16
46
47
yang
17
47
48
Overjet (mm)
2,5
5
Jarak (mm)
2,5
3
14
24
15
44
17
47
34
27
37
45
25
16
26
35
46
36
INDIKATOR
Saat melakukan oklusi sentris, apakah hubungan
kedua rahang stabil.
Saat melakukan oklusi sentrik, apakah mengalami
hambatan.
Ya
V
Tidak
V
Relasi Gigi
ICP
RCP
PCP
V
V
V
V
V
47
46
36
35
34
11
21
KEGIATAN
Gerakan Mandibula
Membuka-Menutup Mulut
Gerakan Mandibula ke
Arah Antero-Posterior
Pemeriksaan Gerakan
Mandibula ke Arah Lateral
Koordinasi Gerakan
Mandibula
Gerakan Mandibula:
a. Saat menunduk
b. Saat menengadah
HASIL PENGAMATAN
Membuka: Kondili bergerak ke bawah dan
terasa agak menonjol.
Menutup: Kondili bergerak ke atas dan
posisi kondil kembali semula (rata tidak
menonjol).
Anterior: Kondili akan bergerak ke
posterior dan masih terdapat tonjolan.
Posterior: Kondili akan bergerak lebih
dalam ke posterior dan tidak terdapat
tonjolan.
Apabila digerakkan ke arah lateral kanan,
kondil kiri akan terasa bergerak ke keluar
dari fossa glenoideus dengan posisi
sedikit miring, sedangkan kondil kanan
tidak ada gerakan. Apabila digerakkan ke
arah lateral kiri, kondisi sebaliknya.
Simetris antara gerakan kondil kanan dan
kiri
Simetris antara gerakan kondil kanan dan
kiri
Simetris antara gerakan kondil kanan dan
kiri
Simetris antara gerakan kondil kanan dan
kiri
Simetris antara gerakan kondil kanan dan
kiri
Simetris antara gerakan kondil kanan dan
kiri
Pembahasan:
1. Pemeriksaan Oklusi Sentrik
Posisi kontak maksimal dari gigi geligi pada waktu mandibula dalam
keadaan sentrik, yaitu kedua kondili berada dalam posisi bilateral simetris
di dalam fossanya. Sentris atau tidaknya posisi mandibula ini sangat
ditentukan oleh panduan yang diberikan oleh kontak antara gigi pada saat
pertama berkontak.
Pada pemeriksaan yang kami lakukan, pada gigi rahang atas 27,
berkontak dengan bagian distal gigi rahang bawah 37 dan bagian mesial
dari gigi rahang bawah 38. Gigi 26, berkontak dengan bagian distal gigi 36
dan bagian mesial dari gigi 37. Gigi 25, berkontak dengan bagian distal
dari gigi 36 dan bagian mesial 35. Gigi 24, berkontak dengan bagian
mesial gigi 35 dan bagian distal dari gigi 34. Gigi 14, berkontak dengan
baik pada gigi 45. Gigi 15 berkontak dengan bagian mesial dari gigi 46
dan bagian distal dari gigi 45. Gigi 16, berkontak dengan bagian mesial
dari gigi 47 dan bagian distal gigi 46. Gigi 17, berkontak dengan bagian
mesial gigi 48 dan bagian distal dari gigi 47.
2. Pemeriksaan Relasi Sentrik
Pada keadaan relasi sentrik, posisi mandibula terletak 1-2 mm lebih ke
belakang dari oklusi sentris. Jadi centric relation (relasi sentrik)
merupakan hubungan mandibula terhadap maksila, dimana mandibula
terletak paling posterior dari maksila atau kondili terletak paling distal dari
fossa glenoid, dimana masih dimungkinkan adanya pergerakan dalam
arah lateral.
Overjet (jarak gigit) adalah jarak horizontal antara incisal gigi insisivus RA
terhadap bidang-labial gigi incivus pertama RB.
Pada pengamatan yang kami lakukan, jarak gigit oklusi sentrik yaitu 2,5
mm, sedangkan jarak gigit relasi sentrik yaitu 5 mm. Selisih antara jarak
gigi oklusi sentrik dengan jarak gigi relasi sentrik yaitu 2,5 mm.
3. Pemeriksaan Physiological Rest Position
Jarak Inter-Oklusal (Psycological Rest Position) yaitu jarak antara oklusal
premolar RA dan RB dalam keadaan istirahat, rileks dan posisi tegak lurus.
4.
5.
6.
7.
Posisi ini dianggap konstan untuk tiap individu. Pada pengamatan yang
kami lakukan, free way space yaitu 4 mm.
Pemeriksaan Oklusi Sentrik
Overjet adalah jarak horizontal antara incisal gigi incivus RA terhadap
bidang-labial gigi incisivus pertama RB. Pada pengamatan kami, overjet
yang terukur yaitu 2,5 mm pada kondisi oklusi sentrik.
Overbite adalah jarak vertical antara incisal edge RB sampai incisal edge
RA. Pada pengamatan yang kami lakukan, overbite yang terukur yaitu 3
mm pada kondisi oklusi sentrik.
Ditemukan cusp to marginal ridge pada gigi premolar RA kanan dan kiri
dengan gigi premolar RB kanan kiri. Serta gigi molar pertama atas kanan
dan kiri dengan gigi molar pertama bawah kanan dan kiri.
Ditemukan cusp to fossa pada gigi molar kedua rahang atas kanan dan
kiri dengan gigi molar kedua rahang atas kanan dan kiri.
Pemeriksaan Oklusi Dinamik
Oklusi dinamik, timbul akibat gerakan mandibula ke lateral, ke depan
(anterior) dan ke belakang (posterior). Pada gerakan lateral akan
ditemukan sisi kerja (working side) yang ditunjukkan dengan adanya
kontak antara cusp bukal RA dan cusp molar RB dan sisi keseimbangan
(balancing side).
Pada pemeriksaan ini, ditemukan tipe oklusi dinamik pada orang coba
yaitu bilateral balanced occlusion, yaitu dimana pada gigi geligi posterior
orang coba pada sisi kerja dan sisi keseimbangan, keduanya dalam
keadaan kontak.
Pemeriksaan Oklusi yang Ideal
Pemeriksaan dilakukan pada perempuan. Pada saat melakukan oklusi
sentris hubungan kedua rahang stabil dan tidak mengalami hambatan.
Saat melakukan relasi sentries ke oklusi sentris dan pergerakan mandibula
ke anterior tidak mengalami hambatan. Pada saat Intercuspal Contact
Position (ICP) yaitu kontak maksimal antara gigi geligi dengan
antagonisnya, ditemukan kontak prematur. Gigi yang mengalami kontak
prematur yaitu gigi insisiv satu kanan dan kiri atas, gigi insisiv dua kiri
atas serta gigi premolar kanan kiri bawah.
Pada saat Retruded Contact Position (RCP) yaitu kontak maksimal antara
gigi geligi pada saat mandibula bergerak lebih ke posterior dari ICP,
namun rahang bawah masih mampu bergerak secara terbatas ke lateral,
ditemukan adanya kontak prematur. Gigi yang mengalami kontak
prematur yaitu gigi molar 2 dan 1 rahang bawah kanan dan kiri, gigi
premolar kiri bawah, serta gigi insisiv 1 rahang atas dan insisiv 2 rahang
atas kiri.
Pada saat Protrusif Contact Position (PCP) yaitu kontak gigi geligi saat
rahang bawah digerakkan ke anterior, tidak ditemukan adanya kontak
prematur.
Pemeriksaan Gerakan Mandibula
Pada saat membuka mulut kondili bergerak ke bawah dan menutup mulut