Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGELOLAAN PENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING :

ELY SYAFITRI, S.Pd, M.Pd

PRODI/KELAS : MATEMATIKA 3B

DISUSUN OLEH :

INDAH KESUMA NINGRUM (18051043)

NAKUMAYA WARDANI (18051047)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ASAHAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahm at, karuni a, sert a t aufi k dan hida yah -N ya kami dapat
men yel es aikan makalah mengenai peningkat an kemam puan dan m utu
pendidikan ini dengan baik meskipun ban yak kekurangan didalamn ya. Dan
juga kami bert erim a kasih pada selaku dosen mat a kuli ah Kepemimpinan
yang t elah mem beri kan tugas ini kepada kami sehingga pengetahuan kami
bert ambah.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dal am rangka


menambah wawasan serta penget ahuan kam i mengenai isi mengenai
Kepemimpinan. Semoga m akal ah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang m embacan ya. Sekiran ya m akal ah yang tel ah di susun ini dapat
berguna bagi kami sebagai penulis m aupun yang membacan ya
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka perkembangan organisasi dari waktu ke waktu di berbagai negara
memunculkan kesepakatan bahwa sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat
penting, karena kontribusi sumber daya manusia dinilai sangat signifikan dalam pencapaian
tujuan organisasi.Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber
daya manusia yang dimiliki secara tepat dan relevan maka aktivitas yang berkenaan dengan
manajemen sumber daya manusia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika suatu
organisasi.
Mengacu pada era globalisasi yang menuntut keunggulan bersaing dari setiap organisasi,
persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi, meliputi
kualitas, biaya dan operasionalisasi yang lancar.Penting pula pengembangan lanjut dari
organisasi dan para pegawainya.Dengan menerima tantangan yang ditimbulkan dari standar
yang makin meningkat ini, organisasi yang efektif bersedia melakukan hal-hal penting untuk
dapat bertahan dan meningkatkan kemampuan strategis.Hanya dengan mengantisipasi
tantangan ini, organisasi dapat meningkatkan kemampuannya dan para pegawai dapat
mempertajam keahlian mereka.
Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem tersebut
merupakan sub sistem yang memiliki sumber daya manusia yang perlu dikelola secara
tepat.Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan yang memiliki peran sangat
penting dalam mewujudkan tujuan organisasi pendidikan yang pada gilirannya memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Di tingkat nasional, pengelolaan tenaga kependidikan merupakan langkah penting dalam
mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan efisien. Tenaga-tenaga handal
dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh jika sistem pendidikan telah memiliki
mekanisme yang ideal untuk melakukan perekrutan, seleksi, penempatan, pembinaan,
evaluasi dan pemberhentian yang tepat. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional
memerlukan mekanisme pengelolaan tenaga kependidikan yang searah dengan pencapaian
tujuan pendidikan nasional

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan jenis-jenis tenaga kependidikan
2. Bagaimana analisis tentang tenaga kependidikan
3. Factor apa saja yang menjadi penyebab pemberhentian tenaga pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tenaga Kependidikan

Bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Selanjutnya pada ayat (6) dijelaskan pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instructor,
fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.

B. Jenis - Jenis Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau
lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang
berpartisipasi dalam pendidikan (mencakup tebaga edukatif dan administrative).

1. Kepala Satuan Pendidikan

Kepala satuan pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus mampu
melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor,
leader, inovator, motivator, figur dan mediator.

Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah:

a. Kepala sekolah

b. Rektor

2. Pendidik

Pendidik atau pengajar, adalah tenaga kependidikan yang bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik
mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:

a. Guru

b. Dosen

c. Konselor

d. Tutor
e. Instruktur

f. Fasilitator

3. Profesi Kependidikan Lainnya

Profesi kependidikan ini adalah orang yang juga bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, namun tidak secara langsung terlibat
dalam proses mengajar, mereka diantaranya adalah:

1) Tata usaha, yaitu tenaga kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi dalam
suatu lembaga. Bidang administrasi yang dikelola tata usaha diantaranya:

a) Administrasi surat menyurat dan pengarsipan

b) Administrasi Kepegawaian

c) Administrasi Peserta Didik

d) Administrasi Keuangan dan lain-lain.

2) Petugas Laboratorium (laboran), yaitu petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap
alat-alat dan bahan-bahan di Laboratorium.

3) Pustakawan, yaitu tenaga kependidikan yang bertugas untuk mengurus hal-hal yang ada di
perpustakaan.

C. Analisis Kebijakan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan

Masalah yang sangat serius dalam bidang pendidikan di negara kita ini adalah
rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Berbagai kalangan
masyarakat, termasuk para ahli pendidikan, berpendapat bahwa masalah mutu pendidikan
sebuah proses pendidikan sebagai salah satu faktor yang dapat menghambat penyediaan
sumber daya manusia sebagai modal utama pembangunan bangsa dlam berbagai bidang.

Mutu pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah masih
rendah. Sebuah informasi data bahwa indikator mutu pendidikan tidak ditnjukkan perubahan
yang berarti. Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan perlu dilakukan
melalui kebijakan pemerintah, peningkatan efektivitas sekolah, peningkatan kualitas supervisi
para pengawas, peningkatan peran komite, kualitas guru sebagai tenaga profesionalyang
kompeten, dan lainnya.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pendidikan dasar Indonesia yang berkaitan
dengan penentu mutu pendidikan, yaitu sebagai berikut :
 Faktor Guru. Melihat pada jumlah guru, kualifikasi guru menurut kelulusan/ijazah dan
bidang studi yang diajarkan.
 Faktor Buku. Sekolah yang memiliki buku pelajaran dann kelayakan buku tersebut
menjadi bahan pelajaran
 Faktor Proses. Kemampuan dalam pelaksanaan proses pendidikan yang belum
maksimal, komunikasi yang tidak kondusif, pelaksanaan manajemen berbasis sekolah
yang belum diorganisasi secara terarah, dan komitmen.
 Faktor Efektivitas Dan Efisiensi. Kemampuan keuangan yang belum memadai dan
keterbatasan fasilitas, frekuensi pendayagunaan sarana, satuan biaya pendidikan.
Efisiensi sekolah meliputi angka mengulang putus sekolah, lulusan, lama belajar,
tahun siswa terbuang, rasio kelas/ruang kelas; efisiensi pengelolaan, meliputi satuan
biaya dan tingkat pemborosan.

C. Pengadaan Tenaga Kependidikan

Rekruitmen/pengadaan adalah suatu proses kegiatan mengusahakan calon pegawai


yang tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ada ditetapkan dalam klasifikasi jabatan.
Sumber pegawai dapat dari lembaga itu sendiri (internal) dan dari luar lembaga (eksternal).
Internal lembaga, artinya pegawai yang akan mengisi lowongan jabatan itu ditarik dari
pegawai yang telah ada dalam organisasi bersangkutan. yang memenuhi persyaratan. Metode
ini mempunyai segi positif karena dengan system ini tenaga kerja yang diterima merupakan
pilihan dari pelamar-pelamar yang telah memenuhi syarat-syarat Rekruitmen dengan cara ini
merupakan usaha untuk pengembangan karir, promosi jabatan dalam lingkungan kerja yang
sama, promosi mutasi untuk kenaikan jabatan perpindahan kerja ke unit kerja bagian lain.
Perekrutan dari dalam (internal) perlu memperhatikan informasi tentang kualifikasi pegawai.
Format kualifikasi berisi informasi tentang catatan prestasi pegawai, latar belakang
pendidikan dan dapat tidaknya dipromosikan. Cara ini mempunyai beberapa keuntungan,
antara lain meningkatkan moral, kegairahan kerja, prestasi kerja dan lain-lain. Ini tidak lain
karena para pegawai mengharapkan akan mendapatkan kesempatan promosi. Sebaliknya
cara yang kedua, eksternal lembaga, berarti bahwa untuk mengisi lowongan jabatan itu
ditarik orang-orang dari luar organisasi. Sumber-sumber eksternal itu adalah lembaga
pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, pasar tenaga kerja, referrensi dari karyawan
yang ada, serta referensi dari kawan pimpinan/manajer. Perekrutan dengan cara ini dilakukan
dengan menerima lamaran-lamaran dan berlaku bagi semua masyarakat luas maksimum,
dengan demikian dapat diharapkan bahwa tenaga yang diterima adalah tenaga dengan mutu
terbaik.

Alasan-alasan diadakanya tenaga kependidikan

1. Adanya perluasan pekerjaan karena mekarnya lembaga/sekolah dan tambah besarnya beb
2. Ada mutasi pegawai.
kedua alasan tersebut mengakibatkan adanya kekurangan dan kebutuhan pegawai atau
biasa disebut dengan formasi. Formasi adalah jumlah dan susunan perangkat, pegawai
yang diperlukan untuk mampu melaksanakan tugas disuatu instansi.

Proses pengadaan pegawai meliputi kegiatan mulai dari pengumuman kebutuhan,


menyeleksi dampai pada pengangkatannya. Aktivitas ini terasa sekali bagi sekolah swasta
yang melaksanakan penarikan tenaga kerja sendiri. Lain halnya dengan sekolah negeri,
biasanya pegawainya merupakan jatah dari daerah atau pusat, sehingga sekolah tinggal
mengiventarisis saja. Berikut langkah-langkah penyelenggaraan pengadaan tenaga
kependidikan:

1.Pengumuman

Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan kepada seluruh masyarakat yang


memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun media elektronik. Dalam pengumuman
pengadaan tenaga kependidikan,hal yang harus tercantum adalah sebagai berikut:

Jenis atau macam pegawai yang dibutuhkan :

a.Persyaratan yang dituntut dari para pelamar.

b.Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran.

c.Alamat dan tempat pengajuan pelamaran.

d.Lain-lain yang dipandang perlu.

2. Pendaftaran

Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar mengajukan pemohonan


dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.

3.Seleksi atau Penyaringan

Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan melalui dua tahap yaitu:

1.Penyaringan administrative

Penyaringan administrative dilaksanakan berupa pemeriksaan terhadap kelengkapan beserta


lampirannya. Apabila terdapat kekurangan lengkapan dalam hal administrative maka peserta
tersebut akan gagal.
2.Ujian atau test

Setelah peserta yang lulus dalam tes penyaringan administrative maka akan mengikuti ujian
pegawai dengan materi pengetahuan umum, pengetahuan teknis, dan lainnya yang dipandang
perlu.

4. Pengumuman

Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai ketentuan dan penempatan
kerja.

D. Pengangkatan Dan Penempatan Tenaga Kependidikan

Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuaian tugas dengan
kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut yaitu The Right Man On The Right Place dimana
harus memperhatikan bidang keahlian yang dimiliki oleh tenaga kependidikan. Perwujudan
penempatan yang tepat pada jabatan yang tepat, baik akan membawa hasil yang baik bagi
lembaga. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan yang bukan tenaga pcndidik
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh penyelenggara
satuan pendidikan yang bersangkutan dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan
oleh penyelenggara dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik, calon tenaga pendidik yang bersangkutan
selain memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar harus pula memenuhi persyaratan berikut:

1.Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan tanda bukti dari yang berwenang, yang
meliputi:

a.Tidak menderita penyakit menahun (kronis) dan/atau yang menular.

b.Tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menghambat pelaksanaan tugas sebagai tenaga
pendidik.

c.Tidak menderita kelainan mental.

2.Berkepribadian, yang meliputi:

a.Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b.Berkepribadian Pancasila.

Pengangkatan Sebagai CPNS

1.Dasar hukum :

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok


Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 1999.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009.

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2003.

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan


Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2002.

e. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003.

f. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2002 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2002.

g. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003.

h. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.01/2009 sebagaimana telah diubah


dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 351/KMK.01/2009.

2.Kebutuhan (teknis)

Merupakan faktor-faktor yang diperlukan untuk menentukan formasi dan kualifikasi pegawai
baru.

Penempatan Tenaga Kependidikan

Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuaian tugas dengan
kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut yaitu The Right Man On The Right Place dimana
harus memperhatikan bidang keahlian yang dimiliki oleh tenaga kependidikan. Perwujudan
penempatan yang tepat pada jabatan yang tepat, baik akan membawa hasil yang baik bagi
lembaga. Menurut PP No. 100 tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 13 tahun 2002 bahwa pengangkatan dan
penempatan harus memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan dimana akan
mendukung pelaksanaan tugas dalam jabatannya secara professional, khususnya dalam upaya
penerapan kerangka teori, analisis maupun metodologi pelaksanaan tugas dalam jabatannya.
Selain itu juga harus memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan.

E.Pembinaan Dan Pengembangan Pendidikan

Landasan hukum pembinaan PNS adalah UU No. 43 Tahun 1999 perubahan atas UU No.
8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian berisi pengaturan pokok-pokok tentang
kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan pegawai. Pembinaan adalah semua upaya yang
dilakukan oleh lembaga untuk mempertahankan para pegawai agar tetap berada di
lingkungan organisasi dan mengupayakan pula kedinamisan keterampilan, pengatahuan, serta
sikapnya agar mutu kerjanya bias tetap dipertahankan. Pembinaan pegawai biasa dilakukan
secara mandiri dengan kursus-kursus, membaca artikel dari internet, dan bias melalui
membaca buku. Selain mandiri bias dilakukan secara kelompok dapat ditempuh dengan cara
lokakarya, seminar, symposium, promosi.

Promosi berarti kenaikan jabatan menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari
kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya. Ada beberapa system pembinaan PNS melalui
promosi:

1.Sistem Karier, adalah suatu system kepegawaian di mana untuk pengangkatan pertama
didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan, sedang dalam pengembangannya lebih lanjut,
masa kerja, pengalaman, kesetiaan, pengabdian dan syarat-syarat objektif lainnya juga turut
menentukan. Dalam system karier dimungkinkan naik pangkat tanpa ujian jabatan dan
pengangkatannya dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan jenjang yang telah ditentukan .

2.Sistem prestasi kerja, adalah suatu system kepegawaian di mana untuk pengangkatan
seseorang dalam jabatan didasarkan atas kecakapan dan prestasi yang dicapai oleh orang
yang diangkat itu. Kecakapan tersebut harus dibuktikan dengan lulus ujian jabatan dan
prestasinya itu harus terbukti secara nyata.

3.Kenaikan pangkat, adalah suatu penghargaan bagi seorang pegawai yang juga merupakan
salah satu bentuk dari promosi . kenaikan pangkat ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1
Oktober. Jenis-jenis kenaikan pangkat adalah kenaikan pangkat regular, pilihan, istimewa,
pengabdian, anumerta, dalam tugas belajar, menjadi pejabat negara, dalam penugasan di luar
instansi, dalam wajib militer, dan penyesuaian ijazah, serta kenaikan pangkat lain-lain.

Pengembangan tenaga kependidikan

Pengembangan tenaga kependidikan adalah suatu proses pendidikan jangka panjang


yang mempergunakan prosedur secara sistematis dan terorganisir dimana peagawai dapat
memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuannya.

Dalam UU No 43 Tahun 1999 Pasal 31 pendidikan dan pelatihan bagi PNS dibagi
menjadi 2 yakni pendidikan dan pelatihan prajabatan dan pendidikan dan pelatihan jabatan:

a) Pendidikan dan pelatihan prajabatan adalah suatu pelatihan kepada CPNS dengan
tujuan agar ia dapat terampil melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
b) Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan adalah suatu pelatihan untuk meningkatkan
mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan.

Pengembangan kualitas tenaga kependidikan dapat ditempuh melalui :

a) Pendidikan lanjutan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan lembaga akan tenaga


kependidikan yang berkualifikasi S2 atau S3 dalam spesialisasi yang diperlukan oleh
suatu program. Program pendidikan lanjutan disusun berdasarkan kebutuhan program
studi, ketersediaan SDM dan rencana pengembangan program
b) Melalui pencangkokan tenaga dosen, dengan cara ini dapat diperoleh tenaga untutk
memenuhi kebutuhan mendesak dan temporer
c) Program penyegaran, program ini mencakub pelatihan atau lokakarya diamksudkan
untuk memantapkan penguasaan materi dibidang keterampilan yang berkenaan
dengan bidang studi dan pengembangan bidang studi.
d) Pertemuan ilmiah(seminar, orasi ilmiah dsb), program ini dikembangkan untuk
memutakhirkan pengetahuan atau keterampilan melalui partisipasi aktifnya dalam
berbagai forum ilmiah, baik sebagai peserta, penggagas ataupun narasumber
e) Komunikasi ilmiah
Kegiatan komunikasi ilmiah antar dosen baik di Indonesia maupun luar negeri dan
kerjasama antar program studi sejenis atau dengan berbagai pihak yang relevan.
Komunikasi ini dimaksudkan untuk meningkakan wawasan dosen kerjasama dan
pertukaran informasi terutama tentang perkembangan ipteks yang mutakhir dilakukan
terus menerus antara lain pemanfaatan internet dan publikasi jurnal.

Tujuan pengembangan untuk memperbaiki efektivitas pegawai dalam mencapai hasil-


hasil kerja yang telah ditetapkan, dengan cara memperbaiki pengetahuan pegawai,
ketrampilan pegawai maupun sikap pegawai itu sendiri terhadap tugas-tugasnya.

E. Pemberhentian Tenaga Kependidikan

Pemberhentian pegawai diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2003 22


pemberhentian pegawai pada hakikatnya dibedakan:

1. Pemberhentian dengan hormat


2. Pemberhentian karena permintaaan sendiri.

Permintaan pemberhentian sendiri diajukan secara tertulis kepada pejabat yang


berwenang dan penundaan atas permintaan pemberhentian sendiri diberitahukan secara
tertulis kepada yang bersangkutan.

a) Pemberhentian karena mencapai batas usia pension.

Batas usia pensiun PNS adalah 56 tahun. Batas usia bagi PNS yang menjabat jabatan
tertentu dapat diperpanjang sebagai berikut:

1) 65 tahun bagi PNS yang memangku jabatan: ahli peneliti san peneliti, guru besar,
lektor kepala, lektor lain yang ditugaskan secara penuh pada perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta.
2) 60 tahun bagi PNS yang memangku jabatan: ketua, wakil ketua, ketua muda dan
hakim anggota Mahkamah Agung; Jaksa Agung; pengawas SMP dan SMA; guru SD,
SMP, dan SMA; Penilik TK, Penilik SD dan Penilik Pensisikan Agama.
3) 58 tahun bagi: hakim pada Mahkamah Pelayaran, hakim pada Pengadilan Tinggi,
Hakim pada Pengadilan Negeri, Hakim Agama pada Pengadilan Agama tingkat
Banding, Hakim Agama pada Pengadilan Agama.
b. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani.
c. Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang
d. Pemberhentian karena meninggalkan tugas.

3. Pemberhentian tidak dengan hormat

Y ang termasuk pemberhentian tidak dengan hormat antara lain:

a. Melanggar sumpah/janji pegawai negeri sipil melanggar jabatan dan atau


melanggar disiplin.
b. Dihukum penjara karena tindak pidana kejahatan/penyelewengan.
c. Melakukan kegiatan untuk mengubah Pancasila UUD 1945 dan anti Negara.

4. Pemberhentian untuk sementara.

Yang dimaksud pemberhentian sementara antara lain karena dituduh melakukan suatu
kejahatan/tindak pidana.
DAFTAR PUSTAKA

Kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/upload/2016/08//UU_n0_20_th_2003.pdf

Pengertiandefinisi.com/pengertian-administrasi-pendidikan

UU No.20 tahun 2003

Hikmat, Drs., M.Ag.2009.Manajemen Pendidikan.Bandung:Cv.Pustaka Setia

Afidburhanuddin.wordpres.com/2014/01/25/pengelolaan-perencanaan-dan-pengadaan-
tenaga-pendidikan/

Staffnew.uny.ac.id/upload/131476798/penempatan-dan-penguasaan-personalia-
pendidikan.pdf

http://milarosalinasiregar.blogspot.com/2017/02/micrsoftinternetexplore4-0-2.html?m=1

https://henypita.wordpress.com/2011/04/01/manejemen-pendidikan-tenaga-kependidikan/
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai