Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu
dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh kebutuhan
masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah atau Home
Care.
Home care adalah suatu layanan perawatan pasien di rumah. Yang membutuhkan
perawatan di rumah baik pasien yang masih sehat sampai yang sakit, pasien dengan
berbagai kondisi jenis penyakit dengan berbagai latar belakang yang melandasi
keputusan untuk menggunakan jasa ini di lingkungan keluarga. Hal-hal yang menjadi
dasar pertimbangan antara lain: pertimbangan ekonomi, kenyamanan pasien, dan
kemudahan akses bagi keluarga.
Home care saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan di kota besar dengan beberapa
kasus yang sering ditemui adalah kesibukan yang tinggi dari keluarga menyebabkan
hanya sedikit waktu yang dapat diberikan kepada pasien. Salah satu segmen
pelayanan home care diantaranya lansia, di mana lansia adalah manusia yang juga
memerlukan teman sehingga mereka tidak kesepian dan cepat menjadi pikun.
Dengan adanya jasa home care pendamping orang tua (POT) maka para lansia
memiliki asisten yang berfungsi sebagai teman, pendamping, pengasuh yang
membantunya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan memanfaatkan jasa
ini, maka orang tua akan lebih bahagia dan anak-anaknya pun akan lebih tenang
untuk dapat mengerjakan hal lain.
Variasi penyakit yang membutuhkan pelayanan home care adalah mulai dari kasus
sederhana seperti demam tifoid, hingga kasus yang berat seperti gangguan
pernafasan kronik dengan ketergantungan pada alat respirator. Home care dibutuhkan
oleh pasien yang sedang sakit, juga bagi mereka yang sedang dalam proses
penyembuhan seperti post stroke, sampai dengan pasien dalam fase terminal seperti
menderita kanker stadium lanjut.
Kasus pasien dengan penyakit fase terminal yang memiliki angka kesembuhan yang
rendah, sehingga perawatan home care bertujuan untuk memberikan rasa nyaman
secara psikologis bagi pasien dan keluarganya. Latar belakang ini dipilih karena
sebagai orang timur, setiap anggota keluarga berkeinginan merawat kerabatnya
Handi Rustandi
HOME CARE 1
dengan sempurna. Perawatan di rumah akan memberikan keleluasaan anggota
keluarga merawat keluarganya secara maksimal.
Jika kita tinjau dari perlunya kontribusi profesi, fenomena masalah kesehatan saat
ini memerlukan peran serta berbagai profesi kesehatan untuk berkontribusi dalam
penanganan masalah kesehatan sesuai dengan fungsinya. Fenomena masalah
kesehatan di Indonesia yang dihadapi saat ini adalah masih tingginya penyakit
endemis yang dibarengi dengan makin meningkatnya masalah penyakit kronis dan
degeneratif serta munculnya masalah penyakit baru dan penyakit lama. Berbagai
masalah yang memerlukan pelayanan keperawatan antara lain : Masalah Penyakit
akut atau kronis, Masalah penyakit degeneratif atau terminal, gangguan pertumbuhan
atau perkembangan, Masalah kekerasan atau salah asuh dll.
Sebagai salah satu karakteristik keperawatan sebagai profesi adalah adanya
kemampuan melaksanakan fungsi mandiri yang ditunjukkan dengan adanya
sekelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan
masalah praktik keperawatan tersebut. Saat ini berbagai komponen kegiatan
pelayanan keperawatan antara lain mencakup upaya pencegahan masalah kesehatan,
meningkatkan kemandirian klien dalam bidang kesehatan serta upaya pemenuhan
kebutuhan dasar klien baik melalui kegiatan intervensi pemberdayaan, intervensi
komplementer dan kolaborasi serta pelayanan keperawatan berkelanjutan belum
dilaksanakan secara optimal. Hal ini menjadikan adanya peluang bagi perawat untuk
mengembangkan dan berkontribusi dalam penyediaan pelayanan di berbagai tatanan
praktik perawat seperti di : Tempat Kerja, Sekolah, Rumah (Home Care),
Ambulatory Care (Klinik) dan pusat-pusat pelayanan kesehatan khusus (Panti, lapas).
Handi Rustandi
HOME CARE 2
Sementara hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh data sebagai berikut : 97,7
% menyatakan perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 %
mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 %
menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerlukan ijin oprasional.
Dari data tersebut sangat perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah dalam
hal ini home care yang salah satu unsur tenaga pelaksananya adalah perawat melalui
pelaksanaan praktik mandiri.
1. Home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan secara
focus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada beberapa
pasien.
2. Home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi klien,
dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif
(biopsikososiospiritual).
3. Home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan yang
berikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu.
Handi Rustandi
HOME CARE 3
4. Home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih rendah
daripada biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.
5. Home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam
memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana berguna
memahami perubahan pola dan perawatan klien.
6. Home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga dapat
sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan klien.
7. Home care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan dengan
pelayanan dirumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi dapat diberikan
pelayanan sekaligus dalam home care.
8. Pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan kesehatan yang
diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau perbaikan dalam pelaksanaan
perawatan yang dilakukan keluarga.
1. Home care tidak termanaged dengan baik jika menggunakan agency yang
belum ada hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :
dokter spesialis.
Petugas laboratorium.
Petugas ahli gizi.
Petugas fisioterafi.
Psikolog dan lain-lain.
2. Klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk
mencapai unit-unit yang terdapat dirumah sakit, misalnya :
Unit diagnostik rontgen
Unit diagnostik CT scan.
Unit diagnostik MRI.
Laboratorium dan lain-lain.
3. Pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat
ketergantungan total, misalnya: klien dengan koma.
4. Jika pendidikan kesehatan yang dilakukan petugas kesehatan kurang berhasil
maka tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan,
dimana keluarga merasa bahwa semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani
dengan adanya home care.
5. Pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency, misalnya :
Handi Rustandi
HOME CARE 4
fasilitas resusitasi
fasilitas defibrilator
Handi Rustandi
HOME CARE 5
4. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian kerja (kontrak).
5. Home Care atau pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari
pelayanan keperawatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang
berasal dari spesialisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan
keperawatan individu dengan melibatkan keluarga .
Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan jangka
panjang (Long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun non
profesional yang telah mendapatkan pelatihan. Perawatan kesehatan di rumah yang
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah suatu komponen rentang
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan serta memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal.
Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individual dan keluarga yang
direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir
untuk memberikan perawatan di rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan
perjanjian kerja antara pasien/keluarga dengan agensi home care (Warhola C, 1980).
Handi Rustandi
HOME CARE 6
2. Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien denganmelibatkan klien
dan keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan
pelayanan.
3. Pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek administrasi
maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga
profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun non
kesehatan (Depkes, 2002).
Penyelenggaraan praktik mandiri perawat terdiri dari 3 (tiga unsur) yaitu Pengelola
Pelayanan, Pelaksana Pelayanan, dan Klien.
Handi Rustandi
HOME CARE 7
Praktik mandiri perawat; home care dilakukankan berdasarkan pada kesepakatan
antara perawat dengan klien dan atau pasien dalam upaya untuk peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, kuratif, dan pemulihan
kesehatan.
Dalam melaksanakan praktik mandiri perawat, perawat yang telah memililki SIPP
berwenang untuk :
a. Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,
penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan
keperawatan dan evaluasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada huruf a meliputi:
intervensi/tritmen keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling
kesehatan
c. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b harus sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang
ditetapkan oleh organisasi profesi
d. Melaksanakan intervensi keperawatan seperti yang tercantum dalam
lingkup praktik keperawatan
e. Dalam keadaan darurat yang mengancam kehidupan atau nyawa klien dan
atau pasien, perawat dapat melakukan tindakan diluar kewenangan.
f. Dalam keadaan luar biasa/bencana, perawat dapat melakukan tindakan diluar
kewenangan untuk membantu mengatasi keadaan luar biasa atau bencana tersebut.
g. Perawat yang bertugas di daerah yang sulit terjangkau dapat melakukan
tindakan diluar kewenangannya sebagai perawat.
h. Praktik keperawatan dilakukan oleh perawat profesional (RN) dan perawat
vokasional (PN).
i. PN dalam melaksanakan tindakan keperawatan dibawah pengawasan RN.
j. Perawat dapat mendelegasikan dan atau menyerahkan tugas kepada perawat lain
yang setara kompetensi dan pengalamannya.
k. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dilarang mempekerjakan perawat yang tidak
memiliki SIPP untuk melakukan praktik keperawatan di sarana pelayanan
kesehatan tersebut.
c. Klien
Adalah penerima pelayanan keperawatan dengan melibatkan salah satu anggota
keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili klien. Apabila diperlukan
keluarga dapat juga menunjuk seseorang yang akan membantu aktifitas penyediaan
pelayanan keperawatan sesuai menjadi pengasuh (care-giver) yang melayani
kebutuhan sehari-hari dari klien.
Pengelola PMP
Handi Rustandi
HOME CARE 8
Klien Pelaksana Pelayanan
Ketiga unsur seperti tersebut di atas, merupakan syarat minimal yang harus ada
dalam sistem praktik mandiri perawat. Ketiga unsur tersebut berinteraksi secara
proporsional dan saling mempengaruhi dalam proses praktik keperawatan.
Apabila salah satu dari komponen tersebut tidak berfungsi secara baik maka
pelayanan yang diberikan sulit untuk memberikan hasil yang optimal. Dalam sistem
ini setiap komponen mempunyai hak dan kewajiban masing-masing yang dapat
diukur sehingga diharapkan tidak akan merugikan salah satu pihak pun karena
pelayanan yang diberikan dapat dikendalikan oleh masing-masing pihak.
1. Struktur Organisasi
Dalam sistem Praktik Mandiri Perawat, struktur organisasi pengelola dapat
digambarkan seperti pada bagan 1. Pemimpin agensi/ balai/ unit yang membawahi
dua sub ordinat yaitu sub ordinat sub unit yaitu sub unit yang bertanggung jawab
terhadap administrasi dan sub unit yang bertanggung jawab terhadap pelayanan.
Sub unit pelayanan membawahi tenaga Manajer Kasus (case manager) dan tenaga
pemberi pelayanan (care provider).
Dalam pelaksanaannya struktur organisasi Praktik Mandiri Perawat (PMP) dapat
disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia, demikian pula sebutan/penamaan
unitnya sesuai dengan kesepakatan dan pelayanan yang dikembangkan.
Bagan 1. Struktur Organisasi PMP (Home Care)
Handi Rustandi
HOME CARE 9
Di samping interaksi secara internal, maka tata hubungan kerja Pengelola
Praktik Mandiri Perawat dengan unit-unit eksternal sangat berpengaruh terhadap
kinerja pelayanan (lihat diagram mekanisme kerja).
PEMDA PROPINSI
DINKES PROPINSI
PEMDA KABUPATEN/KOTA
DINKES KABUPATEN/KOTA
KLIEN / KELUARGA
Handi Rustandi
HOME CARE 10
BENTUK-BENTUK ORGANISASI HOME CARE
Secara kelembagaan, home care melekat dengan Rawat Inap (Palaran) sebagai
salah satu bentuk layanan medis yakni Rawat Inap yang memiliki hirarki baku.
Dalam institusi layanan kesehatan (dalam hal ini milik pemerintah) semua sistem ada
aturannya, dan sudah tentu kompetensi medis diserahkan kepada dokter. Selanjutnya
dokter dapat mendelegasikan tindakan medis kepada paramedis berdasarkan indikasi
dan protap (prosedur tetap). Ini dimaksudkan untuk melindungi pasien dan petugas,
sehingga jika terjadi sesuatu berkenaan dengan tindakan medis, dapat dipertanggung
jawabkan sesuai undang-undang dan kompetensi. Kecuali jika Homecare tidak ada
tindakan medis, maka perawatan bersifat follow up, bisa jadi tidak diperlukan
penanggung jawab dokter.
Adanya kelembagaan Home Care mengacu pada UU No. 12 Tahun 1992 dan
UU No. 29 tahun 2004, kompetensi tindakan medis (praktek, homecare, klinik, balai
pengobatan, RS dan lain-lain) adalah seorang dokter sesuai Ketentuan Konsil
Kedokteran Indonesia. Artinya penanggung jawabnya seorang dokter atau dokter gigi
(dalam hal perawatan kesehatan gigi dan mulut).
Health home care dilakukan oleh tiga kelompok lembaga berwenang, yaitu:
Lembaga Kesehatan di Rumah Bersertifikat (certified home health agency / CHHA);
Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang (the long-term home health
care program (LTHHCP); dan Lembaga Berlisensi. Rinciannya adalah sebagai
berikut:
Handi Rustandi
HOME CARE 11
lama. Biaya pelayanan kesehatan pasien tidak boleh lebih dari 75% biaya rata-rata
perawatan institusional jangka panjang di wilayah setempat. Pelayanan
keperawatan yang diberikan meliputi terapi fisik, okupasi, dan wicara, pelayanan
sosial medis, dukungan nutrisi serta pelayanan perawatan personal.
Handi Rustandi
HOME CARE 12
b. Hak Pengelola
1) Mengelola Praktik Mandiri Perawat, sesuai dengan standar pelayanan
keperawatan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
2) Menerima hak atas imbalan jasa sesuai dengan perjanjian kerja yang
disepakati bersama.
3) Mempunyai akses kepada pemerintah yang mengendalikan Praktik
Mandiri Perawat.
4) Mendapat dukungan dari manajer kasus, pelaksana pelayanan atas
pengelolaan pelayanan yang menjadi tanggung jawabnya.
5) Menetapkan mitra kerja yang akan mendukung penyelenggaraan
praktik mandiri perawat.
c. Kewajiban Pengelola
1) Menjamin terlaksananya pelayanan professional dan bermutu bagi
klien.
2) Mematuhi kontrak/perjanjian kerja yang telah disepakati.
3) Memberikan perlakuan yang baik terhadap manajer kasus, pelaksana
pelayanan dan klien.
4) Meningkatkan kemampuan (pengetahuan, keterampilan dan sikap)
manajer kasus dan pelaksana pelayanan.
5) Melaksanakan kewajiban memberikan imbalan jasa yang harus
diberikan kepada manajer kasus dan pelaksana pelayanan sesuai
ketentuan yang disepakati.
6) Mematuhi peraturan yang berlaku berkaitan pengelolaan Praktik
Mandiri Perawat.
7) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap
kinerja pelaksana pelayanan.
8) Menyediakan alat, bahan, dan sarana yang dibutuhkan dalam
pelayanan keperawatan sesuai standar yang ada.
9) Menerapkan sistem penghargaan dan sanksi administrative yang layak
terhadap pelaksanaan pelayanan.
Handi Rustandi
HOME CARE 13
2. Manajer Kasus
a. Persyaratan Manajer Kasus
1) Mempunyai ijazah formal pendidikan keperawatan yang diakui oleh
pemerintah (minimal D-III Keperawatan).
2) Mempunyai sertifikat pelatihan Keperawatan sebagai Manajer Kasus
(case manager).
3) Pengalaman bekerja di unit pelayanan kesehatan minimal 3 (tiga)
tahun.
4) Mampu menyelenggarakan proses managemen kasus mulai dari
pengkajian awal dan melakukan analisis terhadap kasus untuk
menyusun rencana pelayanan, mengkoordinasikan pelayanan dengan
petugas lain, dan memantau pelaksanaan penyediaan pelayanan bagi
klien.
5) Mampu melakukan pengkajian awal dan melakukan analisis terhadap
kasus untuk menyusun rencana pelayanan dan intervensi keperawatan
bagi klien.
6) Mampu bekerja sama dalam tim dan mampu memimpin penyediaan
pelayanan.
7) Mampu menjalankan dan melaksanakan bimbingan teknis,
monitoring, dan evaluasi.
8) Mampu memberikan pelayanan sesuai dengan etika yang ditetapkan.
Handi Rustandi
HOME CARE 14
2) Memberikan pelayanan yang professional dan bermutu sesuai dengan
standar pelayanan yang ditetapkan serta kode etik profesi.
3) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya berkaitan dengan
keadaan klien dengan tidak memberitahukan kepada siapapun.
4) Melaksanakan tugas sesuai dengan peran dan fungsinya dalam
menyediakan pelayanan kepada klien dan keluarganya.
5) Bekerja sama dan saling mendukung dalam tim pelayanan demi
keberhasilan pelayanan keperawatan kepada klien.
6) Mematuhi perjanjian kerja yang telah dibuat.
7) Menghargai hak-hak klien dengan tidak melakukan pelanggaran
terhadap hak-hak tersebut.
8) Membuat laporan rutin kepada Pengelola Pelayanan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Handi Rustandi
HOME CARE 15
c. Kewajiban Pelaksana Pelayanan Praktik Mandiri Pperawat
1) Mentaati peraturan dan disiplin kerja yang telah ditetapkan oleh
Pengelola. maupun manager kasus
2) Memberikan pelayanan yang professional dan bermutu sesuai dengan
standar pelayanan yang ditetapkan.
3) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya berkaitan dengan
keadaan klien dengan tidak memberitahukan kepada siapapun.
4) Melaksanakan tugas sesuai dengan rencana pelayanan yang telah
disepakati dan telah ditetapkan oleh manager kasus
5) Bekerja sama dan saling mendukung dengan pelaksana pelayanan
lainnya dalam tim pelayanan demi keberhasilan pelayanan.
6) Mematuhi perjanjian kerja yang telah dibuat.
7) Menghargai hak-hak klien dengan tidak melakukan pelanggaran
terhadap hak-hak tersebut.
8) Membuat laporan rutin ke Manajer Kasus sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
3. Klien
a. Persyaratan Klien untuk Menerima Pelayanan/Asuhan
Keperawatan.
1) Mempunyai keluarga atau pihak lain yang akan bertanggung jawab
atau menjadi wali/pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan
pengelola maupun klien.
2) Bersedia menandatangani persetujuan (inform consent), setelah
syarat-syaratnya disepakati bersama.
3) Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan Pengelola Praktik
Keperawatan Mandiri untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab,
dan haknya dalam menerima pelayanan.
b. Hak Klien
1) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajibannya.
2) Mendapat pelayanan professional sesuai dengan standar pelayanan
yang ditetapkan.
3) Diberitahu terlebih dahulu dan ikut berpartisipasi dalam rencana
pelayanan yang akan diberikan dan penetapan perubahan asuhan serta
tindakan yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
4) Memperoleh perlakuan yang layak dari semua pelaksana pelayanan
yang melayani di mana jelas identitasnya meliputi nama dan jabatan
mereka masing-masing.
5) Memperoleh seluruh catatan klinis atas pelayanan yang diterimanya
yang pada dasarnya rahasia (kecuali bagi pihak ketiga yang
berkepentingan terhadap pelayanan yang diterima termasuk
perusahaan/asuransi yang membiayai).
6) Berhak menolak tindakan, prosedur, atau tindakan medis setelah
mendapat informasi yang lengkap tentang akibat dari suatu tindakan.
Handi Rustandi
HOME CARE 16
7) Menerima pelayanan yang layak dan semestinya sesuai dengan norma
yang berlaku berdasar kode etik, norma-norma agama dan sosial
budaya tanpa diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis
kelamin, usia, atau asal-usul kebangsaan.
8) Berhak mengemukakan pendapat tentang perubahan pelayanan atau
pergantian pelaksana pelayanan yang melayani tanpa rasa takut
ditolak atau menerima perlakuan diskriminasi.
9) Memperoleh semua informasi yang berkaitan dengan setiap
perubahan pelayanan, perubahan tarif pelayanan, yang mungkin akan
mempengaruhi pihak ketiga dalam hal pembiayaan termasuk
terminasi pelayanan.
10) Mendapat perlindungan hukum atas tindakan yang diterima dan
dirasakan merugikan dan menyimpang dari standar prosedur.
c. Kewajiban klien
1) Mematuhi perjanjian bersama.
2) Mentaati rencana pelayanan yang telah disepakati bersama.
3) Melaksanakan kewajiban membayar pelayanan yang diterima sesuai
dengan tarif yang telah diberitahukan sebelumnya.
4) Bersedia bekerja sama dengan tim yang memberikan pelayanan
kepada klien dan keluarganya.
5) Menghargai hak tim penyedia pelayanan sesuai norma yang berlaku
tanpa diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis kelamin,
usia, atau asal-usuk kebangsaan.
FASE PERSIAPAN
FASE PERIJINAN
1) ruang direktur
2) ruang menajemen pelayanan
3) gudang sarana dan peralatan
4) sarana komunikasi
5) sarana transportasi
Handi Rustandi
HOME CARE 17
f. Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek profesi dan sertifikasi home care
Format askep, meliputi format register, pengkajian, tindakan, rekap alat/bahan yang
terpakai, evaluasi dari perawat ataupun dari pasien/keluarga.
Form informed consent, meliputi persetujuan tindakan dari pasien dan keluarga,
persetujuan pembiayaan dan keikutsertaaan dalam perawatan.
Surat Perjanjian kerjasama antara profesi lain seperti misalnya fisioterapi, dokter,
laboratorium, radiologi dan juga dinas sosial.Transportasi terutama untuk perawat
home care dan juga transportasi pasien bila sewaktu-waktu perlu rujukan
ke rumah sakit atau tempat pelayanan lainnya. Sistem gaji/upah personil home care.
Sistem ini harus lebih berorientasi pada kepentingan perawat pelaksana bukan
keuntungan manajemen semata. Sistem penggajian bisa dalam bentuk bulanan atau
dibuat dalam setiap kali selesai merawat pasien.
Handi Rustandi
HOME CARE 18
6. Pelayanan yang diberikan dapat merupakan rujukan dari sarana kesehatan
(RS, Puskesmas, Praktik perorangan/berkelompok) maupun permintaan
langsung dari pasien/keluarga.
Adapun lingkup praktik keperawatan mandiri perawat home care meliputi asuhan
keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak,
asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan keperawatan maternitas, asuhan
keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.
Handi Rustandi
HOME CARE 19
8. Pemberian oksigen dengan berbagai metode ( misalnya: nasal kanula, simpel
mask, rebreathing mask, venturi)
9. Memonitor Intermiten Presure Pulmonal Breathing (IPPB)
10. Melaksanakan manajemen ventilator
11. Bronchial washing pada klien yang terpasang ETT
12. Perawatan tracheostomi
13. Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pilse oximeter
14. Mengajarkan pasien menggunakan incentive spirometer
15. Pemberian obat via nebulizer
16. Melaksanakan manajemen klien tersedak
17. Melaksanakan berbagai tekhnik pertolongan pasien tenggelam
18. Melakukan perawatan WSD ( Water Sealed Drainage)
19. Menggunakan ambu bag dan mask
20. Mengambil darah arteri untuk pemeriksaan gas darah
21. Menyiapkan pemeriksaan spesimen sputum
Handi Rustandi
HOME CARE 20
3. Mengganti balutan infus
4. Melepas infus
5. Melaksanakan transfusi darah sesuai program medik
6. Memberikan nutrisi parenteral
7. Memberikan nutrisi melalui vena sentral
8. Memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang keseimbangan cairan dan
elektrolit
9. Mengukur intake dan output cairan dan elektrolit
Handi Rustandi
HOME CARE 21
5. Membantu klien mencukur/shave
Handi Rustandi
HOME CARE 22
11. Menyiapkan dan melakukan perawatan pre, intra dan post klien dialisa
( haemo/peritoneal)
12. Melakukan perawatan klien terpasnang SB tube
13. Memeriksa status neurologik + GCS
14. Melakukan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium
Handi Rustandi
HOME CARE 23
9. Melakukan teknik-teknik peningkatan konsep diri yang meliputi harga diri, ideal
diri dan gambaran diri
10. Memfasilitasi klien terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual, sentuhan terpeutik,
bimbingan rohani
11. Membantu klien mengenal dan menerima kenyataan yang mengalami gangguan
konsep diri
12. Mengobservasi prilaku/pikiran-pikiran yang tidak realitis
13. Melaksanakan terapi ke;ompok
14. Melaksanakan cara-cara untuk memfasilitasi klien yang sedang berduka
15. Melaksanakan cara menghargai sistem nilai klien yang sedang berduka
16. Memfasilitasi klien terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual, sentuhan terpeutik,
bimbingan rohani
17. Membantu klien mengenal dan menerima kenyataan yang mengalami gangguan
konsep diri
18. Mengobservasi prilaku/pikiran-pikiran yang tidak realitis
19. ideal diri dan gambaran diri Melaksanakan terapi kelompok
20. Melaksanakan cara-cara untuk memfasilitasi klien yang sedang berduka
21. Melakukan teknik-teknk peningkatan konsep diri yang meliputi harga diri, ideal
diri dan gambaran diri
22. Memfasilitasi klien terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual, sentuhan terpeutik,
bimbingan rohani
23. Membantu klien mengenal dan menerima kenyataan yang mengalami gangguan
konsep diri
24. Mengobservasi prilaku/pikiran-pikiran yang tidak realitis
25. Melaksanakan terapi ke;ompok
26. Melaksanakan cara-cara untuk memfasilitasi klien yang sedang berduka
27. Memfasilitasi klien terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual, sentuhan terpeutik,
bimbingan rohani
28. Membantu klien mengenal dan menerima kenyataan yang mengalami gangguan
konsep diri
29. Mengobservasi prilaku/pikiran-pikiran yang tidak realitis
30. Melaksanakan terapi ke;ompok
31. Melaksanakan cara-cara untuk memfasilitasi klien yang sedang berduka
Handi Rustandi
HOME CARE 24
13. Mengajar dalam berpikir realitas
14. Mengajar klien mengenal perasaannya
15. Membimbing klien dalam mengekpreasikan pikiran/ perasaan waham
16. Membimbing dalam mengurangi perilaku manipulasi
Handi Rustandi
HOME CARE 25
5. Menyiapkan pemeriksaan USG sistem reproduksi
6. Melakukan pemeriksaan laboratotium: HCG test ( test kehamilan), haemolobin,
protein urine, reduksi urine
7. Melaksanakan konsultasi rujukan kehamilan bila terjadi kehamilan patologis
8. Memenuhi kebutuhan ibu hamil dengan komplikasi
9. Menerima konsultasi kehamilan
Handi Rustandi
HOME CARE 26
5. Memasng IUD dan AKBK
6. Melepas IUD dan AKBK
7. Memberikan alat kontrasepsi
8. Melaksanakan konsultasi ibu post partum yang bermasalah
Handi Rustandi
HOME CARE 27
Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :
1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak
di laksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan
kenapa perlu dirawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan
keperawatan untuk meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan
sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit.
2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi
dan prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana
merawat bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang
anak, mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentang diit
mereka.
3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-
penyakit terminal misalnya kanker, penyakit –penyakit kronis seperti diabet,
stroke, hipertensi, masalah- masalah kejiwaan, dan asuhan pada anak.
Fase implementasi
Fase terminasi.
Sementara mekanisme kunjungan perawatan home care di mana pasien berasal dari
rumah sakit adalah sebagai berikut :
Handi Rustandi
HOME CARE 28
1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu
oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di
rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di
rumah, maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf
dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah, kemudian bersama-
sama klien dan keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat
perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan
apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan,
jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan
keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau
pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan dirumah. Pelayanan
dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator
kasus.
4. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi
pendamping bagi klien dalam bentuk berinteraksi dengan pengelola
2. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (informed
consent)
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan di
rumah untuk memenuhi kewajiban tanggung jawab dan haknya dalam menerima
pelayanan.
Handi Rustandi
HOME CARE 29
mengenggam, duduk dan berjalan
Mengajarkan keluarga untuk
merawat klien dengan benar
3 Minggu Pemantauan keadaan klien dan Perawat 1 dan
kedua perkembanganya 2
Melakukan perawatan yang
diperlukan seperti rawat luka
dekubitus bila ada
Mengirimkan sample darah klien
untuk dicheck
4. Minggu Pemantauan perkembangan klien Perawat 1 dan
ketiga dst tiap 1 bulan sekali 2
Memfasilitasi klien terapi jalan
5. 6 bulan Follow up keadaan klien Koordinator
berikutnya Konsul dengan tim perawatan, Kasus dan
dokter mauapun terapi bila ada pelaksana
keluhan pelayanan
CONTOH :
Handi Rustandi
HOME CARE 30
menggengam Kemudian berkurag sesuai
perkenmbangan klien
Klien yang hemiparese, Setiap kunjungan selama
hemiplegi 1-2 jam
Klien dengan
kelemahan ekstremitas
sabagian
Handi Rustandi
HOME CARE 31
4) Pelayanan Penunjang non Medik meliputi konsultasi oleh petugas social
professional dan pelayanan Psikologi dan Jiwa.
5) Intervensi keperawatan spesifik : Perawatan luka, tindakan irigasi lambung,
pungsi supra pubic, huknah, pemasangan infus, gliserin spuit dll.
6) Tindakan deteksi dini dan rujukan mencakup : skrining kesehatan, rujukan
kasus sesuai hasil skrining, pemantauan status kesehatan.
7) Tindakan proteksi dan pencegahan penyakit : pelayanan imunisasi, pelayanan
kontrasepsi, suplementasi nutrisi
8) Tindakan pelayanan primer (Primary Care) meliputi : pengobatan penyakit
sederhana, pemberdayaan pasien memanfaatkan obat-obat bebas, terapi
alternatif dan komplementer
Handi Rustandi
HOME CARE 32
Rp. 30.000,- / hari untuk 2-3kali kunjungan (berlaku radius 4-7 Km).
Rp. 20.000 – Rp. 25.000,- / hari untuk 2-3 kali kunjungan (berlaku radius 0-
3Km)
Rp. 60.000,- untuk 2-3 kali kunjungan (berlaku radius 8-14 Km).
Tarif Transport
Dalam kota : Rp. 5000,- / km.
Luar Kota : Rp. 8.000,- / km.
Tarif Sewa Alat-Alat Medis
Daftar Tarif Sewa Alat.
Handi Rustandi
HOME CARE 33
Kunjungan dan perawatan paramedis:
Rp 30.000,- per hari untuk 2-3 kali kunjungan (berlaku radius 4-7 km)
Rp 20.000,- Rp25.000,- per hari untuk 2-3 kali kunjungan (0-3 km)
Secara teratur, Pengelola akan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap
pengelolaan administrasi maupun pelayanan terhadap klien. Untuk pelayanan
terhadap klien, selain kesepakatan antara Pengelola (melalui manajer) dan klien
Handi Rustandi
HOME CARE 34
beserta keluarganya, maka manajer akan melakukan kegiatan monitoring dan
ecaluasi terhadap kinerja pelaksana pelayanan.
BAGAN: MEKANISME PERIJINAN, MONITORING DAN EVALUASI HOME
CARE
PPNI DINKES KAB/ KOTA:
KOORDINASI
KAB/KOTA : Menerima berkas permohonan ijin
Verifikasi kelengkapan administrasi
PEMOHON: Melakukan verifikasi dan fasilitas
kelengkapan fasilitas Mengeluarkan ijin sarana praktik
dan administrasi keperawatan
Mengisi formulir
permohonan ijin keanggotaan PPNI
Foto Copy SIPP Mengeluarkan
Srt. Ijin lingkungan rekomendasi
Srt. Ijin Usaha Kelayakan Ijin Praktik
Rekomendasi PPNI
Kab.Kota
SARANA PELAYANAN
PRAKTIK MANDIRI
PPNI DINKES
KOORDINASI
PROPINSI PROPINSI
LAPORAN LAPORAN
PEMBINAN DAN PEMBINAAN DAN
MONITORING MONITORING
ENAM BULANAN
Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dengan mengkaji informasi yang diperoleh
dari klien (melalui telepon atau kunjungan rumah) maupun memantau langsung
kepatuhan pelaksana pelayanan terhadap standar yang ditetapkan dengan
menggunakan berbagai tools/instrument pemantauan.
Handi Rustandi
HOME CARE 35
Monitoring praktik keperawatan mandiri dilakukan melalui 2 (dua) jenjang yaitu
yang sifatnya langsung dan tidak langsung dimana tanggung jawab dan
kewenangannya mendekati sama. Adapun jenjang monitoring yang dilakukan
meliputi:
PPNI Pusat
a. Tanggung jawab
- PPNI pusat sebagai pusat organisasi profesi tertinggi mengatur dan
menentukan arah kebijakan monitoring.
- PPNI pusat bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengendalian
model praktik keperawatan mandiri
- PPNI pusat bertanggung jawab membuat panduan penilaian
monitoring dan evaluasi praktik keperawatan mandiri
- PPNI pusat memberikan pengesahan (rekomendasi) terhadap praktik
keperawatan mandiri yang sudah memenuhi kelayakan pendirian dan
keberlangsungan
b. Sistim monitoring
- PPNI pusat melakukan monitoring setiap satu tahun sekali tentang jumlah
pelayanan praktik mandiri keperawatan melalui PPNI Propinsi.
- Sistem monitoring yang dilakukan berjenjang dari pusat ke provinsi/
kabupaten.
- Monitoring yang dilakukan menggunakan format evaluasi (tabel 11.2.) guna
menilai keobjektifan pelaksanaan dan kesinambungan praktik keperawatan
mandiri
Handi Rustandi
HOME CARE 36
- PPNI provinsi/ kabupaten bertanggung jawab melaporkan hasil monitoring
dan evaluasi kepada PPNI pusat sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah
ditentukan PPNI pusat
b. Sistem monitoring
- PPNI kabupaten melakukan monitoring dan evaluasi pada awal pendirian,
triwulan (3 bulan sekali), semester (6 bulan sekali) dan setahun sekali
- PPNI kabupaten akan melakukan kegiatan monitoring yang meliputi: a)
persiapan pendirian (kelayakan pendirian), b) pelaksanaan, dan c)
keberlangsungan praktik mandiri (evaluasi keberlangsungan praktik mandiri)
- Monitoring yang dilakukan menggunakan format evaluasi (tabel 11.2.) guna
menilai keobjektifan pelaksanaan dan kesinambungan praktik keperawatan
mandiri
Fisik /Gedung
1. Ukuran : luas minimal 6 x 4 meter
2. Jenis Ruangan
a. Ruang periksa
b. Ruang administrasi
c. Ruang tunggu
d. Kamar mandi/WC
3. Spesifikasi Gedung
a. Dinding permanaen
b. Lantai tidak licin
Handi Rustandi
HOME CARE 37
c. Ventilasi cukup
d. Penerangan cukup
e. Persedian air cukup
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan praktik mandiri perawat adalah
sebagai berikut:
a. Alat tenun
b. Alat
keperawatan/medik
c. Alat rumah tangga
d. Alat pencatatan dan
pelaporan
a. Alat tenun
Pencatatan alat tenun berdasarkan jumlah, jenis dan spesifikasi menjamin
tersedianya alat tenun yang memadai untuk mencapai peningkatan mutu
praktik mandiri perawat dan memberikan kepuasan pada pasien.
Adapun alat tenun sebagai berikut:
b. Alat keperawatan/medik
Penetapan kebutuhan alat keperawatan/medik baik dari segi jumlah, jenis
dan spesifikasi menjamin tersedianya alat keperawatan/medik yang
memadai untuk mencapai tujuan praktik dan kepuasan pasien
Handi Rustandi
HOME CARE 38
8 Gunting verban 1
9 Set balutan 1
10 Set angkat jahitan 1
11 Tromol 1
12 Korentang + temapat 1
13 Bak spuit 1
14 Sterilisator 1
15 Tempat cuci tangan 1
16 Kom alkohol 1
17 Standar infus 1
18 Pispot 1
19 Urinal 1
20 Meja periksa 1
21 Lemari 1
22 Meja instrumen 1
Handi Rustandi
HOME CARE 39
No Nama Alat Jumlah
1 Formulir catatan keperawatan 1
2 Buku expedisi 1
3 Buku registrasi 1
4 Alat tulis kantor 1
Pensil/pena 1
Staples + isi 1
Kertas polio/kuarto 1
Perporator 1
Amplop 1
Handi Rustandi
HOME CARE 40
1. Perencanaan program praktik Tersedianya
mandiri perawat : perencanaan
program
1.1. Visi (20) Ada
Tidak ada
Handi Rustandi
HOME CARE 41
No. Komponen Indikator Kriteria Skor
3. Sarana dan prasarana Tersedianya
sarana dan
prasarana yang
memiliki
kualifikasi
3.1. Lahan dan tempat praktik Ada
keperawatan mandiri (20) Tidak ada
Handi Rustandi
HOME CARE 42
Catatan :
1. Bobot tiap komponen (1 = 20%; 2 = 40%; 3 = 25%; 4 = 15%)
2. Indikator kelulusan minimal skor 60%
3. Masa berlaku penilaian :
3.1. 60% = 1 tahun
3.2. 61% - 70% = 2 tahun
3.3. 71% - 80% = 3 tahun
3.4. 81% - 90% = 4 tahun
3.5. 91% = 5 tahun
4. Pengiriman hasil penilaian dan pengesahan SK sebagai praktik keperawatan
mandiri dilaksanakan paling lambat setelah 1 (satu) bulan proses penilaian
dilakukan
5. Biaya penilaian sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
6. Monitoring dan evaluasi akan terus dilakukan oleh pihak PPNI baik pusat
maupun daerah (provinsi/ kabupaten). Sedangkan pelaksanaan dan pengarahan
akan dilakukan oleh PPNI provinsi/ kabupaten yang telah ditunjuk PPNI pusat
untuk membantu pelaksanaan praktik keperawatan mandiri
Handi Rustandi
HOME CARE 43
PRAKTIK MANDIRI PERAWAT
…………,……………….,……..
Pembuat
Handi Rustandi
HOME CARE 44