Anda di halaman 1dari 11

1.

PERSEPSI

Pemikiran seseorang terhadap objek secara subjektif.


Meliputi : Penginderaan (sensasi) → melihat, mendengar
Perhatian (atensi) →fokus
Interpretasi → aplikasi, kelanjutan dari kegiatan di atas

• Persepsi adalah proses melakukan diskriminasi di antara rangsangan – rangsangan serta


menginterprestasikan arti – artinya.
• Faktor – faktor persepsi adalah sudut pandang, kelengkapan data, tingkat pendidikan
lingkungan dan penarikan kesimpulan.
• Kegagalan dalam persepsi dapat terjadi bila terdapat kesalahan atribusi, efek halo, stereotype,
prasangka, dan gegar budaya.
Bentuk kegagalan:
 Kesalahan Atribusi : kesalahan yang timbul dari proses internal dalam diri untuk menduga
sesuatu
 Efek Halo : fakta bahwa begitu kita membentuk kesan menyeluruh mengenai seseorang, kesan
menyeluruh ini cenderung menimbulkan efek yang kuat atas penilaian yang spesifik
 Stereotif : mengeneralisasikan orang2 berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi
mengenai mereka berdasarkan keanggoaan dalam suatu kelompok
 Gegar Budaya : ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang2 baru

Kesimpulan : Persepsi → pola pikir → keputusan


2. BERPIKIR KRITIS

Kegiatan menggunakan akal budi untuk memutuskan sesuatu secara intelektual.


Faktor yang mempengaruhi:
1. Pengalaman : masa lalu yang menjadi hikmah
2. Persepsi : opini seseorang yang disampaikan dan belum tentu benar adanya
3. SINA (sistem, nilai, asumsi) : trek, moralitas, batas, norma, etika
Nilai : bersifat subjektif, abstrak.
4. Data : bersifat penting dan ilmiah
5. Pengamatan
Berpikir prestatif
Prestasi : hasil kerja yang pantas dihargai; hasil usaha, bukan kebetulan; hasil optimal.
Kesalahan berpikir:
1. Terpengaruh emosi/ perasaan
2. Ambigu (penafsiran ganda)
3. Data tidak sesuai
4. Over generalisasi (hiperbolis)
Berpikir kritis : suka mempertanyakan sesuatu, selalu ingin tahu, tidak mudah percaya.
1. Apatis : cuek
2. Skeptis : ikut merasakan, tapi tidak bertindak
3. Kritis : merasakan, responsif, aktif
Perlu informasi dari :
1. Pengalaman
2. Pernyataan seseorang
3. Pertanyaan, menemukan jawaban
Kesimpulan:
1. Sering menggali fakta
2. Memilih alternatif
3. Pikirkan dampak yang mungkin timbul
4. Menjatuhkan pilihan

alur berpikir :
 pengenalan persepsi
 mencari pangkal pikir
 menghubungkan pagkal pikir
 menarik kesimpulan
macam-macam berpikir:
1. berpikir gegabah : tidak hati2, teledor
2. berpikir logis : kegiatan berpikir menurut pola tertentu, tegasnya menurut logika berpikir
(deduksi-induksi; rasionalism-empirism; abstrak-konkrit; apriori-aposteriori)
3. berpikir kritis
3. MENDENGAR AKTIF

Mendengar dengan intensitas tinggi/ konsentrasi, empati/ perasaan, penerimaan, serta


bertanggung jawab.
• Mendengar adalah kemampuan merespon secara fisiologis dan psikologis atas informasi yang
diberikan sehingga terjadi interprestasi dan pemahaman terhadap informasi.
• Mendengar aktif adalah mendengar dengan empati, penerimaan, kesediaan untuk bertanggung
jawab ( Robin. 1991)
• Hal – hal yang diperlukan dalam mendengar aktif adalah intensitas, penerimaan, kesediaan,
empati, umpan balik (feedback), dan keterbukaan.
• Hambatan dalam mendengar aktif dapat ditinjau secara mental dan fisik.
• Manfaat mendengar aktif diantaranya membantu menyelesaikan masalah dan mengenal watak
orang, memberi informasi, membina serta meningkatkan hubungan.
1. Mendengar aktif secara aktif : ada pertanyaan/ sanggahan
2. Mendengar aktif secara pasif : memperhatikan secara penuh, sudah jelas
Prinsip :
1. Hearing → media awal, mendengarkan
2. Understanding → pemahaman
3. Remembering → mengingat
4. Interpreting → membuat persepsi yang benar
5. Evaluating → evaluasi, agar tidak salah persepsi
6. Responding → pertanyaan, umpan balik, sanggahan
Faktor yang mempengaruhi:
Hambatan mental : dari diri sendiri, daya otak lemah
Hambatan fisik : dari luar; seperti faktor suara, ruangan terlalu besar, bising.
Poor listener : akibat dari berbagai halangan yang mengganggu proses mendengar aktif.
Ciri-ciri :
1. Blank
2. Mendengar sebagian
3. Mendengar tapi tidak akurat
4. Lupa sama sekali yang ada dalam pembicaraan
Manfaat mendengar aktif :
1. Membantu mnyelesaikan masalah
2. Tahu watak orang lain
3. Meningkatkan hubungan
4. Mendapat informasi
5. Membantu pendengar lain menjadi pendengar aktif

Hal2 penting dalam mendengar aktif:


 intensitas
 empati
 kemampuan untuk memasuki dunia sebagaimana dipersepsikan orang lain
 kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dengan akurat dan mengkomunikasikan
pemahaman ini kepadanya
 penerimaan pesan
 kesediaan dalam menerima pesan
sikap positif dalam mendengar aktif:
 konsentrasi ke pembicaraan
 pertimbangan informasi yg sudah diketahui tetang pembicara
 hindari gangguan alat telekomunikasi
 mengesampingkan prasangka dan pendapat pribadi
 melihat dari sudut pandang pembicara
 hati2 dlam menyampaikan pendapat pribadi
 melibatkan diri dalam pembicaraan
D. BERBICARA EFEKTIF
• Mendengar adalah kemampuan merespon secara fisiologis dan psikologis atas informasi yang
diberikan sehingga terjadi interprestasi dan pemahaman terhadap informasi.
• Mendengar aktif adalah mendengar dengan empati, penerimaan, kesediaan untuk bertanggung
jawab ( Robin. 1991)
• Hal – hal yang diperlukan dalam mendengar aktif adalah intensitas, penerimaan, kesediaan,
empati, umpan balik (feedback), dan keterbukaan.
• Hambatan dalam mendengar aktif dapat ditinjau secara mental dan fisik.
• Manfaat mendengar aktif diantaranya membantu menyelesaikan masalah dan mengenal watak
orang, memberi informasi, membina serta meningkatkan hubungan.
Bicara : berkata, bercakap, berpendapat
Efektif : ada pengaruhnya, membawa hasil
Berbicara efektif : mampu menyampaikan sesuatu dan dapat diterima pihak lain.
Faktor yang perlu diperhatikan:
1. Tujuan
2. Topik
3. Mendengar
4. Penghubung
5. Teknik bicara (bahasa tubuh untuk mempertegas, mimik, wajah, suara)
6. Batas waktu
7. Menerima dan menanggapi argumen
Kiat bicara efektif:
1. Mudah dipahami
2. Dapat dipercaya
3. Bahasa non-verbal
4. Mengulang pesan seperlunya
5. Berusaha dapat feed back
6. Menyebutkan perasaan
Syarat bicara di depan umum:
1. Pokok pikiran jelas
2. Menyampaikan gagasan
3. Merumuskan dengan singkat

Kendala-kendala:
1. Kurang percaya diri
2. Grogi
3. Tidak percaya diri

yang perlu disiapkan:


 menetapkan sasaran
 mengetahui tentang pendengar
 mengetahui tentang tempat dan sarana yang digunakan
 alokasi waktu
 bahan yang digunakan
 teknik menyampaikan
E. SRK (SASARAN, RESIKO, KONSEKUENSI)
.SRK (SASARAN, RESIKO, KONSEKUENSI)
• Sasaran adalah sesuatu yang ingin dituju baik individu maupun kelompok.
• Dalam mencapai sasaran mengikuti konsep SMART (specific, measurable, achieveable, result
oriented, timely)
• Resiko adalah kemungkian untuk bertemu dengan sesuatu yang tidak diinginkan.
• Konsekuensi adalah hasil yang didapatkan setelah melakukan sebuah perbuatan di waktu yang
lain.
• Manfaat SRK diantaranya : terbentuk pola pikir prestatif dan pedoman.
SASARAN
Penjelasan tujuan yang akan dicapai dalam pengambilan tindakan
Sasaran → individu
→ bersama (komunal)
Metode : manajemen waktu dan plan kerja
RESIKO
Kemungkinan bahaya yang muncul dari suatu usaha.
KONSEKUENSI
Akibat dari suatu resiko
Sasaran → resiko → konsekuensi → hasil → evaluasi
Antisipasi

Konsep smart:
specific : sasaran dijelaskan secara terperinci
measurable : dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif
achieveable : realistis
result-oriented : berorientasi pada hasil/tujuan
timely : tepat waktu dalam mencapai tujuan tersebut

meminimalisir dan menghindari kegagalan :


 tuliskan sasaran
 membuat komitmen
 motivasi
 membuat rencana cadangan
 do the best
 evaluasi
 berdoa
 berpikir positip

F. PENGENALAN DIRI
• Pengenalan diri adalah kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada
pada dirinya shingga dapat melakukan respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul baik dari
dalam maupun dari luar.
• Berdasarkan pengetahuan diri dan orang lain, daerah dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah
publik, daerah buta, dan daerah yang tidak diketahui.
• Ada empat macam golongan manusia, yaitu Sanguinis (popular), plegmatis (damai), Korelis
(kuat), dan melankolis (sempurna).
• Sifat dapat berasal dari keturunan, lingkungan, dan juga kehendak bebas.
Proses mengungkap sifat diri sendiri yang tidak dimengerti menjadi dimengerti dengan tepat.
Tujuan : mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri
Tipe-tipe kepribadian :
1. Sanguinis (popular)

Suka bicara
Humoris
Emosional
Ekspresif
Childies
Kreatif
Spontanistas
Cepat meminta maaf
Bukan pendendam
Penuh semangat
Ingatan kuat pada warna

2. Koleris (kuat)

Tipe pemimpin
Dinamis
Aktif
Bersaing
Selalu benar dalam keadaan darurat
Menekankan fungsi hasil, bukan proses
Tidak perlu teman
3. Melankolis (sempurna)

Penuh pikiran
Analitis
Sensitif
Serius
Idealis
Tekun
Perfeksionis
Berbakat
Teratur
Artistik
Rapi
Setia
Puitis

4. Plegmatis (damai)

Rendah hati
Tegar
Mudah bergaul
Perhatian
Tidak tergesa-gesa
Pendengar yang baik
Konsisten
Tenang
Cerdas
Santai
Suka menyembunyikan emosi
Tidak suka menyinggung

Menjadi penengah
Mudah sepakat, mudah bilang “Ya”
Menghindari konflik
Suka mengawasi orang

Tips and tricks:


1. Sanguinis
Bicara efektif
Jangan berlebihan/ hiperbolis
Belajar mendengarkan orang lain
Belajar mendahulukan kepentingan orang lain
Jangan berpikir bahwa semua adalah “Aku”
2. Koleris
Belajar rileks
Singkirkan tekanan
Belajar membuat planning
Jangan menyepelekan orang lain
Menanggapi kepemimpinan orang lain
Berhenti memanipulasi orang
Latih kesabaran
Simpan nasihat sampai diminta
3. Melankolis
Jangan mudah sakit hati
Positive thinking
Jangan cari kesulitan
Jangan lewatkan banyak waktu hanya untuk ‘merencanakan’
Kendurkan standart
Bersyukur karena Anda mampu memahami watak orang lain
4. Plegmatis
Berusaha membangkitkan semangat
Lebih memotivasi diri
Coba hal baru
Jangan menunda pekerjaan
Belajar untuk bertanggung jawab
Sekali-kali berani berkata “Tidak”
Berlatih membuat keputusan
Pola interaksi lingkungan:
1. Dominance

Blak-blakan
Sering telat
Kamar tidak teroganisir rapi
Tidak sabaran
Jabatan tangan keras
Berani
Mendominasi
Agresif
Cepat mengkritik

 Dukung tujuannya, ajak berdebat tentang fakta.


2. Influence

Kamar tidur didekor


Kamar berantakan
Lebih banyak terlihat bersemangat
Detail
Komunikatif
Modis

 Bicarakan tentang opini, ide menarik, pengalaman, jangan cepat bosan, antusias.
3. Steadiness

Banyak foto keluarga dan binatang kesayangan


Kamar rapi
Pendengar baik
Sabar
Tenang
Suka bertanya
Mudah puas
Suka memakai pakaian yang nyaman

 Dukung perasaan, bicara dengan tenang, jadi pendengar baik, jangan dekat terlalu
cepat, selalu menghubungi, selalu membantu.
4. Compliance

Kamar sangat rapi


Sopan
Diplomatis
Akurat
Perfeksionis
Disiplin
Menghindari tatapan mata

 Bicaralah secara sistematis, jangan memaksakan keputusan, jangan main-main, dukung


perasaannya.

Jendela johari:
public area : mengetahui tentang diri dan diketahui orang lain
blind area : tidak tahu tentang diri dan diketahui orang lain
hidden area : tahu tentang diri dan tidak diketahui orang lain
unconscious area : tidak tahu tentang diri dan tidak diketahui orang lain

sanguinis, koleris, plegmatis, melankolis (sudah tahu kan..)

AKU (Ambisi, resiko, konsekuensi)


• Ambisi adalah sesuatu yang ingin dicapai atau keinginan yang kuat yang harus didapatkan.
• Ambisi dibagi menjadi 2 yaitu : ambisi hampiran ( yang diharapkan terjadi), ambisi hindaran (
yang dihindari).
• Ambisi timbul karena kebutuhan untuk mencapai kenikmatan, ketentraman, hubungan baik,
kebahagiaan, prestise, kekuatan dan keberhasilan.
• Kenyataan adalah fakta, realita, dan kondisi yang sebenarnya.
• Kenyataan mempengaruhi pencapaian suatu ambisi baik mendukung maupun menghambat.
• Macam – macam kenyataan berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi 2 yaitu : eksternal (
lingkungan, keluarga, keuangan, pergaulan) dan internal (sistem, nilai dan asumsi, kesanggupan,
tempramen, selera, sikap, gaya kerja dan emosi).
• Usaha adalah tindakan untuk meraih sesuatu untuk mencapai ambisi.
• Usaha dibedakan menjadi 2 yaitu : usaha reaktif dan proaktif.
• Metode untuk menerapkan AKU adalah analisa, SWOT ( strength, weakness, opportunity, threat)
AMBISI
Sesuatu yang ingin dicapai seseorang dengan tekad bulat.
Jenis ambisi : Ambisi hampiran (yang diusahakan terjadi)
Ambisi hindaran (yang diusahakan tidak terjadi)
Penyebab muncul ambisi :
untuk kenikmatan, ketentraman, kehangatan, ketenaran, kekuasaan, keberhasilan.
Harus dipikirkan tentang:
1. Prioritas ambisi : mana yang perlu didahulukan
2. Tangga ambisi : tahapan-tahapan/ proses
3. Konflik ambisi
KENYATAAN
Faktor-faktor yang berpeluang untuk terciptanya ambisi.
Jenis-jenis : Eksternal : pengaruh orang tua
Internal : keyakinan, kesanggupan, watak, selera, sikap, gaya kerja
USAHA
Kegiatan untuk mencapai ambisi
Macam-macam: Usaha reaktif : tidak diinginkan
Usaha proaktif : menghampiri ambisi

Materi I
Pengembangan Diri

Waktu : esensi hidup yang sifatnya tidak dapat kembali dan cepat berlalu.
Pengaturan waktu yang buruk:
1. Jadwal tidak mandiri
2. Terlalu sering have fun
3. Sering datang ke acara yang tidak penting
4. Sering merasa sibuk
5. Suka menunda pekerjaan
6. Produktifitas kerja berkurang
7. Penting Tidak penting
Mendesak I III
Tidak mendesak II IV
*Kuadran I (Mendesak-Penting) → “Si Penunda Pekerjaan”
Akibat : prioritaskan jadwal, kurang akrab, stress, mengabaikan yang penting.
*Kuadran III (Mendesak-Tidak penting)
Suka lakukan hal penting bagi dirinya, padahal tidak penting; suka mendalami masalah kecil.
Akibat : kurang disiplin, hal penting terabaikan, sering merasa dilecehkan.
Tips : jangan sering mengatakan “Iya”
*Kuadran IV (Tidak penting-Tidak mendesak) → “Si Pemalas”
Suka menyia-nyiakan waktu.
Akibat : kurang bertanggung jawab
Tips : tentukan visi misi
*Kuadran II (Penting-Tidak mendesak) → “Si Prioritizer” → paling baguzzzz

(Berhubung pemateri saya kurang persiapan dalam slidenya, jadi materinya agak mengarah ke
sharing pengalaman pemandu)
Poin dan Quote yang dapat dipetik: (kesimpulan)
 . Jika mempunyai mimpi maka yakinlah untuk dapat meraihnya
 . Berambisi sebesar mungkin namun dengan tetap wajar
 . Waktu adalah diri kita, orang terbaik adalah orang yang menghargai waktu
 . Sesungguhnya kita sangat membutuhkan oksigen, dan mahal harganya. Buatlah kesuksesan
kamu seperti layaknya bernafas
 "Nelayan yang tangguh tidaklah lahir di Samudera yang tenang"
 Dua hal yang paling disenangi SETAN yakni AYO DOSA RAMAI-RAMAI dan TUNDA
KERJAMU!
 Hakekat waktu adalah waktu adalah esensi hidup kita
 Sifat waktu adalah TIDAK DAPAT KEMBALI, CEPAT BERLALU dan MOMEN BELUM
TENTU BERULANG
 Buatlah manajemen waktu hingga maksimal apa yang ingin di capai dalam seminggu
 Klasifikasikan sesuatu dengan parameter menurut KEPENTINGAN dan SEBERAPA
MENDESAKnya
pengembangan diri terkait dengan manajemen waktu
pengertian waktu: adalah esensi dari hidup kita yang cepat berlalu dan tidak bisa terulang

indikasi pengaturan waktu yang buruk:


1. jadwal tidak mandiri atau ditentukan oleh orang lain
2. terlalu sering have fun
3. sering datang ke acara yang tidak penting
4. sering merasa sibuk dan tidak punya waktu
5. suka memunda pekerjaan
6. produktifitas kerja berkurang
kuadran waktu
kuadran I (mendesak-penting) si penunda pekerjaan
akibat: kurang akrab dengan orang lain, stress, sering mengabaikan yang penting
kuadran II (mendesak-tidak penting) suka melakukan hal hanya penting bagi dirinya
akibat :kurang disiplin
kuadran III (penting- tidak mendesak) paling sejahtera
akibat : dapat menyelesaikan tugas dengan baik tanpa merasa terbebani
kuadran IV (tidak mendesak- tidak penting) si pemalas
akibat : kurang bertanggung jawab

MATERI II
Wawasan Organisasi

Organisasi merupakan suatu kelompok yang terstruktur dengan tujuan dan visi misi yang sama.
• Komponen organisasi adalah tujuan, visi dan misi, leader dan follower, struktur yang jelas
(arahan kerja) dan landasan.
• Tujuan berorganisasi adalah untuk pengembangan diri salah satunya dengan mengikuti
organisasi. Mengembangkan bakat dan minat serta potensi yang kita miliki. Sarana pembelajaran
diri untuk bekerja sama dalam sebuah kelompok. Mengasah skill non akademik

Organisasi : suatu kelompok dengan satu misi dan satu tujuan.


Visi : tujuan
Misi : cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan
Organisasi : Wadah aspirasi
Proses
Sistem perilaku
Alat mencapai tujuan
Fungsi organisasi :
1. Pengembangan diri
2. Pengembangan minat bakat
3. Kerjasama
4. Mengasah soft skill non-akademik
Komponen organisasi :
1. Visi dan misi
2. Leader, follower
3. Arahan kerja, struktur
4. Pedoman, metode, regulasi
Kepentingan organisasi = kepentingan pribadi
Kepentingan pribadi ≠ kepentingan organisasi

(Ini sejujurnya materi yang masih saya pelajari sehingga maaf jika kurang akurat)
MILESTONE:
 KM ITS (Materi GERIGI) - Hal yang ditambahkan dalam hal ini adalah terdapatnya opini dari
pemandu akan stakeholder KM ITS yakni: Mahasiswa ITS > Birokrasi > Alumni >
Masyaratakat > Indonesia > Mahasiswa ITS
 Ormawa di ITS - Berasaskan Trias Politica dan Student Government yakni berintikan
Dari,Oleh dan Untuk Mahasiswa ITS
 Alasan Berorganisasi - Karena Manusia Makhluk sosial, Menjadi pemberi yang baik, Wadah
aktualisasi diri, Membuka Link dan Membentuk hubungan saling menguntungkan.
 Manfaat Organisasi - Potensi diri menguat, Pencerdasan Orang lain dan Diri Sendiri serta
menjadikan kita lebih peka -> Tidak apatis
 Ada juga pembahasan MUBES IV namun cukup sulit digambarkan di sini
MATERI III
Wawasan Industri
Dalam suatu cita-cita saat meraih kelulusan, kemungkinan yang ada adalah menjadi pengusaha.
Berikut adalah prose yang dijalani dalam melakukan fungsi manajemen dalam suatu usaha:

 Manage Process ( berupa strategi dan perencanaan produk ) > Opsional = Support Process (
penambahan mutu seperti fungsi HRD, keuangan, Informasi Teknologi) > Core Business
Process (Pengembangan, Pencarian dan Pemenuhan Permintaan dan Support)
 Hal itu dibungkus dalam selubung LEADERSHIP, ORGANIZATION dan CULTURE
 Dalam menghadapi saingan, perlu diperhatikan adalah Pesaing Baru, Tuntutan Pelanggan dan
Penyedia Bahan serta Ancaman Barang Subtitusi
 Dalam melakukan usaha diperlukan 40% Inovasi, 30% Networking, 20% Profesionalisme dan
10% Modal

Anda mungkin juga menyukai