Anda di halaman 1dari 3

1.

Hakikat Puisi

Puisi merupakan sebuah karya seni. Puisi bukan lagi karya sastra yang kaku dan penuh
persyaratan, dengan kata lain puisi adalah sebuah karya sastra yang bersifat bebas dan tidak
terikat.isinya merupakan ungkapan dari penulisnya. Oleh karena itu, siapapun dapat membuat
puisi, meskipun tetap ada ciri atau bentuk khas yang membedakannya dengan karya sastra yang
lain. Artinya setiap orang dapat menggunakan sarana-sarana kepuitisan seperti irama, rima, diksi,
dan lainnya untuk mengukapkan ekspresi jiwanya, bukan menjadikannya sebagai pengikat.
Sebagai sebuah karya sastra, puisi tetap harus memiliki kemampuan menampung segala unsur
yang berkaitan dengan kesusastraan.

2. Tujuan Puisi

Setiap penulis pasti memiliki maksud dan tujuan ketika membuat puisi. Tentunya maksud dan
tujuan setiap penulis juga berbeda-beda. Umumnya penulis membuat puisi untuk
mengungkapkan isi hatinya, dan hal-hal yang berkecamuk dalam dirinya yang tidak dapat ia
sampaikan secara lisan. Namun ada juga penulis yang membuat puisi sekadar untuk kesenangan
semata. Maksud dan tujuan tersebut seringkali tersirat (tersembunyi) dibalik lambang-lambang
dan bahasa kiasan yang digunakan penyair.

Karena puisi itu karya seni untuk menyampaikan gagasan, maka tujuan puisi adalah dulce,
(indah, manis) dan utile ( berguna, bermanfaat). Dulce berhubungan dengan muatan yang
dikandung puisi, berupa ajran, gagasan, atau pikiran.

Karya seni itu, termasuk puisi, berupaya mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan pada keduis
teknologi dan menyadarkan kembali manusia pada kedudukannya sebagai subjek dalam
kehidupan ini. Puisi berusaha mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang terkikis teknologi
dan menyadarkan kembali manusi apada kedudukannya sevagai subjek dalam kehikdupan ini.
Puisi berusaha mengembalikan stabilitas, keselarasan dan keutuhan dalam diri manusia.

3. Manfaat Puisi

 Puisi memiliki manfaat spiritual yang sifatnya tidak langsung bagi kehidupan fisikal yang
praktis. Hal ini sesuai dengan hakikat puisi ini berhubungan dengan kehidupan kebatinan
dan kejiwaan manusia. Puisi mempengaruhi kehidupan manusia lewat kehidupan batin
dan kejiwaannya. Lewat kehidupan kejiwaan ini puisi memepengaruhi aktivitas
kehidupan fisik manusia.
 Puisi merangsang kepekaan terhadap keindahan dan terhadap rasa kemanusiaan.

https://nnovfn.wordpress.com/2017/03/09/hakikat-tujuan-dan-manfaat-p

https://nnovfn.wordpress.com/2017/03/09/hakikat-tujuan-dan-manfaat-puisi-tugas-mata-kuliah-puisi-
oleh-setia-naka-andrian/
Aspek dalam Struktur Batin Puisi

1. Tema

Tema adalah gagasan pokok yang disampaikan penyair dalam puisinya. Gagasan pokok itu dapat
dipahami jika seluruh puisi sudah dibaca, diapresiasi, dan dimaknai, misalnya tentang cinta,
kedukaan, kebahagiaan, kerinduan, dan sejenisnya.

2. Perasaan

Seluruh kata dalam puisi digunakan penyair untuk mengekspresikan perasaannya. Perasaan itu
bersifat kompleks. Perasaan itu berkenaan dengan simpati, antipati, senang, sedih, benci, rindu,
heran, dan sebagainya.

3. Nada

Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca puisinya. Jadi, apakah ia akan menggurui,
menasihati, mengejek, memuja, menyindir, atau sikap yang lain.

4. Suasana

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca suatu puisi. Jadi, dengan puisinya
penyair bertujuan untuk membangun suasana batin pembacanya.

5. Amanat
Amanat adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Amanat dapat
dipahami oleh pembaca setelah memahami tema, rasa, dan nada puisi. Amanat tidak dinyatakan
dengan jelas tetapi tersirat di balik kata-kata dan tema yang diungkapkan penyair melalui
puisinya.

Selain unsur-unsur pembangun puisi, pemahaman terhadap perwajahan dan makna puisi juga
dibutuhkan.

a. Wujud atau Wajah Puisi

 Kenali dan cermati tipografinya, yaitu perwujudan bait dan barisnya serta cermati pula
adanya pemenggalan struktur karena adanya pergantian baris.
 Kenali dan cermati kata demi kata atau diksinya; bukan hanya huruf-huruf yang
membentuknya melainkan juga pelafalannya.
 Kenali dan cermati berbagai majas yang dimanfaatkan; karena majas harus dibaca
sebagai satu kesatuan, kamu harus tahu batas awal dan akhirnya.
 Kenali dan cermati jenis dan letak rimanya, termasuk pengulangan bunyi pada setiap
kata (asonansi) yang dimanfaatkan.

b. Makna Puisi

 Kenali dan pahami temanya agar kamu dapat menentukan perasaan yang terkandung di
dalam puisi yang bersangkutan (riang, sedih, haru, marah, dan sebagainya).
 Kenali dan pahami perasaan yang ingin dibangun (riang, sedih, haru, marah, dan
sebagainya).
 Kenali dan pahami nada yang dibangun penulis (menggurui, menasihati, mengejek,
memuja, menyindir, dan sebagainya).
 Secara keseluruhan kenali dan pahami suasana dan amanatnya melalui pengenalan
tema, perasaan, dan nada tersebut.

Anda mungkin juga menyukai