Anda di halaman 1dari 34

KURETASE GINGIVA

Disusun oleh :
Aini Angela (2019-16-002)
Hana Luthfiah (2019-16-010)

Pembimbing :
drg. Suci Amalia, Sp.Perio
GINGIVITIS
Gingivitis adalah reaksi inflamasi pada
gingiva tanpa disertai hilangnya perlekatan

Etiologi : Bakteri plak

Gambaran Klinis :
• Pembesaran gingiva terjadi pada interdental papil dan
margin gingiva, lokal atau generalis
• Gingiva berwarna kemerahan / merah kebiruan, resesi
gingiva, permukaan licin dan mengkilat (tidak terdapat
stippling), konsistensi jaringan lebih lunak, mudah berdarah
dengan sentuhan ringan
Klasifikasi Gingivitis
Berdasarkan durasi dan keparahannya,
gingivitis dibagi menjadi tiga yaitu :
• Gingivitis akut : terjadi tiba-tiba, durasinya
singkat dan disertai rasa sakit.
• Gingivitis rekuren : muncul kembali
setelah gingivitis sembuh. Gingivitis
rekuren juga dapat hilang secara tiba-tiba.
• Gingivitis kronis terjadi secara perlahan,
memiliki durasi yang lama, dan tidak
disertai rasa sakit kecuali terdapat
eksaserbasi akut
Sumber : Carranza edisi 13
Gingivitis oleh karena plak Gingivitis oleh karena hormonal Gingivitis oleh karena obat

Linear gingival erythema Primary herpetic gingivostomatitis Gingivitis chemical injury clorhexidine digulconate
PERIODONTITIS
Periodontitis adalah penyakit inflamasi jaringan pendukung gigi
yang disebabkan oleh kelompok mikroorganisme spesifik, yang
mengakibatkan kerusakan progresif dari ligamen periodontal
dan tulang alveolar , disertai pembentukan poket periodontal,
resesi atau keduanya.

Klasifikasi
Menurut American Academy of Periodontology
Periodontitis
(AAP)
periodontitis dapat dibagi menjadi :
1. Periodontitis Kronis
2. Periodontitis Agresif
Periodontitis Kronis
Etiologi Periodontitis kronis : bakteri anaerob pada plak subgingiva.
Actinomyces actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis,
Bacteroides forsythus, Prevotella intermedia.
Menyerang usia > 35th

Gambaran klinis:
• Peradangan pada gingiva
• Pendarahan spontan pada gingiva
• Perubahan warna dari merah sampai keunguan
• Terjadi resesi gingiva
• Penumpukan kalkulus supragingiva/subgingiva
• kehilangan perlekatan dan kerusakan tulang dapat
terlihat saat dilakukan pembukaan flap
Periodontitis Agresif
Etiologi periodontitis agresif :
- Actinobacillus actinomycetemcomitans
- Abnormalistas fungsi fogosit
-Hipersensitif makrofag
Menyerang usia muda : pubertas dan dewasa muda

Gejala klinis:
- Terjadi kerusakan perlekatan jaringan dan tulang
cepat
- Menyebabkan kegoyangan gigi
- Sering terjadi abses periodontal
- Menyebabkan tanggalnya gigi di usia muda
Sumber : Carranza edisi 13
Sumber : Jurnal A new classification scheme for
periodontal and peri‐implant diseases and
conditions – Introduction and key changes from the
1999 classification. Klasifikasi terbaru 2017
ABSES

Abses gingiva adalah terjadinya Abses periodontal adalah pembengkakan


pembengkakan infeksi akut terjadi gingiva terjadi pada attached gingiva sampai
secara tiba-tiba berbatas pada margin
mukogingival junction
gingiva atau interdental papil
KURETASE Tujuan kuretase gingiva :
Kuretase gingival adalah prosedur debridemen periodontal 1. Membuat perlekatan baru terutama pada poket
yang dilakukan untuk menghilangkan lapisan poket infraboni.
periodontal yang terinflamasi karena berbagai penyebab 2. Mengeliminasi poket gingival.
3. Memperbaiki gingiva menjadi sehat baik warna, kontur,
konsistensi, dan tekstur permukaan.

Indikasi untuk prosedur kuretase gingiva, yaitu: Kontraindikasi dari prosedur kuretase gingiva, yaitu:
1.Upaya dalam pembentukan perlekatan baru pada jaringan 1. Bentuk poket yang berliku-liku (tortuous).
gingiva ketika teknik bedah konvensional tidak dapat dilakukan. 2. Poket berada di daerah yang sulit dilakukan, misalnya pada gigi molar.
2. Upaya dalam mengurangi inflamasi non responsif sebelum 3. Dinding poket fibrotik, misalnya pada kasus hiperplasia oleh karena
melakukan prosedur bedah lainnya. dilantin sodium pada penderita epilepsi.
3. Upaya dalam merawat inflamasi yang persisten selama 4. Keterlibatan furkasi.
perawatan periodontal, khususnya jika prosedur bedah untuk 5. Poket yang dalam.
pengurangan poket telah dilakukan sebelumnya. 6. Daerah yang sulit dijangkau.
KURET GRACEY
- Gracey #1-2: Gigi anterior bagian fasial
- Gracey #3-4: Gigi anterior bagian palatal/lingual
- Gracey #5-6 :Gigi anterior dan premolar
- Gracey #7-8 :Gigi posterior bagian bukal
- Gracey #9-10: Gigi posterior bagian palatal/lingual
- Gracey #11-12: Gigi posterior bagian mesial
- Gracey #13-14:Gigi posterior bagian distal
- Gracey #15-16:Gigi posterior bagian mesial yang tidak
dapat dijangkau oleh #11-12
- Gracey #17-18: Gigi posterior bagian distal yang tidak
dapat dijangkau oleh #13-14
LAPORAN KASUS
Nama :R
Tanggal Lahir : 21 Februari 1972
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Deplu

Anamnesa :Pasien Perempuan usia 47 tahun datang ke RSGM FKG UPDM (B) dengan keluhan gigi rahang
bawah terasa goyang sejak 8 bulan yang lalu, pasien mengeluh tidak nyaman saat mengunyah. Pada saat sikat
gigi pasien mengeluh gusi sering berdarah, pasien menyikat gigi 2x sehari, pagi dan sore saat mandi. Pasien
sudah membersihkan karang gigi tanggal 13 Januari 2020. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik dan
tidak ada alergi. Pasien datang ingin melanjutkan perawatan karena gigi depan rahang bawah masih terasa
goyang sehingga mengganggu saat mengunyah. Pasien memiliki kebiasaan mengunyah 1 sisi, yaitu sisi kanan,
karena gigi belakang kiri atas hilang dan gigi belakang kiri bawah kadang terasa sakit. Pasien suka membuka
bungkus makanan menggunakan gigi depan.

Kekurangan Info: Tidak ada riwayat perawatan


STATUS UMUM STATUS LOKAL

A. Pemeriksaan Ekstra Oral


Suhu : Afebris
Wajah : Simetris (TAK)
Kesadaran : Compos mentis
Bibir : Kompeten (TAK)
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Pipi : Tidak ada pembengkakan
Tekanan nadi : 86
Limfonodi : Tidak teraba dan tidak ada pembengkakan
Penyakit jantung: -
Mata : Pupil : isokor
Hemofilia :-
Sclera: non ikterik
Diabetes Melitus: -
Konjungtiva : non anemik
Hepatitis :-
Klj. Submandibularis : Tidak teraba, lunak, tidak sakit
Alergi :-
Klj. Sublingualis : Tidak teraba, lunak, tidak sakit
FOTO EKSTRA ORAL
PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Gingiva

RA.KA. : Hiperemi, stippling hilang, interdental papil tumpul, konsistensi lunak, edema (+), BOP (+)

RA M : Hiperemi, stippling hilang, interdental papil tumpul, konsistensi lunak, edema (+), BOP (+)

RA KI : Hiperemi, stippling hilang, interdental papil tumpul, konsistensi lunak, edema (+), BOP (+)

RB.KA. : Hiperemi, stippling hilang, interdental papil tumpul, konsistensi lunak, edema (+), BOP (+)

RB M : Hiperemi, stippling hilang, interdental papil tumpul, konsistensi lunak, edema (+), BOP (+)

RB KI : Hiperemi, stippling hilang, interdental papil tumpul, konsistensi lunak, edema (+), BOP (+)
FOTO INTRA ORAL
Keadaan Gigi Geligi
  V G O Mp M Tk K T Kr Tm At/Ab   V G O Mp M Tk K T Kr Tm At/A

37 + - + - - + - - - - -/-
17 + - + - - + - - - - -/-

36 + - + - - + - - - - -/-
16 + - + - - + - - - - -/-

35 + - + - - + - - - - -/-
15 + - + - - + - - - - -/-

34 + - + - - - - - - - -/-
14 + - + - - + - - - - -/-

33 + - ETE - - - - - - - -/-
13 + - + - - + - - - - -/-

32 + 3
0
ETE MLV +EKS +TN - + - - -/-
12 + - + - - + - + - - -/-

31 + 3
0
+ MLV +EKS +TN - + - - -/-
11 + - + DLV - +TN - + Mli - -/-

41 + 3
0
+ - +EKS +TN - + - - -/-
21 + - + MLV +EKS +TN - + Mli - -/-

42 + 3
0
+ - +EKS - - + - - -/-
22 + 2
0
ETE - - + - + - - -/-

43 + - + - - + - - - - -/-
23 + - ETE - - + - - - - -/-

44 + - + - - - - - - - -/-
24 + - + - - + - - - - -/-

45 + - + - - + - - - - -/-
25 + - + - - + - - - - -/-

46 + - + MLT + +TN - - - - -/-


27 + - + MLT + - - - - - -/-

47 + - + MLT - +TN - - - - -/-


28 + - + MLT - + - - - - -/-
Keterangan :

V : Vital Pd : Poket Distal K : Karang Gigi


G : Goyang O : Oklusi T : Trauma Oklusi
Pb : Poket Bukal R : Resesi Kr : Karies
Pm : Poket Mesial Mp : Malposisi Tm : Tumpatan
Pp/Pl : Poket Palatal M : Migrasi At/Ab : Atrisi / Abrasi
Poket Lingual Tk : Titik Kontak MLV : Mesio Labio
Versi
DLV : DistoLabio Versi
MLT :MesioLabioTorsi
ETE : Edge to Edge
MLI :
MesioLabioInsisal
Poket periodontal bagian labial/bukal Poket periodontal bagian lingual Resesi

Gigi Mesial Median Distal Gigi Mesial Median Distal Gigi Mesial Bukal Lingual Distal

33 5 2 5 33 1 1 3 1
33 4 2 3

32 3 3 5 32 4 5 4 4
32 5 5 4

31 5 4 5 31 4 5 4 4
31 5 3 5

41 4 5 4 4
41 5 3 5 41 5 3 5

42 3 3 3 3
42 5 4 4 42 5 2 4

43 1 1 3 1
43 5 2 5 43 5 3 5
FOTO RONTGEN
PERIAPIKAL

❑ Gigi 33 terdapat penurunan tulang alveolar crest pada bagian mesial distal 1/3 apikal. Terdapat pelebaran ligament periodontal, lamina dura menghilang, tidak terdapat kelainan periapikal.

❑ Gigi 32 terdapat penurunan tulang alveolar crest pada bagian mesial distal 1/3 apikal. Terdapat pelebaran ligament periodontal, lamina dura menghilang, tidak terdapat kelainan periapikal.

❑ Gigi 31 terdapat penurunan tulang alveolar crest pada bagian mesial distal 1/3 apikal. Terdapat pelebaran ligament periodontal, lamina dura menghilang, tidak terdapat kelainan periapikal.

❑ Gigi 41 terdapat penurunan tulang alveolar crest pada bagian mesial distal 1/3 apikal. Terdapat pelebaran ligament periodontal, lamina dura menghilang, tidak terdapat kelainan periapikal.

❑ Gigi 42 terdapat penurunan tulang alveolar crest pada bagian mesial distal 1/3 apikal. Terdapat pelebaran ligament periodontal, lamina dura menghilang, tidak terdapat kelainan periapikal.

❑ Gigi 43 terdapat penurunan tulang alveolar crest pada bagian mesial 1/3 apikal. Terdapat pelebaran ligament periodontal, lamina dura menghilang, tidak terdapat kelainan periapikal.
DIAGNOSA, DD, ETIOLOGI, &
PROGNOSA
Diagnosa :Periodontitis Kronis Generalis

DD : Periodontitis Akut

Etiologi : Periodontitis kronis generalis oleh karena bakteri plak di perparah oleh

kalkulus dan trauma oklusi gigi 12, 11, 21, 22, 32, 31, 41, 42 karena perbandingan

mahkota dan akarnya tidak seimbang.

Prognosis : Sedang, pasien kooperatif, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik


Diagram Rencana perawatan
FASE I-
FASE EMERGENCY
IV
Tidak Ada

FASE I: INITIAL

Scaling RA&RB + OHI, Polishing, DHE, Splinting Gigi 32,31,41,42, Root


Planning 17,11, 36, 46, 47, OA 32, 31,41, 42, Filling 11, 21

FASE IV; MAINTENANCE

Kontrol periodik, kontrol plak,


kalkulus, gingiva, pocket
periodontal, DHE dan OHI

FASE II: SURGICAL


FASE III: RESTORATIF
Kuretase gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43
Bedah Flap 13, 24, 37 26 GTSL
Rujukan
● Bagian Radiologi

Dilakukan foto periapikal

● Bagian Konservasi

Penambalan gigi 11, 21

● Bagian Prostodonsia

Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan


Persiapan alat & bahan

Alat standar (kaca mulut no.4, Cawan Tampon


sonde, pinset, ekskavator, probe)

Kuret Gracey no.5-6


Sscaler Water syringe
Persiapan alat & bahan

Handscoon Nierbeken Spuit injeksi

Glass lab Spatel semen Periodontal dressing


Persiapan alat & bahan

Betadine NaCl 0,9

Pehacain 2% Aquadest
Prosedur Tindakan
● Persiapan alat, bahan, dan operator

● Posisi operator di arah jarum jam 08.00 - 09.00

● Tindakan aseptik EO dan IO dengan betadine

● Anastesi lokal dengan tekhnik infiltrasi menggunakan pehacain

● Buang jaringan yang telah di eksisi dengan kuret gracey no.5-6

● Apabila ada jaringan yang tertinggal, dilakukan root planning sampai akar halus dan licin

● Irigasi dengan NaCl

● Pembersihan dan pengeringan daerah operasi dengan tampon steril

● Adaptasikan gingiva dengan cara menekan gusi ke arah gigi dengan jari selama 1-3 menit

● Siapkan periodontal dressing, lalu gulung dengan tangan yg sudah dibasahi NaCl dan letakkan didaerah post operasi

● Instruksi post operasi kepada pasien dan resep


Prosedur Tindakan

Anastesi Lokal→Masukan kuret (gracey #5-6) → Aksis gigi sampai dasar pocket→Lakukan pengerokan

(kuret) beberapa kali→Irigasi→Tekan daerah operasi 3-5 menit→Suturing→Aplikasi Periodontal Dressing


Instruksi Paska Bedah
● Hindari makanan terlalu panas

● Diet makanan lunak

● Hindari merokok

● Instruksi pasien untuk tidak makan 1 jam setelah kuretase

● Instruksi pasien untuk jangan berkumur terlalu keras

● Instruksi pasien untuk tetap menyikat gigi rutin, tapi hindari menggosok daerah operasi

● Daerah operasi tidak boleh dimainkan dengan lidah, tangan, atau digunakan untuk mengunyah

● Gunakan obat kumur chlorhexidine 2x sehari

● Periodontal Dressing tidak boleh di lepas, apabila terlepas dengan sendirinya ataupun terjadi perdarahan, pasien harus

segera kunjungi Dokter


Evaluasi Tindakan
Pada saat setelah dilakukan kuretase, gingiva akan tampak
hemoragik dan merah cerah. Untuk mengetahui
keberhasilan dari tindakan tersebut, dapat dilihat dari
gambaran klinis, sebagai berikut:
Gambaran klinis:
• Setelah 1 minggu, gingiva sedikit lebih merah dari
biasanya, pergeseran apikal telah mencapai pada posisi
marginal gingiva.
• Setelah 2 minggu, warna, kontur, dan konsistensi
sudah terlihat normal. Berarti tandanya margin gingiva
telah beradaptasi dengan baik.
KESIMPULAN
Kuretase gingival adalah prosedur untuk menyingkirkan jaringan granulasi terinflamasi yang berada
pada dinding poket periodontal merupakan salah satu teknik bedah periodontal yang sangat
terbatas indikasinya, disebut juga sebagai kuretase tertutup merupakan suatu prosedur debridemen
periodontal yang dilakukan untuk menghilangkan lapisan poket periodontal yang terinflamasi karena
berbagai penyebab. Prosedur kuretase adalah operasi tertutup dengan tujuan mereduksi poket,
mengeliminasi, memperbaiki perlekatan atau membuat perlekatan baru.
Kuretase diharapkan dapat terjadinya perlekatan baru pada poket dengan cara membersihkan
jaringan yang rusak, sementum nekrotik, serta jaringan yang dapat mengiritasi gingival yang
merupakan dinding dari poket. Hasil prosedur penghilangan lapisan ini diketahui dapat mengurangi
kedalaman poket jauh lebih baik dibandingkan hanya melakukan prosedur scaling dan root planning
saja sehingga prosedur kuretase gingiva dapat mempercepat proses penyembuhan dan
pembentukan perlekatan jaringan baru pada permukaan akar gigi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai