Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah tugas ini dapat terselesaikan sesuai dengan ternggat waktu yang diinginkan. Dalam
tugas ini saya memaparkan materi mengenai Proyeksi Orthogonal (Proyeksi Tegak Lurus)
yang merupakan bagian dari mata kuliah Menggambar Teknik. Tujuan dari pembuatan
tugas ini tak lain adalah agar kita dapat lebih memahami mengenai apa itu Proyeksi
Orthogonal dan hal-hal apa saja mengenai Proyeksi Orthogonal yang perlu kita ketahui.
Saya menyadari dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu
saya memohon kepada dosen pembimbing agar dapat membantu memberi saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kebaikan kita semua ke depannya. Tak lupa saya
berterimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pengerjaan tugas Proyeksi
Orthogonal ini. Saya selaku penulis memohon maaf kepada pembaca apabila terdapat
salah kata atau hal yang kurang berkenan.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
I. PENDAHULUAN
I.A Latar Belakang
Gambar proyeksi merupakan dasar menggambar teknik untuk menyatakan bentuk dan
ukuran suatu obyek atau benda. Gambar proyeksi yang akan dipelajari ini adalah gambar
proyeksi orthogonal yang merupakan gambar proyeksi yang sering digunakan dalam
pembuatan gambar kerja. Fungsi proyeksi adalah: (1) Untuk mendapatkan ukuran garis
yang sebenarnya; (2) Untuk membuat bentuk yang sebenarnya; (3) Untuk membuat
gambar kerja.
Metode gambar
masing-masing bagian dalam desain suatu produk adalah menggambar berbagai sisi suatu
objek dengan menarik garis lurus pada setiap bidang. Proses penggambaran objek secara
dua dimensi disebut proyeksi orthografi/orthogonal. Dalam ilmu geometri, gambar
orthogonal menggunakan dua bidang proyeksi, yaitu bidang vertikal dan horisontal.
Proyeksi orthogonal sering disebut sebagai gambar proyeksi saja atau gambar tampak. Jika
sebuah benda digambarkan dengan cara proyeksi orthogonal akan menghasilkan sebuah
bidang saja yang tampak pada bidang. Proyeksi orthogonal itu sendiri dibagi menjadi dua,
yaitu Proyeksi Orthogonal Sudut Pertama (Cara Eropa) dan Proyeksi Orthogonal Sudut
Ketiga (Cara Amerika). Agar dapat lebih memahami mengenai Proyeksi Orthogonal,
dibuatlah paper mengenai Proyeksi Orthogonal ini yang merupakan bagian dari mata
kuliah Menggambar Teknik.
I.B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan proyeksi orthogonal?
2. Bagaimanakah proyeksi orthogonal dengan cara Eropa (sudut pertama)?
3. Bagaimanakah proyeksi orthogonal dengan cara Amerika (sudut ketiga)?
I.C Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dicapai tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan proyeksi orthogonal.
2. Mengetahui bagaimana proyeksi orthogonal dengan cara Eropa (sudut pertama).
3. Mengetahui bagaimana proyeksi orthogonal dengan cara Amerika (sudut ketiga).
II. ISI
II.A Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai
sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda
terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang
proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Contoh-contoh
proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
a.
A
Proyektor
Bidang proyeksi
Proyeksi
c.
A
B
D
C
A
H
B
G
C
D
AE
BF
DH
CG
Proyeksi cara ini beranggapan bahwa obyek atau benda yang akan digambar
atau diproyeksikan seolah-olah berada dalam suatu kubus. Setiap pandangan
menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda
yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda yang terdekat dengan
pengamat. Urutan proyeksi Eropa: pengamat, obyek dan bidang proyeksi (garis
proyeksi ditarik menjauhi pengamat).
P.A
P.Be
P.Ka
P.Ki
Keterangan :
P.A
= Pandangan Atas
P.Ki
= Pandangan Kiri
P.Ka
= Pandangan Kanan
P.Ba
= Pandangan Bawah
P.Be
= Pandangan Belakang
P.D
P.Ba
(P. bawah)
(P. kanan)
(P. depan)
(P. Kiri)
(P. Belakang)
(P. atas)
(Gambar II.B.1.2 Pandangan proyeksi Eropa)
2. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang
letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.
Proyeksi cara ini beranggapan sebaliknya yaitu seolah-olah obyek atau benda
berada di luar kubus. Asas proyeksi Amerika: bidang gambar (bidang proyeksi)
diletakkan di antara mata dan benda yang digambar, sedang bidang tersebut adalah
bidang gambar yang bening, seperti kaca. Setiap pandangan menunjukkan benda
yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda yang terjauh dengan
pengamat. Urutan proyeksi Amerika: pengamat, bidang proyeksi dan obyek (garis
proyeksi ditarik menuju pengamat).
P.Ka
P.Ki
Keterangan :
P.A
= Pandangan Atas
P.Ki
= Pandangan Kiri
P.Ka
= Pandangan Kanan
P.Ba
= Pandangan Bawah
P.Be
= Pandangan Belakang
P.D
P.Ba
(P. atas)
(P. kiri)
(P. bawah)
(Gambar II.B.2.2 Pandangan proyeksi Amerika)
Proyeksi sistem Amerika atau Proyeksi sudut ke tiga hampir sama dengan proyeksi sistem
Eropa atau Proyeksi sudut pertama. Proyeksi sudut pertama maupun Proyeksi sudut ketiga
sama-sama dapat dipakai sesuai dengan standar ISO. Berdasarkan bentangan bidangbidang proyeksinya sistim sudut ketiga ini mempunyai ketentuan sebagai berikut:
- Pandangan depan tetap berada didepan,
- Pandangan atas berada di sebelah atas pandangan depan,
- Pandangan samping kanan berada di sebelah kanan pandangan depan,
- Pandangan samping kiri berada di sebelah kiri pandangan depan.
pandangan
depan
dan pandangan
Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu diberi lambang
proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditepkan bahwa cara kedua proyeksi
boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar
menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan proyeksi sudut pertama).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan
kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah
kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung.
Anak Panah
Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/posisi atau
arah potongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau disisi kiri
garis ukur.
L
1/3L
C.
10
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab II, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Proyeksi orthogonal cara Eropa (sudut pertama) merupakan proyeksi yang letak
bidangnya terbalik dengan arah pandangannya. Proyeksi cara ini beranggapan bahwa
obyek atau benda yang akan digambar atau diproyeksikan seolah-olah berada dalam suatu
kubus.
3.
proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya. Proyeksi cara ini
beranggapan sebaliknya yaitu seolah-olah obyek atau benda berada di luar kubus.
11
Daftar Pustaka
http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/DASAR-GAMBARTEKNIK.ppt
http://listrikwiber.files.wordpress.com/2008/09/elk_das_02_depan.pdf
http://psbtik.smkn1cms.net/kapal/gambar_rancang_bangun_kapal/menggambar_pro
yeksi_ortogonal.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dwi%20Retno%20Sri
%20Ambarwati,%20S.Sn,%20M.Sn/Powerpoint
%20PROYEKSI&PERSPEKTIF.pdf
http://www.scribd.com/doc/106299281/Presentasi-Gambar-Teknik-Materi-ProyeksiOrthogonal
http://kristianproyeksi.blogspot.com/2012/08/proyeksi-model-eropa-danamerika.html
12
13