Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transportasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat.

Pilihan penggunaan sarana transportasi sangat beragam jenisnya. Salah satu

pilihan sarana transportasi darat yang dianggap mempermudah dan

mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

Sepeda motor merupakan sebuah terobosan teknologi industri otomotif

dunia. Di Indonesia, peminat sepeda motor cenderung mengalami peningkatan.

Hal ini tentu saja memicu munculnya persaingan antar pelaku usaha penjualan

sepeda motor dengan beragam keunggulan yang ditawarkan. Ketatnya

persaingan antar perusahaan tersebut tentu saja memaksa para pelaku usaha

untuk menerapkan berbagai macam strategi pemasaran di dalam menawarkan

produk sepeda motor mereka. Data penjualan sepeda motor di Indonesia dalam

kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1:
update
Tabel 1.1 data
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia
Data Penjualan Sepeda Motor di Indonesia
Tahun 2016-2018
(dalam unit)
Merek Sepeda Motor 2016 2017 2018
Honda 4.380.888 4.385.888 4.759.202
Yamaha 1.394.078 1.348.211 1.456.088
Kawasaki 97.622 78.637 78.982
Suzuki 56.824 72.191 89.508
TVS 1.837 1.176 331
Total Penjualan 5.931.249 5.886.103 6.384.111
Sumber : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), 2019

1
2

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penjualan sepeda motor di

Indonesia pada urutan 3 (tiga) besar teratas didominasi oleh Honda, Yamaha,

dan Kawasaki.

Yamaha Indonesia Manufacturing (YIM) merupakan salah satu

distributor sepeda motor merek Yamaha berusaha untuk memenangkan

persaingan pasar di Indonesia. Dalam hal ini, YIM berupaya untuk menarik

minat beli konsumen dengan menyediakan produk sepeda motor dengan harga

yang bervariasi dan tipe yang beragam.

*jelaskan secara singkat hubungan antara Yamaha Indonesia

Manufacturing (YIM) dan PT. Aneka Makmur Sejahtera (PT. Aneka Makmur

Sejahtera posisinya sebagai apanya Yamaha Indonesia Manufacturing (YIM))

PT. Aneka Makmur Sejahtera merupakan salah satu distributor produk

sepeda motor Yamaha di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Untuk

memenuhi kebutuhan konsumen serta meningkatkan pelayanan, PT. Aneka

Makmur Sejahtera memiliki beberapa dealer yang ada ?????


di Kota Pontianak.

Dealer sepeda motor Yamaha yang dimiliki oleh PT. Aneka Makmur Sejahtera

dapat dilihat pada Tabel 1.2:

?????Tabel 1.2
PT. Aneka Makmur Sejahtera
Dealer Sepeda Motor di Kota Pontianak
Tahun ….
No. Nama Dealer Alamat
1 PT. Sentral Sukses Sejahtera Jl. Tanjungpura No. 10-18
(Sentral Yamaha Pontianak)
2 PT. Sentral Sukses Sejahtera Jl. Kom Yos Sudarso
3 PT. Pasifik Jaya Mandiri Jl. Gajahmada No. 72
4 PT. Pasifik Jaya Mandiri (Power Jl. Diponegoro
Motor)
5 PT. Bintang Fortuna Sejahtera Jl. Gajahmada
3

Tabel 1.2
(Lanjutan)
No. Nama Dealer Alamat
6 PT. Kapuas Sukses Mandiri Jl. H. Rais A. Rahman
7 PT. Fortuna Multi Sejahtera Jl. Imam Bonjol No. 211
(Taruna)
8 PT. Multi Pratama Nusantara Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 217
9 CV. Taruna Motor Jl. Veteran
10 PT. Multi Pratama Nusantara Jl. H.O.S Cokroaminoto No. 368B
(Graha)
11 PT. Pasifik Jaya Mandiri Jl. Gst. Situt Mahmud
12 CV. Fortuna Jaya Motor Jl. Prof. M. Yamin
13 CV. Fortuna Lestari Motor Jl. Imam Bonjol No. 227
14 CV. Fortuna Lestari Motor Jl.namanya
Pangeran Natakusuma
memang
15 CV. Fortuna Abadi Motor Jl. Adisucipto
sama gt y?
16 CV. Fortuna Lestari Motor Jl. Gst. Hamzah
17 CV. Fortuna Lestari Motor Jl. Tanjung Raya 2
18 CV. Pasifik Jaya Sentosa Jl. Kom Yos Sudarso
19 CV. Fortuna Jaya Motor JL. K. H.Wahid Hasyim
20 CV. Fortuna Abadi Motor Jl. Gst. Situt Mahmud
21 Turbo Motor Jl. Sisingamangaraja
22 Utama Jaya Jl. Khatulistiwa
23 King Jaya Jl. K. H. Wahid Hasyim
24 Utama Jaya Jl. Sungai Raya Dalam
Sumber : PT. Aneka Makmur Sejahtera, 2019

Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa PT. Aneka Makmur Sejahtera

memiliki 24 dealer yang menjual sepeda motor Yamaha di Kota Pontianak. Commented [WU1]: Setelah kalimat ini, harusnya kamu sudah
mulai cerita tentang PT. Multi Pratama Nusantara (Graha)
Pontianak, termasuk Tabel 1.3, dan 1.4.
Detail harga sepeda motor yang ditawarkan oleh PT. Aneka Makmur Sejahtera

dapat dilihat pada Tabel 1.3:

Tabel 1.3
PT. Aneka Makmur Sejahtera Pontianak
Harga dan Tipe Sepeda Motor
Tahun ….
Kategori Tipe Harga /Unit
Mio M3 125 Rp. 17.750.000,-
Matic New Mio M3 CW Rp. 18.600.000,-
New Mio M3 AKS Rp. 19.500.000,-
4

Mio S Rp. 19.110.000,-


Soul GT 125 Rp. 20.320.000,-
New Soul GT Rp. 21.130.000,-
All New X-Ride 125 Rp. 20.170.000,-
New Fino Premium 125 Rp. 20.250.000,-
Tabel 1.3
(Lanjutan)
Kategori Tipe Harga/Unit
New Fino Grande Rp. 20.820.000,-
New N-Max Non ABS Rp. 29.220.000,-
New N-Max ABS Rp. 32.640.000,-
Aerox 155 Standard Rp. 26.220.000,-
Aerox 155 R/GP Rp. 27.740.000,-
Aerox 155 Doxou Rp. 30.170.000,-
Aerox 155 Type S (ABS) Rp. 29.970.000,-
Matic
XMAX Rp. 60.210.000,-
Lexi STD Rp. 22.480.000,-
Lexi S Rp. 25.515.000,-
Lexi ABS Rp. 28.150.000,-
Free Go STD Rp. 20.270.000,-
Free Go S Rp. 21.850.000,-
Free Go S ABS Rp. 24.305.000,-
Xabre Rp. 34.320.000,-
MT 15 Rp. 38.830.000,-
MT 25 Rp. 51.430.000,-
Vixion R Rp. 31.700.000,-
Sport All NewVision Rp. 29.980.000,-
All New R15-155VVA Rp. 39.530.000,-
New R 25 Rp. 60.910.000,-
New R 25 GP Rp. 61.810.000,-
Byson F1 Rp. 25.440.000,-
New Vega Force DB SW Rp. 17.550.000,-
New Vega Force DB CW Rp. 18.830.000,-
New Vega Force Drum Rp. 17.100.000,-
Bebek Jupiter Z CW F Rp. 19.735.000,-
MX King Rp. 25.740.000,-
MX King GP Rp. 26.040.000,-
MX King Doxou Rp. 26.040.000,-
Sumber : PT. Aneka Makmur Sejahtera, Tahun 2019

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa harga yang ditawarkan sangat

bervariasi sesuai dengan tipe sepeda motor yang juga beragam sehingga dapat

menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan konsumen. Namun,


5

PT. Aneka Makmur Sejahtera memiliki 3 tipe sepeda motor unggulan yang

paling banyak diminati oleh konsumen dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun

terakhir. Persaingan pada ketiga tipe sepeda motor unggulan tersebut, dapat
Harus ditampilkan
juga data
dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini :
penjualannya
Tabel 1.4
PT. Aneka Makmur Sejahtera Pontianak
3 Tipe Sepeda Motor Terlaris Periode Tahun 2016-2018
Tipe Sepeda Motor Terlaris
No.
2016 2017 2018
1 Mio Mio NMAX
2 NMAX NMAX Mio
3 Vixion Aerox Aerox
Sumber : PT. Aneka Makmur Sejahtera, Tahun 2019

Berdasarkan Tabel 1.4 diatas, dapat diketahui bahwa pada Tahun 2018,

tipe sepeda motor terlaris adalah Yamaha NMAX. Jika merujuk kepada harga

yang ditawarkan untuk satu unit sepeda motor NMAX yaitu tipe New NMAX

Non ABS seharga Rp. 29.220.000,- dan New NMAX ABS seharga Rp.

32.640.000,-, harga tersebut tergolong mahal untuk kategori sepeda motor

matic. Akan tetapi, harga tersebut dirasa sangat sesuai dengan kualitas yang

dimiliki oleh sepeda motor NMAX sehingga, masyarakat tidak terlalu

mempermasalahkannya.

Salah satu dealer resmi PT. Aneka Makmur Sejahtera yang ada di Kota

Pontianak yang juga mengalami peningkatan penjualan sepeda motor Yamaha

tipe NMAX yaitu PT. Multi Prima Pratama (Graha) yang beralamat di Jl.

H.O.S. Cokroaminotor No. 368 B. Data penjualan sepeda motor NMAX Pada

PT. Multi Prima Pratama (Graha) periode Tahun 2016-2018 dapat dilihat pada

Tabel 1.5 sebagai berikut :


6

Tabel 1.5
PT. Multi Pratama Nusantara (Graha)
Penjualan Sepeda Motor NMAX Tahun 2016-2018
Periode Jumlah Unit Nilai Penjualan
2016 42 Rp. 1. 088.850.000,-
2017 44 Rp. 1. 140.700.000,-
2018 84 Rp. 2. 342.424.000,-
Sumber : PT. Multi Pratama Nusantara (Graha), Tahun 2019

Berdasarkan data pada Tabel 1.5, dapat diketahui bahwa pada Tahun 2018

penjualan sepeda motor Yamaha NMAX di PT. Multi Pratama Nusantara

(Graha) mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya

44 unit menjadi 84 unit. PT. Multi Pratama Nusantara (Graha), memberikan

tawaran potongan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian unit

secara cash serta promosi menarik lainnya bagi konsumen yang melakukan

transaksi pembelian sepeda motor NMAX di PT. Multi Pratama Nusantara

(Graha).

* Commented [WU2]: Kamu harus menjelaskan lebih detail


tentang kebijakan harga dan promosi yang dilakukan oleh PT. Multi
Pratama Nusantara (Graha), karena terkait dengan variabel yang
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik kamu teliti.

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha NMAX Pada PT.

Multi Pratama Nusantara (Graha) Pontianak “

B. Rumusan Masalah Commented [WU3]: Bagian ini dst baru akan sy koreksi setelah
latar belakang km sudah km perbaiki.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahan pada penelitian ini adalah “Apakah produk yaitu sepeda motor

Yamaha NMAX yang ditawarkan oleh PT. Multi Pratama Nusantara (Graha)

Pontianak serta promosi yang dilakukan berpengaruh terhadap keputusan


7

pembelian sepeda motor Yamaha NMAX pada PT. Multi Pratama Nusantara

(Graha) Pontianak?”

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel harga dalam penelitian ini diukur dengan keadaan perekonomian,

penawaran dan permintaan, dan persaingan.

2. Variabel promosi dalam penelitian ini diukur dengan meliputi periklanan,

promosi langsung, publisitas atau hubungan masyarakat, penjualan

personal, dan pemasaran langsung.

3. Variabel keputusan pembelian dalam penelitian ini diukur dengan

meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan diatas, adapun tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Harga dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha NMAX.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada

mahasiswa, menambah wawasan, pengalaman dan mengaplikasikan ilmu

yang telah diperoleh selama perkuliahan, terutama dalam memahami

keputusan konsumen terhadap pembelian sepeda motor.

2. Bagi Perusahaan
8

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan bagi

pihak PT. Multi Pratama Nusantara (Graha) Pontianak untuk

meningkatkan penjualan dan untuk dijadikan pertimbangan dalam

memutuskan kebijakan yang menyangkut tentang harga dan promosi

3. Bagi Almamater

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa dalam

menambah wawasan serta bermanfaat sebagai bahan referensi dalam

penulisan karya ilmiah.

F. Kerangka Pemikiran

Definisi bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler dan Armstrong

(2008:62) : “Kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan

perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran.

Selanjutnya Kotler dan Armstrong (2008:62) juga menjelaskan bahwa ada 4

komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran yang dikenal

dengan 4P yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat),

promotion (promosi), seperti yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1
Empat P Bauran Pemasaran

Produk Harga
Ragam Daftar Harga
Kualitas Diskon
Desain Potongan Harga
Fitur Periode
Nama Merek Pelanggan/ Pembayaran
Kemasan Sasaran Persyaratan
Layanan Kredit
Positioning
yang Tempat
Promosi diharapkan Saluran
Iklan Cakupan
Penjualan Pribadi Lokasi
Promosi Penjualan Persediaan
Hubungan Masyarakat Transportasi
Logistik
9

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345): “Harga atau price adalah

jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga

adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan

keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”. Dari

pengertian harga merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh pelanggan guna

mendapatkan suatu nilai yang dapat diperoleh atau dirasakan.

Menurut Kotler dan Keller (2008:266): “Promosi penjualan sebagai unsur

utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-alat

insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk

merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih

besar oleh konsumen atau pedagang.

Menurut Kotler dan Keller (2009:184): “Konsumen melalui lima tahap

dalam proses keputusan pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian”.

Beberapa penelitian terdahulu menjadi referensi dan rujukan bagi penulis

dalam penelitian ini. Berikut beberapa penelitian yang menjadi referensi dan

rujukan penelitian : Fevri Setya Nugroho 2014. Pengaruh Kualitas Harga

Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario

125 FI. Hasil dari penelitian ini adalah secara bersama-sama kualitas produk,

harga, dan promosi memiliki pengaruh sebesar 70,6% yang berarti persepsi

konsumen terhadap produk, harga dan promosi berbanding lurus atau positif
10

dimana apabila konsumen menilai kualitas produk, harga dan promosi baik

akan meningkatkan penjualan dari produk ini. Melita Yesi Agustin 2016.

Analisis Kualitas Produk Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Sepeda Motor Honda Vario Studi Kasus Pada Tridjaya Motor Dealer Motor

Resmi Honda Cabang Girian-Bitung. Hasil dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi baik secara

simultan maupun secara parsial terhadap keputusan pembelian motor Honda

vario 150 eSP pada Tridjaya Motor Honda Bitung. Jenis penelitian ini

Asosiatif. Sampel yang di gunakan sebanyak 112 responden dari populasi 154

pada tahun 2015-2016 . Teknik analisis menggunakan regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk, harga dan promosi secara

simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian.

Berdasarkan teori yang dikemukanan diatas, maka kerangka pemikiran

dalam penelitian ini dituangkan dalam gambar berikut :

Gambar 1.2
Kerangka Konseptual

Harga
(X1)
Keputusan Konsumen
(Y)
Promosi
(X2)

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian
11

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif. Menurut Siregar (2015:7): “Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan

dengan variabel yang lain”. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini

adalah untuk memberikan gambaran hubungan harga dan promosi

terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

Menurut Sinambela (2014:113): “Data primer adalah data asli yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti dengan instrumen yang

dipersiapkannya dan hasilnya diolah sendiri untuk dapat menjawab

masalah penelitian yang diajukan”. Adapun cara mendapatkan data

primer dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1) Wawancara

Menurut Sugiyono (2012:137): “Wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil”.

Penulis melakukan wawancara langsung dengan Kepala Cabang

dan konsumen yang membeli sepeda motor Yamaha NMAX di PT.


12

Multi Pratama Nusantara (Graha) Pontianak untuk memperoleh

informasi atau data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

2) Kuesioner

Menurut Sugiyono (2012:142): “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya”.

Penulis memberikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

responden berkenaan dengan masalah yang diteliti. Responden

dalam penelitian ini yaitu konsumen yang membeli sepeda motor

Yamaha NMAX pada PT. Multi Pratama Nusantara (Graha)

Pontianak.

b. Data Sekunder

Sinambela (2014:112) mendefinisikan “Data sekunder dapat

didefinisikan sebagai data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain diolah

dan dipublikasikan untuk kepentingan tertentu”. Data sekunder dalam

penelitian ini yaitu daftar merek, tipe dan harga sepeda motor.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sinambela (2014:94): “Populasi adalah obyek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya”.


13

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli

sepeda motor pada PT. Multi Pratama Nusantara (Graha) Pontianak”.

b. Sampel

Menurut Sujarweni (2014:65): “Sampel adalah bagian dari sejumlah

karateristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk

penelitian”. Tujuan dari pengambilan sampel ini adalah untuk

memperoleh keterangan mengenai objeknya hanya dengan mengamati

sebagian dari populasi. Jadi sampel merupakan bagian dari populasi.

Untuk jumlah populasi yang tidak diketahui jumlahnya, maka

digunakan rumus Michel (dalam Siregar, 2017:62) sebagai berikut :

(𝑍𝑎/₂)2 𝑝.𝑞
n =
𝑒2

Keterangan :

n = sampel

P = proporsi populasi

q=1–p

z = tingkat kepercayaan/signifikan

e = margin of error

Sehingga jumlah sampel minimal adalah sebagai berikut :

(1,64)2 0,3. 0.7


n=
(0,1)2

= 56,8
14

Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel minimal dalam

penelitian ini adalah 57 orang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil

sampel sebanyak 100 orang.

Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling.

Menurut Sugiyono (2015:120): “Probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.

4. Variabel Penelitian

Menurut Sinambela (2014:46): “Variabel penelitian adalah suatu atribut,

nilai atau sifat dari objek, individu atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk

dipelajari dan dicari informasi yang terkait dengannya serta ditarik

kesimpulannya”. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu :

a. Variabel Bebas

Menurut Sinambela (2014:47): “Variabel bebas adalah variabel yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau

terikat”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah harga (X1) dan

promosi (X2).

b. Variabel Terikat

Menurut Sinambela (2014:48): “Variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen

(Y).
15

5. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert. Menurut Sugiyono (2012:93): “Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial”. Dengan menggunakan skala Likert ini, peneliti

dapat mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang terhadap

pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Adapun skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5

(lima) alternatif jawaban atas setiap pernyataan yang diajukan kepada

responden. Kelima alternatif jawaban tersebut kemudian diberi skor, yaitu :

a. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

b. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

c. Kurang Setuju (KS) diberi skor 3

d. Setuju (S) diberi skor 4

e. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

6. Teknik Analisis Data

a. Uji Instrumen

1) Uji Validitas

Menurut Sujarweni (2014:83): “Uji validitas digunakan untuk

mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertayaaan

dalam mendefinisikan suatu variabel”. Uji validitas dilakukan dengan

teknik korelasi Product Moment Pearson.


16

Untuk mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid

atau tidak, maka ditetapkan kriteria sebagai berikut :

a) Jika r hitung ≥ r tabel, maka instrumen atau item-item pertanyaan

atau pernyataan berkorelasi terhadap skor total (dinyatakan valid).

b) Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item-item pertanyaan

atau pernyataan tidak berkorelasi terhadap skor total (dinyatakan

tidak valid).

2) Uji Reliabilitas

Menurut Sujarweni (2014:85): “Uji reliabilitas merupakan

ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab

hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang

merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner”.

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha.

Menurut Siregar (2015:57): “Kriteria suatu instrumen penelitian

dikatakan reliabel nilai Cronbach’s Alpha > 0,6”.

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov.

Menurut Siregar (2015:148): “Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan

untuk menguji “goodness of fit” antardistribusi sampel dan distribusi

lainnya. Singkatnya uji ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan

distrbusi beberapa data”.


17

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

a). Jika sig. < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

b). Jika sig. > 0,05, maka data berdistribusi normal.

2) Uji Linieritas

Menurut Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model

yang digunakan sudah benar atau tidak. Uji Linearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear

atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai

prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dengan uji

liniearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya

linier, kuadrat atau kubik asumsi signifikan <0,05.

3) Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2016:103): ”Uji Multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

orthogonal.

Uji Multikolineartias dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan

variance inflating factor (VIF). Pengambilan keputusan pada Uji

Multikolinearitas adalah sebagai berikut :

 Jika nilai tolerance > 0,10 maka artinya tidak terjadi

multikolinearitas dalam model regresi.


18

 Jika nilai tolerance < 0,10, maka artinya terjadi multikolineartias

dalam model regresi.

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Siregar (2015:301) “Regresi berganda adalah pengembangan

dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan

untuk memprediksi permintaan di masa akan datang berdasarkan data

masa lalu untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas

terhadap satu variabel tak bebas”. Rumus regresi linier berganda adalah

sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 +….+ bn Xn

Keterangan :

Y = Keputusan Konsumen

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Harga

X2 = Promosi

d. Koefisien Korelasi Berganda

Menurut Siregar (2015:262): “Koefisien korelasi berganda

digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara tiga

variabel atau lebih, serta untuk mengetahui kontribusi yang diberikan

secara simultan oleh variabel X1 dan X2 terhadap nilai variabel Y”.


19

Untuk memudahkan melakukan interprestasi mengenai kekuatan

hubungan antara dua variabel digunakan kriteria yang dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 1.3
Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi Tingkat Hubungan

0,000 - 0,199 Sangat Lemah

0,200 - 0,399 Lemah

0,400 - 0,599 Cukup

0,600 - 0,799 Kuat

0,800 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Siregar (2015:251)

e. Koefisien Determinasi ( R2 )

Menurut Siregar (2017:338): “Koefisien determinasi adalah angka

yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau

sumbangan yang diberikan oleh sebuah atau lebih variabel X (bebas)

terhadap variabel Y (terikat)”.

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu


20

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

f. Uji Simultan (Uji F)

Menurut Siregar (2017:408): “Tujuan dilakukannya uji signifikansi

secara simultan (bersama-sama) adalah untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh secara simultan antara variabel bebas (X1 dan X2) terhadap

variabel terikat (Y)”. Langkah-langkah dalam uji simultan (uji F) adalah

sebagai berikut :

1). Membuat Hipotesis

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

(bersama-sama) antara harga dan promosi terhadap keputusan

konsumen.

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-

sama) antara harga dan promosi terhadap keputusan konsumen.

2). Menentukan taraf signifikan (α) = 5% atau 0,05

3). Menetukan Fhitung dan Ftabel

a). Menentukan Fhitung

Nilai Fhitung diperoleh dengan menggunakan software SPSS versi

17 for windows.

b). Menentukan Ftabel

Hasil uji (Fhitung) akan dibandingkan dengan Ftabel. Nilai Ftabel

diperoleh dengan melihat df1 (var-1=3-1=2) dan df2 (n-k-1=100-2-

1=97) dengan α = 5%, maka nilai Ftabel dapat dilihat pada Tabel
21

Distribusi F untuk probabilitas 0,05 yang ada pada baris ke 97 yaitu

sebesar 3,09.

4). Kaidah pengujian

a). Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

b). Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

g. Uji Parsial (Uji T)

Menurut Siregar (2017:410): “Tujuan dilakukannya uji signifikansi

secara parsial dua variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat

(dependent) adalah untuk mengukur secara terpisah dampak yang

ditimbulkan dari masing-masing variabel bebas (independent) terhadap

variabel terikat (dependent)”. Dasar pengambilan keputusan digunakan

dalam uji T adalah sebagai berikut:

1). Membuat Hipotesis

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

harga dan promosi terhadap keputusan konsumen.

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara harga

dan promosi terhadap keputusan konsumen.

2). Menentukan taraf signifikan (α) = 5% atau 0,05

3). Menetukan t hitung dan t tabel

a). Menentukan t hitung

Nilai t hitung diperoleh dengan menggunakan software SPSS versi

17 for windows.

b). Menentukan t tabel


22

Hasil uji (t hitung) akan dibandingkan dengan t tabel. Nilai t tabel

diperoleh dengan melihat signifikansi 0,05 dengan derajat

kebebasan (dk) = n – 2 = 100 – 2 = 98, maka nilai t tabel adalah

sebesar 1,984.

4). Kaidah pengujian

a). Jika t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

b). Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Anda mungkin juga menyukai