PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pada gigi dengan kegoyangan moderat dan advance yang tidak dapat dikurangi
kegoyangannya dengan alat lainnya yang tidak merespon terhadap penyesuaian
oklusal dan terapi periodontal (Gigi goyang grade I atau grade II)
2. Pada gigi yang mengalami trauma oklusal sekunder
3. Pada gigi setelah perawatan ortodontik
4. Pada gigi yang mengalami peningkatan kegoyangan sehinga mengganggu
fungsi mastikasi normal
5. Pada gigi yang mengalami trauma dental akut, misalnya subluksasi, avulsi, dll
6. Mencegah ekstrusi gigi karena tidak ada gigi lawannya
7. Pada gigi yang sedang dalam perawatan periodontal seperti scaling dan terapi
bedah
Indikasi penggunaan splinting juga harus memperhatikan derajat
kegoyangan gigi. Kegoyangan normal gigi 0,05 – 0,1 mm. Apabila faktor etiologi
dapat dihilangkan pada kasus kegoyangan grade I dan II, maka gigi tersebut dapat
menjadi stabil dan dapatdigunakan dengan baik untuk menambah dukungan,
stabilisasi, dan retensi pada gigi tiruansebagian lepasan. Perawatan splinting
digunakan apabila setelah perawatanperiodontal masih terdapat kegoyangan grade
II.
b. Stabilisasi gigi geligi pada fase penyembuhan periodontal, terutama setelah fase
terapi regeneratif.
Gambar 2.4. Composite Splint with tooth preparation. Gigi 21 kehilangan banyak
tulang alveolar disertai adanya kavitas kelas 3 di gigi 11,21,dan 22.
Gambar Kiri Bawah merupakan gambaran splinting setelah digunakan selama 3
tahun. Tanda bintang menandakan interdental space dibiarkan terbuka untuk
memudahkan self cleansing.
Gambar 2.5. Kombinasi wire dan composite splinting pada kasus gigi posterior.
Gigi posterior dipreparasi sedemikian rupa, kemudian kawat diinsersikan dan
ditutup dengan resin composite
Splint Semi permanent removeablebisa berupa logam cor chrome-
cobalt alloy yang berbentuk clasps pada frame partial denture dan alat retensi pada
perawatan orthodontik.
2) Orthodontik Retainer
Orthodontic retainer dapat dimasukkan sebagai semi permanent removable
splinting. Alat ini biasa terbuat dari akrilik yang disertai komponen kawat sebagai
retensi. Orthodontic retainer berfungsi untuk memberikan kestabilan jaringan
periodontal paska perawatan orthodonsia.
Kawat yang digunakan adalah kawat baja anti karat berdiameter 0,012 inci
dan 0,009 inci.Kawat berdiameter 0,012 inci dikelilingi ke seluruh gigi yang akan
di splinting sedemikian rupa sehingga ujung kawat diikat dan disimpulkan pada
salah satu gigi yang paling distal.Berikutnya kawat berdiameter 0,009 inci
dipotong dan dibentuk seperti huruf U,sebanyak daerah interproksimal yang
tercakup dalam splinting. Kawat interdental ini dimasukkan dari oral ke vestibular
dengan mengelilingi kawat pertama di permukaan oral dan vestibular,lalu
disimpulkan dengan ketat sehingga kawat pertama yang melingkari semua gigi
yang tercakup dalam splinting tertarik ketat mengelilingi gigi tepat di bawah
kontak proksimal.Setelah selesai disimpulkan,ujung-ujung kawat dihaluskan dan
ditekuk ke dalam ruang interproksimal.Untuk mendapatkan estetis yang lebih
baik,kawat yang telah tersimpul dilapisi dengan akrilik atau komposit,lalu dipoles.
d. Rochette Splint
Lakukan pencetakan pada gigi-gigi yang akan displinting kemudiian buat
splint chrome-cobalt pada permukaan lingual. Permukaan lingual gigi
dikeringkan dan dietsa, kemudian splint yang telah dibuat ditempelkan pada
gigi dengan bahan komposit.
Gambar 2.13: Rochette Splint
e. Wire Ligation
Splint ini digunakan untuk menstabilisasi gigi anterior.
Gambar 2.17 Gambaran klinis dan radiografi gigi yang memakai TTS