Selain cara proyeksi dengan menggunakan sudut pertama dan sudut ketiga, akan diuraikan cara proyeksi yang lain.
6.1 Cara proyeksi dengan menggunakan tanda panah
Hampir semua gambar dibuat dengan menggunakan cara proyeksi sudut pertama atau ketiga. Tetapi dimana perlu dapat dipakai cara lain, yaitu dengan cara menggunakan anak panah. Tiap gambar, kecuali pandangan depan, diberi tanda oleh huruf besar, yang terdapat juga pada anak panah yang diperlukan untuk menentukan arah penglihatan Gambar 6.1. Huruf-huruf penunjuk pandangan lebih baik ditempatkan diatas gambar bersangkutan, dekat dengan anak panah dan ditulis tegak lurus.
Gambar 6.1 Cara penggunaan panah referensi
6.2 Pengenalan cara-cara proyeksi dan lambangnya
Jika hasil-hasil dari gambar proyeksi sudut pertaman dan proyeksi sudut ketiga dibandingkan, maka terlihat bahwa gambar yang satu merupakan kebalikan dari gambar yang lain, jika dilihat dari segi susunannya. Oleh karenanya pembedaan ini sangat penting. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128) telah ditetapkan bahwa salah satu dari kedua cara proyeksi boleh dipergunakan pada suatu gambar. Untuk keseragaman, semua gambar dalam standar ISO digambar menurut proyeksi sudut pertama. Penandaan tersebut menurut ISO berupa sebuah lambang yang diletakkan di bagian kanan bawah dari kertas gambar (Gambar 6.2).
Zulfadhli, ST. MT; PSTM-FT-Unsyiah Page 1
Gambar 6.2 Lambang cara proyeksi
6.3 Perbandingan antara proyeksi sudut pertama dan ketiga
Negara Amerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai proyeksi sudut ketiga saja. Hal ini didasarkan atas kelebihan dari cara ini atas proyeksi sudut pertama. Proyeksi ini dapat dianggap yang lebih rasional, dan dipakai di negara- negara pantai Laut Pacifik, seperti USA, Canada, Jepang, Korea, dan Australia dsb. (Gambar 6.3).