Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN
1. Pemeriksaan Oklusi Sentrik
Oklusi Sentirk adalah hubungan yang harmonis anatara cusp dan incline plane
dari gigi maksila dan mandibula saat rahang menutup dan kepala sendi terletak wajar di
bagian paling belakang cekungan sendi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pada orang coba
berjenis kelamin perempuan, didapatkan data oklusi sentrik menyebabkan terjadinya
hubungan gigi geligi posterior maksila berkontak dengan gigi premolar kedua, molar
pertama bagian mesial, molar pertama bagian distal, dan molar kedua. Kontak gigi ini
sama antara gigi geligi bagain kanan dan kiri.
2. Pemeriksaan Relasi Sentrik
Relasi sentrik adalah posisi yang sentral atau wajar dari mandibula apabila
permukaan antero-superior dari kepala sendi saat berkontak dengan cekungan dari diskus
artikularis. Relasi sentrik ini merupakan hubungan mandibula terhadap maksila, yang
menunjukkan posisi mandibula terletak 1- mm lebih ke belakang dari oklusi sentris atau
kondil terletak paling distal dari !ossa glenoid, tetapi masih dimungkinkan adanya
gerakan dalam arah lateral. "ada keadaan kontak ini gigi geligi dalam keadaan
interksupal contact position #$%"& atau dapat dikatakan bahwa $%" berada pada posisi
R%".
Berdasarkan hasil pemeriksaan hubungan maksila dan mandibula pada orang coba
yang sama dengan pemeriksaan oklusi sentrik, didapatkan data ditemukan jarak gigi
#o'erjet& saat oklusi sentris adalah 1 mm. Sedangakn untuk o'erjet pada saat relasi sentrik
didapatkan jarak o'erjet 1,( mm.
3. Pemeriksaan Physiological Rest Position
)arak $nter-Oklusal #Psycological Rest Position& yaitu jarak antara oklusal
premolar R* dan RB dalam keadaan istirahat, rileks dan posisi tegak lurus. "ada keadaan
ini otot-otot pengunyahan dalam keadaan istirahat, hal ini menunjukkan otot-otot
kelompok ele'ator dan depressor tonus dan kontraksinya dalam keadaan seimbang, dan
kondil dalam keadaan netral atau tidak tegang. "osisi ini dianggap konstan untuk setiap
indi'idu.
Berdasarkan hasil pengamatan dengan orang coba yang sama dengan percobaan
sebelumnya, didapatkan !ree way space dengan jarak mm.
4. Pemeriksaan Oklusi Statik
Oklusi static merupakan hubungan gigi geligi rahang atas #R*& dan rahang bawah
#RB& dalam keadaan tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi-geligi dalam keadaan
tidak ber!ungsi #statik&. Berdasarkan pemeriksaan pada orang coba yang sama didapatkan
jarak o'erjet 1 mm dan untuk o'er bite sama yaitu 1 mm. )arak gigit #o'erjet& dan tinggi
gigit #o'erbite& normal adalah 1- mm. )adi, dapat disimpulkan bahwa orang coba
memiliki o'erjet dan o'er bite yang normal. "ada pemeriksaan ini di gigi posterior
terdapat teraan cups to !ossa pada gigi molar kedua bagian kiri. Selain itu terdapat juga
teraan cusp to marginal ridge pada gigi insisi'us pertama, insisi'us kedua, premolar
pertama, premolar kedua, dan molar pertama pada bagain kanan. Sedangkan pada bagian
kiri terdapat teraan cusp to marginal ridge pada gigi insisi'us kedua dan molar pertama.
5. Pemeriksaan Oklusi Dinamik
Oklusi dinamik dapat timbul apabila mandibula digerakkan ke arah lateral, depan
#anterior&, dan ke arah belakang #posterior&. "ada gerakan lateral akan ditemukan sisi
kerja #working side& dan ditunjukkan dengan adanya kontak antar cusp bukal R* dan
cusp molar RB dan isi keseimbangan #balancing dance&.
Secara umum pola oklusi akibat gerakan RB dapat diklasi!ikasikan sebagai
berikut+
Bilateral Balanced Occlusion bila gigi geligi posterior pada sisi kerja dan sisi
keseimbangan, keduanya dalam keadaan kontak
,nilateral Balanced Occlusion bila gigi geligi posterior pada sisi kerja dan sisi
keseimbangan tidak kontak
-utually Balanced Occlusion dijumpai kontak ringan.tidak kontak pada gigi gelegi
anterior, sedang pada gigi posterior tidak kontak
/idak dapat ditentukan bila tidak dapat dikelompokkan dalam klasi!ikasi di atas.
"ada pemeriksaan pada orang coba didapatkan adanya kontak antara gigi gelilgi
posterior pada sisi kerja dan sisi keseimbangan, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa orang coba memiliki tipe oklusi dinamik Bilateral Balanced Oclusion.
6. Pemeriksaan Oklusi an! I"eal
*ndrew #101& menyebutkan enam kunci oklusi normal, yang berasal dari hasil
penelitian yang dilakukannya terhadap 12 subyek yang oklusi idealnya mempunyai
enam ciri yaitu+
3ubungan yang tepat dari gigi-gigi molar pertama tetap pada bidang sagital
*ngulasi mahkota gigi-gigi insisi! yang tepat pada bidang trans'ersal
$nklinasi mahkota gigi-gigi insisi! yang tepat pada bidang sagital
/idak adanya rotasi gigi-gigi indi'idual
Kontak yang akurat dari gigi-gigi indi'idual dalam masing-masing lengkung gigi,
tanpa celah maupun berjejal- jejal.
Bidang oklusal yang datar atau sedikit melengkung.
Berdasarkan hasil pemeriksaan oklusi ideal pada orang coba ditemukan hubungan
yang stabil antara kedua rahang, gerakan oklusi sentrik orang coba normal dan tidak ada
hambatan. Begitu pula relasi sentris ke oklusi sentris orang coba normal, dan tidak ada
hambatan. "ergerakan mandibula ke anterior orang coba juga normal dan tidak ditemukan
adanya hambatan. Selain itu, pada orang coba juga tidak ditemukan adanya kontak
premature pada saat Intercuspal Contact Position #$%"&, Retruded Contact Position
#R%"&, maupun pada Protrusif Contact Position #"%"&. 4ari sini dapat diambil
kesimpulan bahwa orang coba yang berjenis kelamin perempuan ini memiliki oklusi gigi
yang normal.
#. Pemeriksaan $erakan Man"i%ula
"ada pemeriksaan gerakan mandibula pada orang coba didapatkan beberapa data.
"ada saat gerakan mandibula membuka condyl bergerak kebawah lalu ke anterior, pada
sata menutup mulut condyl bergerak ke atas lalu ke posterior. "ada saat mandibula
digerakan ke arah anterior condyl bergerak ke anterior pula, dan pada saat ke posterior
condyl juga bergerak searah pergerakan mandibula ke posterior. "ada gerakan mandibula
kea rah lateral kanan, condyl kanan menonjol dan condyl kiri tidak menonjol sebaliknya
dengan pergerakn lateral ke kiri. Selanjutnya, koordinasi gerakna mandibula juga
simetris.
5erakan mandibula saat menunduk mandibula bergerak ke anterior, dan saat
menengadah mandibula bergerak ke posterior. "ada saat orang coba diposisikan tidur
terlentang condyl bergerak kea rah posterior, dan pada saat duduk kembali condyl
bergerak ke atas. "ada saatoang cba tidur miring ke samping kanan condyl kiri cekung
begitu pula sebaliknya. /erakhir pada saat orang coba duduk istirahat tidak ada
pergerakan condyl.

Anda mungkin juga menyukai