Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE KERJA

A. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di laboratorium biologi Universitas Lampung, dan

dilaksanakan pada bulan januari 2020.

B. Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan

digital, blender, thermometer, gelas ukur,Erlenmeyer 500ml, spatula,

corong, kompor gas, panci stainless steel, toples kaca, kain katun putih,

pisau, karet gelang, sarung tangan, spektrofotometer, labu ukur,

Erlenmeyer, tabung reaksi, beaker glass, penangas air, cawan petri,

bluetip, yellowtip, ose, Bunsen, incubator, korek api, masker, plastic

sterilisasi, Loyang dan autoklaf. 1 sendok kecil, neraca analitik, hot plate,

kertas label, dan alat titrasi.2

Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air putih

bersih, indicator amilum1 %, dan larutan standar yodium 0,01 N. 3 teh

1 Mega Kristanti Ayuratri, Joni Kusnadi. “Aktivitas Anti Bakteri Kombucha Jahe
(Zingiber officinale) (Kajian Varietas Jahe Dan Konsentrasi Madu)”. Jurnal Pangan Dan
Agroindustry, Vol. 5 No. 3 (Juli 2017), h. 97.
2 Irham Falahudin, Dkk. “Pengaruh Proses Fermentasi Kombucha Daun Sirsak (Anona

muricata L.) Terhadap Kadar Vitamin C”. Jurnal Biota, Vol 3 No 2 (Agustus 2017) h. 91.
3 Ibid, h. 91
hijau, kultur starter jamur kombucha, larutan 2,2-diphenil-1-

pichrylhydarzyl (DPPH), aquadest dan gula pasir.4 Rosella, air panas.5

C. Jenis penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) yang terdiri dari perbedaan konsentrasi starter: S1 (2%), S2

(4%), S3 (6%), Dan S4 (8%). Dengan 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan,

sehingga jumlah unit keseluruhan adalah 12 unit. Data dianalisis dengan

menggunakan one way anova dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant

Difference)6

D. Variabel Penelitian

1. variabel bebas dari penelitian ini adalah pengaruh konsentrasi starter teh

rosella kombucha

2. variabel terikat dari penelitian ini adalah kadar vitamin C, aktivitas

antioksidan, aktivitas mikroba

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Sterilisasi

Pada tahap ini peneliti mensterilkan toples-toples kaca yang nanti akan

digunakan sebagai wadah teh kombucha dengan cara di didihkan.

2. Tahap Persiapan

4 Nursyah Putri Hassmy, Dkk. “Analisis Aktivitas Antioksidanpada Teh Hijau Kombucha
Berdasarkan Waktu Fermentasi Yang Optimal”. Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 6 No. 4 (November
2017), h. 68.
5 Merkuria Karyantina, Sumarmi. “Kombucha Rosella Sebagai Minuman Probiotik”. Jurnal
Research Fair Unisri, Vol. 3 No. 1 (Januari 2019), h.350.
6 Vivin Jamilah. “ Pengaruh Variasi Konsentrasi Starter Terhadap Kualitas Teh
Kombucha”. (Skripsi Program Sarjana Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung, Lampung, 2019), h. 52.
Pada tahap ini peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

yaitu: kompor, panic stainless steel, toples kaca, saringan, kertas

label,pengaduk, timbangan, air, teh hijau, gula pasir, starter, rosella, dan

karet gelang.7

3. Tahap Pelaksanaan

Pembuatan teh rosella kombucha adalah sebagai berikut : 8 gram

kelopak bunga rosella yang telah kering dimasukkan kedalam 1000 ml

air mendidih, kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan

ampas kelopak rosella. Lalu ditambahkan gula pasir sebanyak 100 gram,

dan didinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudian masukkan

kedalam tiap-tiap toples kaca masing-masing 250 ml tiap toples yang

telah disterilisasikan, masing-masing toples akan diberikan perlakuan

yang berbeda pada pemberian konsentrasi starternya, yaitu S1 (2%), S2

(4%), S3 (6%), Dan S4 (8%), dan dengan 3 kali pengulangan, sehingga

mencapai 12 unit toples kaca, tutup toples kaca serapat mungkin untuk

mencegah masuknya kotoran ( yang penting udara bisa mengalir dengan

bebas). Kemudian lakukan fermentasi selama 12 hari lalu lakukan

analisa dan pengamatan.8

F. Parameter Penelitian

Parameter yang diamati adalah kadar vitamin C, aktivitas antioksidan dan

aktivitas mikroba.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Uji Kadar Vitamin C

7
Ibid, h. 53.
8 Ibid, h. 54.
Penentuan kadar vitamin C pada teh rosella kombucha dilakukan pada

12 hari setelah difermentasi dengan menggunakan metode titrasi.

a. rosella kombucha diambil sari nya sebanyak 10 ml

b. Kemudian dimasukkan kedalam labu ukur berukuran 100 ml.

c. selanjutnya ditambahkan dengan aquades sampai tanda batas.

d. Homogenkanlah.

e. Ambil teh rosella kombucha 10 ml dan ditambahkan dengan larutan

amilum 1 % sebanyak 2 ml, 2 ml larutan HCL 1 N.

f. Sampel kemudian dititrasi dengan larutan iodium 0,01 N sampai

muncul warma biru yang tidak hilang selama 15 detik. 9

2. Uji Aktivitas Antioksidan

Pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH,

langkah-langkah untuk melakukan uji aktivitas antioksidan adalah

sebagai berikut:

a. 1 ml larutan DPPH (10 mg/L) ditambahkan kedalam 50µL larutan

sampel.

b. Tambahkan methanol hingga 5 mL

c. Kemudian diinkubasi selama 30 menit pada suhu

d. Ukur absorbsinya pada panjang gelombang 513 nm10

9 Wulan Sari Ruayati, Endah Rita, Dyah Ayu Widyastuti, “Kandungan Vitamin C Pada
Fermentasi Kombucha Kulit Buah Naga Merah”. (Makalah Yang Disampaikan Pada Seminar
Nasional Edusaintek Yang Diselenggarakan Oleh Universitas PGRI Semarang, Semarang,2019) h.
351
10 Nursyah Putri Hassmy, Dkk. “Analisis Aktivitas Antioksidanpada Teh Hijau Kombucha
Berdasarkan Waktu Fermentasi Yang Optimal”. Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 6 No. 4 (November
2017), h. 69.
3. Uji Aktivitas Mikroba

Pengujian aktivitas mikroba pada teh rosella kombucha dengan metode

sumuran sebagai berikut:

a. Medium Nutrien Agar (NA) diinokulasi dengan isolate uji sebanyak

106 CFU/ml.

b. Tuang NA tersebut dengan metode cawan tuang lalu homogenkan

dan diamkan hingga memadat.

c. Buat lubang pada permukaan Na dengan cork borer berdiameter 5

mm.

d. Isi libang sumuran tersebut dengan larutan rosella kombucha

sebanyak 50 µL dengan perlakuan fermentasi 0,7 dan 14 hari.

e. Control positif diisi dengan amoksili sebanyak 50 µL.

f. Kemudian control positif diisi dengan larutan rosella kombucha

sebanyak 50 µL.

g. Kemudian kultur diinkubasi dengan suhu ruang selama 24-72 jam.

h. Setelah inkubasi dilakukan pengukuran zona hambat yang terbentuk

dengan menggunakan jangka sorong.11

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

konsentrasi starter terhadap kadar vitamin C, aktivitas antioksidan dan

aktivitas mikroba menggunakan rumus.

Rumus yang digunakan:

11
Asri S, Martina A. “Uji Aktivitas Antimikroba Kombucha Teh Hitam Dan Kombucha
Teh Kulit Manggis Berdasarkan Lama Fermentasi”. Jurnal Mikologi Indonesia (2018)Vol. 2 No 2, h.
69
1. Kadar Vitamin C

𝐴𝑥0,88𝑥100𝑥𝐹𝑃
Vitamin C mg/100 mL= 𝑤

Keterangan:

A : ml yang dipakai untuk titrasi

FP : Faktor pengenceran

W : Berat contoh.

2. Aktivitas Antioksidan

aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan

radikal DPPH melalui perhitungan presentase inhibisi serapan DPPH dengan

menggunakan rumus:

Abs.Kontrol−Abs.SampelAbs.Kontrol
%inhibisi= 𝑥 100%

Keterangan:

Abs. Kontrol : serapan radikal DPPH 10 mg/L pada panjang gelombang

513nm

Abs. Sampel : serapan sampel dalam radikal DPPH 10 mg/L pada panjang

gelombang 513nm12

3.Aktivitas Mikroba

untuk menghitung zona hambat maka digunakan rumus sebagai berikut:

𝑑1+𝑑2
− 𝑋.
2

Keterangan:

12 Nursyah Putri Hassmy, Dkk. “Analisis Aktivitas Antioksidanpada Teh Hijau Kombucha
Berdasarkan Waktu Fermentasi Yang Optimal”. Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 6 No. 4 (November
2017), h. 69.
d1: diameter vertical zona bening pada media

d2: diameter horizontal bening pada media

X: Lubang sumuran (5 mm). 13

13Puguh Surjowardojo, Tri Eko Susilorini, Vasco Benarivo. “ Daya Hambat Dekok Kulit Apel
Manalagi (Malus sylfestris Mill) Terhadap Pertumbuhan Scherichia coli Dan Steptococcus
Agalactiae Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah” . Jurnal Ternak Tropika, Vol. 17 No. 1 (2016), h. 15.

Anda mungkin juga menyukai