Anda di halaman 1dari 2

SPO CODE BLUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSMM/SPO/PAP/022 00 1/2

STANDAR TanggalTerbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
06 Agustus 2019
dr. Suriviana, M.Sc, Sp.A

Code Blue adalah penanganan pasien yang jatuh pada kegawat


PENGERTIAN daruratan di lingkungan Rumah Sakit.

Mengatasi kegawat daruratan medis pasien.


TUJUAN
Semua pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan
KEBIJAKAN kesehatan di Rumah Sakit Mitra Medika mendapat pelayanan yang
sama dengan berpedoman pada keselamatan pasien sesuai enam
sasaran keselamatan pasien serta sesuai dengan Peratutan Direktur,
tentang Kebijakan Pelayanan Code Blue.

PROSEDUR 1. Pastikan pasien memang membutuhkan pertolangan segera


demi menyelamatkan hidupnya.
2. Lakukan cek nadi karotis. Jika tidak ada nadi maka lakukan
kompresi.
3. Petugas yang menemukan segera menghubungi operator
telpon ke 8999 untuk segera mengumumkan status code blue
dengan menyebutkan lokasi kejadian.
4. Petugas yang pertama kali menemuan langsung melakukan
pertolongan pertama kepada pasien tersebut.
5. Team datang langsung mengambi alih penanganan terhadap
pasien.
6. Team akan dipinpin oleh dokter ugd dan team perawat code
blue setiap ruangan.
7. Team perawat code blue membawa peralatan yang telak
ditentukan.
8. Team melakukan RJP pada pasien sesuai dengan ACLS
9. Bebaskan jalan nafas :
a. Buka mulut pasien dengan tehnik cross finger, lihat
adanya benda-benda asing, llu bersihkan.
b. Posisi kepala extensi dengan tehnik head thil chin lift.
10. Lakukan observasi pernapasan dengan cara melihat
mendengar dan merasakan (5-10 detik), bila tidak ada tanda-
tanda nafas spontan lakukan ventilasi buatan 2 x dengan ambu
bag.
SPO CODE BLUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSMM/SPO/PAP/022 00 2/2

11. Lakukan cek nadi karotis dngan waktu 3-5 detik, bila tidak
teraba denyut nadi, lakukan komprasi jatung luar dengan cara
30 kompresi dan 2x ventilasi dengan kecepatan kompresi 100-
120 x per menit (dengan 1 atau 2 penolong)
12. Lakukan cek nadi karotis ulang setelah 5 siklus kompresi
jantung paru.
13. Pasang monitor EKG dan lihat irama jantung, jika :
a. VT/VF tanpa nadi, lakukan defibrilasi dengan hitungan
joule : 6 joule/kgBB
b. Asistole/PEA/EMD lanjutkan dengan kompresi
14. Lakukan evaluasi tindakan diatas, jika belum berhasil, lakukan
intubasi dan pemasangan infus jika belum terpasang.
15. Jika pasien sudah terintubasi maka kompresi jantung dan
ventilasi brjalan masing-masing dengan kecepatan kompresi
100x/menit, kecepatan bagging 1x/6 detik atau 10x/menit.
16. Beri terapi sesuai dosis/ instruksi dokter : adrenalin 0,1
cc/kg/BB dengan konsentrasi 1/10.000
17. Lakukan CPR / resusitasi maksimal 30 menit, jika tidak
berhasil atau setelah ada tanda kematian, hentikan CPR, jika
berhasil observasi tanda vital, kesadaran pupil dan warna kulit.
Jika memungkinkan pasien dipindahkan ke UPI. Jika pasien
rawat jalan maka akan dipindahkan ke UGD.
18. Bereskn pasien dan alat-alat
19. Cuci tangan
20. Dokumentasi dalam rekam medis pasien

1. Unit Gawat Darurat


UNIT TERKAIT
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
4. Unit pelayanan intensif
5. Unit Lainnya

Anda mungkin juga menyukai