Oleh:
b) Hipotesis Komparatif
Menurut Sugiyono hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan
nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Contoh rumusan masalah
komparatif dan hipotesisnya:17[17]
(1) Adakah perbedaan daya tahan lampu merk A dan B?
(2) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai golongan I, II dan III?
Adapun rumusan hipotesis adalah:
(a) Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan B
Daya tahan lampu merk B paling kecil sana dengan lampu merk A
Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A
Hipotesis statistiknya adalah:
-
Rumusan uji hipotesis dua pihak
Ho : 2
Ha : 2
-
Rumusan hipotesis uji pihak kiri
Ho : 2
Ha : 2
-
Rumusan hipotesis pihak kanan
Ho : 2
Ha : 2
(b) Tidak terdapat perbedaan (persamaan) produktivitas kerja antara golongan I, II, III.
-
- (salah satu berbeda sudah merupakan Ha)
Dalam hal ini harga m (mu) dapat merupakan rata-rata sampel, simpangan baku, varians dan
proporsi.
c) Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
Sugiyono menyatakan bahwa hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang
menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh rumusan
masalahnya adalah “Adakah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja?”.
Rumus dan hipotesis nolnya adalah:18[18] Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan
dengan efktivitas kerja.
Hipotesis statistiknya adalah:
Dapat dibaca: hipotesis nol, yang menunjukkan tidak adanya hubungan (nol = tidak ada
hubungan) antara gaya kepempinan dengan efektivitas kerja dalam populasi. Hipotesis
alternatifnya menunjukkan ada hubungan (tidak sama dengan nol, mungkin lebih besar dari nol
atau lebih kecil dari nol).
5. Merumuskan Hipotesis
Cara merumuskan merumuskan hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut:
rumuskan hipotesis penelitian, hipotesis operasional, dan hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian ialah hipotesis yang kita buat yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
dan didasarkan pada asumsi:19[19]
Contoh 1: Hipotesis asosiatif
Rumusan Masalah:
Adakah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai?
Hipotesis penelitian
Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai.
Hipotesis operasional ialah mendefinisikan hipotesis secara operasional variabel-variabel
yang ada di dalamnya agar dapat diopperasionalkan. Misalnya “gaya kepemimpinan”
dioperasionalkan sebagai cara memberikan isntruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai
dioperasionalkan sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai
dioperasionalkan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional
dijadikan menjadi dua , yaitu hipotesis 0 yang bersifat netral dan hipotesis 1 yang bersifat tidak
netral.20[20]
Dengan demikian, bunyi hipotesis operasionalnya:
H0 : Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi-
rendahnya pemasukan perusahaan
H1 : Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi-rendahnya
pemasukan perusahaan.
Hipotesis statistik ialah hipotesis operasional yang diterjemahkan ke dalam bentuk angka-
angka statistik sesuai alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi kenaikan
pemasukan sebesar 30% sehingga hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:21[21]
H0: 0,3
H1: 0,3
Contoh 2: Hipotesis deskriptif
Rumusan masalahnya:
Seberapa besar penguasaan Bahasa Inggris di kalangan mahasiswa?
Hipotesis penelitian:
Penguasaan Bahasa Inggris di kalangan mahasiswa nkurang dari standar
Hipotesa operasional berbunyi:
H0 = Penguasaan Bahasa Inggris di kalangan mahasiswa sama dengan standar
H1 = Penguasaan Bahasa Inggris di kalangan mahasiswa tidak sama dengan standar.
Hipotesis statistik
H0:
H1
Diasumsikan bahwa standar sama dengan 80% penguasaan Bahasa Inggrisnya
Contoh 3: Hipotesis komparatif
Rumusan masalahnya:
Bagaimana sikap mahasiswa di Bandung terhadap penyalahgunaan narkoba dibandingkan denan
sikap mahasiswa di Yogyakarta?
Hipotesis penelitian:
Ada perbedaan sikap terhadap penyalahgunaan narkoba pada mahasiswa di Bandung dan
mahasiswa di Yogyakarta
Hipotesis operasional
H0 = Tidak ada perbedaan persentase sikap terhadap penyalahgunaan narkoba pada mahasiswa di
bandung dan mahasiswa di Yogyakarta.
H1 = Ada perbedaan persentase sikap terhadap penyalahgunaan narkoba pada mahasiswa di Bandung
dan mahasiswa di Yogyakarta.
Hipotesis statistik:
H0
H1
Cara menentukan hipotesis yang baik sesuai dengan pendapat Borg dan Gall hipotesi
dapat dikatakan baik apabila memenuhi empat buah kriteria:22[22]
1. Hipotesis hendaknya merupakan rumuusan tentang hubungan antara dua variabel
atau lebih variabel.
2. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar
teoritik dan hasil penemuan terdahulu
3. Hipotesis harus dapat diuji
4. Rumusan hipotesis hendaknya singkat dan padat, artinya bahwa hipotesis tidak
boleh menggunakan hiasan kata atau diberi hiasan kata-katat yang tidak atau kurang bermakna
Kesimpulan
Teori adalah sebuah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan yang lainnya, suatu
set dari proporsi yang mengandung suatu pandangan sistematis dan fenomena. Teori mempunyai
peranan sebagai berikut: (1) Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti (2)
Mengetahui hasil-hasil penelitian yang berhubungan yang sudah pernah dilaksnaaan (3)
Memperjelas masalah penelitian (4) Meramalkan fakta atau memprediksi fakta. Adapun kriteria
itu adalah sebagai berikut: inklusif, konsisten, akurat, relevan, berbuah atau fruitfulness, dan
sederhana. Sumber-sumber teori dapat diperoleh dari dua sumber utama, yaitu: laporan-laporan
penelitian (abstrak, jurnal ilmiah, tesis, disertasi, dan laporan penelitian lainnya) dan buku-buku
teks.
Hipotesis berasal dari perkataan hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedang
tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih
sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis. Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi
tingkat kebenarannya. Manfaatnya dapat dirinci sebagai berikut: (1) Memberikan tujuan yang
tegas bagi peneliti. (2) Membantu dalam menentukan arah yang harus ditempuh, dalam
pembatasan ruang lingkup penelitian dengan memilih fakta-fakta yang relevan, (3)
Menghindarkan sesuatu penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan dan pengumpulan data
yang mungkin ternyata tidak ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Hipotesis yang baik memiliki beberapa karakteristik, diantaranya: (1) Merupakan dugaan
terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel, dan
merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. (2) Dinyatakan dalam
kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran. (3) Dapat diuji dengan data
yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.
Ditinjau dari operasinya rumusan untuk ketiga jenis hipotesis tersebut kita kenal dua jenis
rumusan yaitu: hipotesi nol dan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja. Sedangkan tiga bentuk
rumusan hipotesis yang dapat disusun sesuai dengan rumusan permasalahan penelitian, yaitu:
hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif.
Cara merumuskan merumuskan hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut: rumuskan
hipotesis penelitian, hipotesis operasional, dan hipotesis statistik. Hipotesis yang sudah
dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan
diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak. Artinya, ada hubungan antara cara memberikan
instruksi terhadap bawahan dengan tinggi-rendahnya pemasukan peruusahaan. Dalam membuat
hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh penelitian, yaitu:
1. Menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut kesalahan alpha ( )
2. Menerima hipotesis yang seharusnya ditolah. Kesalahan ini disebut keslahan beta ( )
http://tripariyatun.blogspot.co.id/2015/04/teori-dan-hipotesis-dalam-penelitian.html