Anda di halaman 1dari 7

DEMAM

PADA ANAK
KD 15

BERYL | AMIRA | ARA | ELSA | EUGENE | FIFI | HADIN |

MEDISYA | NATHAN | OLIVER| RENA | SYIFA | TIARA

Vignette
Riwayat
Penyakit • Ani, anak perempuan berusia 3 tahun, demam tinggi sejak 4 hari yang lalu
Sekarang o Demam turun apabila diberikan obat penurun demam tapi
kemudian naik kembali
o Terdapat batuk berdahak dan pilek
o Tidak mengalami sesak napas
o Mata tampak merah, berair, dan silau
o Pasien juga mengalami BAB cair sekitar 5-6 kali, ampas sedikit,
tidak ada lendir atau darah
o BAK berkurang
o Nafsu makan menurun
• Satu hari yang lalu
o Timbul bercak kemerahan pada wajah yang kemudian menyebar
ke seluruh badan
o Demam turun setelah bercak muncul
o Tidak terdapat kejang
o Masih ada batuk, pilek, diare
o BAK berkurang
o Anak mulai tampak lemas

Riwayat Pasien tidak pernah sakit berat sebelumnya


Penyakit
Dahulu
Riwayat Kakak pasien, berusia 5 tahun, menderita keluhan yang serupa 1 minggu yang lalu
Penyakit
Keluarga
Riwayat Sesuai dengan usianya
Tumbuh
Kembang
Riwayat Pasien mendapat imunisasi dasar sampai 6 bulan
Imunisasi


Perjalanan penyakit

• Kakak pasien, 5 tahun, mengalami keluhan serupa


1 minggu
yang lalu

• Pasien demam tinggi • Diare tidak berdarah


• Batuk berdahak dan pilek • BAK sedikit
4 hari yang • Mata merah, berair, silau • Nafsu makan turun
lalu

•Ruam merah menyebar dari wajah ke badan


•Demam turun
1 hari yang •Batuk, pilek, diare masih ada
lalu •BAK turun dan anak lemas

Diagnosis
Oke, kasus demam pada anak. DD utamanya pasti infeksi atau non infeksi ya. Infeksi bisa dibedakan
lagi menjadi viral infection atau bacterial infection. Pas diskusi kemarin KD-15 langsung diarahkan ke
infeksi karena menurut dr. Haridini, Sp.A, demamnya masih terlalu sebentar untuk bisa
dikelompokkan ke non-infeksi.

INFEKSI
NON INFEKSI
VIRAL BAKTERIAL
Measles (Campak) Typhoid Penyakit autoimun
Rubella Tuberculosis Keganasan
DBD ISK
EpsteinBarr Virus

Lalu, informasi dari anamnesis apa sja yang diperlukan untuk menegakkan atau menyingkirkan
diagnosis banding di atas?

Dari keluhan pasien, yang paling penting ditanyakan adalah:

1. Pola demam
2. Pola ruam BAB berbau ASAM menandakan infeksi virus
3. Gejala penyerta lain
4. Riwayat Imunisasi
5. Nafsu makan → selalu tanyakan ini ya gengs. Anak sakit gampang males makan yang
berdampak ke kesembuhannya atau bisa memicu penyakit lain
6. Perilaku anak → hati-hati nih. Karena pasien ini kena diare, ada kemungkinan dehidrasi.
Salah satu tanda dehidrasi pada anak adalah “lemas, mengantuk, BAK berkurang”
PERTANYAAN KETERANGAN
Pola Demam • Typhoid à demam stepladder
• DBD à Demam pelana kuda
• Malaria à siklik (tergantung spesies Plasmodiumnya)
• Rubella à demam tidak terlalu tinggi DAN ruam
• Campak à demam tinggi (≥38.5°C) turun SETELAH ruam
muncul

Ruam dan • Rubella à Ruam pink (lebih cerah dari measles)


Penyebarannya • Measles à Ruam makulopapular merah kehitaman menyebar
dari kepala ke badan, terdapat Koplik’s Spot
• DBD à petechiae
Gejala Penyerta • ISK à gejala khas pada anak ada mual muntah,
peningkatan BB tidak adekuat, dan ruam genitalia
• Campak à konjungtivitis, coryza, batuk (triasnya ini geng.
Bisa disertai diare
• DBD à perdarahan gusi, epistaksis, dll
• Rubella à tidak disertai keluhan GI

Nah dari data-data anamnesis di atas, KD 15 mengerucutkan diagnosis menjadi:

• Campak sebagai diagnosis kerja


• Rubella sebagai diagnosis banding

Mengapa? Kuncinya adalah demam disertai ruam! Dari dd yang sudah dituliskan, penyakit yang
mempunyai khas ruam adalah Campak dan Rubella! Jadi mari kita fokus ke kedua penyakit tersebut

Tanda dan gejala dikaitkan dengan penyakit


Mari kita bahas Measles dan Rubella sejenak!

Measles (Campak)

Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Paramyxovirus. Port d’entrée Gejala klasik
campak dikenal sebagai 4 Day Fever (4D) dan 3C (Cough, Coryza, Conjunctivitis). Patognomonik dari
campak adalah Koplik’s spots yang bisa ditemukan di mukosa buccal.
Ada 4 fase penyakit campak:

•10-12 hari
Inkubasi

•2-4 hari
•Demam tinggi persisten ≥38.5°C
Prodromal •3C (Cough, Coryza, Conjunctivitis [disertai fotofobia]
• Koplik’s Spots
•Hari ke 4-5 • Diare (terkadang)
•Ruam Makulopapular menyebar dari wajah ke badan
Erupsi •Ruam didahului peningkatan suhu

•Ruam mengalami hiperpigmentasi → mengelupas → hilang


Resolusi

Bagaimana dengan Rubella?

Nah kalau rubella, demamnya biasanya tidak terlalu tinggi, ruam


pink, tidak ada keluhan GI, ga kena ke bronkus juga (jadi ga batuk-
batuk), dan ruamnya dari mukosa.

Nah setelah mengetahui informasi di atas, mari kita kaitkan informasi dari anamnesis!

• Pasien Demam tinggi sejak 4 hari yang lalu


• Batuk berdahak (cough)
• Pilek (coryza)
• Mata merah, berair, dan fotofobia (conjunctivitis
• BAB cair 5-6 kali/hari
• Bercak kemerahan menyebar dari wajah ke badan
• Demam turun saat bercak muncul

Poin di atas menunjukkan gejala-gejala yang sangat mendukung penyakit Campak fase erupsi
(karena sudah muncul ruam)! Bagaimana dengan kemungkinan Rubella ? Biasanya pada Rubella
tidak ditemukan gejala batuk ataupun gejala GI, jadi kemungkinan Rubella semakin lemah.

Ditambah lagi dengan keterangan Kakak mengalami keluhan serupa 1 minggu yang lalu

Nah, kita ingat kalau masa inkubasi penyakit campak sekitar 10-12 hari (bisa dibilang semingguan).
Jadi kemungkinan besar pasien tertular dari kakaknya yang juga sakit campak.

Bagaimana dengan riwayat imunisasi pasien? Pasien mendapat imunisasi dasar hingga usia 6 bulan
Mari kita lihat jadwal imunisasi sejenak!

Imunisasi campak didapatkan di bulan ke-9 atau imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella)
didapatkan di bulan ke-15. Nah, pasien hanya mendapat imunisasi dasar lengkap hingga bulan ke-6.
Ternyata pasien belum mendapat imunisasi campak ataupun Rubella.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah gejala: BAK Berkurang, Lemas, Diare. Kemungkinan besar anak
ini mengalami dehidrasi akibat diare

KLASIFIKASI TANDA DAN GEJALA


Dehidrasi Berat Dua atau lebih tanda berikut:
(kehilanga cairan >10% • Kondisi umum lemah, letargis/tidak sadar
berat badan) • Ubun-ubun besar, mata sangat cekung
• Malas atau tidak dapat minum
• Cubitan perut kembali sangat lambat (≥ 2 detik)
Dehidrasi Ringan-Sedang Dua atau lebih tanda berikut:
(kehilangan cairan 5-10% • Rewel, gelisah, cengeng
berat badan) • Ubun-ubun besar, mata sedikit cekung
• Tampak kehausan, minum lahap
• Cubitan perut kembali lambat
Tanpa Dehidrasi
Tidak ada cukup tanda untuk diklasifikasikan ke dua kriteria
(kehilangan cairan <5%
tersebut
berat badan)
Oke, sekarang kita lihat hasil pemeriksaan fisik pasien ini!

HASIL PEMERIKSAAN FISIK INTERPRETASI


Keadaan Anak tampak sakit sedang, sadar, tidak
Umum sesak, tidak sianosis

Gizi BB : 15 kg Gizi baik


TB : 97 cm Normosefali
LP : 15 cm
LILA : 15 cm Sesungguh-sungguhnya nih, gengs,
gizinya normal. Tapi menurut fasilku ini
intention nya bikini gizi kurang tapi pada
kasus lupa dikurangi hehe J
Tanda Vital HR : 120 kali/menit Takiardi (N: 80-100 kali/menit)
RR : 30 kali/menit, kedalaman cukup, Napas normal (N: 20-30 kali/menit)
tidak ada napas cuping hidung/retraksi Pireksia (N: 36,5°C – 37,5°C)
Suhu : 39,8°C
Mata Injeksi konjungtiva pada kedua mata. Konjungtivitis
Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik
THT Sekret bening pada kedua lubang Dehidrasi
hidung
T1-T1
Faring tidak hiperemis
Mukosa mulut kering
KGB Tidak teraba
Jantung Bunyi Jantung I dan II normal, murmur
dan gallop tidak ada
Paru Suara napas vesikuler, tidak disertai
suara napas tambahan
Abdomen Lemas, turgor kurang Dehidrasi
Hepar dan lien tidak teraba
Bising usus normal
Ekstrimitas Akral hangat
Perfusi perifer cukup
CRT <2 detik
Kulit Ruam maculopapular pada wajah, Ruam khas Campak
sebagian berkonfluens, sebagian
terpisah

Dengan hasil pemeriksaan fisik tersebut maka bisa disimpulkan diagnosis kerja pasien ini adalah

• Campak fase erupsi


• Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang

Perlu pemeriksaan penunjang lagi ga?

Tidak perlu kawan, karena penyakit campak diagnosis hanya dari anamnesis dan pf saja. Kalau sudah
ditemukan trias gejalanya (demam tinggi, ruam maculopapular, batuk, konjungtivitis, atau Koplik’s
Spots) maka diagnosis campak sudah bisa ditegakkan.
Tatalaksana
1. Rehidrasi CRO (cairan rehidrasi oral)
2. Parasetamol (10-15 mg/kgBB/ kali setiap 6 jam)
3. Vitamin A à karena infeksi virus yang menyerang mukosa
4. Makan à jangan bubur! Kalorinya kecil. Lebih baik diberikan nasi tim. Karena ada diare jadi
jangan beri makanan yang tinggi serat.
Kebutuhan kalori untuk anak pada kasus : 90 kal/kgBB
5. Harus mandi à untuk mengurangi resiko infeksi sekunder
6. Edukasi imunisasi dan nutrisi à imunisasi MMR, tunggu 1 bulan setelah sembuh dulu

TAKE HOME MESSAGE

• Pasien dengan keluhan utama demam, cari gejala penyerta


• Pada kasus campak dengan gizi kurang, hati-hati terhadap komplikasi seperti
pneumonia atau ensefalitis
• Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang harus berkaitan
• Pemeriksaan penunjang dikerjakan jika terdapat indikasi

Anda mungkin juga menyukai