Anda di halaman 1dari 5

Lusi Nuraini, Jurnal ROTOR, Volume 10, Nomor 2, November 2017

PERANCANGAN MESIN PEMERAS LENDIR BIJI KAKAO (DEPULPER) TIPE


ROTARY UNTUK MENINGKATKAN MUTU BIJI BUAH KAKAO DESA
SUMBERAGUNG KABUPATEN BANYUWANGI

Nuraini Lusi1, Akhmad Afandi1, IGNB Catrawedarma1, Chairul Anam1


1
Dosen Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi Jl. Raya Jember Km 13 Banyuwangi

Email: nurainilusi@poliwangi.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this activity is to improve the productivity of the farmers in the success of cocoa fruit
through the use of appropriate technology for the separation of coco seeds / squeezer machine, with
the application of this technology is expected to assist farmers in the production process so that the
quality results of cocoa produced will be more optimal. Cocoa bean separator machine serves to
accelerate the process of separation of salut which during this process is still manually and takes a
long time. This salute separator machine as much as possible the process is easy and the results are
really on target. The main objective of making cocoa depulper is to assist cocoa farmers in the
process of harvesting and improving the quality of crops so that the needs of cocoa farmers can be
fulfilled.

Keywords: cocoa, salute, depulper,rotary system

dari pusat pemerintahan kabupaten dengan luas


PENDAHULUAN wilayah : 11.554 Km2 dengan penggunaan lahan
Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi berupa wilayah permukiman dan wilayah
alam yang begitu besar, hal ini terbukti dari data bangunan, yakni 3787 Ha ; yang digunakan
geografis kabupaten Banyuwangi. Kawasan sebagai areal tegal/kebun dan ladang seluas : 2661
kabupaten Banyuwangi merupakan daerah Ha ; areal persawahan seluas: 465 Ha ; Sedangkan
kawasan hutan dengan area mencapai luas wilayah desa yang masih berupa hutan negara /
183.396,34 ha atau sekitar 31,72% dari seluruh Desa adalah 4264 Ha ; areal Perkebunan seluas :
luas daerah. Area persawahan sekitar 66.152 ha 3600 Ha ; sedangkan sisanya seluas :1000 Ha
atau 11,44%, perkebunan dengan luas sekitar berupa curah, lahan kritis, kuburan dll. Selain itu
82.143,63 ha atau 14,21%, permukiman dengan perekonomian desa selama ini bertumpu pada
luas sekitar 127.454,22 ha atau 22,04% dan sektor pertanian karena mayoritas warga desa
sisanya dipergunakan untuk jalan, ladang dan lain- bermata pencaharian sebagai petani. Dengan
lainnya. Wilayah daratannya terdiri atas dataran demikian potensi Sumber Daya Alam yang bisa
tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah dimanfaatkan atau digali secara maksimal di Desa
penghasil produk perkebunan dan dataran rendah Sumberagung adalah potensidi sektor pertanian,
dengan berbagai potensi produk hasil pertanian perkebunan, peternakan, pariwisata serta sektor
[1]. industri.
Disamping potensi di bidang pertanian, Penanganan panen dan pasca panen
Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah merupakan pekerjaan yang sangat penting
produksi tanaman perkebunan dan kehutanan. dalam budidaya kakao, karena sangat
Salah satu komoditas perkebunan yang baik secara berpengaruh terhadap mutu akhir biji yang
kualitas dan kuantitas dari kabupaten Banyuwangi dihasilkan. Panen tidak tepat pada waktunya dan
yaitu buah kakao. Kualitas kakao dari kabupaten penanganan pasca panen yang tidak sesuai
Banyuwangi sering kali mendapat tempat khusus prosedur menyebabkan biji kakao bermutu
di negara-negara Eropa. Selain kualitasnya cukup rendah. Kegiatan budidaya kakao secara optimal
baik, kakao dari Banyuwangi dikenal tahan lama dan profesional menentukan mutu biji yang
dan tidak mudah busuk. Dari segi kuantitas dihasilkan.
penghasilan kakao kabupaten Banyuwangi juga Secara umum problem klasik yang dihadapi
cukup besar [2]. oleh petani kakao rakyat adalah produktivitas dan
Desa Sumberagung kecamatan kualitas biji kakao yang masih relatif rendah
Pesanggaran adalah sebuah desa di wilayah dibanding potensi yang dimilikinya. Adapun salah
Kabupaten Banyuwangi yang letaknya cukup jauh satu faktor yang menyebabkan rendahnya kulitas

72
Lusi Nuraini, Jurnal ROTOR, Volume 10, Nomor 2, November 2017

biji kakao fermentasi yang dihasilkan oleh • Peningkatan kapasitas produksi dengan
perkebunan rakyat adalah tingkat kemasaman cara menggunakan mesin pemeras lendir
yang tinggi, dimana biji kakao dengan tingkat biji kakao kapasitas 120 kg/jam yang
kemasaman seperti itu akan mengakibatkan mudah digunakan.
citarasa cokelat yang ditimbulkan kurang baik, • Pelatihan dan pendampingan tentang
sehingga kurang disukai konsumen. sistem pengoperasian, perawatan dan
Rendahnya kualitas biji kakao petani perbaikan mesin.
disebabkan sebagian besar petani belum
melakukan fermentasi karena waktu yang Tahapan Kegiatan
dibutuhkan lebih dari 5 hari. Proses fermentasi Pelaksanaan kegiatan diseminasi produk
salah satunya dipengaruhi oleh daging buah (pulp) teknologi ke masyarakat ini dilakukan melalui
yang menempel pada biji, terutama untuk biji beberapa tahap kegiatan diantaranya:
kakao Lindak (yang umum ditanam di Indonesia). 1. Survey Lokasi dan Sosalisasi Kegiatan
Pulp diduga berpengaruh terhadap waktu Untuk mencari masukan permasalahan yang
fermentasi dan tingkat keasaman biji. Salah satu ada di mitra maka dilakukan pertemuan dan
upaya untuk mempercepat proses fermentasi berdiskusi dengan petani buah kakao (mitra),
adalah dengan mengurangi pulp yang ada pada dan juga dilakukan observasi lapang untuk
biji. Proses ini juga telah dilakukan di beberapa mengamati proses pemisahan salut biji kakao
negara, seperti Brasil dan Malaysia [3]. dan mengamati kualitas dan kuantitas biji
Petani di Desa Sumberagung melakukan kakao yang dihasilkan.
proses pemisahan biji kakao masih menggunakan 2. Membuat Rancangan Mesin
cara manual dengan cara asal – asalan, petani Mesin pemeras salut biji kakao (depulper)
memasukkan kakao ke dalam wadah seperti didesain untuk memenuhi syarat LLM (Low
jaring/karung goni, yang digantung denga harapan Technology, Low Investment and
salut/lendir bisa berkurang, dengan demikian hasil Marketable) sehingga dapat dijangkau,
pemisahan tidak akan maksimal, dan kemudian mudah dikuasai dan dikembangkan oleh
biji hasil pemecahan buah yang sudah digantung petani baik skala rumah tangga maupun kecil
langsung dijemur dibawah panas matahari. di wilayah pedesaan. Perencanaan dan
Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat beberapa perancangan merupakan langkah awal dari
permasalahan petani kakao/mitra antara lain pembuatan mesin. Perencanaan pembutan
proses pemisahan/pemerasan lendir biji kakao mesin ini harus dilakukan dengan benar agar
masih dilakukan secara manual, tingkat mesin yang dibuat nanti dapat bekerja
produktifitas yang dihasilkan masih rendah, maksimal. Rancangan mesin pemisah salut
kualitas dari kakao yang dihasilkan masih rendah biji kakao tipe rotary dapat dilihat pada
dan biaya investasi untuk membeli mesin pemisah Gambar 1.
salut biji kakao yang sudah ada dipasaran dirasa .
cukup mahal oleh sebagian para petani kakao.

METODE PENELITIAN
Metode Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa
Sumberagung Kecamatan Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi. Lokasi Desa
Sumberagung berjarak 57 Km dari Politeknik
Negeri Banyuwangi.
Gambar 1. Desain Mesin Pemisah salut biji kakao tipe
2. Solusi yang ditwarkan
rotary
Berdasarkan analisa, kebutuhan dan kondisi
mitra, solusi yang ditawarkan dalam kegiatan Keterangan Gambar:
diseminasi teknologi ke masyarakat ini adalah : 1 Tabung Statis
• Adopsi teknologi pengolahan pasca panen 2 Rangka Mesin
dalam proses pemisahan salut biji buah 3 HopperHasil Biji Kakao (Salut Dan Biji)
kakao. Teknologi yang akan ditransfer 4 Hopper Biji Kakao Basah
5 Pully Dan V-belt
berupa sebuah mesin pemeras lendir biji 6 Motor
kakao, dengan penerapan teknologi ini Prinsip kerja dari mesin ini yaitu biji kakao
diharapkan dapat membantu petani dalam basah yang sudah dipisahkan dari kulitnya
proses pemisaha sehingga hasilnya akan
dimasukan kedalam tabung melalui hopper,
lebih optimal, begitupun juga terhadap
dimana didalam hopper terdapat karet yang
kualitas kakao yang dihasilkan.
berfungsi pengaduk, agar biji dapat saling
bergesek sehingga salut dapat terperas yang

73
Lusi Nuraini, Jurnal ROTOR, Volume 10, Nomor 2, November 2017

kemudian keluar melalui saringan pada kakao, dengan adanya mesin ini memudahkan
bagian bawah tabung, setelah kadar lendir pekerjaan petani kakao untuk mencuci sekaligus
berkurang tabung bagian bawah dibuka pemisahan biji kakao. Mesin Pemisah Salut Biji
secara manual yang bertujuan agar biji yang kakao menggunakan bahan anti karat untuk
sudah berkurang kadar salutnya juga dapat menghindari terjadinya karat yang dapat merusak
keluar. bentuk fisik mesin. Prinsip kerja dari mesin ini
Mesin pemeras lendir biji kakao (depulper) yaitu biji kakao basah yang sudah di fermentasi
hasil kegiatan ini menggunakan sistem rotary dimasukan kedalam tabung melalui hopper,
yang memiliki unjuk kerja optimal. Adapun dimana didalam hopper terdapat karet yang
fungsi dari mesin pemeras lendir biji kakao berfungsi pengaduk, agar biji dapat saling
ini adalah: bergesek sehingga salut dapat terperas yang
• Mengurangi lendir (pulp) biji kakao 30- kemudian keluar melalui saringan pada bagian
40% dalam sekali proses dalam waktu +/- bawah tabung, setelah kadar lendir berkurang
1 menit. tabung bagian bawah dibuka secara manual yang
• Mempercepat proses pengurangan lendir
dan pencucian biji kakao. bertujuan agar biji yang sudah berkurang kadar
Manfaat dari Mesin pemeras lendir biji salutnya juga dapat keluar. Mesin hasil
Kakao tipe rotary ini adalah : perancangan dapat dilihat pada Gambar 2.
• Untuk meningkatkan produktifitas
pengolahan pasca panen kakao.
• Untuk meningkatkan kualita/mutu biji
kakao.
• Meningkatkan efisiensi penanganan
proses pasca panen kakao.
• Untuk meningkatkan daya saing kakao
• Meningkatkan cita rasa biji kakao.
3. Pelatihan dan Sosialisasi Penggunaan Alat
Kegiatan pelatihan dan sosialisasi
penggunaan alat dilakukan dengan metode
demonstrasi dan diskusi. Demonstrasi dan
praktek dilakukan dengan mengaplikasikan
teknologi mesin pemeras lendir biji kakao.
Setelah demonstrasi, petani akan didampingi
dan dibina secara intensif kakao sehingga
petani benar-benar mampu menguasai
teknologi mesin pemeras lendir biji kakao.
4. Penyuluhan dan Diskusi Teknologi Pasca
Panen Kakao
Kegiatan ini dilakukan dengan Gambar 2. Hasil perancangan Mesin Pemisah Lendir
mengumpulkan khalayak sasaran strategis Biji Kako (depulper)
(Petani Kakao) untuk mengikuti penyuluhan,
Mesin pemisah salut kakao ini
ceramah dan diskusi tentang teknologi
menggunakan daya motor 1 Hp, kapasitas 120
budidaya dan pasca panen buah kakao yang
Kg/jam, dengan diameter poros yang digunakan 17
memenuhi standar kualitas dan manajemen
mm, bantalan yang digunakan yaitu type UCP
mutu dengan menghadirkan narasumber di
6003 dengan lubang bearing 17 mm, puli yang
bidang pengolahan Kakao.
5. Konsultasi dan Pendampingan / Pembinaan digunakan untuk motor (dp)= 74 mm, untuk
Kegiatan ini dilakukan secara periodik untuk karet/poros (Dp)= 200 mm, sabuk V-belt yang
membina dan mendampingi khalayak sasaran digunakan jenis penampang sabuk A dengan type
strategis sampai berhasil memanfaatkan A061, rangka menggunakan profil L dengan
transfer teknologi tepat guna serta petani bisa dimensi 40 mm x 40 mm x 2 mm.
berkonsultasi tentang pelaksanaan program Hasil dari Kegiatan ini adalah transfer
sampai bisa mencapai hasil yang maksimal. teknologi dan transfer informasi terhadap
masyarakat petani kakao khususnya kepada mitra
yaitu berupa penerapan teknologi tepat guna dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN proses pemisahan lendir biji buah kakao. Kegiatan
Pelatihan dan Sosialisasi Penggunaan Alat ini dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2017 di
Mesin yang dibuat ini tujuannya adalah Balai Desa Sumberagung dengan dihadiri oleh
untuk memudahkan proses pencucian sekaligus Kepala Desa, Pendamping Desa dan masyarakat
pemisahan salut biji kakao dan biji kakao. Mesin setempat sekaligus mitra. Soaisalisasi dan
Pemisah Salut Biji kakao menggunakan motor Pelatihan penggunaan alat meliputi:
sebagai penggerak as poros karet pemisah, 1. Paparan materi pemakain alat dan mesin
ditambahkan saringan yang dapat dibuka tutup dan pengolahan kakao.
saluran air untuk memisahkan antara salut dan biji

74
Lusi Nuraini, Jurnal ROTOR, Volume 10, Nomor 2, November 2017

2. Gambaran teknologi yang akan


didesiminasikan kepada masyarakat.
3. Demonstrasi penggunaan Alat.
4. Pelatihan kepada mitra dan masyarakat.
5. Diskusi tentang evaluasi alat oleh mitra dan
masyarakat.

Gambar 5. Penyuluhan Teknologi Pasca Panen Kakao

Dalam penyuluhan ini juga diadakan


diskusi dan tanya jawab dengan narasumber, para
beserta berperan aktif dan memberikan respon
yang positif terhadap informasi yang telah
diberikan oleh narasumber, banyak tanggapan dari
Gambar 3. Pelatihan penggunaan alat kepada petani peserta terutama tentang pengendalian hama
Kakao karena dalam budidaya kakao di wilayah
Kecamatan Pesanggaran sering mengalami
Sosialasi dan Pelatihan Penggunaan Alat permasalahan tersebut. Selain itu, pertanyaan yang
yang telah dilaksanakan memberikan informasi banyak muncul adalah upaya peningkatan
kepada Tim tentang kebutuhan dan potensi produktivitas tanaman melalui pemangkasan dan
masyarakat yang lain. Hal itu dilakukan dengan rehabilitasi tanaman serta pengelolaan hasil buah
pengisian kuisioner oleh para peserta kegiatan. kakao.
Dari hasil kuiseoner yang telah diisi, didapatkan Kegiatan penyuluhan ini juga memberikan
informasi bahwa bukan hanya masyarakat petani informasi tentang pengolahan limbah buah kakao
kakao saja yang membutuhkan teknologi dalam yaitu limbah kulit kakao. Narasumber yang
pengolahannya, ada beberapa petani yang juga memberikan informasi tentang teknologi pasca
menyampaikan kebutuhannya seperti koptan panen kakao memberikan penjelasan tentang
petani buah naga, petani padi dan jagung. limbah kulit yang dapat digunakan sebagai jamu
herbal dalam bentuk kapsul. Antusiasme peserta
juga sangat positif dalam memberikan pertanyaan
tentang pengolahan limbah kulit kakao.
Mesin pemers lendir biji Kakao (depulper)
ini merupakan sebuah teknologi tepat guna yang
cocok dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa
dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan dalam
pengolahan pasca panen kakao. Produk teknologi
ini memberikan dampak ekonomi dan sosial yaitu
sebagai pendukung dan sebagai pionir perambah
jalan menuju terwujudnya masyarakat sejahtera
berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat
dengan tingkat kemampuan penguasaan teknologi
Gambar 4. Kegiatan Pelatihan Penggunaan Alat
dan ekonomi yang terbatas.
Penyuluhan Teknologi Pasca Panen Kakao
Kegiatan penyuluhan teknologi pasca KESIMPULAN
panen kakao dilaksanakan pada tanggal 14 Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan
Oktober 2017 di Balai Desa Sumberagung yang oleh tim pelaksana, hasil yang telah diperoleh dari
dihadiri oleh pejabat desa dan koptan. Materi yang kegiatan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
disampaikan dalam penyuluhan ini adalah melalui kegiatan ini yaitu:
gambaran teknologi budidaya tanaman buah 1. Masayarakat dapat memperoleh tambahan
kakao, proteksi tanaman dan pasca panen buah pengetahuan dan keterampilan tentang
kakao yang memenuhi standar kualitas dan bagaimana mengatasi permasalahan-
manajemen mutu. permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu
dengan menerapkan teknologi tepat guna
dalam penangan proses pasca panen Kakao
khusunya dalam menurangi lendir (pulp) biji

75
Lusi Nuraini, Jurnal ROTOR, Volume 10, Nomor 2, November 2017

Kakao. Dengan adanya mesin ini, mitra juga nata de coco. Hal ini perlu dilakukan dengan
dapat mengurangi tenaga dan biaya dalam tujuan untuk mengurangi limbah hasil pengolahan
proses pemerasan lendir. pasca panen Kakao dan meningkatkan nilai
2. Masyarakat sasaran yaitu petani kakao Desa tambah Kakao.
Sumberagung memberikan tanggapan yang 1.
sangat baik terhadap pelaksanaan kegiatan UCAPAN TERIMA KASIH
dengan berpartisipasi dan mengikuti kegiatan Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dengan sebaik-baiknya. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat yang
3. Kegiatan ini dapat meningkat pengetahuan, telah memberikan hibah pendanaan kegiatan
wawasan dan ketrampilan petani kakao Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat
dalam pengelolaan dan budidaya kakao, serta Tahun 2017.
dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas
produksi biji kakao. DAFTAR PUSTAKA
[1] Moerad, SK, dkk. 2014. Pemetaan Sosial
SARAN Budaya Masyarakat Desa Sumber Agung
Adapun saran yang dapat diberikan Kecamatan Pesanggaran Kabupaten
berdasarkan hasil kegiatan ini yaitu perlu adanya Banyuwangi. Jurnal Sosial Humaniora, Vol 7
pengembangan lebih lanjut terkait teknologi No.1, hal 61-74.
proses pasca panen Kakao, misalnya dengan [2] Ervandy, N. 2012. Eduwisata Kakao di
pengadaan perlatan untuk melengkapi proses Glenmore Banyuwangi. Tesis: Universitas
pengolahan biji Kakao seperti Pod Breaker Islam Negeri (UIN) Malang.
(pemecah buah) dan mesin pengering biji Kakao [3] Direktorat Pascapanen Dan Pembinaan
otomatis. Selain itu diperlukan juga kegiatan Usaha Direktorat Jenderal Perkebunan
pengolahan limbah Kakao, seperti pengolahan Kementerian Pertanian. 2012. Pedoman
kulit kakao sebagai bahan obat herbal dan Teknis Penanganan Pascapanen Kakao
pengolahan pulp menjadi pupuk atau makanan

76

Anda mungkin juga menyukai