Anda di halaman 1dari 8

RESUME I

LAPORAN KASUS PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA MEDIK HIL D S DI RUANG OK


RS .BHAYANGKARA MAKASSAR

Klien Tn.S umur 57 tahun dengan riwayat adanya benjolan pada selangkangan kiri dan kanan
sebesar telur ayam yang terasa nyeri .

I.Identitas Pasien Sebagai Berikut:

Nama : Tn. S

Umur : 57 Tahun

Pekerjaan : Buruh Pelabuhan

Alamat : Jln. Bolu PattiNgallong, Makassar

No Rekam Medik : 214703

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Operasi : 11-06-2015

Diagnosis Medik : HIL D S

Jenis Pembedahan : Herniaraphy + MESH

Jenis Anastesi : Anastesi Spinal, Spinal Anesthesi Block (SAB)

Ahli Bedah : dr. Bambang T

Ruang Perawatan : Gelatik

II.Pemeriksaan Pra-anestesi

Anamnesa
Pasien Mengeluh Adanya Benjolan Pada Selangkangan Kanan Yang Terasa Nyeri.
Bejolan Tersebut Muncul Semenjak 5 Tahun Yang Lalu Selalu Hilang Dan Timbul.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Gizi Cukup Baik
 Tingkat kesadaran : Composmentis
 GCS : E4V5M 6
 Nilai normal GCS : 15

 Vital Sign :
 TD : 190/80
 Nadi : 110x/i
 Suhu : 37 ͦ C
 Pernapasan : 22x/i

 Kepala : konjuntiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.


 Abdomen : dinding abdomen datar simetris, tidak ada jaringan parut, tidak
ada kemerahan
 Ekstremitas : tidak ada edema dan kelainan
 Kulit : bersih, sawo matang, turgor kulit normal

Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Hematologi :
 HB : 11,9 gr/Dl
 PLT : 235.000/mm3
 CT : 8,00 menit
 BT : 2,50 menit
 WBC : 6900/mm3
 Leukosit : 5600/ mm3
 Eritrosit : 4,8 jt/mm3
 Trombosit : 180.000 mm3

 Rontgen : Tidak Ada Kelainan


 Foto Rontgen Toraks Tidak Ada Kelainan.
 Konsul dengan anestesi :
 Puasa 6 jam pre op.
 Pre medikasi : valium tab 5 mg po 2 jam pre op diminum dengan air 2 sendok
makan.

Persiapan Alat
 Tensimeter Dan Monitor EKG
 Tabung Gas O2 Dan NO2 Terisi Dan Buka
 Infuse Set 1
 Kateter Set 1
 Benang:
 Vicril 3-0 : 1
 Vicril 2-0 : 1
 Vicril 0 : 1
 Dermalon 3-0 : 1
 Proline Mesh :2
 Skapel :1
 Pinset Anatomis :2
 Pinset srugis :2
 Gunting Jaringan :1
 Nail Puder :2
 Klem arteri :2
 Klem bengkok biasa : 7 buah
 Hak tumpul :2
 Stiil Dep
 Korengtang :1
 Duk Klem :5
 Gaun Operasi
 Duck besar : 2 Buah
 Puck Sedang : 4 Buah
 Jas Operasi : 4 Buah
 Hand Scoon : 4 Buah

Alat Penunjang
 Diatmi congulation : 1 Buah
 Oksimeter : 1 Buah
 Suction pump surgery : 1 Buah
 Monitor : 1 Buah
 Lampu Operasi : 1 Buah
 Meja Instrumen : 1 Buah

Pelaksana Operasi
1. Operator : dr. Bambang T. Sp.B
2. Asisten : Perawat Sofyan
3. Perawat sirkulasi : Perawat Lukman, Amk
4. Ahli anastesi : dr Gede Indra Jaya Sp.An dan dr Aras Pamangin (Residen )
5. Perawat anastesi : Perawat Hardianto
6. Jenis anastesi : Anastesi spinal (SAB))
7. Obat anastesi : Bupivacaine Spinal 5 mg

III.PERSIAPAN DIRUANG PENERIMAAN / PRE OPERASI


 Pukul 07.50 WITA : Klien berada di ruang transit untuk menunggu dilakukannya
tindakan operasi oleh tim operasi.
 Pukul 07.55WITA : Klien dibaringkan di brangkar oleh perawat
 Pukul 08.00 WITA : Klien dipakaikan pakian operasi lengkap dengan topi
 Pukul 08.05 WITA : Perawat melakukan pengkajian pre operatif kepada klien
 Pukul 08.15 WITA : Tim operasi melakukan persiapan alat-alat untuk operasi,
melakukan persiapan kamar operasi, melakukan persiapan personel
untuk melakukan tindakan operasi.
IV.INTRA OPERASI
 Pukul 08.35 WITA : Klien dinaikkan ke meja operasi
 Pukul 08.40 WITA : Perawat anastesi menyiapkan obat, posisi klien untuk dilakukan
tindakan anastesi,
 Pukul 08.45 WITA : dr Aras melakukan injeksi lumbal (bupivacaine spinal 5mg),
melakukan injeksi iv bolus (onasentron 8 mg)
 Pukul 08.50 WITA : dr Operator, asisten operasi serta perawat sirkuler dan perawat
instrument mencuci tangan dengan menguunakan antiseptic hybrid scrub dengan teknik
sterelisasi lalu dibilas dengan alcohol 96% (scrubbimg), operator dan asisten operasi
memakai jas operasi (gowning), selanjutnya memakai sarung tangan steril (gloving)
 Asisten operasi mendesinfeksi daerah insisi dengan bethadine (iodium providen) 10%.
Dimana tubuh klien ditutup dengan kain steril yang dimulai dari kaki, bagian kepala
samping kanan dan kiri, untuk membentuk batas tegas operasi atau daerah insisi
 Insisi 1-2 cm bagian dextra setalah selesai semuanya baru bagian sinistra. Di atas
ligamentuminguinal sehingga tembus searah dengan seratnya, sayatan diperluas dari
lateral hingga cincin internalsampai tuberculum pubicum. Pisahkan dan ligasi vena dari
jaringan subkutan. Selanjutnya insisi di jahit dan di pasangi mesh . Setelah selesai insisi
kemudian di bersihkan dan ditutup oleh kasa steril yang sudah diberi bethadin 10% lalu
diplester operator dan asisten melepas jas operasi, dan keluar kamar operasi untuk
mencuci tangan, sedangkan perawat instrumen mencuci alat-alat dan membersihkan
kamar operasi.
 Klien selesai operasi selanjutnya dipindahkan ke RR (recovery room / Ruang Pemulihan).

V.POST OPERASI CARE


Klien dipindahkan keruangan RR dengan kesadaran composmentis
Klien Terpasang Infuse R/L Dengan 20 Tetes. Hasil TTV Yaitu :
a. TTV (Post Operasi)
 Tekanan Darah : 120/90  Pernafasan : 20x/Menit
 Nadi : 90x/Menit
 Suhu : 36 ͦ ϲ
VI.INSTRUKSI DOKTER
 Bedrest : Total
 Diet : Bubur Saring Untuk Memenuhi Kebutuhan Energi
 Protein Yang Meninggkat : Untuk Mengurangi Kerusakan Jaringan Tubuh

VII.SYARAT DIET:
 Energi Tinggi
 Protein Tinggi Seperti Susu Dan Tahu
 Lemak Cukup
 Karbohidrat Cukup
 Vitamin Dan Minerael Cukup Seperti Makan Sayur Dan Buah Yang Segar

VIII.TERAPI MEDIS
 Tramadol : 2x1
 Deksa : 2x1
 Ranitidine : 2x1
 Efinefrin : 2x

IX.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan luka insisi, ditandai dengan
DS:
Klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
DO:
 Ekspresi wajah klien tampak meringis
 Klien tampak lemah
 Adanya luka insisi / bekas operasi
Domain 12 : Kenyamanan
Kelas 1: Kenyamanan Fisik
Diagnosa : Nyeri akut (00132) berhubungan dengan luka insisi
2. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan
DS : -
DO : Terdapat luka operasi
Domain 11: Keamanan/Perlindungan
Kelas 1: Infeksi
Resiko terjadinya infeksi (00004) berhubungan dengan tindakan pembedahan

3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses


pengobatan ditandai dengan:
DS : Klien mengatakan tidak tau bagaimana penyakitnya bisa muncul
DO: Klien bertanya tentang penyakitnya
ANALISA KASUS PADA Tn. A DENGAN DIAGNOSA MEDIK HILDS DI RUANG OK
RS .BHAYANGKARA MAKASSAR

OLEH:

HERNITETRAPOIK, S.kep
N.1504007

Preseptor Lahan Preseptor Intitusi

( ) Ns.Haikal Alpin, S.Kep,M.Kes, CWCCA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHAHATAN

GRAHA EDUKASI MAKASSAR

2015

Anda mungkin juga menyukai