Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DAN PRINSIP TEKNIK STERIL

DIKAMAR BEDAH

Disusun Oleh:

1. RISA KHAIRUNISYAH 1614301042


2. LINDA SAFITRI 1614301043
3. IIS KOMANG RENI 1614301044
4. RIZQO ADITYA UTAMA 1614301045
5. MEGA MEILISIA MANARA 1614301046
6. APRILIA CAHYANINGRUM 1614301047
7. ANGGUN KARUNIA PUTRI 1614301048
8. MARHAMAH 1614301049
9. IKHSAN AJI DWI WIBOWO 1614301050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENKES TANJUNGKARANG JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapkan rasa syukur kita kehadirat ALLAH Subhannahu wa


ta'ala yang telah memberikan beragam nikmatnya, diantaranya ada nikmat terbesar yaitu
nikmat Islam, nikmat sehat, sehingga ALLAH azza wa jalla menggerakan hati kami untuk
mulai mengerjakan, menyelesaikan Tugas PO 3
Sholawat teriringi salam semoga tetap tertujukan kepada Nabi ALLAH, Muhammad
Sholallahu 'alaihi wassalam. Kepada Keluarga beliau sholallahu 'alaihi wassalam, Para
sahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, dan kepada setiap orang yang kokoh berdiri menjalankan
sunnahnya, istiqomah hingga yaumul akhir. InsyaaALLAH.
Alhamdulillah di minggu Pertama perkuliah pada semester tujuh ini, kami mendapat
tugas pada mata kuliah PO 3, khususnya pada pokok bahasan konsep dan prinsip teknik steril
dikamar bedah. Tujuan dari penulisan ini, yaitu agar si penyusun dan si pembaca kelak dapat
memahami konsep dan prinsip teknik steril dikamar bedah, serta mampu untuk menjelaskan
dan menerapkan kepada diri sendiri atau kepada orang lain.
Demikianlah alasan penyusunan dari makalah ini, Atas kekurangan yang nampak pada
penulisan ini, baik itu tersirat ataupun tersurat kami mohon maaf, dan selebihannya semoga
mendatangkan manfaat kepada kita semua, penyusun atau pembaca.

Bandar Lampung, Juli 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Steril ........................................................ 3


B. Tujuan Teknik Steril .............................................................. 3
C. Penerapan Teknik Steril ........................................................ 3
D. Principles Of Sterile Technique ............................................ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat banyak.
Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan keteledoran daripada si
pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan luar yang ada di sekitarnya.
Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang tertular dengan
berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kehidupannya sendiri.
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang
praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang digunakan harus
dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme
hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang terdapat dalam suatu benda. Proses
ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan
mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut
sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan
bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya sterilisasi.
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.
Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu
tergantung dari asam nukleat, protein atau membrane mikroorganisme tersebut. Agen
kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi,2006). Sterilisasi banyak dilakukan di
rumah sakit melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik fisika, kimia
maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikrooranisme
disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika
sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling
resisten dari kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat
hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara
digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi
dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber
energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen,
serta unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor
pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Teknik Steril Dikamar Bedah?
2. Apa Sajakah Tujuan Teknik Steril?
3. Bagaimana Penerapan Teknik-Teknik Steril Dikamar Bedah?

C. Tujuan
1. Mahasiswa Mampu Memahami Pengertian Teknik Steril Dikamar Bedah?
2. Mahasiswa Mampu Memahami Tujuan Teknik Steril?
3. Mahasiswa Mampu Memahami Penerapan Teknik-Teknik Steril Dikamar Bedah?

D. Manfaat Penulisan
Mahasiswa mengetahui bagaimana konsep dan prinsip teknik steril dikamar
bedah, kemudian mahasiswa mau dan mampu untuk memahami teori tersebut dalam
penyelesain masalah-masalah kesehatan yang ditemui ketika dilapangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Steril


Teknik Steril adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan atau bahan-bahan dengan cara
menghambat atau menghancurkan tumbuhnya organisme dalam jaringan.

B. Tujuan Teknik Steril


Tujuan dari penggunaan teknik steril diantaranya:
1. Mencegah penyebaran bakteri dalamkamar operasi.
2. Membunuh kuman-kuman organisme.
3. Mencegah timbulnya infeksi luka operasi.

C. Penerapan Teknik Steril


1. Prinsip-Prinsip
Petugas di kamar bedah harus memperhatikan Prinsip-prinsip berikut :
 Harus dilakukan teliti dan hati-hati.
 Perawat instrument harus memahami Prosedur drapping.
 Pertahankan jarak aman antara daerah steril dan tidak steril.
 Bila memakai kain utk menutupi tubuh pasien,maka duk steril diletakkan pd
lap. Op dan dibuka ke bawah atau menjauh.
 Anggota tim bedah yg telah cuci tangan selalu membuka kain penutup dari
daerah yg steril ke daerah yg tidak steril.
 Setiap duk steril yg berada di bawah batas pinggang sudah dianggap
terkontaminasi.
 Lubang,robekan atau luka sekecil apapun merup. Pintu masuk kuman sehingga
daerah steril menjadi terkontaminasi.
 Untuk memasang duk steril dibutuhkan dua orang.
 Tepi dari lipatan duk steril di letakkan sangat dekat dengan daerah operasi.
 Pakailah duk klem pada pada setiap sudut daerah sayatan.
 Tim bedah yg memakai baju steril harus selalu menghadap daerah yg sudah
tertutup alat tenun steril.

3
 Perawat Sirkuler harus berdiri menghadap scrub nurse utk mengingatkan jgn
sampai drapping terkontaminasi
 Bila alat tenun terkontaminasi harus segera di ganti.
2. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menjamin Teknik Steril
 Kuku petugas harus pendek.
 Harus membatasi gerakan tubuh agar bagian yang steril tidak menyentuh
bagian atau alat yang tidak steril.
 Harus menjaga jarak yang aman dari alat yang non-steril (minimal 30 cm).
 Memperhatikan sterilisasi bagian depan badan sebatas pinggang ke atas
sampai bahu.
 Harus selalu menghadap ke area steril.
 Posisi tangan paling rendah sebatas pinggang dengan cara melipatkan kedua
tangan didepan dada.
 Semua petugas terutama yang berada di area steril berbicara seperlunya.
 Mencuci tangan sesuai prosedur.
 Mempertahankan sterilitas tangan, dengan cara posisi tangan berada di dada.
 Sebelum memakai jas steril agar memeriksa keutuhan jas.
 Sarung tangan dikenakan setelah memakai jas steril .
 Sarung tangan yang dikenakan harus sesuai ukuran tangan.
 Pada saat dan selama memakai sarung tangan, tidak boleh menyentuh benda
tidak steril.
 Sebelum bekerja periksa ada/tidak kebocoran sarung tangan.
 Jika bersisipan jalan, posisi badan harus saling membelakangi.
 Harus menjaga jarak yang aman dari alat steril.
 Petugas lain tidak boleh melintas didepan tim bedah yang sudah memakai baju
steril.
 Setiap pergantian operasi, harus ganti jas operasi dan sarung tangan.
 Petugas bicara seperlunya, khusus pada pasien dengan pembiusan regional
(lumbal anestesi).

4
D. Principles Of Sterile Technique
1. Menjaga posisi steril tangan dan pergelangan tangan
Jas dipertahankan steril hanya dari pinggang ke bahu, tangan hingga lengan
diangkat ke depan.
2. Membuka bungkusan duk steril
a. Perawat mengangkat bagian luar pembungkus dengan memegang pada bagian
luarnya.
b. Tangan diletakkan pada lipatan kain untuk menghindari kontaminasi dengan
isi bungkusan.
c. Area yang dipegang diturunkan kebawah menutupi meja yang tidak steril;
bagian dalam pembungkus (sekarang penutup meja) tetap steril.
3. Memasang sarung meja mayo
a. Mulai menutupi standar mayo (mayo stand).
b. Tangan perawat instrumen terlindungi dalam lipatan kain.
c. Lipatan kain ditahan oleh lengan dengan posisi mebengkokan siku untuk
mencegah jatuhnya duk sampai dibawah pinggang.
d. Kaki pada dasar standar menstabilkan posisinya.
e. Menyelesaikan menutupi standar mayo.
f. Tangan terlindungi dalam lipatan kain.
4. Menutup meja kecil dengan duk
a. Perawat instrumen yang sudah steril menutupi meja kecil dengan duk.
b. Para perawat yang sudah steril jangan memasuki area yang tidak steril. Oleh
sebab itu perawat instrumen mula-mula menutupi bagian meja yang tidak steril
yang terdekat dengannya, kemudian yang terjauh.
c. Lindungi jas dengan berdiri jauh dari meja.
5. Menutupi meja tidak steril yang besar
Perawat instrumen memegang duk meja steril yang dilipat dengan posisi
tinggi di atas meja dan meletakkannya ditengah-tengah meja dengan berdiri jauh
dari meja untuk melindungi jasnya dari kontaminasi.
6. Membuka lipatan duk steril diatas meja.
a. Perawat instrumen membuka lipatan duk meja steril.
b. Perawat instrumen berdiri jauh dari meja yang tidak steril dan mula-mula
membuka duk yang terdekat dengannya.
c. Perhatikan bahwa tangan diletakkan dibagian dalam duk penutup yang steril
untuk melindungi tangan tersebut.
5
d. Perawat instrumen melanjutkan membuka lipatan duk meja steril.
e. Jangan diletakkan dibagian dalam duk penutup yang steril untuk melindungi
tangan tersebut.
f. Perawat instrumen sekarang boleh mendekati meja. Karena sekarang jas
terlindungi oleh duk.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik Steril adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan atau bahan-bahan dengan cara
menghambat atau menghancurkan tumbuhnya organisme dalam jaringan.
Tujuan dari penggunaan teknik steril diantaranya:
1. Mencegah penyebaran bakteri dalamkamar operasi.
2. Membunuh kuman-kuman organisme.
3. Mencegah timbulnya infeksi luka operasi.
Petugas di kamar bedah harus memperhatikan diantaranya Prinsip-prinsip
harus dilakukan teliti dan hati-hati. Perawat instrument harus memahami Prosedur
drapping. Pertahankan jarak aman antara daerah steril dan tidak steril.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menjamin Teknik Steril diantaranya
Kuku petugas harus pendek. Harus membatasi gerakan tubuh agar bagian yang steril
tidak menyentuh bagian atau alat yang tidak steril. Harus menjaga jarak yang aman
dari alat yang non-steril (minimal 30 cm).

B. Saran
Makalah mengenai konsep dan prinsip teknik steril dikamar bedah ini telah
kami susun dengan kesadaran penuh. Namun meskipun demikian mungkin di mata
pembaca masih terdapat kekeliruan atau kekurangan yang tampak, oleh karenanya
kami senantiasa menerima segala bentuk kritik atau saran yang membangun yang
InsyaaALLAH nantinya akan menjadikan kami lebih baik lagi.
Sebagaimana perkataan para Salafus Sholih “ Semoga ALLAH merahmati
orang yang menunjukan Aibku/kesalahanku padaku”.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://slideplayer.info/slide/13899137/
(Diakses Oleh Kelompok 21 Juli 2019)

https://www.academia.edu/36406575/TEKNIK_ASEPTIK_DAN_STERILISASI
(Diakses Oleh Kelompok 21 Juli 2019)

https://www.gloryamedica.com/sterilisasi-ruang-operasi/
(Diakses Oleh Kelompok 21 Juli 2019)

Anda mungkin juga menyukai