Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat di era modern saat ini memiliki aktivitas dan mobilitas yang

sangat tinggi. Banyak aktivitas yang harus dilakukan dari satu tempat

ketempat lain. Seringkali jauhnya jarak dari satu tempat ke tempat lain

menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat. Masyarakat sering

menghabiskan terlalu banyak waktu dalam perjalanan menuju tempat-

tempat yang mereka kehendaki seperti ke sekolah, ke kantor, ke kampus

dan lain-lain. Oleh karena itu masyarakat menginginkan transportasi yang

cepat, murah,aman, dan nyaman untuk memfasilitasi aktivitasnya. Hal ini

berdampakpada munculnya berbagai sarana transportasi yang ada saat ini.

Salah satu sarana transportasi yang ada di Indonesia dan sangat popular saat

ini ialah sepeda motor.

Sepeda motor adalah kendaraan yang praktis, ringkas, dan relatif

terjangkau harganya. Sepeda motor juga merupakan sarana transportasi

yang cukup efektif guna menghindari kemacetan yang sering terjadi

dijalanan. Sehingga tak heran sepeda motor menjadi primadona bagi

sebagian masyarakat Indonesia. Dipasaran sendiri kita bisa menjumpai

sepeda motor dengan berbagai merek, model, harga, dan kualitas yang

bervariasi.
Industri sepeda motor yang semakin ketat membuat produsen sepeda

motor perlu berupaya optimal guna menciptakan produk sepeda motor yang

bermutu guna memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam industri sepeda

motor, konsumen juga memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup

perusahaan. Semakin tinggi konsumen yang melakukan pembelian produk

sepeda motor mengakibatkan volume penjualan meningkat sehingga

keuntungan yang didapat produsen sepeda motor juga semakin meningkat.

Mengingat peranan konsumen yang penting bagi perusahaan, maka dalam

menciptakan produk sepeda motor suatu perusahaan perlu berorientasi pada

konsumen. Perusahaan sepantasnya memahami perilaku konsumen dan

pasar sasarannya agar pihak perusahaan dapat mengetahui produk sepeda

motor yang seperti apa yang diinginkan oleh pasar.

Tekanan-tekanan dari faktor-faktor internal dapat saja berupa sikap,

inovasi-inovasi dan keunggulan dalam bersaing melalui perbaikan produk

dan perbaikan sumber daya manusia sedangkan faktor eksternal yaitu

kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor internal dan eksternal

merupakan pendorong yang mengharuskan setiap perusahaan untuk bisa

mengadaptasi dan beradaptasi terhadap setiap perubahan agar dapat tetap

eksis, sehingga perubahan yang terjadi tidak merupakan rintangan atau

ancaman, tetapi dapat menjadi peluang untuk mengembangkan usaha dan

memperoleh keuntungan yang besar. Pemahaman akan perilaku konsumen

mutlak diperlukan apalagi pada saat sekarang ini perkembangan dari dunia

otomotif yang begitu pesat dan cepat membuat intensitas persaingan yang
semakin tinggi, dan ini menjadi hal penting bagi para pemasar apabila ingin

tetap diterima oleh konsumennya.

-tabel

B. Permasalahan

Adapun masalah dari penelitian ini adalah “Apakah Faktor kebudayaan,

keluarga, dan kelompok dapat mempengaruhi keputusan konsumen memilih

sepeda motor merek Yamaha ?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan

mendalam maka penulis memandang permasalahan penelitian yang

diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri

hanya berkaitan dengan “Faktor Kebudayaan, Keluarga, dan Kelompok

terhadap Keputusan Konsumen memilih Sepeda Motor merek Yamaha di

Yamaha Power Motor”. Keputusan Konsumen dipilih karena untuk

mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen.

Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan pada penelitian tersebut, akan

digunakan sub - sub masalah sebagai berikut :

1. Apakah faktor kebudayaan, keluarga, dan kelompok mempengaruhi

keputusan konsumen memilih sepeda motor merek Yamaha ?


2. Apakah faktor kebudayaan mempengaruhi keputusan konsumen

memilih sepeda motor merek Yamaha ?

3. Apakah faktor keluarga mempengaruhi keputusan konsumen memilih

sepeda motor merek Yamaha ?

4. Apakah faktor kelompok mempengaruhi keputusan konsumen memilih

sepeda motor merek Yamaha ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor kebudayaan, keluarga, dan

kelompok terhadap keputusan konsumen memilih sepeda motor merek

Yamaha.

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor kebudayaan terhadap keputusan

konsumen memilih sepeda motor merek Yamaha.

3. Untuk mengetahui pengaruh faktor keluarga terhadap keputusan

konsumen memilih sepeda motor merek Yamaha.

4. Untuk mengetahui pengaruh faktor kelompok terhadap keputusan

konsumen memilih sepeda motor merek Yamaha.


E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Di harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian

selanjutnya.

2. Penelitian ini di harapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan

bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang

pemasaran untuk mengimbangi usaha bisnis mereka.

F. Kerangka Penelitian

1) Pengertian pemasaran

Inti dari pemasaran adalah mengidentifikasikan dan memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. Definisi yang baik dan singkat

dari pemasaran yang menurut Kotler dan Keller (2016:27) adalah

“marketing is meeting needs profitability”, maksud ungkapan

tersebut adalah pemasaran merupakan hal yang dilakukan untuk

memenuhi setiap kebutuhan (kebutuhan konsumen) dengan caracara

yang menguntungkan semua pihak.

2) Perilaku konsumen

Mengenali perilaku seorang konsumen sangatlah tiak mudah,

sehingga sangat penting bagi para pemasar untuk mempelajari

persepsi, preferensi, dan 50 perilakunya dalam berbelanja. Menurut

Schiffman dan Kanuk dalam Mulyadi Nitisusantro (2012:32),


menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah : “Istilah perilaku

konsumen merujuk kepada perilaku yang diperlihatkan oleh

konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,

dan menghabiskan produk barang dan produk jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.” Levy dan Weltz

yang dikutip oleh Christina Whidya Utami (2010:67)

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang terlibat

dalam hal perencanaan , pembelian, dan penentuan produk serta jasa

yang konsumen garapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen. Berdasarkan pengertian perilaku konsumen

dari beberapa ahli maka peneliti sampai pada pemahaman bahwa,

perilaku konsumen adalah suatu pengambilan keputusan seseorang

untuk melakukan pemblian dan menggunakan barang atau jasa

dengan melakukan tindakan yang secara langsung terlibat untuk

memperoleh barang atau jasa tersebut yang diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

3) Faktor – faktor yang mempengaruhi proses keputusan konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut

Kotler dan Keller (2016:179-184) adalah sebagai berikut :

a. Culture (Budaya)

Culture is the fundamental determinant of a person’s wants and

behavior. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa budaya

merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling


mendasar. Karena budaya merupakan suatu tatanan kehidupan

manusia yang menjadi dasar segala aktivitas yang dilakukan.

Oleh karena itu seorang pemasar harus benar-benar

memperhatikan nilai-nilai budaya di setiap negara untuk

memahami bagaimana cara terbaik untuk memasarkan produk

mereka yang sudah ada dan mencari peluang untuk produk baru.

b. Family (Keluarga)

The family is the most important consumer buying organization in

society, and family members constitute the most influential primary

reference group. Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa keluarga

adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam

masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok acuan

utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan

pembeli, yaitu: keluarga orientasi yang terdiri dari orang tua dan

saudara kandung, dan keluarga prokreasi yaitu terdiri dari pasangan

dan anak.

c. Reference Group (Kelompok Referensi)

A person’s reference groups are all the groups that have a direct

(face toface) or indirect influence on their attitudes or behavior.

Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa kelompok referensi

seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang

tersebut.
4) Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu tahapan dalam

proses keputusan pembelian sebelum perilaku pasca pembelian.

Dalam memasuki tahap keputusan pembelian sebelumnya konsumen

sudah dihadapkan pada beberapa pilihan alternatif sehingga pada

tahap ini konsumen akan melakukan aksi untuk memutuskan untuk

membeli produk berdasarkan pilihan yang ditentukan. Berikut ini

merupakan beberapa definisi keputusan pembelian menurut para

ahli. Menurut Buchari Alma (2013:96) mengemukakan bahwa

keputusan pembelian adalah sebagai berikut: “Keputusan pembelian

adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi

keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi,

physical evidence, people dan, process. Sehingga membentuk suatu

sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan

mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa

yang akan dibeli”.

Menurut Kotler & Armstrong (2016:177) mendefinisikan

keputusan pembelian sebagai berikut: Consumer behavior is the

study of how individual, groups, and organizations select, buy, use,

and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their

needs and wants. yang artinya Keputusan pembelian merupakan

bagian dari perilaku konsumen perilaku konsumen yaitu studi

tentang 46 bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,


membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau

pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

5) Proses pengambilan keputusan pembelian

Keputusan untuk membeli suatu produk baik barang maupun

jasa timbul karena adanya dorongan emosional dari dalam diri

maupun pengaruh dari luar. Proses keputusan pembelian merupakan

proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam

memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan

pembelian mereka. Proses keputusan pembelian model lima tahap

menurut Kotler dan Armstong (2016:176) adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli

menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh

rangsangan internal atau eksternal.

2. Pencarian informasi Sumber informasi utama di mana konsumen

dibagi menjadi empat kelompok:

a. Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, rekan.


b. Komersial. Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan.
c. Publik. Media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
d. Eksperimental. Penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.

3. Evaluasi alternatif Beberapa konsep dasar yang akan membantu

kita memahami proses evaluasi: pertama, konsumen berusaha

memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari


manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat

masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan

berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang

diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.

4. Keputusan pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen

membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan.

Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli

merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud

pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub keputusan:

merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

5. Perilaku pasca pembelian Setelah melakukan pembelian

konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat

fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal

menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap

informasi yang mendukung keputusannya.


Atas dasar tersebut maka pengaruh dari masing-masing

variabel tersebut terhadap kepuasan pelanggan dapat

digambarkan dalam model paradigma seperti ditunjukan

dibawah ini :

BUDAYA
( X1 )

KELUARGA KEPUTUSAN KONSUMEN


( X2 ) (Y)

KELOMPOK
( X3 )

G. Metode Penelitian

1. Metode dan Bentuk Penelitian

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini diperlukan

metode yang tepat sehingga penelitian ini menuju kearah yang tepat.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif.

Metode deskriptif menurut Hadari Nawawi (2015: 67) adalah

“metode sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek

penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana

adanya”.
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

survey. Menurut Hadari Nawawi (2015:68) ada bentuk-bentuk

pokok penelitian dalam metode deskriptif, yaitu :

a. Survey(Survey Studies)
Yaitu dengan menginterprestasikandengan membandingkan
serta mengamati langsung objek penelitian.
b. Studi Hubungan(Interrelationship Studies)
Yaitu mengemukakan hubungan antara dua variabel bebas dan
terikat.
c. Studi Perkembangan (Development Studies)
Yaitu menggambarkan pertumbuhan atau perkembangan yang di
alami objek penelitian.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang dilakukan di showroom Yamaha

Power Motor.

3. Teknik dan Alat Pengumpulan data

Menurut Hadari Nawawi (2015:100) menjelaskan dalam setiap

penelitian di samping pengguana metode yang tepat diperlukan pula

kemampuan memilih dan bahkan juga menyusun teknik dan alat

pengumpulan data yang relevan. Dengan kata lain teknik dan alat

pengumpulan data yang tepat dalam suatu penelitian akan

memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secar valid dan reliabel,

yang pada gilirannya akan memungkinkan dirumuskannya generalisasi

yang obyektif.
Di bedakan enam teknik pengumpulan data menurut Hadari

Nawawi (2015:100) sebagai berikut :

a. Teknik observasi langsung


b. Teknik observasi tidak langsung
c. Teknik komunikasi langsung
d. Teknik komunikasi tidak langsung
e. Teknik pengukuran
f. Teknik studi dokumenter

Berdasarkan pendapat diatas dan memperhatikan jenis data yang

akan dikumpulkan, maka rencana teknik pengumpulan data yang

diperlukan adalah:

a. Teknik Pengumpulan Data

1) Teknik Observasi Langsung

Teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan

melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak

pada obyek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada

tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau sedang terjadi.

Yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti yaitu konsumen

Yamaha Power Motor.

2) Teknik Komunikasi Tidak Langsung

Teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan

dengan mengadakan hubungan tidak langsung atau dengan

perantaraan alat, baik berupa alat yang sudah tersedia maupun

alat khusus yang dibuat untuk keperluan itu.


3) Teknik Studi Dokumenter

Yaitu teknik pengumpulan data melalui arsip, catatan dan

dokumen pada obyek penelitian secara literature yang relevan

dengan masalah dalam penelitian.

b. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1) Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono 2016 : 142). Didalam kuesioner ini nantinya terdapat

rancangan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan

masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-

jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa.

Dibandingkan dengan interview guide, daftar pertanyaan

atau kuesioner lebih terperinci dan lengkap. Peneliti

menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengetahui

faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dengan

menentukan skor pada setiap pertanyaan. Skala likert digunakan


untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono2016 : 93)

Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas

memasukkan pernyataan yang relevan, realibilitas yang tinggi

dan aplikatif pada berbagai aplikasi.

2) Studi Kepustakaan

Kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan

dengan peneliyian yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah ,

literature –literatur serta publikasi-publikasi lain yang layak

dijadikan sumber.

4. Populasi dan Sampel

Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan sumber

daya yang tepat. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan

(kesimpulan dan sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi)

maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus

representatif.

Didalam melakukan penelitian ini responden yang akan diteliti

adalah orang yang merupakan konsumen pengguna sepeda motor

Yamaha mio di Yamaha Power Motor

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2014 : 80) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh


penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Dalam penelitian populasi yang diambil adalah

konsumen di Yamaha Power Motor yang menggunakan motor

type …. yang jumlahnya sebesar …. orang.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2014 :81) “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Bila populasi besar dan peneliti tidak meneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada populasi, misalnya keterbatasan

dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan

diberlakukan untuk populasi untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Didalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

pengambilan sampel metode probability sampling dalam teknik

ini pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel (Sugiyono, 2011:118). Adapun penentuan

jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

menurut Slovin yang mana rumusnya sebagai berikut :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. 𝑒 2
?
𝑛=
1+? . (10%)2

?
𝑛=
1+? . (0.01)

?
𝑛=
1+?

?
𝑛=
?

n= ???

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Error

Berdasarkan rumus Slovin diatas maka dalam penelitian ini

jumlah sampel adalah …. dibulatkan menjadi …sampel.

5. Teknik Analisis Data

a. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011:42) uji reliabilitas adalah alat

untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabilitas atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau


stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran dapat dilakukan dengan

on shot atau pengukuran sekali saja, disini pengukurannya hanya

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan

lain atau mengukur korelasi antara jawaban dan pertanyaan.

Didalam melakukan perhitungan ini digunakan alat bantu yaitu

komputer dengan program SPSS For Windows 17 dengan

menggunakan metode alpha.

b. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2011:45) menyatakan bahwa uji

validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu instrument dikatakan valid

jika mempunyai validitas tinggi yaitu correlation r hitung > r

tabel, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah dengan nilai correlation r hitung < r tabel

(Jogiyanto,2005: 120).

Dalam pengujian validitas, digunakan alat ukur yaitu

berupa program komputer yaitu SPSS For Windows 17 dan jika

suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan antara skor

item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut

adalah valid (Ghozali, 2001).


c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi

yang digunakan dapat memberikan hasil yang representatif.

1) Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2012:160) uji normalitas bertujuan apakah

dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen

mempunyai kontribusi atau tidak. Menurut Ghozali (2009:147)

uji ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti

sebaran (distribusi) normal, dengan menggunakan metode

Klomograv – Smirnov test dan ketentuan yang digunakan

sebagai berikut :

a) Residual berdistribusi normal jika nBilai signifikansi > 0,05

b) Residual tidak berdistribusi normal jika nilai signifikansi < 0.05

2) Uji Hiteroskedastisitas

Uji Hiteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual (kesalahan

pengganggu) suatu pengamatan ke pengamatan yang lain, jika

varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139).

d. Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian

ini menggunakan regresi linear berganda. Menurut


UmiNarimawati (2008:5) analisis linear berganda adalah suatu

analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk

meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu

variabel tergantung dengan skala interval.

Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas

dua atau lebih regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh

karena itu variabel independen diatas mempunyai variabel yang

lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut

berganda.

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau

bebas yaitu Faktor budaya (X1), Faktor Keluarga (X2), Faktor

Kelompok ( X2) Terhadap Keputusan Konsumen (Y).

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap

terikatnya digunakan rumusan analisis regresi berganda menurut

Anwar (2003:309) sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Keputusan Konsumen

a = Constanta

b1 = Koefisien regresi antara budaya dengan keputusan

konsemuen
b2 = Koefisien regresi antara keluarga dengan keputusan

konsumen

b3 = Koefisien regresi antara kelompok dengan keputusan

konsemen

X1 = Variabel budaya

X2 = Variabel keluaraga

X3 = Variabel kelompok

e = Varians pengganggu

1. Pengujian Hipotesis

a. Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model nya mempunyai

pengaruh secara bersama sama terhadap variabel terikat.

Uji keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan

statistik F. statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan

derajat kebebasan (dk-1). Jika hipotesis nol keseluruhan

ditolak, salah satu atau lebih koefisien regresi majemuk

populasi mempunyai nilai tak sama dengan 0. Menurut

Kuncoro (2001) kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

1) Jika tingkat signifikan F > 0.05 atau F hitung < F tabel, maka

Ho diterima.
2) Jika tingkat signifikan F < 0.05 atau F hitung > F tabel, maka

Ho ditolak.

b. Uji Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2011:98) “ Uji statistik t pada

dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen”.

Menurut Ghozali (2011:99), uji F dilakukan dengan

membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan

ketentuan :

1. H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung< ttabel untuk α = 0,05

2. H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung> ttabel untuk α = 0,05

c. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu. Niali R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi-variasi dependen (Kuncoro, 2001).

Anda mungkin juga menyukai