Anda di halaman 1dari 1

Sifat Malu Kaum Wanita

Bagian 2
Saat ini banyak muslimah yang salah menempatkan rasa malu. Apalagi situasi pergaulan pria-wanita saat ini
begitu ikhtilath (campur baur). Ketika ada lelaki yang menyentuh atau mengulurkan tangan mengajak salaman, seorang
muslimah dengan ringan menyambutnya. Ketika kita tanya, mereka menjawab, Saya malu menolaknya. Bagaimana jika
cara bersalamannya dengan bentuk cipika-cipiki (cium pipi kanan cium pipi kiri)? Ya abis gimana lagi. Ntar dibilang gak
gaul. Kan tengsin (malu)!
Bahkan ketika dilecehkan oleh tangan-tangan jahil di kendaraan umum, tidak sedikit muslimah yang diam tak bersuara.
Ketika kita tanya kenapa tidak berteriak atau menghardik lelaki jahil itu, jawabnya, sekali lagi, saya malu.
Jelas itu penempatan rasa malu yang salah. Tapi, anehnya tidak sedikit muslimah yang lupa akan rasa malu saat
mengenakan rok mini. Betul kepala ditutupi oleh jilbab kecil, tapi busana ketat yang diapai menonjolkan lekak-lekut
tubuh. Betul mereka berpakaian, tapi hakikatnya telanjang. Jika dulu underwear adalah busana sangat pribadi, kini
menjadi bagian gaya yang setiap orang bisa lihat tanpa rona merah di pipi.
Begitulah jika urat malu sudah hilang. Idza lam tastahyii fashna maa syita, bila kamu tidak malu, lakukanlah apa
saja yang kamu inginkan, begitu kata Rasulullah saw. (HR. Bukhari dalam Kitab Ahaditsul Anbiya, hadits nomor 3225).
Ada adab yang harus ditegakkan kala terjadi muqabalah antara pria dan wanita. Adab-adab itu adalah: menjaga
pandangan dengan menundukkan sebagian pandangan, tidak berjabat tangan dalam situasi apa pun dengan yang bukan
muhrimnya, tidak berkhalwat (berduaan dengan lawan jenis), hindari tempat-tempat yang meragukan dan bisa
menimbulkan fitnah.
Khusus bagi wanita, pakailah pakaian yang yang sesuai syariat, tidak memakai wewangian, batasi diri dalam
berbicara dan menatap, serta jaga kewibawaan dan beraktivitas. Perhatikan gaya bicara. Jangan genit!
Dengan begitu jelaslah bahwa Islam tidak mengekang wanita. Wanita bisa terlibat dalam kehidupan sosial
bermasyarakat, berpolitik, dan berbagai aktivitas lainnya. Islam hanya memberi frame dengan adab dan etika. Sifat malu
adalah salah satu frame yang harus dijaga oleh setiap wanita muslimah yang meyakini bahwa Allah swt. melihat setiap
polah dan desiran hati yang tersimpan dalam dadanya.
Jazakumullah Khiron Katsiron

Anda mungkin juga menyukai