DAFTAR PERUNDANG-UNDANG DAN PERATURAN

RSUD SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI TAHUN 2019

NOMOR NAMA PP/NOMOR RINGKASAN PP KAITAN DNG STANDART APAKAH APAKAH ADA BADAN
PP KAITAN REGULATOR YANG
DGN MELAKUKAN INPEKSI
STANDART ONSIDE UNTUK
YA/TIDAK MENILAI KEPATUHAN
MELAKSANAKAN P.P
1 PERATURAN MENTERI PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG . YA YA
PEKERJAAN UMUM . PASAL 1.
NO:25/PRT/M/2007 SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG ADALAH SERTIFIKAT
YANG DI TERBITKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH KECUALI UNTUK
BANGUNAN GEDUNG FUNGSI KHUSUS OLEH PEMERINTAH UNTUK
MENYATAKAN KELAIKAN FUNGSI SUATU BANGUNAN GEDUNG BAIK
SECARA ADMINISTRATIF MAUPUN TEKNIS,SEBELUM PEMANFAATAN.
PASAl 2.
PEDOMAN INI YANG DI MAKSUD UNTUK MENJADI ACUAN PEMERINTAH
DAERAH,KHUSUSNYA INSTANSI TEKNIS PEMBINA PENYELENGGARA
BANGGUNAN GEDUNG DALAM MENETAPKAN KEBIJAKAN OPERASIONAL
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG.
2 PERATURAN MENTERI PERSYARATAN TEKNIS SISTIM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN YA YA
PEKERJAAN UMUM. GEDUNG DAN LINGKUNGAN
NO:26/PRT/M/2008 PASAL 1.
SISTIM PROTEKSI PADA KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG DAN
LINGKUNGAN ADALAH SISTIM YANG TERDIRI ATAS PERALATAN
,KELENGKAPAN DAN SARANA ,BAIK YANG TERPASANGMAUPUN
TERBANGUNPADA BANGUNAN YANG DI GUNAKAN BAIK UNTUK TUJUAN

1|MF K 1 EP1
 SISTIM PROTEKSI AKTIF,SISTIM PROTEKSI PASIF MAUPUN CARA-CARA
PENGELOLAAN DALAM RANGKA MELINDUNGI BANGUNAN DAN
LINGKUNAN TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN.
PASAL 2.
PERATURAN MENTERI YANG DI MAKSUD UNTUK MENJADI ACUAN BAGI
PENYELENGGARA BANGUNAN GEDUNG DALAM MEWUJUDKAN
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG YANG AMAN TERHADAP
BAHAYA KEBAKARAN.
3 UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG TENTANG KESEHATAN. YA YA
REPUBLIK INDONESIA PASAL 1.
NO:36 TH.2009 KESEHATAN ADALAH KEADAAN SEHAT BAIK SECARA
FISIK,MENTAL,SPIRITUAL MAUPUN SOSIAL YANG MEMUNGKINKAN
SETIAP ORANG UNTUK HIDUP PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN
EKONOMIS.
PASAL 2.
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI SELENGGARAKAN DGN BERASASKA
NPERIKEMANUSIAAN,KESEIMBANGAN,MANFAAT,PELINDUNG,PENGHOR
MATAN TERHADAP HAK DAN KWAJIBAN ,KEADILAN,GENDER DAN
NONDISKRIMINATIF DAN NORMA 2 AGAMA.

4 KEPUTUSAN MENTERI STANDART KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAH SAKIT. YA YA

KESEHATAN REPUBLIK TUJUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN K3 ADALAH
INDONESIA MENGHIMPUN DAN MENYEDIAKAN DATA DAN INFORMASI KEGIATAN
NO:1087/MENKES/SK/VII/ K3,MENCATAT DAN MELAPORKAN SETIAP KEJADIAN /KASUS K3,DAN
2010 MELAKSANAKAN KEGIATAN K3.ADAPUN KEGIATAN YANG TERCAKUP DI
DALAMNYA ADALAH:
a..PROGRAM K3,TERMASUKPENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT.
b.KEJADIAN/KASUS YANG BERKAITAN DENGAN K3 SERTA UPAYA
PENANGGULAN DAN TINDAK LANJUTNYA.

2|MF K 1 EP1
5 PERATURAN MENTERI PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. YA YA
KESEHATAN REPUBLIK PASAL 1.
INDONESIA. a.AIR MINUM ADALAH AIR YANG MELALUI PROSES PENGOLAHAN ATAU
NO:492/MENKES/PER/IV/2 TANPA PROSES PENGOLAHAN ATAU TANPA PROSES PENGOLAHAN
010 YANG MEMENUHI SYARATKESEHATAN DAN DAPAT LANGSUNG DI
MINUM.
b.PENYELENGGARA AIR MINUM ADALAH BADAN USAHA MILIK NEGARA
/BADAN USAHA MILIK DAERAH ,KOPERASI,BADAN USAHA SWASTA
,KELOMPOK,MASYARAKAT YANG MELAKUKAN PENYELENGGAAN
PENYEDIAAN AIR MINUM.
PASAL 2.
SETIAP PENYELENGGARA AIR MINUM WAJIB MENJAMIN AIR MINUM
YANG DIPRODUKSINYA AMAN BAGI KESEHATAN.
6 PERATURAN MENTERI PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA INSTALASI ELEKTRIKAL RUMAH YA YA
KESEHATAN REPUBLIK SAKIT.
INDONESIA. PASAL 1.
NO:2306/MENKES/PER/XI/ PENGATURAN PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA INSTALALASI
2011 ELEKTRIKAL RUMAH SAKIT BERTUJUAN UNTUK:
a.MEMBERIKAN ACUAN PADA RUMAH SAKIT DALAM MEWUJUDKAN
INSTALASI LISTRIK YANG BERKUALITAS SESUAI DENGAN
FUNGSINYA,ANDAL,EFISIEN,SERASI,DAN SELARASDENGAN
LINGKUNGAN,
b.TERSELENGGARANYA FUNGSI PRASARANA INSTALASI ELEKTRIKAL
RUMAH SAKIT YANG MENJAMIN KESELAMATAN,KENYAMANAN,DAN
MEMBERIKAN KEMUDAHAN BAGI PENGGUNA INSTALASI ELEKTRIAL DI
RUMAH SAKIT.
PASAL 2.
PERSYRATAN TEKNIS RUMAH SAKIT INSTALASI ELEKTRIAL RUMAH SAKIT
SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM LAMIRAN YANG MERUPAKAN

3|MF K 1 EP1
 BAGIAN TIDAK TERPISAHKAN DARI PERATURAN MENTERI.

7 PERATURAN BERSAMA PEDOMAN KAWASAN TANPA ROKOK. YA YA

MENTERI KESEHATAN DAN PASAL 1.
MENTERI DALAM NEGERI a.KAWASAN TANPA ROKOK ATAU KTR ADLAH AREA YANG DI NYATAKAN
NO:188/MENKES/PB/I/201 DI LARANG UNTUK KEGIATAN MEROKOK ATAU KEGIATAN
1 MEMPRODUKSI,MENJUAL,MENGIKLANKAN,ATAU MEMPRODUKSI
TEMBAKAU.
PASAL 2.
MEMBERIKAN PELINDUNGAN YANG EFEKTIF DARI BAHAYA ASAP
ROKOK.
MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT SECARA UMUM DARI DAMPAK
BURUK MEROKOK BAIK LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG.
8 PERATURAN PEMERINTAH IZIN LINGKUNGAN. YA YA
REPUBLIK INDONESIA. PASAL 1.
NO:27 TAHUN 2012 ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP,YANG
SELANJUTNYA DI SEBUT AMDAL,ADALAH KAJIAN MENGENAI DAMPAK
PENTING SUATU USAHA DAN ATAU KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN
PADA LINGKUNGAN HIDUP YANG DI PERLUKAN BAGI PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA
ATAU KEGIATAN.
9 PERATURAN PEMERINTAH PENERAPAN SISTIM MANAJEMEN KESELATAN DAN KESEHATAN KERJA. YA YA
REPUBLIK INDONESIA. PASAL 1.
NO:50 TAHUN 2012 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA YANG DI SEBUT K3 ADALAH
SEGALA KEGIATAN UNTUK MENJAMIN DAN MELINDUNGI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN TENAGA KERJA MELALUI UPAYA
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA.
PASAL 2.
MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PERLINDUNGAN KESELAMATAN KERJA
YANG TERENCANA,TERUKUR,TERSTRUKTUR,DAN TERINTEGRASI.

4|MF K 1 EP1
10 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT KELAS B. YA YA
PELAYANAN PENUNJANG TUJUAN UMUM SEBAGAI PEDOMAN DALAM PENGEMBANGAN DAN
MEDIK DAN SARANA PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT B.
KESEHATAN. TUJUAN KHISUS SEBAGAI MENINGKATKAN PENGETAHUAN MANAJEMEN
TAHUN 2012 R.S DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PEMILIHAN TATA LETAK
PENGEMBANGAN DAN PERENCANAKAN PENGEMBANGAN DAN
PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT KELAS B.
11 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT SISTEM PROTEKSI YA YA
PELAYANAN PENUNJANG KEBAKARAN AKTIF.
MEDIK DAN SARANA ADALAH SISTIM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF,ADALAH SALAH SATU
KESEHATAN. FAKTOR KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG TERHADAP BAHAYA
TAHUN 2012 KEBAKARAN.SISTIM KEBAKARAN AKTIF WAJIB DIADAKAN UNTUK
BANGUNAN RUMAH SAKIT DIMANA SEBAGIAN BESAR PENGHUNINYA
ADALAH PASIEN DALAM KONDISI LEMAH SEHINGGA TIDAK DAPAT
MENYELAMATKAN DIRINYA DARI BAHAYA KEBAKARAN.
12 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT SISTEM INSTALASI TATA YA YA
PELAYANAN PENUNJANG UDARA.
MEDIK DAN SARANA PEDOMAN TEKNIS INI DI MAKSUDKAN ADALAH SEBAGAI KETENTUAN
KESEHATAN. MINIMAL BAGI SEMUA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PERENCANAAN
TAHUN 2012 ,PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN INSTALASI TATA UDARA PADA
BANGUNAN RUMAH SAKIT.
BERTUJUAN MEMPEROLEH KONDISI TERMAL DAN KUALITAS UDARA
SESUAI FUNGSI YANG DI BUTUHKAN BAGI PASIEN,TENAGA MEDIS DAN
PENGUNJUNG DI RUMAH SAKIT.
13 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT RUANG RAWAT INAP. YA YA
PELAYANAN PENUNJANG BERTUJUAN UNTUK MEMBERIKAN PETUNJUK AGAR DALAM
MEDIK DAN SARANA PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUATU BANGUNAN RUANG RAWAT
KESEHATAN. INAP DI RUMAH SAKIT MEMPERHATIKAN KAIDAH KAIDAH PELAYANAN
TAHUN 2012 KESEHATAN,SEHINGA BANGUNAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAPAT
MENAMPUNG KEBUTUHAN PELAYANAN DAN DAPAT DI GUNAKAN OLEH

5|MF K 1 EP1
 PEMAKAI,PENGELOLA SERTA TIDAK BERAKIBAT BURUK BAGI KEDUANYA.
14 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT RUANG REHABILITASI YA YA
PELAYANAN PENUNJANG MEDIK.
MEDIK DAN SARANA PADA DASARNYA ADALAH SUATU UPAYA DALAM MENETAPKAN
KESEHATAN. FASILITAS FISIK YANG DI PERLUKAN UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN
TAHUN 2012 KESEHATAN BAGI MASYARAKAT SESUAI KEBUTUHAN.
15 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT RUANG OPERASI. YA YA
PELAYANAN PENUNJANG SEBAGAI ACUAN TEKNIS PENYEDIA FASILITAS FISIK BANGUNAN DAN
MEDIK DAN SARANA UTILITAS AGAR RUMAH SAKIT DAPAT MEMBERIKAN PELAYANAN
KESEHATAN. KESEHATAN BADI MASYARAKAT YANG MEMADAI SESUAI KEBUTUHAN.
TAHUN 2012 PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUANG OPERASI BERTUJUAN
MEMBERIKAN PETUNJUK AGAR SUATU PERENCANAAN ,PERANCANGAN
DAN PENGELOLA BANGUNAN RUANG OPERASI DI RUMAH SAKIT
MEMPERHATIKAN KAIDAH KAIDAH PELAYANAN KESEHATAN,SEHINGA
BANGUNAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAPAT MENAMPUNG
KEBUTUHAN PELAYANAN DAN DAPAT DI GUNAKAN OLEH
PEMAKAI,PENGELOLA SERTA TIDAK BERAKIBAT BURUK BAGI KEDUANYA
16 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT RUANG PERAWATAN YA YA
PELAYANAN PENUNJANG INTENSIF.
MEDIK DAN SARANA SEBAGAI ACUAN TEKNIS PENYEDIA FASILITAS FISIK BANGUNAN DAN
KESEHATAN. UTILITAS AGAR RUMAH SAKIT DAPAT MEMBERIKAN PELAYANAN
TAHUN 2012 KESEHATAN BADI MASYARAKAT YANG MEMADAI SESUAI KEBUTUHAN.
PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUANG INTENSIFI BERTUJUAN
MEMBERIKAN PETUNJUK AGAR SUATU PERENCANAAN ,PERANCANGAN
DAN PENGELOLA BANGUNAN RUANG OPERASI DI RUMAH SAKIT
MEMPERHATIKAN KAIDAH KAIDAH PELAYANAN KESEHATAN,SEHINGA
BANGUNAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAPAT MENAMPUNG
KEBUTUHAN PELAYANAN DAN DAPAT DI GUNAKAN OLEH
PEMAKAI,PENGELOLA SERTA TIDAK BERAKIBAT BURUK BAGI KEDUANYA

6|MF K 1 EP1
17 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT RUANG GAWAT
PELAYANAN PENUNJANG DARURAT.
MEDIK DAN SARANA SEBAGAI ACUAN TEKNIS PENYEDIA FASILITAS FISIK BANGUNAN DAN
KESEHATAN. UTILITAS AGAR RUMAH SAKIT DAPAT MEMBERIKAN PELAYANAN
TAHUN 2012 KESEHATAN BADI MASYARAKAT YANG MEMADAI SESUAI KEBUTUHAN.
PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUANG GAWAT DARURAT BERTUJUAN
MEMBERIKAN PETUNJUK AGAR SUATU PERENCANAAN ,PERANCANGAN
DAN PENGELOLA BANGUNAN RUANG OPERASI DI RUMAH SAKIT
MEMPERHATIKAN KAIDAH KAIDAH PELAYANAN KESEHATAN,SEHINGA
BANGUNAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAPAT MENAMPUNG
KEBUTUHAN PELAYANAN DAN DAPAT DI GUNAKAN OLEH
PEMAKAI,PENGELOLA SERTA TIDAK BERAKIBAT BURUK BAGI KEDUANYA

18 DIREKTORAT BINA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK (MASTER PLAN). YA YA

PELAYANAN PENUNJANG MAKSUDNYA ADALAH AGAR DALAM PENYUSUNA RENCANA SECARA
MEDIK DAN SARANA KESELURUHAN YANG BERKESINAMBUNGAN DAN TERPADU UNTUK
KESEHATAN. MELAKSANAKAN FUNGSI SEPENUHNYA SEBAGAI RUMAH SAKIT YANG
TAHUN 2012 TERUS BERKEMBANG DALM PENINGKATAN PELAYANAN SECARA
TERPERINCI DALAM TAHAPAN SDM ,PEMBIAYAAN MAUPUN
PRASARANA FISIK BANGUNAN YANG TERSUSUN DALAM SUATU
RENCANA INDUK/MASTER PLAIN RUMAH SAKIT.
19 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT SISTIM PROTEKSI YA YA
PELAYANAN PENUNJANG KEBAKARAN AKTIF.
MEDIK DAN SARANA PEDOMAN TEKNIS YANG DIMAKSUD MENJADI ACUAN BAGI
KESEHATAN. PENYELENGGARA BANGUNAN RUMAH SAKIT AGAR AMAN TERHADAP
TAHUN 2012 BAHAYA KEBAKARAN.
BERTUJUAN AGAR AMAN BAGI PASIEN,PENGUNJUNG MEDIK DAN
PENGUNJUNG,SERTA SEGALA PERALATAN DARI BAHAYA KEBAKARAN
SEHINGGA TIDAK MENGAKIBATKAN TERJADI KERUGIAN JIWA DAN
MATERI.

7|MF K 1 EP1
20 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT SISTIM INSTALASI GAS YA YA
PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN VACUM MEDIK.
MEDIK DAN SARANA
KESEHATAN. POTENSI BAHAYA KEBAKARAN ,LEDAKAN DAN LAINNYA YANG
TAHUN 2012 BERKAITAN DENGAN SISTIM PERPIPAAN SENTRAL GAS MEDIK DAN
SISTIM VAKUM BEDAH-MEDIK HARUS DI PERTIMBANGKAN DALAM
PERENCANAAN,PEMASANGAN,PENGUJIAN,PENGOPERASIAN,DAN
PEMELIHARAAN DARI SISTIM INI.
21 PERATURAN MENTERI TATA LAKSANA PERIZINAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH YA YA
NEGARA LINGKUNGAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SERTA PENGAWASAN PEMULIHAN
HIDUP. AKIBAT PENCEMARAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
NO:30 TAHUN 2009 OLEH PEMERINTAH DAERAH.
PASAL 1.
LIMBAH BAHAN B3 ADALAH SISA SUATU USAHA DAN ATAU BERACUN
YANG KARENA SIFAT DAN ATAU KONSENTRASINYA DAN ATAU
JUMLAHNYA ,BAIK SECARA LANGSUNG DAPAT MENCEMARKAN DAN
ATAU MERUSAK LINGKUNGAN .
PASAL 2.
RUANG LINGKUP YANG DIATUR DALAM PERATURAN MENTERI INI
MELIPUTI:
IZIN PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3.
IZIN PENGUMPULAN LIMBAH B3 SKALA PROVINSI DAN KABUPATEN.

22 STANDAR NASIONAL SISTIM MANAJEMEN LINGKUNGAN –PERSYARATAN DAN PANDUAN YA YA

INDONESIA PENGGUNAAN.
SNI19-14001-2005 STANDART INI BERMAKSUD UNTUK:
MENETAPKAN ,MENERAPKAN.MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN
SISITIM MANAJEMEN LINGKUNGAN.
MEMASTIKAN KESESUAIAN ORGANISASI DENGAN KEBIJAKAN
LINGKUNGAN.

8|MF K 1 EP1
23 PERATURAN MENTERI TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN YA YA
NEGARA LINGKUNGAN BERBAHAYA DAN BERACUN DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN.
HIDUPDAN KEHUTANAN PASAL 1.
REPUBLIK INDONESIA PASAL 1.
NO:598.2016 LIMBAH ADALAH SISA DARI SUATU USAHA DAN /ATAU KEGIATAN.
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN,YANG SELANJUTNYA DI SINGKAT B3
ADALAH ZAT ,ENERGI,DAN ATAU KOMPONEN LAIN YANG KARENA SIFAT
KONSENTRASI DAN/ATAU JUMLAHNYA,BAIK SECARA LANGSUNG
MAUPUN TIDAK LANGSUNG DAPAT MENCEMARKAN DAN /ATAU
MERUSAK LINGKUNGAN HIDUP,KESEHATAN,SERTA KELANGSUNGAN
HIDUP MANUSIA DAN MAKHLUK HIDUP LAIN.
PASAL 2.
PERATURAN MENTERI INI BERTUJUAN UNTUK MEMBERIKAN PANDUAN
BAGI PENGHASIL LIMBAH B3 DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DALAM MENGELOLA LIMBAH B3 YANG DI HASILKAN
PASAL 3.
FASILITAS PELAYANAN YANG DI MAKSUD MELIPUTI :PUSKESMAS ,KLINIK
RUMAH SAKIT.
PASAl IV.
LIMBAH B3 DALAM PERATURAN MENTERI
MELIPUTILIMBAH:KARAKTERISTIK INFEKSIUS,BENDA
TAJAM,PATOLOGIS,BAHAN KIMIA KADALUARSA,TUMPAHAN,ATAU SISA
KEMASAN,RADIOAKTIF,FARMASI,SITOTOKSIK,PERALATAN MEDIS YANG
MEMILIKI KANDUNGAN LOGAM BERAT TINGGI DAN TABUNG GAS ATAU
KONTAINER YANG BERTEKANAN.
PASAL 5.
PENGELOLAAN LIMBAH B3 YANG TIMBUL DARI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN SEBAGAIMANA YANG DI MAKSUD DAQLAM PASAL 3
MELIPUTI:
a.PENGURANGAN DAN PEMILAHAN LIMBAH B3.

9|MF K 1 EP1
 b.PENYIMPANAN LIMBAH B3.
c.PENGANGKUTAN LIMBAH B3.
d.PENGOLAHAN LIMBAH B3.
e.PENGUBURAN LIMBAH B3
f.PENIMBUNAN LIMBAH B3

24 DIREKTORAT BINA PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT KELAS B. YA YA

PELAYANAN PENUNJANG MERUPAKAN WUJUD FISIK PEKERJAAN KONTRUKSI YANG MENYATU
MEDIK DAN SARANA DENGAN TEMPAT DAN KEDUDUKANNYA,SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA
KESEHATAN. YANG BERADA DI ATAS TANAH ATAU PERAIRAN ,TEMPAT MANUSIA
TAHUN 2012 MELAKUKAN KEGIATAN NYA,BAIK UNTUK TEMPAT HUNIANNY6A
MAUPUN TEMPAT TINGGAL,KEGIATAN USAHA,KEGIATAN
SOSIAL,BUDAYA MAUPUN KEGIATAN KHUSUS.
25 PERATURAN MENTERI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT. YA YA
KESEHATAN REPUBLIK PASAL 1.
INDONESIA. KESELAMATAN KERJA ADALAH UPAYA YG DI LAKUKAN UNTUK
NO:66 TAHUN 2016 MENGURANGI TERJADINYA KECELAKAAN,KERUSAKAN,DAN SEGALA
BENTUK KERUGIAN BAIK TERHADAP MANUSIA,OBYEK KERJA,TEMPAT
BEKERJA,DAN LINGKUNGAN KERJA,DAN TIDAK LANGSUNG.
PASAL 2.
BERTUJUAN UNTUK TERSELENGGARANYA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DI RUMAH SAKIT SECARA OPTIMAL,EFEKTIF,EFISIEN
DAN BERKESINAMBUNGAN.
26 PERATURAN MENTERI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENYAKIT AKIBAT KERJA. YA YA
KESEHATAN REPUBLIK PASAL 1.
INDONESIA. PENGATURAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
NO:56 TAHUN 2016 BERTUJUAN UNTUK MEMBERIKAN ACUAN DALAM MELAKUKAN
DIAGNOSIS,TATA LAKSANA,DAN PEMBERIAN PELAYANAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA YANG BERMUTU DAN DAPAT DI PERTANGGUNG.
JAWABKAN.

10 | M F K 1 EP1
 PASAL 2.
PELAYANAN PENYAKIT AKIBAT KERJA BERLAKU UNTUK SEMUA PEKERJA
BAIK SEKTOR FORMAL MAUPUN INFORMAL,TERMASUK APARATUR SIPIL
NEGARA,TENTARA NASIONAL INDONESIA,DAN KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA.
27 PERATURAN MENTERI PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN .
KESEHATAN REPUBLIK PASAL 1.
INDONESIA NOMOR 54 PENGUJIAN ADALAH KESELURUHAN TINDAKAN YANG MELIPUTI
TAHUN 2015. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENGUKURAN UNTUK MEMBANDINGKAN
a.ALAT YANG DI UKUR DENGAN STANDAR ATAU UNTUK MENENTUKAN
BESARAN ATAU KESALAHAN PENGUKURAN.
b.KALIBRASI ADALAH KEGIATAN PENERAAN UNTUK MENENTUKAN
KEBENARAN NILAI PENUNJUKKAN ALAT UKUR DAN ATAU BAHAN UKUR.
ALAT KESEHATAN ADALAH INSTRUMEN
APARATUS,MESIN,PERKAKAS,DAN ATAU IMPLAN ,REAGEN IN VITRO
DAN KALIBRATORNYA,PERANGKAT LUNAK,BAHAN ATAU MATERIAL
YANG DI GUNAKAN TUNGGAL ATAU KOMBINASI,UNTUK
MENCEGAH,MENDIAGNOSIS,MENYEMBUHKAN,DAN MERINGANKAN
DAN ATAU MEMBENTUK STRUKTUR DAN MEMPERBAIKI FUNGSI
TUBUH,MENGHALANGI PEMBUAHAN,DESINFEKSI ALAT
KESEHATAN,DAN PENGUJIAN INVITRO TERHADAP SPESIMEN DARI
TUBUH MANUSIA DAN DAPAT MENGANDUNG OBAT YANG TIDAK
MENCAPAI KERJA UTAMA PADA TUBUH MANUSIA MELALUI PROSES
FARMOKOLOGI,IMUNOLOGI ATAU METABOLISME UNTUK DAPAT
MEMBANTU FUNGSI NKERJA YANG DI INGINKAN.
PASAL 2.
PENGATURAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN
BERTUJUAN UNTUK:
a.MEMBERIKAN ACUAN BAGI PEMERINTAH,PEMERINTAH DAERAH,DAN
MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PENGUJIAN DAN ATAU KALIBRASI

11 | M F K 1 EP1
ALAT KESEHATAN.
b.MENJAMIN TERSEDIANYAALAT KESEHATAN YANG SESUAI STANDAR
PELAYANAN,PERSYARATAN
MUTU,KEAMANAN,MANFAAT,KESELAMATAN,DAN LAIK PAKAI DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN FASILITAS KESEHATAN
LAINNYA.
b.MENJAMIN TERSEDIANYA ALAT KESEHATAN YANG SESUAI STANDART
PELAYANAN PERSYARATAN
MUTU,KEAMANAN,MANFAAT,KESELAMATAN,DAN LAIK PAKAI DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN FASILITAS KESEHATAN
LAINNYA.
c.MENINGKATKAN AKUNTABILITAS DAN MUTU PELAYANAN BALAI
PENGUJIAN FASILITAS KESEHATAN DAN INSTITUSI PENGUJIAN FASILITAS
KESEHATAN DALAM PENGUJIAN DAN ATAU KALIBRASI ALAT.

DIREKTUR
UPTD RSUD Simpang Lima Gumul Kediri

dr. EKO HERIHADI, Sp.BP-RE.

Pembina

12 | M F K 1 EP1