Dharmono
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin, Indonesia
ABSTRAK
Gelam (Melaleuca cajuputi Powell) has been used in peat land reclamation since 1970. The
present study aimed to examine the impact of the gelam revegetation on the structure and
composition of vegetation on peat lands. Vegetation analyses were performed on 4 peat lands
differed in vegetation. Quadrat method was applied in the systematic sampling. The results showed
insignificant difference among peat lands in structure and composition of vegetation. However, some
plant species found in non-gelam covered peat lands were not recovered in gelam-covered peat
lands: Adina minutiflora (Rubiaceae), Diosphyros perfida (Ebenaceae), Shorea compressa
(Dipterocarpaceae), dan Baccaurea bracteata (Euphorbiaceae).
19
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 19-28
mengembangkan tanaman dan hewan budi hampir tidak ditemukan lagi (Mackinnon,
daya di daerah dengan lingkungan buruk 1994).
(Mackinnon, 1994). Dalam upaya reboisasi lahan-lahan
Akhir-akhir ini daerah gambut gambut yang telah rusak akibat pemanfaatan
mendapat perhatian yang cukup besar, baik hasil hutan yang tidak terkendali pada masa
dari segi perluasan lahan pertanian, lalu tersebut, maka pemilihan gelam
pemukiman, sumber energi, pengembangan (Melaleuca cajuputi P) sebagai tanaman
kehutanan maupun penyangga kehidupan reboisasi lahan gambut di Kalimantan Selatan
flora dan fauna. Gambut merupakan suatu tipe merupakan pilihan yang sesuai Hal tersebut
tanah berkadar organik tinggi yang umumnya disebabkan karena gelam merupakan salah
mengandung lebih dari 65% bahan organik satu jenis Melaleuca dari suku Myrtaceae
dengan tingkat keasaman yang tinggi dan yang mampu hidup pada kondisi tanah yang
miskin unsur hara. Oleh sebab itu ekosistem kurang subur, bersifat asam, rendah oksigen
gambut merupakan ekosistem yang rentan dan dan tanah tergenang dari pada tumbuhan asli
cepat sekali hancur oleh perubahan yang lainnya (Anonim, 1980).
sedikit saja. Kualitas tanah gambut sangat Ketidakberhasilan penggunaan
tergantung pada vegetasi yang menghasilkan tumbuhan asal atau asli dalam mereboisasi
bahan organik pembentuk tanah gambut, pada lahan gambut disebabkan oleh beberapa
bahan mineral yang berada di bawahnya, faktor, yaitu bertambah tingginya permukaan
faktor lingkungan tempat terbentuknya tanah air pada lahan gambut, perubahan kualitas
gambut, proses pembentukan tanah dan proses tanah gambut, peningkatan keasaman tanah
pengelolaannya (Nirarita, dkk. 1996). yang relatif tinggi, dan peningkatan intensitas
Kalimantan Selatan memiliki lahan cahaya yang merupakan pembatas bagi
gambut yang luasnya sekitar 171.970 hektar. pertumbuhan tanaman asli tersebut (Aderson,
Sebagian besar dari lahan tersebut 1976). Di Indonesia gelam menyebar secara
dimanfaatkan untuk pertanian khususnya alami di Irian Jaya, Maluku, Sulawesi, Bali,
tanaman padi pasang surut. Sebelum 1960-an, Kalimantan, Sumatera (Anonim, 1980).
lahan gambut Kalimantan Selatan merupakan Selanjutnya dijelaskan bahwa di satu
suatu hutan gambut yang lebat. Penebangan pihak pohon gelam (Melaleuca cajuputi P)
hutan untuk lahan pertanian dan kayu bakar memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan
tanpa memperhatikan aspek kelestarian dan hasil potensi kayunya sebesar 5.986,56 m3
keberlanjutan mengakibatkan kerusakan hutan setiap tahun sebagai bahan bangunan dan
gambut di Kalimantan Selatan cukup serius, bahan dasar obat tradisional masyarakat
sehingga struktur vegetasi hutan gambut alami Kalimantan Selatan, tetapi di sisi lain pohon
20
Dharmono – Dampak tumbuhan gelam terhadap struktur dan vegetasi lahan gambut
21
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 19-28
(2000), Wilson dan Loomis (1962) dan ditentukan berdasarkan perhitungan Koefisien
Backer and Bakhuizen (1963, 1965, 1968). Kesamaan dari Sorensen (1948) dalam
Barbour dkk. (1987), dengan rumus:
Nilai Penting 2C
c= × 100%
Nilai penting setiap jenis didapat dari A+B
penjumlahan Frekuensi Relatif, Kerimbunan Keterangan :
Relatif dan Kerapatan Relatif atau dengan c = Koefisien Kesamaan
C = Jumlah jenis yang dijumpai pada
rumus (Michael, 1995) : komunitas A dan komunitas B
22
Dharmono – Dampak tumbuhan gelam terhadap struktur dan vegetasi lahan gambut
indeks Shannon (H’) menurut Shannon dan Hasil penelitian tahun 1984 pada
Wiener (1949) dalam Odum (1994) sebagai lahan gambut yang tidak ditanami gelam
berikut : bervegetasi pohon diketemukan 23 suku
H’ = - ∑ Pi log Pi dengan 35 jenis dan pada lahan gambut yang
Keterangan: ditanami gelam kultur campuran diketemukan
H’ = indeks keanekaragaman Shannon 19 suku dengan 29 jenis (Purnomo, 1984).
Pi = peluang kepentingan untuk tiap spesies
(ni/N) Jenis tumbuhan yang lagi ditemukan pada
ni = nilai kepentingan untuk tiap spesies lahan gambut yang tidak ditanami gelam,
N = nilai kepentingan total
tetapi tidak lagi ditemukan pada lahan gambut
bervegetasi gelam kultur campuran dalam
HASIL
penelitian tersebut adalah Adina minutiflora (
23
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1):
24
Dharmono – Dampak tumbuhan gelam terhadap struktur dan vegetasi lahan gambut
Dari uraian di atas dapat dijelaskan, ditemukan lagi pada lahan gambut yang
bahwa keberadaan gelam pada lahan gambut ditanami gelam, diduga disebabkan oleh
diduga sebagai salah satu penyebab perubahan beberapa hal, yaitu pengaruh langsung gelam
struktur vegetasi pada lahan gambut. terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Perubahan struktur suatu vegetasi disebabkan jenis-jenis tumbuhan jenis-jenis tumbuhan
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah yang hidup disekitarnya. Hal ini ditunjukkan
perubahan kandungan zat tanah (organik, oleh tingginya kerapatan, frekuensi dan
anorganik) dan faktor hidup (interaksi kerimbunan yang dimiliki gelam di setiap
organisme) lainnya (Ewusie, 1990). lapisan pada lahan gambut yang ditanami
Berdasarkan pendapat tersebut, beberapa jenis gelam. Seperti yang dijelaskan Polunin
tumbuhan yang ditemukan pada lahan gambut (1990), tumbuh-tumbuhan sejenis dalam suatu
yang tidak ditanami gelam, tetapi tidak komunitas selain mempunyai pengaruh
25
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 19-28
terhadap penyebaran tumbuhan lain dalam memenuhi kebutuhan kayu bakar, arang dan
komunitas tersebut yang bersifat timbal balik, bahan bangunan berpotensi dalam hilangnya
juga berpengaruh terhadap habitatnya. jenis-jenis tumbuhan tertentu dari lahan
gambut, yaitu Adina minutiflora, Diospyros
Perubahan fisika-kimia tanah gambut
perfida, Shorea compressa dan Baccaurea
yang disebabkan oleh kehadiran gelam pada
bracterata.
lahan gambut, diduga turut mempengaruhi
Berdasarkan hasil analisis vegetasi,
kehadiran dan kelangsungan hidup jenis-jenis
jenis yang memiliki NP tertinggi pada kedua
tumbuhan lain di sekitarnya. Salah satu
lahan gambut lahan gambut bertipe penutupan
contoh yang dapat dikemukakan dalam
campuran dan lahan gambut bertipe
penelitian ini adalah pada tumbuhan Sauropus
penutupan pohon adalah Combretocarpus
androgynus (Euphorbiaceae) yang ditemukan
retundus, seperti yang disajikan pada tabel 1-
baik pada lahan gambut yang tidak ditanami
3. Pada lahan gambut lahan gambut bertipe
gelam, tetapi tidak dijumpai pada lahan
penutupan campuran Melaleuca cajuputi
gambut bervegetasi gelam. Polunin (1990)
memiliki nilai penting yang tinggi di bawah
menerangkan bahwa tumbuhan memiliki
Combretocarpus retundus.
tingkat toleransi tertentu terhadap kondisi
Indeks Nilai Penting (NP) merupakan
lingkungannya agar tetap hidup dan
besaran yang menunjukkan kedudukan
berkembang. Jika kondisi lingkungan berubah
(dominansi) suatu jenis terhadap jenis lain
melebihi tingkat toleransinya, maka akan
dalam suatu komunitas. Makin besar NP suatu
menyebabkan kemusnahan tumbuhan dari
jenis, maka peranannya dalam komunitas
habitat tersebut.
tersebut semakin penting. Besarnya nilai
Penyebab yang lainnya adalah
penting gelam dalam lahan gambut yang
keberadaan senyawa metabolit sekunder
ditanami gelam di setiap lapisan dibanding
dalam serasah gelam bersifat racun bagi
pada nilai penting lahan gambut yang tidak
tumbuhan lain dan mikroba pengurai.
ditanami gelam menunjukkan bahwa gelam
Senyawa tanin dalam serasah Acasia
memiliki dominansi yang tinggi atau memiliki
mangium menghambat perkecambahan
peranan penting dalam menentukan vegetasi
Sorgum bicolor (Halidah, 1993). Mason
lahan gambut pada setiap lapisan. Semakin
(1976) menyatakan bahwa senyawa fitotoksik
besar nilai penting suatu jenis akan semakin
yang berasal dari penguraian bahan organik
besar pula peranan jenis tersebut di dalam
merupakan racun bagi mikroba pengurai.
suatu areal tegakan. Jenis-jenis yang
Lahan gambut Kalimantan Selatan
mempunyai peranan pada suatu areal tegakan
adalah daerah bebas, dimana terjadi kegiatan
ditandai oleh nilai penting yang cukup tinggi
penebangan oleh penduduk setempat untuk
26
Dharmono – Dampak tumbuhan gelam terhadap struktur dan vegetasi lahan gambut
27
BIOSCIENTIAE. 2007. 4(1): 19-28
gambut bertipe penutupan tanpa gelam. Jenis 1963, 1965, 1968. Wolters-Noordhoff
NV, Groningen.
tumbuhan yang ditemukan pada lahan gambut
Barbour, M.G., Burk, J.H., Pits, W.D., 1987).
bertipe penutupan tanpa gelam, tetapi tidak Terrestrial Plant Ecology (Second
edition, The Benjamin/ Cummings
ditemukan pada lahan gambut bertipe
Pubulishing Company Inc., California.
penutupan gelam ada enam jenis, yaitu Adina Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi
Tropika. ITB, Bandung.
minutiflora (Rubiaceae), Diosphyros perfida
Fitter, A. H & Hay, R. K. M. 1981. Fisiologi
(Ebenaceae), Sauropus androgynus Lingkungan Tanaman. Universitas
Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
(Euphorbiaceae), Shorea compressa
Loveless, A.G. 1989. Prinsip-Prinsip Biologi
(Dipterocarpaceae), Baccaurea bracteata Tumbuhan Untuk Daerah Tropik Jilid
II. PT. Gramedia, Jakarta.
(Euphorbiaceae) dan Pistia stratiotes
Mackinnon, K. 1994. Ekologi Kalimantan.
(Araceae). Penerbit Prennathindo. Jakarta.
Mason, C.F., 1976. Decomposition, Edward
Penulis menyarankan agar dilakukan
Arnold, London.
pengkajian kembali terhadap kebijakan Michael, P. 1995. Metode Ekologi Untuk
Penyelidikan Lapangan dan
penanaman tumbuhan gelam (Melaleuca
Laboratorium, Terjemahan Yanti RK.
cajuputi P) sebagai pohon reboisasi pada Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Nirarita, N.C.H.dkk. 1996. Ekosistem Lahan
lahan gambut di Kalimantan Selatan, untuk
Basah. Buku Panduan Untuk Guru dan
mencegah adanya peledakan (blooming) Praktisi Pendidikan. Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Pelestarian,
populasi gelam pada lahan gambut perlu
Bogor.
dilakukan pembatasan atau kontrol terhadap Naughton, Mc. & Larry. L Wolf. 1978.
Ekologi Umum. UGM. Yogyakarta.
penanaman gelam pada lahan gambut yang
Odum, E. P. 1994. Dasar-dasar Ekologi.
sampai saat ini masih dilakukan dan dilakukan Edisi Ke-3. Gadjah Mada. University
Press, Yogyakarta.
penelitian tentang dampak yang ditimbulkan
Polunin, N. 1990. Pengantar Geograpi
oleh senyawa-senyawa metabolit sekunder Tumbuhan dan Beberapa Ilmu
Serumpun Gadjah Mada University
terhadap tanah, khususnya tanah gambut.
Press, Yogyakarta.
Purnomo, EK, 1984. Analisis vegetasi Hutan
DAFTAR PUSTAKA Gambut di Daerah Gambut Kabupaten
Banjar. Universitas Lambung
Aderson, J.A.R., 1976., Observation on The Mangkurat, Banjarmasin.
Ecology of Peat Sweam Forest in Syafei, E. S dan Taufikurrahman. 1994.
Sumatera and Kalimantan. IPB, Bogor. Pengantar Ekologi Tumbuhan. MIPA.
Anonim, 1980. Melaleuca Leucadendron. ITB, Bandung.
Bagian Penerbitan Yayasan Pembina Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Taksonomi
Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Tumbuhan (Spermatophyta) Gadjah
Mada, Yogyakarta. Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim, 1995. Kecamatan Gambut Dalam Wilson, C. I dan Loomis, W. F. 1962. Botany.
Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten 3rd Edition. Hol tRinehart and Winston
Banjar. Inc., New York.
Backer, CA., and Bakhuizen Van Den Brink
Jr, RC., Flora of Java, Vol. I, II, III.
28