Terdiri dari generator arus listrik bolak balik dan searah yang dijalankan dengan sebuah
mesin (bensin atau diesel). Karena sumber energinya bahan bakar maka dalam
pemakaiannya mesin ini banyak digunakan dilapangan (jauh dari sumber listrik) dan
mengeluarkan asap. Kokoh, busur yang dihasilkan stabil, suaranya berisik, berat, mahal,
design dan perawatannya rumit.
6). Pemegang Elektro
Pemegang Elektroda (Stick Elektrode) berfungsi untuk menjepit/memegang ujung
elektroda yang tidak berselaput. Alat ini dirancang supaya bisa memudahkan
penggantian elektroda las dan mampu mengalirkan arus listrik dengan baik, sehingga
arus yang mengalir dari kabel ke elektroda dapat berjalan sempurna. Pemegang
elektroda dibungkus oleh bahan penyekat, biasanya terbuat dari ebonit. Bagian
terpenting dari pemegang elektroda adalah bagian mulutnya (bagian
memegang/menjepit), bagian ini harus bersih agar hambatannya kecil sehingga baik
untuk mengalirkan arus.

Pemegang Elektroda
7). Tang Massa
Tang massa berfungsi untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja atau ke meja
kerja. Tang massa juga berfungsi sebagai alat untuk mengalirkan arus listrik dari kabel
massa ke benda kerja atau meja kerja. Oleh karena itu, tang massa harus dijepitkan pada
bagian yang bersih dan mampu menghantarkan arus listrik dengan baik.

i
Tang Massa
8). Kabel las
Digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari sumber listrik ke mesin las atau
dari mesin las ke elektroda dan penjepit benda kerja. Kabel penghantar arus ini
dirancang khusus untuk pengelasan, dan harus mampu mengalirkan arus listrik yang
besar dengan baik dari mesin las ke pemegang elektroda maupun ke penjepit benda
kerja. Inti dari kabel ini terbuat dari kawat tembaga yang dipintal, dibungkus dengan
isolator dan diberi penguat agar tidak mudah patah dan terkelepas. Kabel ini harus
fleksibel, tidak kaku supaya gerakan tangan operator
tidak terganggu.

Kabel Las
9). Palu Las
Palu las digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur las
dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah la. Berhati-hati
membersihkan terak las dengan palu las karena kemungkinan akan memercik ke mata
atau ke bagian badan lainnya.

Palu Las
10). Sikat Baja

i
Sikat baja berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas serta
untuk membersihkan terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.

Sikat Baja

11). Tang Penjepit


Tang penjepit digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang
masih panas

Tang Penjepit

2.5 Tipe pengkutupan mesin SMAW


1. Arus listrik bolak-balik (AC)
Karena adanya penggantian arah aliran arus listrik tersebut, maka panas yang dihasilkan
dibagi merata antara elektroda las (50%) dan bahan Induk (50%).
2. Arus listrik searah (DC)
Arah aliran listrik selalu tetap yaitu dari kutub negatif, sehingga elektron akan bergerak
dari kutub positif ke negatif. Karena adanya bagian panas yang dihasilkan berbeda pada
benda kerja maupun elektroda maka pengkutuban arus listrik searah ini dibagi dua.
a. DCSP (Direct Current Straight Polarity) atau DCEN (Direct Current Electrode
Negative)
Benda kerja dihubungkan ke kutub positif dan elektroda dihubungkan ke kutub negatif,
sehingga sebagian panasnya (30%) diserap oleh elektroda sedangkan pada benda kerja

i
(70%) maka hasil penetrasinya akan dalam. Pengkutuban ini bisa digunakan untuk
mengelas benda-benda yang tebal
b. DCRP (Direct Current Reverse Polarity) atau DCEP (Direct Current Electrode
Positive)
Benda kerja dihubungkan kekutub negatif, dan elektoda dihubungkan ke kutub positif.
Karena panas pada benda kerja rendah, maka cara ini baik untuk digunakan untuk
mengelas pelat-pelat yang tipis, karena menghasilkan penetrasi yang dangkal.

2.6 Alat Pelindung Diri (APD)


1). Helm Las
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar
ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata. Helm las
dilengkapi dengan kacamata khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra
merah.

2). Sarung Tangan


Sarung tangan terbuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan dalam
memegang pemegang elektroda. Pada saat waktu mengelas harus memakai sepasang
sarung tangan ini.

3). Baju Las/Apron

i
Baju las/apron dibuat dari kulit atau dari asbes. Baju las yang lengkap
dapat melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala,
harus memakai baju las yang lengkap.

4). Sepatu Las


Sepatu las digunakan untuk melindungi kaki dari semburan bunga api.

BAB III

i
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua buah benda menjadi bentuk
baru dengan cara memanaskan ataupun menekan sehingga menjadi gabungan yang
sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Dalam proses pengelasan ini dibutuhkan alat serta
bahan sesuai spesifikasi dari jenis las tersebut. Pengelasan Shielded Metal Arc Welding
(SMAW), yaitu pengelasan logam yang menggunakan energi panas yang digunakan
untuk mencairkan elektroda (bahan pengisi dalam las), sehingga benda yang dilas akan
tersambung. Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya
lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung elektroda dan
permukaan material. Ada beberapa prosedur pengelasan SMAW yaitu,
mempersiapkan alat dan bahan untuk pengelasan, mengatur parameter pengelasan,
mengatur tegangan untuk pengelasan, memilih elektroda sesuai benda kerja yang akan
dilas, teknik penyalaan busur listrik.

3.2 Saran
Penerapan teknologi khususnya dalam pendidikan harus mendapat perhatian
lebih. Karena hal ini dapat mempengaruh dalam hasil ketrampilan. Apabila alat yang
disediakan lengkap, akan memudahkan dalam pembelajaran teknologi. Sehingga setelah
lulus nanti dapat diaplikasikan dalam industri maupun di masyarakat. Tidak hanya itu,
ilmu yang telah didapat selama menempuh pendidikan bermanfaat untuk disendiri dan
orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

i
Alat Bantu Las. 2016. Perlengkapan Keselamatan Kerja (K3). (Online), (http://hima-
tl.ppns.ac.id/alat-bantu-pengelasan/), diakses pada 28 Agustus 2019.

Alip, M., 1989, Teori dan Praktik Las. Jakarta: Proyek pengembangan lembaga
pendidikan tenaga kependidikan Jakarta.

Bintoro, G.A. 1999. Dasar-Dasar Pekerjaan Las. Jilid 1. Penerbit Kanisius.Yogyakarta.

Marwanto, Arif. 2007. MATERI PELATIHAN LIFESKILL Remaja Remaja Putus


Sekolah Desa Purwobinangun Pakem : SHIELD METAL ARC WELDING.
Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sonawan, H., Sutratman, R., 2006. Pengantar Untuk Memahami Pengelasan Logam.
Αlfa Beta.

Widharto S., 2006. Petunjuk Kerja Las. Cetakan keenam. PT Pradnya Paramita. Jakarta

Wiryosumarto, H., 2000. Teknologi Pengelasan Logam. Erlangga. PT Pradnya Paramita.


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai