Anda di halaman 1dari 15

BAB 2 JENIS-JENIS TEKS DI KELAS IX

2.1.1 TEKS EKPSOSISI


1. Tesis: merupakan struktur teks eksposisi analisis yang berisi sudut pandang penulis terhadap topik yang hendak
dibahas. Tesis juga dapat berisi teori yang akan dikembangkan di struktur argumentasi.
2. Argumentasi: merupakan struktur teks eksposisi analisis yang berisi bukti-bukti yang dapat menguatkan
struktur tesis. Struktur ini dapat berisi pernyataan para ahli, hasil penelitian, atau pernyataan umum yang berasal dari
sumber terpercaya.
3. Penegasan ulang: merupakan bagian akhir teks eksposisi analisis yang berisi kesimpulan tesis dan argumentasi.

Adapun contoh teks eksposisi analisis sendiri adalah sebagai berikut.

Contoh Teks Eksposisi Analisis beserta Strukturnya


Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia. Dengan pendidikan, manusia akan belajar banyak hal,
termasuk belajar untuk lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Hal itu sesuai dengan definisi pendidikan sendiri, baik itu menurut KBBI maupun menurut ahli pendidikan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam bentuk pengajaran yang bertujuan untuk mendewasakan orang atau kelompok orang
tersebut.

Sementara itu, menurut M.J Lavengeld, pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum
dewasa ke arah kedewasaan. Selain itu, pendidikan juga merupakan suatu usaha dalam menolong anak untuk
melakukan tugas-tugas hidupnya dengan mandiri dan bertanggung jawab secara sosial. Lavengeld juga
mendefinisikan pendidikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan bertanggung jawab.

Dari definisi-definisi tersebut, bisa kita simpulkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi pembentukan
kedewasaan manusia. Dengan pendidikan, seorang manusia bisa lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab
terhadap apa yang dilakukannya. Selain itu, pendidikan juga mampu membuat orang menentukan jati diri dan masa
depannya sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yang diucapkan Lavengeld bahwa pendidikan adalah usaha untuk
penentuan diri.

Struktur Teks Eksposisi analisis

 Tesis:

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia. Dengan pendidikan, manusia akan belajar
banyak hal, termasuk belajar untuk lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap apa yang
dilakukannya.

 Argumentasi:

Hal itu sesuai dengan definisi pendidikan itu sendiri, baik menurut KBBI maupun menurut ahli pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang daam bentuk pengajaran yang bertujuan untuk mendewasakan orang atau
kelompok orang tersebut.
Sementara itu, menurut M.J. Lavengeld, pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang
belum dewasa ke arah kedewasaan. Selain itu, pendidikan juga merupakan suatu usaha dalam menolong
anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya dengan mandiri dan bertanggung jawab secara sosial. Lavengeld
juga mendefinisikan pendidikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan bertanggung jawab.

 Penegasan Ulang
Dari definisi-definisi tersebut, bisa kita simpulkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi pembentukkan
kedewasaan manusia. Dengan pendidikan, seorang manusia bisa lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung
jawab terhadap apa yang dilakukannya. Selain itu, pendidikan juga mampu membuat orang menentukan jati
diri dan masa depannya sendiri. Hal ini sesuai dengan yang diucapkan Lavengeld bahwa pendidikan adalah
usaha untuk penentuan diri.
TEKS PROSEDUR

PENGERTIAN TEKS PROSEDUR

STRUKTUR TEKS PROSEDUR

1. Teks Prosedur Kompleks Bagian Awal (Bagian Tujuan)


Pada tahap awal dari struktur teks prosedur seringkali diisi dengan uraian mengenai tujuan dari pembuatan atau

pelaksanaan suatu aktivitas yang dikerjakan. Pada bagian ini bisa diisi berupa judul. Contohnya seperti “Cara

Menanak Nasi di Rice cooker”, “Cara Memasak Soto Ayam” dan lain-lain.

2. Teks Prosedur Bagian Kedua (Bagian Material)


Pada tahap kedua ini biasanya dituliskan berbagai macam alat dan bahan yang diperlukan dalam menunjang

aktivitas yang ingin dilakukan. Selain itu, dijelaskan juga perihal kejadian serta capaian akhir yang akan dikerjakan.

3. Teks Prosedur Bagian Ketiga (Tahapan-tahapan)


Pada tahap akhir struktur teks prosedur ini merupakan bagian utama dari teks prosedur kompleks. Tahap ini

menuliskan tentang bagaimana tuntunan atau panduan perihal langkah-langkah yang mesti dikerjakan dalam

melakukan aktivitas.

Langkah-langkah tersebut harus disusun secara berurutan dengan menggunakan bahasa yang logis dan cukup mudah

dipahami oleh orang lain.

CONTOH : 4. Contoh Teks Prosedur Kompleks tentang Cara Membuat


Nasi Goreng
idntimes.com

Bisa dibilang inilah makanan khas Indonesia yang sudah mendunia, bahkan menurut survei CNN yang ditulis ulang

oleh viva.co.id nasi goreng merupakan makanan terlezat nomer dua setelah rendang, mengagumkan bukan?

Nah, membuat nasi goreng ternyata tidak susah kok, kamu cukup menyiapkan bahan dan mengikuti teks prosedur di

bawah ini dijamin akan bisa membuat nasi goreng yang enak. Mari kita coba!

Bahan:

1. 500 gram nasi putih atau secukupnya

2. 1 Butir Telur

3. 3-4 sendok makan kecap manis (sesuai selera)

4. 6 sendok makan minyak goreng

5. 1-2 sendok makan saos tomat (sesuai selera)

Bumbu:

1. 3 siung bawang putih

2. 6 siung bawang merah


3. 3-5 buah cabai merah atau sesuai selera

4. 1/2 sendok teh terasi

5. Garam secukupnya

Langkah-langkah:

1. Haluskan semua bumbu yang telah disiapkan terlebih dahulu

2. Kemudian, masukkan minyak goreng ke dalam wajan

3. Ketika minyak sudah panas, masukkan 1 butir telur lalu orak-arik telur tersebut sampai matang

4. Angkat dan dinginkan

5. Setelah itu, tumislah bumbu yang sudah dihaluskan sampai mengeluarkan bau harum

6. Masukkan nasi putih, kemudian aduk-aduk sampai rata

7. Setelah semua rata, masukkan kecap manis, saos tomat dan telur yang sudah dibuat orak-arik

8. Aduk hingga rata

9. Angkat dan nasi goreng pun siap untuk disajikan

TEKS ANEKDOT

PENEGERTIAN

STRUKTUR

 Abstraksi, adalah struktur teks anekdot yang terletak di awal paragraph. Fungsu utamanya
untuk memberikan sedikit gambaran tentang isi dari teks anekdot secara keseluruhan.
 Orientasi, adalah struktur teks anekdot yang menggambarkan situasi yang terjadi di awal-
awal cerita.
 Event, adalah struktur teks anekdot tentang gambaran dari susunan peristiwa yang diceritakan
pada teks tersebut.
 Krisis, adalah struktur teks anekdot yang membahas masalah pokok atau yang dijadikan inti
dari teks anekdot.
 Reaksi, adalah struktur teks anekdot yang menunjukkan cara penyelesaian atau solusi yang
muncul di dalam krisis.
 Koda, adalah struktur teks anekdot yang menggambarkan perubahan yang terjadi pada tokoh
yang dijadikan model di teks anekdot.
 Re-orientasi, yaitu struktur teks anekdot penutup / bagian akhir dari teks anekdot.

CONTOH ;

Contoh Teks Anekdot Layanan Publik

satriabajahitam

Anak Saya Kerja Bersama Negara!


Pada suatu hari, Seorang Presiden Negara I tertarik dengan dagangan kue dipinggir jalan. Lalu kemudian
dia membelinya.

Semacam ada rasa ketertarikan yang besar pada penjual kue tersebut. Hal itu membuat Sang Presiden
bertanya.
Presiden: “Sudah berapa lamakan ibu menjual kue unik ini?”
Penjual kue: “Alhamdulillah, pak, sekitar 30 tahun lebih saya berjualan kue ini.”
Presiden: “Sendirian?”
Penjual kue: “Iya, pak.”
Presiden: “Lho, anak ibu tidak ikut membantu?”
Penjual kue: “Tidak, pak, mereka sibuk semua. Saya punya anak 4; yang pertama bekerja di KPK,
kedua di POLDA, ketiga di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR, pak.”
Sang Presiden menggelengkan kepala tidak percaya. Mungkin dia berpikir kok bisa anak-anaknya
sukses tapi ibunya sendiri jualan kue di pinggir jalan.
Pengawal presiden dari belakang nyeletuk, “Hebat, meskipun hanya berjualan kue, ibu bisa menjadikan
anak-anaknya sukses dan tetap rendah hati.”
Mendengar itu Sang Presiden melanjutkan pertanyaannya.

Presiden: “Hebat ibu! Kalau boleh saya tahu, apa jabatan anak ibu di KPK, POLDA, Kejaksaan Negeri,
dan DPR?”
Penjual kue: “Ya … sama, pak, jualan kue.”
Sang Presiden kemudian tercengang mendengar jawaban penjual kue tadi. Sambil sedikit menahan
tawa, presiden membeli kue dan melanjutkan perjalanannya.
Struktur Teks Anekdot Layanan Publik
Abstraksi: Pada suatu hari, Seorang Presiden Negara I tertarik dengan dagangan kue dipinggir jalan.
Lalu kemudian dia membelinya.
Orientasi: Jawaban penjual kue, “Alhamdulillah, pak, sekitar 30 tahun lebih saya berjualan kue ini.”
Krisis: Penjelasan penjual kue mengenai keempat anaknya, ““Tidak, pak, mereka sibuk semua. Saya
punya anak 4; yang pertama bekerja di KPK, kedua di POLDA, ketiga di Kejaksaan Negeri, dan yang
terakhir di DPR, pak.”
Reaksi: Sang Presiden menggelengkan kepala tidak percaya. Mungkin dia berpikir kok bisa anak-
anaknya sukses tapi ibunya sendiri jualan kue di pinggir jalan.
Koda: Sang Presiden kemudian tercengang mendengar jawaban penjual kue tadi. Sambil sedikit
menahan tawa, presiden membeli kue dan melanjutkan perjalanannya.

TEKS DRAMA

PENGERTIAN

Teks Drama adalah suatu teks cerita yang dipentaskan di atas panggung (disebut teater) atau
tidak dipentaskan di atas panggung (drama radio, telivisi, film). Drama secara luas dapat
diartikan sebagai salah satu bentuk sastra yang isinya tentang hidup dan kehidupan yang
disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak.

STRUKTUR

Struktur Teks Drama


Berikut adalah 3 struktur yang membangun sebuah teks drama:

1. Prolog (adegan pembukaan).


2. Dialog (percakapan).
3. Epilog (adegan akhir atau penutup).

Unsur-Unsur Drama

1. Alur, merupakan rangkaian alur terjadinya drama.


2. Amanat, pesan nasihat yang terkandung dalam cerita drama.
3. Tokoh, pelaku yang memerankan seorang tokoh dalam cerita. Penokohan adalah
penggambaran watak setiap tokoh. Ada tiga macam tokoh: (1) protagonis tokoh yang
meampilkan kebaikan, (2) Antagonis tokoh jahat atau tokoh penentang kebaikan, (3) Tirtagonis
tokoh pendukung protagonis.
4. Tema, adalah ide pokok cerita (gagasan).
5. Latar, merupakan tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam drama.
6. Aneka sarana kesastraan dan kedramaan yang mendukung penampilan pelaku dalam suatu
drama, misalnya tata panggung dan tata rias

CONTOH TEKS DRAMA

Sahabat Sejati
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian
semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya,
sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan
dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu,
Sita dan Dini.
Banu: “Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”
Dini: “A dan C”
Sita: “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu: “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi: “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita: “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia
terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu: “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi: “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu: “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi: “Tidak Bisa Ban,”
Banu: “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Dini: “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi: “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi: “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita: “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi: “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku
tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Sita: “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini: “Iya Bud, bantu kami”
Budi: “tetap tidak bisa”
Adi: “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.”
(marah dan kesal)
Banu: “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat
rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita: “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu: “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri
mereka berempat.
Guru: “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu: “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini: “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita: “Seharusnya kita belajar ya”
Adi: “Iya, Budi benar”
Banu: “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita: “Aku menyesal!”
Adi,Dini&Banu: “Aku juga” bersama
Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat
seperti yang lain.
Dini: “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi: “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.
Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita: “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini: “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi: “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan
mengalahkan segala keburukan.

Anda mungkin juga menyukai