1. Denyut arteri tidak terasa, pada pasien yang mengalami koma (Irwin& Hippe,
2010).
2. Modifikasi Allen tes negatif , apabila test Allen negative tetapi tetap dipaksa
untuk dilakukan pengambilan darah arteri lewat arteri radialis, maka akan terjadi
thrombosis dan beresiko mengganggu viabilitas tangan.
Test Allen’s merupakan uji penilaian terhadap sirkulasi darah di tangan, hal ini
dilakukan dengan cara yaitu: pasien diminta untuk mengepalkan tangannya,
kemudian berikan tekanan pada arteri radialis dan arteri ulnaris selama beberapa
menit, setelah itu minta pasien unutk membuka tangannya, lepaskan tekanan pada
arteri, observasi warna jari-jari, ibu jari dan tangan. Jari-jari dan tangan harus
memerah dalam 15 detik, warnamerah menunjukkan test allen’s positif. Apabila
tekanan dilepas, tangan tetap pucat, menunjukkan test allen’s negatif. Jika
pemeriksaan negative, hindarkan tangan tersebut dan periksa tangan yang lain.
3. Selulitis atau adanya infeksi terbuka atau penyakit pembuluh darah perifer pada
tempat yang akan diperiksa
4. Adanya koagulopati (gangguan pembekuan) atau pengobatan dengan
antikoagulan dosis sedang dan tinggi merupakan kontraindikasi relatif
Kontra indikasi pada tindakan analisa gas darah, yaitu (Potter & Perry, 2006):
1. Pada pasien yang daerah arterialnya mengalami:
a. Amputasi,
b. Contractures,
c. Infeksi,
d. Dibalut dan cast,
e. Mastektomi, serta
f. Arteriovenous shunts.
1.5 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada tindakan ini, yaitu (McCann, 2004):
1. Adanya risiko jarum mengenai periosteum tulang yang kemudian menyebabkan pasien
mengalami kesakitan. Hal ini akibat dari terlalu menekan dalam memberikan injeksi.
2. Adanya risiko jarum melewati dinding arteri yang berlainan.
3. Adanya kemungkinan arterial spasme sehingga darah tidak mau mengalir masuk ke
syringe.
1. Pra-analitik
1.1 Alat-Alat :
a) Spuit Disposable 2.5 cc
b) Perlak/alas
c) Antikoagulan Heparin / Lithium Heparin
d) Kapas alkohol
e) Bak spuit
f) Bengkok
g) Penutup udara dari karet
h) Wadah berisi es (baskom atau kantong plastik)
i) Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi : nama,
tanggal dan waktu, apakah menerima O2, bila ya berapa liter dan
dengan rute apa
2. Analitik
Sampel darah arteri diperiksa dengan menggunakan alat BGA.
3. Pasca Analitik
1. Langkah-Langkah Mengevaluasi Hasil
Langkah-langkah yang dianjurkan untuk mengevaluasi nilai gas darah arteri
adalah sebagai berikut :
a. Evaluasi pH
pH <7,35 = asidosis
pH >7,45 = alkalosis
pH = 7,4 = normal
pH normal dapat menunjukkan gas darah yang benar-benar normal atau
pH yang normal ini mungkin suatu indikasi ketidakseimbangan yang
terkompensasi. Ketidakseimbangan yang terkompensasi adalah suatu
ketidakseimbang dimana tubuh mampu memperbiki pH baik dengan
perubahan respiratorik maupun metabolik (tergantung pada masalah
utama).
b. Menentukan penyebab primer gangguan dengan mengevaluasi PaCO2 dan
HCO3 yang hubungannya dengan pH
pH >7,4 = alkalosis
- Jika PaCO2< 40 mmHg : gangguan primer adalah alkalosis
respiratorik (situasi ini timbul jika pasien mengalami hiperventilasi
dan lebih banyak CO2 yang dikeluarkan)
- Jika HCO3 >24 mEq/L : gangguan primer adalah alkalosismetabolik
(situasi ini timbul jika tubuh memperoleh terlalu banyak bikarbonat,
suatu substansi alkali, bikarbonat adalah basa, atau bagian alkali dari
sistem buffer asam karbonik bikarbonat)
pH <7,4 = asidosis
- Jika PaCO2 >40 mmHg : gangguan utama adalah asidosis
respiratorik (situasi ini timbul jika pasien mengalami hipovalensi
dan karenanya menahan terlalu banyak CO2, suatu substansi asam)
- Jika HCO3 <24 mEq/L : gangguan primer adalah asidosis metabolik
(situasi ini timbul jika kadar bikarbonat dalam tubuh turun, baik
karena kehilangn langsung bikarbonat atau karena penambahan
asam seperti asam laktat atau keton
c. Menentukan apakah kompensasi telah terjadi
Hal ini dengan melihat nilai selain gangguan primer. Jika nilai ini
bergerak kearah yang sama dengan nilai primer, kompensasi sedang
berjalan.
Interpretasi
1. Hipoksia
• Ringan PaO2 50 – 80 mmHg
• Sedang PaO2 30 – 50 mmHg
• Berat PaO2 20 – 30 mmHg
2. Hiperkapnia
• Ringan PaCO2 45 – 60 mmHg
• Sedang PaCO2 60 – 70 mmHg
• Berat PaCO2 70 – 80 mmHg
. Nilai normal :
-pH darah arteri 7,35 – 7,45
-PaO2 80 – 100 mmHg
-PaCO2 35 – 45 mmHg
-HCO3- 22 – 26 mEq/l
-Base Excess (B.E) -2,5 – (+2,5) mEq/l
-O2 Saturasi 90 – 100 %