Anda di halaman 1dari 15

LAMPIRAN 3

PRE DAN POST CONFERENCE DALAM


MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Defenisi pre dan post conference
Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari.
Konferensi di lakukan sebelum atau sesudah melakukan operan dinas, sore
atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawat pelaksana. Konferensi
sebaiknya di lakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi
gangguan dari luar.
Konferensi terdiri dari pre conference dan post conference.
a. Pre conperence
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
di pimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas
pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan.
Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian) , dan
tambahan rencana dari katim dan PJ tim.
Waktu : setelah operan
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab : ketua tim atau pj
Kegiatan :
 Ketua tim atau pj tim membuka acara
 Ketua tim atau pj, menanyakan rencana harian masing-masing
perawat pelaksana.
 Ketua tim atau pj memberikan masukan dan tindak lanjut terkait
dengan asuhan keperawatan yang diberikan saat itu.
 Ketua tim atau pj tim memberikan reinforement
 Ketua tim atau pj tim menutup acara.
Tujuan pre confenrence :
 Membantu untuk mengindentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil.
 Mempesiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan.
 Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien.

b. Post conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift
berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal
penting untuk operan (tindak lanjut) post conference dipimpin oleh
katim atau pj tim.
Waktu : setelah operan dinas berikutnya
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab :ketua tim atau pj
Kegiatan :
 Ketua tim atau pj tim membuka acara
 Ketua tim atau pj menanyakan rencana harian masing-masing
perawat pelaksana
 Ketua tim atau pj memberikan masukan dan tindak lanjut terkait
dengan asuhan keperawatan yang diberikan saat ini.
 Ketua tim atau pj memberikan reinforcement
 Ketua tim atau pj tim menutup acara.

Tujuan post conference


Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah
dan membandingkan maslah yang dijumpai.
2. Syarat pre dan post conference
a. Pre confernce dilaksanakan sebelum pemberian asuhan
keperawatan dan post conference dilakukan sesudah pemberian
asuhan keperawatan.
b. Waktu efektif yang diperlukan 10-15 menit.
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang
ditambahkan.
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim
dan anggota tim.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN PRE & POST CONFERENCE

Cabang ilmu : Manajemen keperawatan


Topic : Pre dan post conference
Hari\tanggal :
Waktu :
Sasaran :
Materi : Terlampir

Tujuan
A. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan
terapeutik
B. Meningkatkan komunikasi antara perawat dan klien
C. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
D. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat mrs

Metode : Diskusi
No Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Waktu
1. Pembukaan
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
2. Pelaksanaan
 Menggali pengetahuan perawat
tentang pengertian pre dan post
conference, memberikan
inforcement dan menyebutkan
pengertian pre dan post
conference.
 Menggali pengetahuan perawat
tentang tujuan pre dan post
conference keperawatan
memberikan reinforcement dan
menyebutkan tujuan pre dan
post conference.
 Menggali pengetahuan perawat
tentang syarat pelaksanaan pre
dan post conference, memberikan
reinforcement dan menyebutkan
syarat pelaksanaan pre dan post
conference,
 Menggali pengetahuan perawat
tentang perawat tentang waktu
dan tempat pre dan post
conference, memberikan
reinforcement dan menyebutkan
waktu dan tempat pre dan post
conference.
 Menggali pengetahuan perawat
tentang pedoman pelaksanaan pre
dan post conference, memberikan
reinforcement dan menyebutkan
pedoman pelaksanaan pre dan
post conference.
3. Penutup
 Mengajukan pertanyaan pada
karu dan staf perawat ruangan
tentang pengertian hingga
pedoman pelaksanaan pre dan
post conference
 Memberikan reinforcement
positif atas jawaban yang benar.
 Meluruskan konsep tentang pre
dan post conference.
 Menyimpulkan materi.
 Memberi salam.
LAMPIRAN 4

TIMBANG TERIMA (OPERAN)

A. Pengertian
Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.
B. Tujuan
1. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien.
2. Menyampaikan hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya.
3. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Langkah-langkah
1. Kedua shif dalam keadaan siap
2. Shif yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal apa yang
akan disampaikan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shif yang
selanjutnya meliputi ; kondisi, tindak lanjut, rencana kerja.
4. Dilakukan dengan jelas dan tidak terburu-buru.
5. Secara langsung melihat keadaan klien.
D. Prosedur timbang terima
1. Persiapan
 Kedua kelompok sudah siap.
 Kelompok yang bertugas menyiapkan buku catatan.
2. Pelaksanaan
 Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shif.
 Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan
timbang terima dengan mengkaji secara komperhensif yang
berkaitan tentang masalah keperawatan , rencana tindakan yang
sudah dan belum dilakukan serta hal penting lainnya.
 Hal yang bersifat khusus dan memerlukan perincian yang
lengkap dicatat secara khusus untuk kemudian diserahkan kepada
perawat jaga berikutnya.
 Hal yang perlu diberikan dalam timbang terima;
 Identitas dan diagnose medis, masalah keperawatan, tindakan
yang sudah dan belum dilakukan intervensi.
E. Pedoman operan

PEDOMAN Operan
Waktu kegiatan : Awal pergantian shift (pukul 07.30, 14.00, 21.00)
Tempat : Nursing station/Ruang perawat
Penanggung jawab : Kepala ruangan /pj shift
Kegiatan :

1. Karu/pj shift membuka acara dengan salam


2. Pj shift mengoperkan menyampaikan ;
a. Kondisi/keadaan pasien : Dx keperawatan, Tuk yang sudah dicapai,
tindakan yang sudah dilaksanakan, hasil asuhan
b. Tindak lanjut untuk shift berikutnya
3. Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah
disampaikan
4. Karu memimpin ronde ke kamar pasien
5. Karu merangkum imformasi operan, memberikan saran tindak lanjut
6. Karu memimpin doa bersama dan menutup acara
7. Bersalaman

Lafadz do’a : Bismillahi Rahmanirrahim. Sebelum kita memulai melakukan


tugas dan amanah marilah kita bersama-sama berdo’a semoga aktivitas kita
senantiasa mendapat hidayah dan Allah SWT , sesuai dengan keyakinan kita
masing-masing . Ya Allah, Tuhan yang Maha Kuasa, berilah kekuatan dan
petunjuk serta jalan keluar kepada kami dalam menjalankan tugas-tugas kami. Ya
Allah Tuhan Yang Maha Penyayang , limpahkan kasih sayang kepada kami yang
sedang memerlukan bantuan kami. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN OPERAN

Cabang ilmu : Manajemen keperawatan


Topic : Operan
Sasaran : Terlampir

Pengertian : Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu


(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.
Tujuan
1. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien.
2. Menyampaikan hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya.
3. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Metode : Diskusi
Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan
1. Persiapan 1. Kedua kelompok sudah siap
2. Kelompok yang bertugas menyiapkan buku
catatan.

2. Pelaksanaan A. Timbang terima dilaksanakan setiap


pergantian shif.
B. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk
melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang
berkaitan tentang masalah keperawatan,
rencana tindakan yang sudah dan belum
dilakukan serta hal penting lainnya.
C. Hal yang bersifat khusus dan memerlukan
perincian yang lengkap dicatat secara
khusus untuk kemudian diserahkan kepada
perawat jaga berikutnya.
D. Hal yang perlu diberitahukan dalam
timbang terima : idintitas klien, diagnosa
medis, masalah keperawatan, tindakan yang
sudah dan belum dilakukan, intervensi.
LAMPIRAN 5

RONDE KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien
yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konseler, kepala ruangan,
perawat assosiet yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
B. TUJUAN
1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validasi data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan.
C. PERAN
1. Ketua Tim dan anggota Tim
 Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
 Menjelaskan masalah keperawatan utama.
 Menjelaskan intervensi yang belum dan yang dilakukan.
 Menjelaskan tindakan yang selanjutnya.
 Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.
2. Peran Ketua Tim lain dan atau konseler
 Memberikan justifikasi
 Memberikan reinforcement.
 Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
 Mengarahkan dan koreksi .
 Mengintergrasi teori dan konsep yang telah dipelajari
D. TAHAPAN
1. Persiapan
 Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
 Pemberian inform consent kepada klien/keluarga.
2. Pelaksanaan
 Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam Hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
 Didiskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
 Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau perawat
konseler/kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan yang
akan dilakukan.
 Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang
akan ditetapkan
3. Panca ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
ALUR RONDE KEPERAWATAN
pp Tahap praronda

Penetapan pasien PROPOSAL

 Apa yang menjadi masalah


PpPERSIAPAN PASIEN  Cros cek data yang ada
 Apa yang menyebabkan masalah
 Informan consent
 Bagaimana

pendekatan(proses,SAK,SOP,)
pengkajian data
 Hasil
pengkajian/intervensi
Validasi data
data

Tahap ronde pada bed pasien Diskusi KARU,PP,dan perawat


konseler
Mmasalah teratasi
Analisis data

pp Aplikasi hasil analisa dan


diskusi
Tahap praronde
Pppenetapan pasien
proposal
Kkpersiapan pasien
 Apa yang menjadi masalah
 Informan consent
 Cross cek data yang ada
 Hasil pengkajian/intervensi
 Apa yang menyebabkan
data
masalah tersebut
pengkajian data  Bagaimana pendekatan
nnya(proses,SAK,SOP)
Validasi data

Diskusi KARU,PP,dan perawat konseler


NtTahap ronde keperawatan

Analisis data

MASALAH TERATASI Aplikasi hasil analisa dan diskusi


SURAT PERSETUJUAN DI LAKUKAN RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama :
Umur :
Alamat :
Adalah suami/isteri/orang tua/anak dari pasien
Nama :
Umur :
Alamat :

Ruang :
No RM :
Dengan ini menyatakan setuju untuk di lakukan ronde keperawatan

Palopo,

Perawat yang menerangkan Penanggung jawab

Saksi-saksi Tanda tangan


1.
2.

Anda mungkin juga menyukai