PENDAHULUAN
9
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan bagian dari masalah lingkungan karena pertambahan
volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya
untuk mengurangi sampah masih terbatas (Soemarwoto, 2001). Di era yang amat
pesat seperti sekarang, hampir setiap manusia tidak akan terlepas dari bahan plastik
dalam aktivitasnya sehari-hari. Plastik telah menjadi bagian penting dalam
kehidupan saat ini dan peranannya telah menggantikan kayu dan logam mengingat
kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhadap korosi,
transparan dan mudah diwarnai, serta sifat insulasinya yang cukup baik.
Penanganan sampah masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa
tertangani dengan tuntas, terutama di kota-kota besar. Pasalnya, rata-rata tiap orang
per hari dapat menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah sejalan
dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Sampah yang
tidak mendapat penanganan serius bisa mengakibatkan pencemaran, baik polusi
udara, polusi air, maupun polusi tanah (Hadisuwito, 2007). Seperti telah diketahui
bahwa plastik sangat sulit terurai dalam tanah membutuhkan waktu ribuan tahun
dan ini akan menimbulkan permasalahan tersendiri dalam penanganannya.
Pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi dalam
pengelolaan sampah plastik ini. Perlu adanya pengolahan sampah plastik mulai dari
lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga skala besar meliputi kawasan kota
yang dikelola oleh pemerintah kota atau daerah setempat. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan daur ulang plastik sehingga dapat bermanfaat bagi
kehidupan dan lingkungan sekitar.
Kota Palembang termasuk diantara kota-kota besar di Indonesia, juga tak luput
dari permasalahan sampah kota. Sebagai ibukota Propinsi Sumatra Selatan, Kota
Palembang termasuk pusat perdagangan,industri dan jasa yang berkembang pesat.
Kota Palembang memiliki luas 369,2 km2, yang terdiri dari 18 kecamatan dan 107
kelurahan.
Palembang merupakan kota metropolitan yang berpenduduk cukup padat di
Sumatera Selatan, peningkatan jumlah penduduk sangat berpengaruh pada jumlah
sampah. Menurut data Dinas Kebersihan kota Palembang tahun 2019, penduduk
10
kota Palembang menghasilkan sampah sebesar 1.000 ton/hari (Edward, 2019).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya pelestarian lingkungan
yang berkesinambungan.
Dalam karya tulis ini penulis memberikan solusi dalam menanggulagi
masalah sampah yang ada di Kota Palembang dengan memanfaatkan limbah
plastik khususnya kantong plastik dan sedotan menjadi Bunga dan Bingkai Foto
sebagai pesona keindahan. Dengan adanya Karya tulis Ilmiah ini diharapkan dapat
menanggulangi permasalahan sampah di kota Palembang dengan baik sehingga
terwujudlah Inovasi Mahasiswa Indonesia Untuk Mempersiapkan Generasi
Millenial dalam Menghadapi Momentum Bonus Demografi 2030
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang-
barang yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh
orang-orang yang berkreatifitas, contoh asmpah plastik itu seperti bungkus
makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.
Secara umum cara untuk mengatasi masalah sampah plastik dapat dilakukan
cara-cara berikut ini yaitu :
Pemotongan
Pembentukan
Pengeleman
4. Kemudian plastik yang sudah dipotong tadi dilipat dan ujungnya (bagian atas)
digunting menyerupai ¼ lingkaran. Setelah itu buka lipatan
17
Gambar 4.2 Pembentukan Bunga
5. Setelah itu dilakukan lagi pada pembuatan bunga berikutnya dnegan warna
plastik yang lainnya.
Pembersihan dan
Pengeringan limbah sedotan
Pemotongan
Finishing
6. Setelah itu masuk ke proses pembuatan gantungan dan kaki Bingkai Foto.
juga dapat dimanfaatkan sebagai pesona keindahan seperti bunga dan bingkai
foto. Dengan adanya pemanfaatan ini dapat mengurangi populasi sampah yang
ada di Kota Palembang sehingga terciptalah lingkungan yang bersih dan
ekonomi kreatif lokal. Karakteristik limbah yang dapat dijadikan sebagai
bahan dalam pembuatan bunga dan bingkai foto adalah sampah plastik dan
sampah kertas. Dalam hal ini harus terlebih dahulu memilih sampah plastik
kemudian mengumpulkannya setelah itu diproses untuk membuat bunga dan
bingkai foto maka akan menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai dan
dapat dijual yang dapat menambah penghasilan untuk warga Kota palembang.
Pembuatan bunga dan bingkai foto ini dapat bermanfaat dalam segi ekonomi
mau pun dalam segi ekologi.
5.2 Saran
Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan plastik akan terus berlangsung hingga
berpuluh-puluh tahun kedepan. Hal ini dapat memicu datangnya kekreatifitasan
dalam memanfaatkan situasi yang merugikan sehingga dapat memberikan
keuntungan dilain susu. Oleh karena itu, Penulis menegaskan bahwa pemanfaatan
limbah plastik akan bersifat kontinuitas dan kedepannya akan muncul inovasi-
inovasi pemanfaatan limbah plastik menjadi beberapa produk-produk yang tidak
hanya memiliki nilai estetika, namun juga mempunyai nilai guna.
Alamanda. 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi,F,dkk. 2010. Jurnal Pemanfaatan Sampah Plastik dan Limbah Marmer Se-
bagai Bahan Baku Ornamen Bangunan Untuk Solusi Penanganan Pencema-
ran Lingkungan. Malang : FT UNS, didowload pada tanggal 23 September
2019.
1.)
Nama Lengkap : Endi Dwi Aditya
Posisi di Dalam Tim : Ketua
NPM : 061830330234
Universitas : Politeknik Negeri Sriwijaya
Program Studi/Jurusan : D3 Teknik Telekomunikasi
Fakultas : Teknik Elektro
Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 26 Juni 2000
Alamat : Perumnas Talang Kelapa Blok 4 RT/RW
074/007
E-mail : adityaendi.dwi13@gmail.com
No.Telp/Hp : +62858-3896-1529
Karya Tulis Ilmiah :-
Penghargaan di Bidang Ilmiah :-
2.)
Nama Lengkap : Iin Putri Pajrin
Posisi di Dalam Tim : Anggota
NPM : 061830330237
Universitas : Politeknik Negeri Sriwijaya
Program Studi/Jurusan : D3 Teknik Telekomunikasi
Fakultas : Teknik Elektro
Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 03 Mei 2000
Alamat : Komplek Mega Asri II Blok F.15
E-mail : iinpajrin0305@gmail.com
No.Telp/Hp : +62882-7435-6657
Karya Tulis Ilmiah :-
Penghargaan di Bidang Ilmiah : - Juara 1 Lomba PCTA Tingkat Provinsi
Sumatera Selatan (2019)
25
- Peserta Lomba PCTA Tingkat Pusat
(2019)