Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini,
kami mendapat dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung dan
secara moril maupun materil akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu drg. Ita Astit Karmawati, MARS selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta 1.
2. Ibu Rospa Hetharia, SST., MA.Kes selaku penanggung jawab mata kuliah Kewirausahaan.
3. Ibu Dra. Titin Endrawati, MM selaku pembimbing dalam pembuatan makalah ini yang telah
mendukung kami.
4. Kedua orang tua tercinta yang telah membimbing dan mensupport kami
5. Dan rekan-rekan yang telah memberikan motivasi dan bantuannya dalam proses penyelesaian
makalah ini serta semua pihak yang banyak embantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima
kasih.
Kelompok 6
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Sudarso mengatakan bahwa jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud dimana
tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun, dalam produksinya jasa bisa dan bisa
juga tidak terikat pada suatu produk fisik (2016:31). Sudarso mengatakan bahwa pada
dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan
produk dalam bentuk fisik atau konstruks, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang
sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah atau pemecahan atas
masalah yang dihadapi konsumen (2016:32).
Menurut Rubenstein dkk, Diabetes melitus tipe 1 (diabetes melitus yang tergantung
insulin [insulin-dependent diabetes mellitus/ IDDM]) adalah gangguan autoimun di aman
terjadi penghancuran sel-sel beta pancreas penghasil insulin (2007:177). Menurut
Rubensterin dkk, Pasien biasanya kurus atau mengalami penurunan berat badan dan
biasanya onset tanda serta gejala timbul mendadak disertai insulinopenia sebelum usia 30
tahun, eringkali pasien mengalami ketonuria positif kuat dan tergantung pada insulin
untuk mencegah ketoasidosis dan mempertahankan hidup (2007:178).
Berdasarkan penjelasan diatas maka kelompok membahas tentang bagaimana jasa
perawatan bagi pasien diabetes melitus tipe 1 di rumah rawat daerah Halim. Kelompok
memilih pembahasan tersebut dikarenakan masih sedikit sekali kasus mengenai pasien
diabetes melitus tipe 1 yang membutuhkan perawatan luka gangren yang diberikan oleh
seorang tenaga kesehatan yang professional dan tidak harus amputasi.
3
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana pendaftaran bagi pasien baru DM tipe 1 yang ingin melakukan perawatan
di rumat Halim?
2. Bagaimana edukasi yang diberikan pada pasien DM tipe 1 yang melakukan
perawatan di rumat Halim?
3. Bagaimana kiat dan strategi rumat Halim untuk menjaga kepercayaan konsumennya?
4. Bagaimana jasa yang diberikan kepada pasien dengan DM tipe 1 dirumah rawat?
5. Adakah perbedaan mengenai jasa pelayanan pada pasien DM tipe 1 dan pasien DM
tipe 2?
1.4 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai pendaftaran bagi pasien baru DM tipe 1
yang ingin melakukan perawatan di rumat Halim
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana edukasi yang diberikan pada pasien DM
tipe 1 yang melakukan perawatan di rumat Halim
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kiat dan strategi rumat Halim untuk menjaga
kepercayaan konsumennya
4. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai jasa yang diberikan kepada pasien dengan
DM tipe 1 dirumah rawat
5. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan mengenai jasa pelayanan pada pasien DM
tipe 1 dan pasien DM tipe 2
4
1.5 Manfaat
1. Bagi Rumah Rawat
Rumah rawat Halim mampu meningkatkan pelayanannya agar menjadi lebih baik
serta mampu meningkatkan alat teknologi yang digunakan. Rumat Halim dikemudian
hari dapat memberlakukan survei kepuasan bagi pasien yang melakukan perawatan
sehingga pencapaian kepuasan pasien dapat menjadi acuan pelayanan unggulan di
rumat.
2. Bagi institusi Poltekkes Kemeskes Jakarta 1
Institusi dapat mengembangkan potensi yang dimiliki mahasiswanya khususnya
dalam meningkatkan pelayanan pada pasien diabetes melitus sebagai acuan untuk
menghasilkan kualitas mahasiswa yang baik.
3. Bagi kelompok
Kelompok mendapatkan pengetahuan selama melakukan kunjungan observasi
sehingga mampu mengaplikasikannya dalam pelayanan keperawatan khususnya pada
pasien dengan diabetes melitus.
5
tubuh kita adalah sistem yang sangat hebat yang mampu mengobati diri sendiri (auto
recovery), dan kami pada dasarnya hanya memfasilitasi dan memastikan agar auto
recovery itu bisa berlangsung dengan baik. Jadi luka pada diabetisi bisa disembuhkan.
Di Rumat penderita luka, apapun jenisnya, akan ditangani dan dirawat dengan metode
modern wound dressing yang sudah teruji secara internasional sehingga dapat tercapai
kesembuhan, yang terprediksi waktunya. Metode perawatan luka ini menggunakan
metode balutan lembab (moist wound dressing) dan bahan topikal terapi yang tepat untuk
masing-masing jenis luka.
Penyandang diabetes di Indonesia terus meningkat dan akan mencapai 21.3 juta orang
pada tahun 2030. Komplikasi janga panjang diabetes berupa hipertensi, gangguan
jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, neuropathy, dan gangren (luka diabetes). 85%
diabetisi beresiko luka terluka pada kaki dan sekitarnya. Amputasi adalah alternative
yang paling sering dilakukan pada penderita gangren, terjadi setiap 30 detik di seluruh
dunia. 60%-80% amputasi non traumatic disebabkan karena gangren.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
b. Etiologi
Diabetes tipe 1 adalah jenis penyakit autoimun kronis akibat kadar gula darah
(glukosa) yang naik di atas batas normal.Tubuh orang yang mengidap diabetes tipe 1
tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, atau bahkan
tidak memproduksinya sama sekali. Oleh karena itu pasien sangat tergantung pada
insulin untuk kelangsungan hidupnya. Diabetes mellitus tipe-1 ini disebut juga DM
tergantung insulin (DMTT). Beberapa faktor yang diketahui bisa mempengaruhi
terjadinya penyakit ini seperti : keturunan, respon imunitas tubuh, dan radikal bebas.
1. Keturunan
Faktor yang dianggap paling sering menyebabkan DM tipe 1 ini adalah
genetik atau keturunan. Anak-anak dari orang tua penderita DM tipe 1 lebih
cenderung mengidap penyakit ini dibandingkan dengan yang orang tuanya
tidak menderita. Kelompok/ras putih lebih sering dibandingkan dengan ras
lainnya.
2. Autoimun
Pada diabetes tipe 1, sistem imun anak justru menghancurkan sel beta pankreas
sehat yang menghasilkan insulin. Akibatnya, pankreas anak diabetesi tidak
memproduksi insulin yang cukup. Dalam kasus yang tertentu, sel-sel pankreas
tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali. Kondisi ini menyebabkan glukosa
tidak dapat masuk ke dalam sel untuk membantu tubuh menyerap energi,
sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi dan terjadilah
hiperglikemia.
3. Faktor lain
8
Faktor-faktor lain yang termasuk mencetuskan DM tipe 1 adalah : Infeksi
virus, obat/zat kimia, dan radikal bebas., cystic fibrosis yang mempengaruhi
pankreas, operasi pengangkatan, dan peradangan yang parah pada pankreas.
d. Pengobatan
Pengobatan pada pasien diabetes lebih mengutamakan menghilangkan keluhan/
gejala DM dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat. Jangka panjangnya adalah
mencegah terjadinya komplikasi akibat kadar gula darah yang tinggi seperti
gangguan saraf (glaukoma dan katarak), retinopati diabetik, gangren, ketoasidosis
diabetik. Untuk melakukan ini, penderita DM tipe 1 harus mengerti betapa
pentingnya : mengontrol kadar gula darah, mencari dan memecahkan masalah yang
terjadi dan mengembangkan rencana pengeleloaan DM secara individual.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Rumah Rawat Halim berlokasi di Klinik Pratama Mekar Sari, Jl. Cililitan Besar
No. 12, Kec. Makasar, Jakarta Timur. Beroperasi dari hari senin sampai jumat pukul
08.00-16.00 WIB dan hari sabtu pukul 08.00-14.00 WIB. Sedangkan di hari minggu
libur. Desta Bambang S, S.kep., Ners sebagai Penanggung Jawab dan Perawat Pelaksana
di Rumat Halim.
10
tidak mampu dari RW setempat. Kemudian pasien membayar biaya semampunya
dan tetap mendapatkan perawatan yang bersumber dari dana BAZNAS.
4. Setelah pasien terdaftar, pasien akan memiliki buku panduan hidup sehat untuk
diabetes dan kartu pasien yang berisi kode daerah dan nomor rekam medik pasien.
Setiap pasien akan memiliki ID masing-masing yang di gunakan untuk log in
kedalam akun pasien secara online, sehingga pasien dan keluarga dapat melihat
gambaran perkembangan luka selama perawatan di Rumat. Setelah itu baru lah
pasien akan dilakukan perawatan luka.
11
3.4 Jasa Yang di Berikan Dalam Perawatan
Jadwal kedatangan pasien untuk melakukan perawatan sudah diatur jadwalnya
sehingga antrian pasien tidak menumpuk di Rumat. Untuk jadwal kontrol disesuaikan
dengan tingkat perkembangan luka, jika luka sudah bagus hanya cukup 1 kali kontrol
dalam seminggu. Sebelum tindakan perawatan dilakukan, pasien perlu menyiapkan
mentalnya terlebih dahulu. pasien selalu penasaran dengan perkembangan lukanya,
tetapi ada yang merasa takut untuk melihat lukanya sendiri sehingga perawat perlu
memberikan gambaran ilustrasi mengenai perkembangan luka pasien supaya pasien
tidak drop. Selama dilakukan perawatan luka, keadaan lingkungan harus tenang tidak
boleh berisik, harus sesuai prosedur, dan foto luka tidak boleh di upload ke media sosial
hanya boleh dijadikan dokumentasi perkembangan luka.
Perawat biasanya juga bisa homecare (melakukan perawatan di rumah pasien)
namun jika rumah pasien tersebut tidak terlalu jauh dari rumat. Atau Pasien dapat
berkonsultasi online via whatsapp atau telepon kepada perawat rumat jika muncul
masalah ketika pasien dirumah dan ketidakmungkinan untuk dibawa kerumat saat itu
juga. Tindakan yang bisa dilakukan pasien secara mandiri ketika muncul masalah pada
lukanya saat dirumah yaitu memberikan dressing primer dan sekunder (kasa), boleh
diganti dan dibuka hanya balutan lapisan atasnya saja dengan menggunakan balutan
kasa yang baru lalu dikencangkan menggunakan plester. Tidak di perbolehkan
membongkar balutan seutuhnya karena perlu di evaluasi terlebih dahulu lukanya oleh
perawat pada kontrol selanjutnya. Jika kaki bengkak maka perawat menginstruksikan
agar kakinya di tinggikan, jika lukanya kering dapat olesi dengan minyak zaitun atau
baby oil.
Obat pasien biasanya diberikan langsung pada luka saat pasien melakukan
perawatan di rumat dan pasien harus tetap kontrol. satu perawat akan menangani sekitar
0-9 pasien. Jika ada pasien yang tidak datang untuk jadwal kontrol maka perawat harus
menanyakan alasan pasien tidak datang, apakah karena kondisi pasien sedang drop atau
kondisi lemah sehingga tidak datang untuk perawatan. Jika memang keadaan pasien
sedang drop dan memang pada hari tersebut dilakukannya perawatan, maka perawat
pelaksana yang akan melakukan perawatan luka ke rumah pasien tersebut (homecare)
yang dimana biaya tetap akan dibebankan ke pasien.
12
Di rumat halim ini biasanya pada luka yang sudah mengalami nekrotik
(kematian jaringan) seperti dijari kaki dapat dilakukan amputasi karena sudah tidak ada
aliran darah yang memperdarahi bagian jari tersebut. Tetapi jika luka amputasinya luas,
maka perlu dirujuk ke rumah sakit. Yang terpenting bagi perawat adalah perlu paham
mengenai tahap kesembuhan luka sehingga luka yang perkembangannya baik tidak
perlu diamputasi. Area luka yang pernah ditangani oleh rumat Halim yaitu luka di bahu,
lengan, bokong,, jari tangan, punggung,di perut, dan paling sering terjadi di area kaki.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesembuhan luka, seperti aktivitas,
pola makan, kondisi fisik dan kebersihan luka. Tetapi kesembuhan luka tergantung dari
perilaku pasien itu sendiri, jika pasien menaati aturan terkait perawatannya maka akan
mendukung proses penyembuhan luka. Tetapi pada pasien yang tidak mentaati aturan
dapat menyebabkan luka tidak segera sembuh yang disebabkan oleh pola makan yang
salah, aktivitas yang salah, ketidakpatuhan minum obat dan melakukan perawatan.
Padahal pasien selalu di ingatkan dan diberi edukasi oleh perawat, supaya saat pasien
dirumah selalu berhati-hati dan selalu patuh pada aturan yang sudah dijelaskan.
Alat yang di gunakan dalam perawatan luka yaitu dressing set, pinset, klem,
gunting, feer one yang fungsinya untuk mengetahui tingkat keparahan infeksi, doppler
vaskular berfungsi menentukan masalah di pembuluh darah, handphone untuk
dokumentasi dan komunikasi, alat merk PICO yang berfungsi menyerap cairan eksudat
dan termometer.
4.1 Kesimpulan
Rumah Rawat Halim berlokasi di Klinik Pratama Mekar Sari, Jl. Cililitan Besar
No. 12, Kec. Makasar, Jakarta Timur. Beroperasi dari hari senin sampai jumat pukul
08.00-16.00 WIB dan hari sabtu pukul 08.00-14.00 WIB. Sedangkan di hari minggu
libur.. Pelayanan yang dilakukan di Rumat diawali dengan pendaftaran terlebih dahulu
bagi pasien baru,. Setiap pasien memiliki id card. Bagi pasien baru akan diberikan
edukasi terlebih dahulu menggunakan lembar balik rumat. Jadwal kedatangan pasien
untuk melakukan perawatan sudah diatur jadwalnya sehingga antrian pasien tidak
menumpuk di Rumat. Luka pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 dan Diabetes Melitus
tipe 2 memiliki perawatan yang sama, tidak ada perbedaan. Untuk mempertahankan
kepercayaan pasien agar tetap melakukan perawatan di rumat yaitu perawat harus
percaya diri dan bekerja secara profesional, kontak mata dengan pasien, buat pasien agar
nyaman selama perawatan, caring, lakukan perawatan dengan hati yang ikhlas dan
jelaskan informasi semampu kita.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan rumat Halim terus meningkatkan
kualitas jasa pelayanannya supaya menjadi lebih baik kedepannya dan dapat memberikan
perawatan terbaik serta mempertahankan kepercayaan pasien.
14
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Rubenstein, dkk. 2007. Lecture Notes: Kedokteran Klinis, Ed. 6. Jakarta: Erlangga.
Tapan, Erik. 2005. Kesehatan Keluarga Penyakit Degeneratif. Jakarta: Elex Media Komputindo.
15
LAMPIRAN-I
16
LAMPIRAN 2
17
LAMPIRAN 3
18
(Gambar 10) (Gambar 11) (Gambrar 12)
19
LAMPIRAN-II
DINA : Anak
ELLY : Perawat 1
SALMA : Ibu
SYIFA : Perawat 2
WINDA : Kasir
Ny. Santi 54 tahun bertempat tinggal di reni jaya, di diagnosa penyakit Diabetes
Mellitus tipe 1 oleh dokter sejak sebulan yang lalu. Kegiatan sehari-hari ny. Santi adalah
sebagai ibu rumah tangga. Suatu hari Ny. Santi membersihkan halaman rumahnya dan
secara tidak sengaja kakinya tergores ranting pohon yang sudah jatuh di tanah sehingga
mengeluarkan darah. Ny. Santi mengobati lukanya sendiri mengunakan betadine dan
hansaplas. Setelah 4 hari, lukanya tak kunjung sembuh tetapi semakin melebar dan
menimbulkan bau yang tidak sedap. Ny. Santi mendapat rekomendasi dari tetangganya
untuk pergi berobat ke rumat Halim. Ny. Santi berinisiatif untuk menelfon rumat tersebut
terlebih dahulu.
Ny. Santi : Assalamualaikum saya santi mba, saya mau berobat. Saya sudah sebulan yang
lalu didiagnosa DM tipe 1. Sekarang kaki saya berdarah dan tidak sembuh
sembuh sus.
Kasir : Waalaikumsallam, Baik ibu. Kalau ibu ingin melakukan perawatan di Rumat
kami. untuk lebih jelasnya mengenai luka ibu, ibu bisa menjelaskana dengan
datang ke rumat ya bu besok pukul 10.00. apakah ibu bersedia?
(Keesokan harinya Ny. Santi pun datang bersama anaknya untuk melakukan perawatan di
rumat)
Ny santi : Assamualaikum mba, saya santi yang kemarin telfon kesini. Saya mau berobat
mba disini.
20
(Kasir mendata pasien untuk daftar perawatan luka di rumat)
Kasir : Ibu sudah terdaftar ya, ibu mendapat urutan pasien ke 3 ya bu. Silahkan ibu
masuk keruangan 1 untuk di edukasi terlebih dahulu oleh perawat mengenai
perawatan luka yang akan ibu jalani ya.
Perawat 1 : sebelumnya perkenalkan saya zr. Elly, ibu bisa sebutkan namanya?
Perawat 1 : Baik, ibu bisa jelaskan ke saya awal luka di kaki ibu karna apa ya?
Ny santi : Ini luka saya awalnya karna tergores ranting pohon saat sedang menyapu
halaman sejak 5 hari yang lalu. saya pikir dalam 2 hari lukanya akan sembuh tapi
ini kenapa tamah lebar ya sus? Kebetulan saya memang sudah terdiagnosa DM
tipe 1 sejak sebulan yang lalu.
Perawat 1 : Baik ibu, sebelumnya saya akan menjelaskan mengenai DM nya dulu ya bu. Jadi
DM itu memang ada 2 tipe. Tipe 2 dan tipe 1 seperti yang sedang ibu alami. DM
tipe 1 itu karna rusaknya sel beta yang ada di pankreas sehingga tidak bisa
menghasilkan insulin jadi tergantung dengan suntikan. Kalau DM 2 itu organ
pankreasnya masih bisa memproduksi insulin tapi tidak banyak, sehingga gula
darah di tubuh menjadi tinggi. Untuk DM lukanya memang sulit sembuh bu dan
perlu perawatan yang tepat.
Perawat 1 : ya seperti itu bu, selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai alat yang di
gunakan untuk perawatan luka ibu, Alat yang di gunakan dalam perawatan luka
yaitu dressing set, pinset, klem, gunting.
Perawat 1 : Biayanya berdasarkan besar lukanya, karna ibu lukanya sedang. Biaya untuk
jasanya yaitu Rp.250.000, karena ini perawatan luka ibu memerlukan
peralatannya juga dengan biaya sekitar Rp. 75.000 dan untuk obat-obatnya sekitar
Rp. 50.000. Jadi jika di jumlahkan biaya awal seluruhnya yaitu Rp.375.000. untuk
biayanya bisa ibu pertimbangkan dahulu dengan keluarga.
21
(kemudian pasien dan keluarga merundingkan akan melanjutkan perawatan luka atau
tidak )
Anak : Yaudah tidak apa apa bu, lagi pula luka ibu perlu perawatan agar tidak semakin
parah.
Perawat 1 : Baik ibu silahkan keruangan 2 untuk dilakukan perawatan ,dan silahkan
membayar kepada kasir yang ada di ruangan ya ibu.
(keluarga klien pun membayarkan biaya perawatan ke kasir kemudian langsung menuju
keruangan 2 untuk segera dilakukan perawatan pada Ny santi)
Perawat 2 : Silahkan masuk ibu. sebelumnya perkenalkan saya zr. Syifa yang akan merawat
luka ibu. Benar dengan ibu santi? silahkan ibu tiduran di kasur ya .
Perawat 2 : alatnya sudah saya persiapkan dan sekarang saya mulai prosedur nya ya ibu.
Perawat 2 : Susah selsai ya bu, ibu harus tetap control kesini ya bu minggu depan untuk
melihat lukanya lagi, ibu dijaga makan dan aktivitasnya ya ,jangan beraktivitas
berlebihan supaya tidak memperparah luka ibu.
Ny. Santi : Ohh begitu ya sus ,tapi kalo di rumah luka saya kenapa kenapa bagaimana ya
sus?
22