1. Pengantar 7. Prognosa
2. Terminologi 8. Manajemen
3. Klasifikasi Tujuan dari Perawatan Furkasi
4. Etiologi Modalitas Perawatan
5. Berbagai Faktor Anatomi yang Kegagalan dalam Terapi Bedah
Mempengaruhi Perawatan Lesi Furkasi Furkasi
6. Diagnosa 9. Studi Terkait Landmark
i. Panjang badan akar: panjang badan iii. Bentuk akar: akar molar
akar merupakan faktor utama yang kemungkinan fusi, sebagian fusi,
mempengaruhi berkembangnya sangat dekat, atau sangat divergen.
keterlibatan furkasi dan cara Kurvatura dan fluting
perawatan. Jika panjang badan akar meningkatkan potensi perforasi
pendek, sedikit perlekatan yang hilang akar saat endodontic dan fraktur
menyebabkan keterlibatan furkasi dan akar vertikal. Konkavitas terdapat
ketika badan akar panjang, furkasi pada akar mesiobukal dari gigi
nanti akan terlibat tetapi akan sulit molar pertama maksila dan kedua
untuk instrumentasi. Badan akar yang akar pada gigi molar pertama
pendek memudahkan prosedur bedah mandibular.
dan lebih mudah diakses untuk terapi iv. Dimensi interradikuler: zona
pemeliharaan dibanding badan akar interradikuler yang sempit
yang panjang. menyulitkan prosedur bedah
Molar maksila – jalan masuk dimana akar yang terpisah lebar
furkasi mesial terletak 3 mm dari memiliki opsi perawatan yang
CEJ dimana jalan masuk furkasi banyak dan mudah dihemiseksi,
siap untuk dirawat. Pada akar yang Grade III: proyeksi enamel meluas
divergen instrumentasi yang horizontal menuju furkasi
adekuat dapat dilakukan saat Prevalensi dari Proyeksi Enamel Servikal
scaling, root planing dan bedah. tertinggi pada gigi molar kedua maksila
Dimensi dari jalan masuk furkasi dan mandibular.
harus dipertimbangkan saat
pemilihan instrument.
DIAGNOSIS
Premolar maksila- lebar jalan
masuk furkasi pada premolar Posisi dan morfologi dari daerah furkasi
maksila sekitar 0,7 mm menyulitkan kemampuan klinisi untuk
Molar maksila- lebar jalan masuk mengidentifikasi lokasi dan perluasan
pada bukal yaitu 0,5 mm, mesial defek furkasi. Furkasi harus didiagnosis
0,75 mm dan distal 0,5 mm sedini mungkin.
Molar mandibular- lebar jalan i. Secara radiografis: radiografi berguna
masuk biasanya kurang dari 0.75 dalam menaksir morfologi akar dan
mm dimana lingual lebih dari 0,75 posisi apikokoronal dari furkasi
mm namun tidak mampu menilai
v. Anatomi furkasi: ridge bifurkasi yang kehilangan perlekatan pada furkasi.
sedang terdapat pada 73% molar Jadi, gambaran dua dimensi
pertama mandibular, menyebrang dari memberikan informasi yang kurang
akar mesial menuju distal pada lengkap mengenai keterlibatan furkasi,
pertengahan bifurkasi. Ridge terutama pada maksila. Resolusi tinggi
bifurkasi, konkavitas pada kubah dan CT, CADIA dan radiografi digital
saluran tambahan mempersulit akan mampu melihat gambaran
scaling, root planing, prosedur bedah melintang dari lesi furkasi interior.
dan pemeliharaan. Sepertinya radiografi sendiri tidak
vi. Proyeksi enamel servikal: tempat ini mampu mendeteksi lesi furkasi secara
memberikan tempat akumulasi plak akurat dan probing pada daerah
dan menyulitkan scaling dan root furkasi diperlukan untuk memastikan
planing. Proyeksi enamel bertindak keberadaan dan keparahan dari defek
sebagai faktor lokal dari furkasi.
berkembangnya gingivitis dan ii. Klinis: probe periodontal berguna
periodontitis. dalam menilai kedalaman probing
Masters dan Hoskins pada tahun 1964 dalam dimensi vertikal, tetapi kurang
mengklasifikasikan Proyeksi Enamel berguna dalam menilai derajat
Servikal menjadi 3 tingkat: keterlibatan dalam arah horizontal.
Maka dari itu, explorer Cowhorn
Grade I: proyeksi enamel meluas dari CEJ lengkung atau probe Naber’s sangat
menuju jalan masuk furkasi berguna. Probe furkasi memiliki ujung
Grade II: proyeksi enamel mendekati jalan yang melengkung dan tumpul yang
masuk furkasi tanpa memasuki furkasi mampu mengakses daerah furkasi
dengan tanpa komponen horizontal dengan mudah. Contoh dari probe
furkasi adalah nabers 1N dan nabers
2N. Probe diarahkan kedalam margin akurat, probing transgingival dapat
gingiva. Pada dasar poket, ujung dilakukan pada jaringan lunak yang telah
probe diputar menuju gigi agar dianastesi (lebih akuratnya dijelaskan pada
ujungnya dapat masuk melalui bukaan chapter no. 30 Diagnosa Klinis)
furkasi.
PROGNOSIS
Secara umum, gigi dengan keterlibatan
furkasi memiliki prognosa yang buruk.