Anda di halaman 1dari 7

INDONESIA BERSAMA SAMPAH

Indonesia memiliki penduduk 327 juta jiwa berbanding lurus dengan produksi sampah setiap harinya.
Diperkirakan, tahun 2025 produksi sampah di Indonesia akan mencapai angka 130.000 ton per hari.
Ancaman itu bukan tanpa alasan. Pasalnya aktivitas masyarakat pada umumnya menuntut untuk selalu
berhubungan dengan makanan dalam kemasan.Telah kita ketahuy masyarakat Indonesia saat ini
merupakan salah satu konsumen produk sampah terbesar bahkan di kenal di mata dunia,sampah plastic
adalah sampah yang begitu banyaknya di era globalisasi ini apalagi semakin banyak nya konsumen
masyarakat Indonesia maka semakin banyak pulak sampah-sampah yang berkeliaran di lingkungan atau
wilayah Indonesia, yang mana semestinya tidak bisa di biarkan begitu saja, di karenakan sampah sangat
memiliki pengaruh besar dan berakibat sangat fatal apabila selalu saja jadi bahan remehan kita
semua.Yang mana telah kita ketahuy bersama betapa mirisnya nasib saudara kita yang pernah
mengalami banjir bandang,yang mana banjir tersebut di sebabkan oleh salah satu dampak terlalu
meremehkan sampah di sekitar kita atau juga di karenakan kita terlalu malas untuk bertanggung jawab
terhadap sampah sendiri.
Oleh karna itu lahirlah sebuah pepatah yang mengatakan bahwa :

Bila anda tidak mampu membuang sampah pada tempatnya


maka telanlah makanan dan minuman
beserta kemasannya

Menurut Prof. Dr. Ir. Ign. Suhatro dalam buku Limbah Kimia (2011) mengatakan pemerintah belum
begitu serius dalam memikirkan masalah sampah ini. Meski pemerintah sudah melakukan beberapa
terobosan namun di beberapa tempat pembuangan sementara (TPS) gunungan sampah masih sangat
mengganggu masyarakat dan masih menjadi perhatian.

Jenis –jenis sampah Menurut Panji Nugroho dalam buku Panduan Membuat Pupuk Kompos cair (2013),
jenis-jenis sampah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain :

 Berdasarkan sumbernya
a. Sampah alam Yaitu sampah yang ada di alam yang dapat di daur ulang alami, seperti halnya daun-
daunan kering di hutan yang terurai menjadi tanah . Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat
menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman

b. Sampah manusia Sampah manusia (human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-
hasil pencernaan.

manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena
dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.
Salah satu perkembangan dalam mengurangi penularan penyakit melalui sampah manusia dengan
cara hidup yang higenis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran
pipa (plumbing). c. Sampah konsumsi Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh
manusia(pengguna barang), dengan kata lain adalah sampah hasil konsumsi sehari-hari. Ini adalah
sampah yang umum, namun meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri. d. Sampah
Industri Sampah industri adalah bahan sisa yang dikeluarkan akibat proses proses industri. Sampah
yang dikeluarkan dari sebuah industri dangan jumlah yang besar dapat dikatakan sebagai limbah.
Berikut adalah gambaran dari limbah yang berasal daribeberapa industry.

 Cara Pengolahan Sampah


Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena dari sampah tersebut akan
hidup mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri,pathogen, jadi sampah harus betul-betul
dapat diolah agar tidak menimbulkan masalah.

Jika hal ini terus berlanjut maka akan menimbulkan kerusakan yang terjadi pada bumi. Hal ini
tercantum dalam surat Ar-Rum ayat 41 sebagai berikut

yang artinya :

telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).
Jumlah Timbulan Sampah (m3/hari)
Kabupaten/Kota
2011 2012 2013 2014 2015

Simeulue
73 37.60 50 249.52 84 241

Aceh Singkil
12.39 - 258 332.12 215.56

Aceh Selatan
62.90 - 445.70 630.21 280 200

Aceh Tenggara
- - 30 558.25 -

Aceh Timur
127.30 - 133.90 1 179.41 146.09

Aceh Tengah
65 - 218 557.20 746.18

Aceh Barat
- - 270 562.37 12.24

Aceh Besar
685.07 - 740.91 1 150.43 761.92

Pidie
52 911 116.50 1 195.34 45

Bireuen
- - 130.50 1 241.45 -

Aceh Utara
710 723 548.30 1 669.67 781.87

Aceh Barat Daya


45 45 - 399.57 46 207.20

Gayo Lues
21 30 21.70 253.53 -

Aceh Tamiang
67.39 26 103.97 52 274.85 793.26 1 096

Nagan Raya
25 35 - 448.79 16.40

Aceh Jaya
8.40 9 250 257.72 47

Bener Meriah
100 - - 396 45.76

Pidie Jaya
212.89 - 387.84 422.31 48 194.23

Banda Aceh
690 - 734 747.85 199

Sabang
71.17 31.03 31.03 96.57 36

Langsa
- 304.71 382 471.03 394.04

Lhokseumawe
243.76 187 - 545.93 -

Subulussalam
24.16 24.16 - 217.24 11 368.50

Pelantar.id – Indonesia darurat sampah. Tahun ini diperkirakan produksi sampah di


Indonesia meningkat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya
menyebut jenis sampah organik Indonesia mencapai sekitar 60 persen dan sampah
plastik mencapai 15 persen.
Tahun ini, diperkirakan Siti, jumlah produksi sampah di Indonesia akan meningkat,
atau naik dari angka produksi tahunan yang rata-rata 65 ton. Tahun 2019 sampah di
Indonesia diperkirakan mencapai 66-67 ton.
Dari data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia mencatat
total sampah di tahun 2017 sebanyak 65,8 juta ton dan total sampah di tahun 2018
sebanyak 65,752 juta ton.
Sampah-sampah kini tak hanya mencemari lingkungan darat, tetapi juga menjadi
masalah di laut. Terutama sampah plastik yang mencemari kebersihan laut.
Berdasarkan data The World Bank tahun 2018, 87 kota di pesisir Indonesia
memberikan kontribusi sampah ke laut diperkirakan sekitar 1, 27 juta ton.
Komposisi sampah plastik di laut mencapai 9 juta ton dan diperkirakan sekitar 3,2 juta
ton adalah sedotan plastik. Kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10
milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga pernah menyebutkan,
Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang
dibuang ke laut.
Langkah pemerintah
Dikutip dari antara.com, pemerintah sendiri telah berusaha mengurangi sampah
plastik di laut sebesar 15 persen hingga target pengurangan 70 persen pada tahun
2025. Pemerintah perlu melakukan sosialisasi pada masyarakat tentang kepedulian
terhadap sampah dan mencari instrumen untuk mengatasi produksi sampah yang
kian meningkat.
Penanganan sampah yang dilakukan pemerintah selama ini menggunakan metode
3R (reduce-reuse-recycle) karena sampah dan limbah menjadi sumber daya
terbarukan di sektor industri, hingga konservasi lingkungan melalui proses daur ulang.
Untuk sampah laut, pemerintah menempuh jalur pengolahan sampah padat. Langkah
ini akan dilakukan sejalan dengan dibentuknya Dewan Persampahan untuk
memantau program tersebut. Apakah itu cukup?
dari berbagai sumber

make your trash your responsibility, not just after eating or


drinking and then you don't throw it in its place
Artinya :
jadikan lah sampah mu tanggung jawabmu, bukan
hanya selepas makan atau minum lalu tidak anda
buang pada tempatnya.
Pepatah lain mengatakan :

Do not just ex who is thrown but the trash must also


be thrown away
Artinya :
jangan cuma mantan yang di buang akan tetapi
sampah juga harus di buang
Indonesia Bebas Sampah Tahun 2020?

Sampah memang merupakan persoalan yang sangat klasik di negeri ini. Rasanya
sangat sulit untuk menyelesaikan permasalahan tentang sampah di Indonesia. Data
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan bahwa total sampah di
Indonesia mencapai 187,2 juta ton per tahun. Sementara setiap harinya Indonesia
bisa memproduksi sampah sampai dengan 65 juta ton setiap harinya. Secara tidak
langsung kita dapat menyimpulkan bahwa Indonesia sedang darurat sampah.
Sampah-sampah yang berjumlah sangat besar itu berasal dari: 1/ Sampah organik,
yaitu sampah-sampah yang dihasilkan dari bahanbahan hayati yang dapat
didegradasi oleh mikroba. Contohnya adalah sampah-sampah rumah tangga
(sampah dapur), dan sampah-sampah dari pasar tradisional. 2/ Sampah Anorganik,
sampah yang dihasilkan dari bahan non hayati yang sangat sulit untuk diuraikan oleh
mikroorganisme, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi.
Contohnya adalah sampah plastik, kertas, logam, kaca. Selain sampah, ternyata juga
banyak limbah cair, gas, dan padat yang juga merupakan sisa-sisa produksi dari
gedung-gedung tinggi dan pabrik-pabrik.
Lalu kemana larinya sampah dan limbah itu? Siapa yang mengolah sampah dan
limbah itu?
Sebagian besar dari kita pasti banyak yang menggunakan jasa petugas kebersihan
untuk mengangkut sampah-sampah rumah tangga yang kita hasilkan. Nah, para
petugas kebersihan tersebut mengumpulkan sampah-sampah tersebut di Tempat
Pembuangan Sementara (TPS) yang biasanya ada di setiap kelurahan. Setelah itu
banyak para pemulung yang melakukan pemilahan, antara sampah plastik yang
masih bisa didaur ulang dan sampah yang sudah tidak memiliki daya guna. Setelah
dilakukan pemilihan, barulah sampah yang tak memiliki daya guna lagi diangkut ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Namun, banyak juga sampah yang nasibnya berakhir di sungai, bahkan berakhir di
laut, karena kurangnya kesadaran masyarakat kita. Sampah yang berakhir dilaut
akan terbawa oleh arus laut dan terakumulasi menjadi tumpukan sampah yang
terperangkap di Samudera Pasifik. Jika sudah ada banyak sampah yang
mengandung banyak unsur kimia di laut, akan sangat berbahaya bagi ekosistem laut,
terutama ikan-ikan laut. Sampah tersebut akan memiliki kemungkinan besar termakan
oleh ikan laut.
Karena melihat keadaan Indonesia yang sudah darurat sampah, para pemuda
Indonesia tak hanya tinggal diam. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam
bergerak.bebassampah.id mengadakan sebuah garakan untuk Indonesia, yaitu
#BebasSampah2020. Bergerak.bebassampah.id juga merupakan wadah partisipatif
yang memfasilitasi peran serta banyak pihak yang mau bergerak untuk
menyelesaikan tantangan pesoalan sampah di Indonesia.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menargetkan Indonesia juga dapat bersih dari
sampah, maka bergerak.bebassampah.id juga memiliki asa yang sejalan dengan
pemerintah.
Menuju Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) bergerak.bebassampah.id juga
mengadakan gerakan, yaitu PEduli SAmpah Nasional atau #PESAN2018 yaitu
gerakan yang mengajak seluruh masyarakat di Indonesia untuk lebih peduli lagi
dengan lingkungannya.
Bergerak.bebassampah.id juga telah menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk sama-sama berjalan menuju
Indonesia bebas sampah tahun 2020.

Smoga apa yang kita ingin kan nantinya pada tahun 2020 kelak akan terwujud,
yaitu dengan memahami kondisi dan situasi bebas sampah di Indonesia kita ini .

Permasalahan sampah menjadi masalah yang belum terselesaikan dengan baik, khususnya di berbagai
daerah di Indonesia. Jumlah sampah terus meningkat di setiap tahunnya. Untuk Jakarta sendiri, sampah
dihasilkan sekitar 6.000 hingga 6.500 ton per hari. Di Pulau Bali, sampah yang dihasilkan sudah
menyentuh angka 10.725 ton per hari. Sedangkan di Palembang, peningkatan jumlah sampah naik tajam
dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
menilai persoalan sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia
sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok. Hal itu berkaitan dengan data dari KLHK
yang menyebut plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)
dalam setiap tahunnya jumlah sampah berbeda-beda. Sebagaimana kita bawa 1 sampel di Indonesia
khususnya di wilayah provinsi aceh sendiri Jumlah Timbulan Sampah Kab/kota 2011-2015
dapat kita lihat dan pahami sendiri sebagaimana contoh berikut :

Anda mungkin juga menyukai