Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Pada beberapa experiment teramati adanya ketidak-
kontinuan dalam sifat-sifat inti seperti: kestabilan,
kelimpahan dialam, energi ikat, magic number, dsb.
Ketidak-kontinuan ini menunjukkan harus adanya
pergerakan mandiri dari nukleon tunggal yang tak-
konsisten dengan model statistik.
Asumsi yang digunakan pada model kulit inti: nukleon-
nukleon terdistribusi pada suatu deretan tingkat enegi
diskrit yang memenuhi kondisi yang disyaratkan oleh
mekanika kuantum
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Model kulit inti konsisten dengan (dapat
menjelaskan) beberapa perilaku inti sbb:
Magic Number
Bentuk Potensial Inti
Tingkat energi pada suatu Sumur Potensial
Urutan pengisian orbit
Konfigurasi nukleon dalam inti
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Keperiodikan sifat unsur mengikuti jumlah dan
konfigurasi elektron gas mulia, yaitu:
2 – 10 – 18 – 36 – 54 – 86 – 118
Unsur gas mulia adalah unsur yang sangat stabil.
Keperiodikan sifat inti atom mengikuti jumlah
proton atau neutron dalam inti adalah:
2 – 8 – 20 – 50 – 82 – 126
Inti atom dengan jumlah proton atau neutron
seperti itu mempunyai kestabilan ekstra.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
(1) Tendency of Pairing
Nuklida genap-genap di alam memiliki kelimpahan
yang tinggi
Aturan (n+n), (p+p) untuk pembentukan nuklida
stabil
Nuklida stabil terberat di alam memiliki N = 126
(209Bi)
Produk akhir stabil terberat pada peluruhan radioaktif
memiliki Z = 82 (Pb)
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
(2) High Mean Binding
Energy
Nuklida-nuklida dengan Z dan
N yang keduanya sama dengan
salah satu magic number
mempunyai energi ikat per
nukleon sangat besar.
Misalnya:
4 16 40 206
2 He2 , 8 O8 , 20Ca20 , 82Pb126
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
(3) Abundance in Nature
Kelimpahan nuklida terbesar yang
ditemukan di jagad raya (baik di bumi
atau di cosmic origin) merupakan
nuklida-nuklida dengan magic
number.
16 118 88
8 O8 , 50Sn, Sr50 , 89Y50 , 90Zr50
138
Ba82, 139La82, 140Ce82, 208 82Pb126
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
(4) -Decay Phenomenon
Nuklida dengan 128 neutron merupakan nuklida
yang mempunyai waktu hidup sangat pendek
dan meluruh dengan memancarkan partikel-
berenergi tinggi.
Nuklida yang memiliki jumlah neutron 126
merupakan nuklida pemancar- berenergi rendah
dan mempunyai waktu hidup relatif panjang.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
208
212
84 Po128 82Pb126
= 46 s E = 8.78 MeV
208
210
84 Po126 82Pb124
= 138.4 d E = 5.31 MeV
209
213
At
85 128 83Bi126
= 0.11 s E = 9.08 MeV
207
211
Po
85 126 83Bi124 = 7.2 h E = 5.87 MeV
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
THE SQUARE-WELL POTENTIAL
THE HARMONIC OSCILLATOR POTENTIAL
THE EXPONENTIAL POTENTIAL
THE GAUSSIAN POTENTIAL
THE YUKAWA POTENTIAL
THE WOOD-SAXON POTENTIAL
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Besarnya potensial inti pada
jarak tertentu dari inti (Vr)
adalah:
Vr = Vo untuk r R
Vr = 0 untuk r > R
Besarnya Vo diperkirakan
sekitar 30~50 MeV untuk
proton. Sedangkan untuk
neutron sekitar 35~50 MeV,
lebih rendah 5 MeV dari
proton karena proton
mengalami tolakan
Coulomb.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Karena neutron tak bermuatan maka neutron berenergi rendah
pun akan mudah berpenetrasi ke dalam inti karena tidak perlu
mengatasi Coulomb barier. Begitu pula sebaliknya, neutron
dapat lepas dari dalam inti dengan energi tidak terlalu besar.
Proton yang bepenetrasi ke dalam inti harus memiliki energi
kinetik yang dapat mengatasi Coulomb barier. Begitu pula
bila proton akan keluar dari inti.
Besarnya potensial perintang (Coulomb barier) diberikan sbb:
Z t Z pe 2 Zt Z p
VC 1,44 MeV
Rt R p Rt Rp
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Menurut bentuk ini, potensial inti
diberikan sbb:
V(r) = – V0 + ½M2r2
dimana adalah frekuensi osilasi
harmonis sederhana dari nukleon
Tingkat energi diberikan sbb:
E(n1, n2, n3) = (n1 + n2 + n3 + 3/2)ħ
dimana n adalah bilangan bulat
Bilangan kuantum osilasi N adalah
jumlah dari n1 + n2 + n3, sehingga:
EN = (N + 3/2),ħ
yang menunjukkan tingkat energi
terpisah dengan E = ħ , yang
besarnya sekitar 41/A1/3 MeV.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
THE EXPONENTIAL POTENTIAL
V(r) = – Vo exp (–r)
THE GAUSSIAN POTENTIAL
V(r) = – Vo exp (–2r2)
THE YUKAWA POTENTIAL
e r 2e
r
V (r ) Vo
r r
THE WOOD-SAXON POTENTIAL
Vo
V (r )
1 e (r R ) / a
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Untuk melepaskan proton atau
neutron dari dalam inti ternyata 7-8 Mev
diskrit. 3 f
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Seperti pada elektron, nukleon mulai mengisi
orbit dengan tingkat energi terendah pada dasar
sumur potensial.
Distrubusi nukleon dalam orbit-orbit inti,
mengikuti urutan:
1s1p1d2s1f2p1g2d3s1h2f
3p1i2g3d4s1j…
Jumlah nukleon pada setiap tingkat energi yaitu
s=2, p=6, d=10, f=14, g=18, h=22, i=26 dan
j=30.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Jika setiap tingkat energi terisi penuh maka
terbentuk “kulit penuh” (closed shell).
Jumlah total nukleon bila masing-masing tingkat
energi terisi penuh menurut model ini adalah:
2 – 8 – 18 – 20 – 34 – 40 – 58 – 68 – 90 – 92 –
106 – 132 – 138
hanya 2, 8, 20 yang sesuai dengan magic
number.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Pada model ini setiap kulit
berhubungan dengan bilangan
kuantum osilator (N) yang N
berbeda mulai dari N = 1 untuk 1i 2g 3d 4s
7
1s; N = 2 untuk 1p, dst; dengan 1h 2f 3p
N = 7 untuk kulit teratas yang 6
1g 2d 3s
terdiri dari 1i 2g 3d 4s 5
Jumlah total nukleon bila 1f 2p
4
masing-masing tingkat energi 1d 2s
terisi penuh menurut model ini 3
adalah: 1p
2
2 – 8 – 20 – 40 – 70 – 112 – 168 1s
1
masih terdapat perbedaan
dengan magic number.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Pada model ini
memperhitungkan momentum
sudut spin. Dengan adanya
coupling spin-orbit yang cukup
kuat, maka setiap tingkat energi, l
(kecuali s), akan pecah menjadi
dua sub tingkat energi yaitu j = l
+½ yang berenergi lebih rendah
dan j = l – ½ yang berenergi lebih
tinggi.
Tingkat energi hasil pemecahan
mungkin akan lebih tinggi
dibandingkan dengan tingkat
energi inti di atasnya yang tidak
mengalami spliting.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Untuk menuliskan konfigurasi nukleon dalam
inti, urutan pengisian nukleon mengikuti
urutan tingkat energi pada Spin-Orbit
Coupling Model.
Konfigurasi proton dan neutron dituliskan
terpisah.
Dari konfigurasi nukleon ini dikenali tiga jenis
nuklida: Closed shell Nuclei, Single Particle
Nuclei, dan Single Hole Nuclei.
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017
Kimia Inti & Radiokimia - Budiman Anwar - Prodi Kiimia UPI - 2017