FOTOGRAMETRI I
EPIPOLAR GEOMETRI
GEOMETRI
EPIPOLAR
membuat foto-foto hasil pemotretan menjadi stereo
dengan posisi yang benar (normal)
Bidang
Epipolar
Ga
lar
ris
i po
pipE
Ep
ola
ri s
Jarak Basis
Ga
r
Epipole Epipole
Tahapan Membentuk Geometri Epipolar
• Normalisasi Foto
Transformasi dari Foto Asli ke Foto Normal
1. Transformasi dengan Persamaan Kolinear
2. Transformasi Proyektif
• Orientasi Relatif
NORMALISASI
FOTO
• T1
mengubah koordinat foto menjadi koordinat piksel,
atau sebaliknya (orientasi dalam dengan parameter
IOP)
• T2
transformasi kolinear/proyektif antar koordinat foto
dengan parameter (orientasi relative dengan EOP
parameter rotasi)
• T3
mendefinisikan sistem koordinat piksel pada posisi
normal
• T4
mentransformasikan foto normal ke citra normal
dengan resampling
TRANSFORMASI KOLINEAR DAN
PROYEKTIF
untuk meghasilkan foto normal yang mampu bertampalan, perlu dilakukan
transformasi berupa :
1. Transformasi ke posisi vertikal yang benar
• melibatkan matriks rotasi orientasi luar
2. Transformasi ke posisi normal
• melibatkan rotasi terhadap basis
Cara transformasi yang dapat digunakan :
1. Transformasi Kolinear
2. Transformasi Proyektif
TRANSFORMASI KOLINEAR
Persamaan kolinier menyatakan bahwa titik obyek di permukaan tanah,
bayangannya di foto, dan pusat proyeksi terletak pada satu garis lurus
(Wolf, 1993).
TRANSFORMASI KOLINEAR
• Persamaan kolinier dalam fotogrametri digunakan pada metode reseksi
ruang (space resection) untuk menghitung 6 unsur orientasi luar.
(Wolf, 1993)
• Reseksi keruangan dapat disebut juga sebagai single model bundle
adjustment. Bundle Adjustment (BA) sendiri merupakan suatu
hitungan yang digunakan untuk mencari parameter orientasi luar dan
juga koordinat titik ikat berdasarkan persamaan kolinear. BA juga
merupakan persamaan baku yang dapat diaplikasikan untuk beberapa
orientasi fotogrametri dan masalah penentuan titik (Konecny, 2003)
TRANSFORMASI KOLINEAR
TRANSFORMASI KOLINEAR
TRANSFORMASI KOLINEAR
TRANSFORMASI KOLINEAR
TRANSFORMASI KOLINEAR
TRANSFORMASI KOLINEAR
TRANSFORMASI PROYEKTIF
U
W
V
Maka diperoleh persamaan
Melakukan substitusi ke persaamaan
TRANSFORMASI
Melakukan substitusi ke persaamaan
VEKTOR JARAK
Melakukan penggabungan
(Slama, 1980)
contoh