Laporan Pendahuluan Gps 1
Laporan Pendahuluan Gps 1
Di susun oleh:
Desi Rahmawati Dewi
Kelompok II
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
b. Gangguan mobilitas fisik b.d ketidakbugaran fisik, efek agen farmakologis, nyeri,
keengganan melakukan pergerakan
c. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi
(kelebihan atau kekurangan), kelebihan atau kekurangan volume cairan, efek
terapi radiasi, neuropati perifer, perubahan hormonal.
d. Risiko infeksi dengan faktor risiko : efek prosedur invasive, penyakit kronis
diabetes, malnutrisi, peningkatan paparan organism lingkungan, ketidakadekuatan
pertahanan tubuh primer, ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder.
(SDKI, 2017)
5. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
. Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Tujuan : Pain Management
agen pencedera Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
fisik Pain control termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi,
Comfort level kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
Kriteria hasil : Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
Mampu mengontrol mengetahui pengalaman nyeri pasien
nyeri (tahu penyebab Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
nyeri, mampu Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
menggunakan tehnik Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
nonfarmakologi untuk tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa Iampau
mengurangi nyeri, Bantu pasierl dan keluarga untuk mencari dan
mencari bantuan) menemukan dukungan
Melaporkan bahwa Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
nyeri berkurang dengan seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
menggunakan Kurangi faktor presipitasi nyeri
manajemen nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
Mampu mengenali non farmakologi dan inter personal)
nyeri (skala, intensitas, Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
frekuensi dan tanda intervensi
nyeri) Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Menyatakan rasa Berikan anaIgetik untuk mengurangi nyeri
nyaman setelah nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
berkurang Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala
Hariyanto, A & Sulistyowati, R. (2015). Buku ajar keperawatan medikal bedah 1 : dengan
diagnosis NANDA international. Yogyakarta : AR- RUZZ MEDIA.
Lukman & Ningsih, N. (2012). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.
Lukman dan Ningsih, N. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.
Muttaqin, A & Sari, K. 2013. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Kepeawatan Medikal
Bedah. Jakarta : Salemba Medika.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
Purnomo, I Gusti Ngurah. 2018. Open Fracture Tibia dan Fibula. Denpasar : Universitas
Udayana.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid
I. VI. Jakarta: InternaPublishing.
Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.