Anda di halaman 1dari 6

11/20/2019 Mekanikal dan Elektrikal: February 2015

Lainnya Buat Blog Masuk

Mekanikal dan Elektrikal


Saturday, February 28, 2015 Blog Archive
▼ 2015 (3)
PNEUMATIK 2 (Konsep Dasar Pneumatik) ► March (1)

2.1 Prinsip secara fisika ▼ February (2)


PNEUMATIK 2
Udara adalah campuran gas dengan komposisi sebagai berikut: (Konsep Dasar
Pneumatik)
Kira-kira 78% nitrogen
PNEUMATIK 1
Kira-kira 21% oksigen (Aplikasi
Pneumatik Dalam
Teknologi Ot...
Udara ini juga mengandung karbon dioksida, argon, hidrogen, neon, helium, kripton dan xenon.

Untuk membantu Anda memahami sifat udara, variabel fisik yang digunakan dalam konteks ini tercantum di
bawah ini. Semua spesifikasi dinyatakan dalam "Sistem Internasional (SI)" untuk satuan.

Variabel Simbol Satuan


Panjang l Meter (m)
Massa m Kilogram (kg)
Waktu t Detik (s)
Temperatur T Kelvin (K, 0°C = 273,15K)
Tabel 2.1 Satuan pokok

Variabel Simbol Satuan


Gaya F Newton (N)
Luas A Meter persegi (m²)
Volume V Meter kubik (m³)
Debit qᵥ Meter kubik per detik (m³/s)
Tekanan p Pascal (Pa)
1 Pa = 1 N/m²
1 Bar = 10⁵ Pa
Tabel 2.2 Satuan turunan

2.1.1 Hukum Newton

Hukum Newton menjelaskan hubungan antara gaya, massa dan percepatan:


Gaya = Massa x Percepatan

F=mxa

Dalam kasus gerak jatuh bebas, "a" diganti dengan percepatan gravitasi g = 9,81 m/s².

2.1.2 Tekanan

1 Pa berkaitan dengan tekanan yang diberikan oleh gaya vertikal 1 N pada luas bidang 1 m².

Tekanan terhadap / di permukaan bumi disebut sebagai tekanan atmosfer (pamb). Tekanan ini disebut juga
tekanan referensi. Rentang atas tekanan ini disebut kisaran tekanan lebih (pe > 0), sementara rentang di bawah
tekanan ini disebut kisaran tekanan vakum (pe < 0). Perbedaan tekanan pe dihitung dengan rumus:

pe = pabs - pamb

Tekanan atmosfer tidak konstan. Nilainya berubah dengan letak geografis dan cuaca.

Tekanan absolut pabs adalah nilai yang mengacu pada tekanan nol (vakum). Tekanan ini sama dengan jumlah
dari tekanan atmosfer dan tekanan lebih atau tekanan vakum. Alat ukur tekanan yang sering digunakan dalam
praktek adalah alat yang hanya menampilkan nilai tekanan lebih pe. Nilai tekanan absolut pabs adalah sekitar 100
kPa (1 bar) lebih tinggi dari nilai tekanan lebih pe.

Dalam pneumatik, semua spesifikasi yang berkaitan dengan jumlah udara biasanya dirujuk pada apa yang
disebut kondisi normal. Kondisi normal menurut DIN 1343 adalah kondisi bahan padat, cair, atau gas yang

rogandaengineer.blogspot.com/2015/02/ 1/6
11/20/2019 Mekanikal dan Elektrikal: February 2015
ditetapkan melalui temperatur dan tekanan standar.

Temperatur standar Tn = 273,15 K, tn = 0°C

Tekanan standar pn = 101,325 Pa = 1,01325 bar

2.2 Sifat udara

Udara ditandai dengan kohesi yang sangat rendah, yaitu gaya antara molekul-molekul udara dapat diabaikan
dalam kondisi operasi biasa di pneumatik. Oleh karena itu, seperti semua gas lainnya, udara tidak memiliki
bentuk tertentu. Udara dapat merubah bentuknya dengan penerapan gaya yang sangat kecil dan menempati
ruang maksimum yang tersedia.

2.2.1 Hukum Boyle

Udara dapat dimampatkan dan juga dapat berekspansi. Hukum Boyle menggambarkan sifatnya sebagai berikut:
volume dari sejumlah tertentu gas berbanding terbalik dengan tekanan absolut pada temperatur konstan; atau,
dengan kata lain, hasil perkalian dari volume dan tekanan absolut adalah konstan untuk sejumlah tertentu dari
gas.

p1 x V1 = p2 x V2 = p3 x V3 = konstan

Gambar 2.1 Hukum Boyle

Contoh perhitungan

Udara dimampatkan menjadi 1/7 dari volume awal pada tekanan atmosfer. Berapa tekanannya jika temperatur
udara tetap konstan?

Diketahui spesifikasi:
p1 = pamb = 100 kPa = 1 bar
V2/V1 = 1/7

Ditanyakan:
p2 = ?

Solusi:
p2 = p1 x (V1/V2) = 100 kPa x (7/1) = 700 kPa absolut = 7 bar absolut
Ini berarti pe = pabs - pamb = 700 kPa - 100 kPa = 600 kPa = 6 bar

Sebuah kompresor yang menghasilkan tekanan lebih pe = 600 kPa memiliki rasio kompresi 7:1

2.2.2 Hukum Gay Lussac

Udara memperluas volumenya sebesar 1/273 pada tekanan konstan, temperatur 273 K dan kenaikan suhu 1 K.
Hukum Gay Lussac menyatakan bahwa volume sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan temperatur
absolut (dalam K) selama tekanan tidak berubah.

rogandaengineer.blogspot.com/2015/02/ 2/6
11/20/2019 Mekanikal dan Elektrikal: February 2015
V1/T1 = V2/T2 = konstan, V1 = volume pada T1, V2 = volume pada T2

Perubahan volume ΔV adalah: ΔV = V2 - V1 = (V1/T1) x (T2 - T1)

Berikut ini juga berlaku untuk V2: V2 = V1 + ΔV = V1 + [(V1/T1) x (T2 - T1)]

Persamaan ini berlaku jika temperatur dinyatakan dalam K. Rumus berikut ini harus digunakan untuk
mengkonversi ke °C:

V2 = V1 + [V1/(273°C + T1) x (T2 - T1)]

Contoh perhitungan

0,8 m3 udara dengan suhu T1 = 293 K (20°C) dipanaskan sampai T2 = 344 K (71°C). Berapa m3 udara
berekspansi?

Diketahui:
V1 = 0,8 m3
T1 = 293 K (20 °C)
T2 = 344 K (71 °C)

Ditanyakan:
ΔV = ?

Solusi:
ΔV = (0,8 m3/293 K) x (344 K -293 K) = 0,14 m3

Udara berekspansi sebesar 0,14 m3.

Jika volume dijaga konstan selama proses pemanasan, peningkatan tekanan dapat dinyatakan dengan
menggunakan rumus berikut:

p1/T1 = p2/T2 = konstan

2.2.3 Persamaan gas umum

Persamaan gas umum memenuhi semua hukum.

(p1 x V1)/T1 = (p2 x V2)/T2 = konstan

Dengan sejumlah tertentu dari gas, hasil kali tekanan dan volume dibagi dengan temperatur absolut adalah
konstan. Hukum-hukum yang telah disebutkan di atas dapat diturunkan dari hukum gas umum ini, ketika salah
satu dari ketiga faktor p, V atau T dipertahankan konstan.

Tekanan p konstan → perubahan isobarik


Volume V konstan → perubahan isokorik
Temperatur T konstan → perubahan isotermik

Posted by Unknown at 1:51 PM No comments: Links to this post

Labels: Hukum Boyle, Hukum Gay Lussac, Hukum Newton, Persamaan gas ideal, Prinsip dasar fisika, Sifat
udara, Tekanan

Friday, February 20, 2015

PNEUMATIK 1 (Aplikasi Pneumatik Dalam Teknologi Otomasi)


1.1 Ikhtisar

Pneumatik memainkan peranan utama dalam lingkungan kerja otomatis dan banyak sekali proses produksi yang
mustahil dilakukan tanpa mereka. Pneumatik merupakan bagian yang melekat dari hampir setiap sistem produksi
di sektor industri berikut ini:

Industri otomotif

Industri kimia

Industri petrokimia

rogandaengineer.blogspot.com/2015/02/ 3/6
11/20/2019 Mekanikal dan Elektrikal: February 2015

Industri farmasi

Industri kertas dan percetakan

Bangunan mesin

Industri makanan

Industri air minum dan air limbah

Industri kemasan

Dalam industri-industri tersebut, pneumatik digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut:

Mendeteksi keadaan melalui elemen input (sensor)

Memproses informasi melalui elemen pengolahan (processor)

Mengalihkan (switching) elemen operasi melalui elemen kendali

Melakukan pekerjaan dengan dengan menggunakan elemen operasi (drive)

Pengendalian mesin dan sistem memerlukan rangkaian logika yang kompleks dan pengalihan kondisi-kondisi
yang akan dibangun. Hal ini dilakukan melalui interaksi sensor, processor, elemen kendali dan drive di pneumatik
dan sebagian sistem pneumatik.

Kemajuan teknologi bahan, desain dan metode produksi telah membantu meningkatkan kualitas dan variasi jenis
komponen pneumatik, yang memberikan kontribusi untuk digunakan secara luas.

Berikut ini adalah beberapa contoh bidang aplikasi untuk pneumatik:

Secara umum dalam teknologi penanganan (handling) meliputi: menjepit benda kerja, memindahkan
benda kerja, menentukan posisi benda kerja, menentukan arah benda kerja, dan percabangan aliran
material.

Penggunaan umum dalam berbagai bidang meliputi: pengemasan, pengisian, penguncian,


pengukuran, trasportasi bahan, pemutaran benda kerja, pemisahan benda kerja, penumpukan benda
kerja, embossing dan pressing benda kerja.

1.2 Karakteristik pneumatik

Parameter Keterangan

Kuantitas Udara tersedia dimana-mana dalam jumlah yang tidak terbatas.


Transportasi Udara dapat diangkut dengan mudah untuk jarak yang jauh di dalam saluran.
Kemampuan Udara bertekanan dapat disimpan dalam penampung (reservoir) dan dipasok dari sana.
menyimpan Penampung / botol juga dapat diangkut.
Temperatur / Udara bertekanan hampir tidak sensitif terhadap fluktuasi suhu. Hal ini menjamin operasi
suhu yang handal bahkan pada kondisi ekstrim.
Keselamatan Udara bertekanan tidak mewakili bahaya dalam hal kebakaran atau ledakan.
Kebersihan Kebocoran udara bertekanan yang tidak dilumasi tidak menyebabkan pencemaran
lingkungan.
Desain Elemen-elemen yang beroperasi memiliki setup yang sederhana oleh karena itu murah.
Kecepatan Udara bertekanan adalah media yang bekerja dengan cepat. Hal ini memfasilitasi
kecepatan torak (piston) yang tinggi dan waktu perpindahan yang singkat.
Perlindungan Peralatan pneumatik dan elemen operasi dapat dimuati sampai mereka memberikan tanda
kelebihan beban kelebihan beban.
Tabel 1.1 Fitur dan kelebihan pneumatik

Parameter Keterangan
Persiapan Udara bertekanan harus dipersiapkan karena kalau tidak, ada resiko peningkatan keausan
komponen pneumatik oleh partikel kotoran air kondensasi
Kompresi Mustahil mencapai kecepatan torak yang seragam dan konstan dengan udara bertekanan

Gaya Udara bertekanan hanya ekonomis (berbiaya murah) hingga pada gaya tertentu yang
disyaratkan. Dengan tekanan kerja normal 600 sampai 700 kPa (6 sampai 7 bar) dan
tergantung pada stroke dan kecepatan, batas ini adalah antara 40.000 sampai 50.000N
Pembuangan Mengeluarkan udara dapat menyebabkan kebisingan. Masalah ini dapat diatasi untuk
udara sebagian besar dengan cara menggunakan bahan peredam suara
Tabel 1.2 Kekurangan pneumatik

Perbandingan dengan bentuk energi lainnya merupakan prasyarat penting dalam menggunakan pneumatik
sebagai alat kendali atau kerja menengah. Penilaian ini mencakup keseluruhan sistem dari sinyal masukan
(sensor) dan bagian pengolahan (processor) ke elemen kendali dan penggerak (drive). Selain itu faktor-faktor
berikut harus dipertimbangkan:

rogandaengineer.blogspot.com/2015/02/ 4/6
11/20/2019 Mekanikal dan Elektrikal: February 2015

Media kendali yang dipilih

Peralatan yang tersedia

Pengetahuan yang tersedia

Sistem yang sudah ada

1.2.1 Kriteria media kerja

Media kerja adalah:

Arus listrik (listrik)

Fluida (hidrolik)

Udara bertekanan (pneumatik)

Kombinasi dari media-media diatas

Pemilihan kriteria dan sifat sistem yang harus dipertimbangkan untuk media kerja:

Gaya

Langkah (Stroke)

Jenis gerakan (lurus, berputar, melingkar)

Kecepatan

Umur layanan

Keandalan dan presisi

Biaya energi

Pengoperasian

Kemampuan menyimpan

1.2.2 Kriteria media kendali

Media kendali adalah:

Koneksi mekanik (mekanik)

Arus listrik (listrik, elektronik)

Fluida (hidrolik)

Udara bertekanan (pneumatik)

Pemilihan kriteria dan sifat sistem yang harus dipertimbangkan untuk media kendali:

Keandalan komponen

Sensitifitas terhadap pengaruh lingkungan

Kemudahan pemeliharaan dan perbaikan

Waktu peralihan komponen

Kecepatan sinyal

Kebutuhan ruang

Umur layanan

Kebutuhan pelatihan

1.3 Pengembangan sistem kontrol pneumatik

Kelompok ini tersedia dalam pneumatik:

Penggerak (Drive)

Sensor dan perangkat input

Pengolah (Processor)

Asesoris

rogandaengineer.blogspot.com/2015/02/ 5/6
11/20/2019 Mekanikal dan Elektrikal: February 2015

Sistem kontrol lengkap

Pertimbangan berikut ini harus diperhitungkan ketika mengembangkan sistem kendali pneumatik:

Keandalan

Kemudahan perawatan

Biaya suku cadang

Perakitan dan koneksi

Biaya perawatan

Dapat ditukar dan serbaguna

Desain yang ringkas

Ekonomi

Dokumentasi

Posted by Unknown at 6:39 PM No comments: Links to this post

Labels: Karakteristik pneumatik, media kendali pneumatik, media kerja pneumatik

Newer Posts Home

Subscribe to: Posts (Atom)

Awesome Inc. theme. Powered by Blogger.

rogandaengineer.blogspot.com/2015/02/ 6/6

Anda mungkin juga menyukai