ID Faktor Risiko Kejadian Obesitas Pada Remaja PDF
ID Faktor Risiko Kejadian Obesitas Pada Remaja PDF
Abdul Salam
Konsentrasi Gizi Program Studi Kesmas PPS Unhas, Makassar
ABSTRAK
185
Jurnal MKMI, Vol 6 No.3, 2010
kembang dan anak laki-laki dan perempuan dewasa lain pada otak, sehingga lebih mudah dipengaruhi o-
pada tingkatan yang berbeda.22 leh unsur kimiawi dari darah. Dua bagian hipotala-
Para peneliti mendapatkan risiko untuk mende- mus yang mempengaruhi penyerapan makan yaitu hi-
rita DM baik pada pria maupun wanita menjadi naik potalamus lateral (HL) yang menggerakan nafsu ma-
beberapa kali berhubungan dengan kenaikan IMT. kan (awal atau pusat makan); hipotalamus ventrome-
Terdapat hubungan yang kuat antara IMT de-ngan dial (HVM) yang bertugas merintangi nafsu makan
hipertensi. Wanita yang obese memiliki risiko hiper- (pemberhentian atau pusat kenyang). Dari hasil pene-
tensi 3 - 6 kali dibanding wanita dengan berat badan litian didapatkan bahwa bila HL rusak/hancur maka
normal. Kelebihan berat badan juga berhubungan de- individu menolak untuk makan atau minum, dan a-
ngan kematian (20-30%) karena penyakit kardiovas- kan mati kecuali bila dipaksa diberi makan dan mi-
kuler. Pria dan wanita yang overweight atau obese num (diberi infus). Sedangkan bila kerusakan terjadi
mempunyai risiko 2-3 kali terkena penyakit kardio- pada bagian HVM maka seseorang akan menjadi ra-
vaskuler. Pada remaja berisiko lebih dari 2 kali lipat kus dan kegemukan.
meninggal karena penyakit jantung koroner pada ma-
sa dewasa17. Obesitas juga mengurangi kualitas hi- Pola Makan Berlebihan
dup, seperti stroke, artritis (radang sendi), batu empe- Orang yang kegemukan lebih responsif diban-
du, kesulitan bernafas, masalah kulit, infertilitas, ma- ding dengan orang berberat badan normal terhadap
salah psikologis, mangkir kerja dan pemanfaatan sa- isyarat lapar eksternal, seperti rasa dan bau makanan,
rana kesehatan.23 atau saatnya waktu makan. Orang yang gemuk cen-
derung makan bila ia merasa ingin makan, bukan
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Obesi- makan pada saat ia lapar. Pola makan berlebih inilah
tas Pada Remaja yang menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari
Menurut para ahli, didasarkan pada hasil pene- kegemukan jika sang individu tidak memiliki kontrol
litian, obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai fak- diri dan motivasi yang kuat untuk mengurangi berat
tor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor badan.13
genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan
yang berlebih, kurang gerak/olahraga, emosi, dan Kurang Gerak/Olahraga
faktor lingkungan.23 Tingkat pengeluaran energi tubuh sangat peka
terhadap pengendalian berat tubuh. Pengeluaran e-
Genetik nergi tergantung dari dua faktor : 1) tingkat aktivitas
Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebe- dan olah raga secara umum; 2) angka metabolisme
lumnya pada generasi berikutnya di dalam sebuah basal atau tingkat energi yang dibutuhkan untuk
keluarga. Itulah sebabnya kita seringkali menjumpai mempertahankan fungsi minimal tubuh. Dari kedua
orangtua yang gemuk cenderung memiliki anak-anak faktor tersebut metabolisme basal memiliki tanggung
yang gemuk pula. Dalam hal ini nampaknya faktor jawab dua pertiga dari pengeluaran energi orang nor-
genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah mal.
unsur sel lemak dalam tubuh. Hal ini dimungkinkan Meski aktivitas fisik hanya mempengaruhi satu
karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil ma- pertiga pengeluaran energi seseorang dengan berat
ka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan mele- normal, tapi bagi orang yang memiliki kelebihan be-
bihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan rat badan aktivitas fisik memiliki peran yang sangat
kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka ti- penting. Pada saat berolahraga kalori terbakar, makin
dak heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur banyak berolahraga maka semakin banyak kalori
lemak tubuh yang relatif sama besar. yang hilang. Kalori secara tidak langsung mempe-
Seorang anak punya 40% kemungkinan menga- ngaruhi sistem metabolisme basal. Orang yang duduk
lami kegemukan, bila salah satu orangtuanya obesi- bekerja seharian akan mengalami penurunn metabo-
tas. Bila kedua orangtuanya kelebihan berat badan, lisme basal tubuhnya. Kekurangan aktifitas gerak a-
maka kemungkinan seorang anak mengalami obesi- kan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
tas pun naik hingga 80%.9 membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan
kurang dapat dinikmati dan kurangnya olah raga se-
Kerusakan pada salah satu bagian otak cara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya
Sistem pengontrol yang mengatur perilaku ma- metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olahra-
kan terletak pada suatu bagian otak yang disebut hi- ga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak
potalamus, sebuah kumpulan inti sel dalam otak yang saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga
langsung berhubungan dengan bagian-bagian lain da- karena dapat membantu mengatur berfungsinya me-
ri otak dan kelenjar dibawah otak. Hipotalamus me- tabolis normal15
ngandung lebih banyak pembuluh darah dari daerah
186
Jurnal MKMI, Juli 2010, hal 185-190
nonparmakologis dalam pengelolaan penyakit. Pe- ini akan memberikan sensasi kenyang.
rencanaan makan dan kegiatan jasmani merupakan Pengosongan makanan dari kantong kecil terse-
aspek penting dalam terapi nonfarmakologis. Pende- but akan secara pelan-pelan melalui ikatan yang di-
rita agar menyadari untuk mengubah perilaku, karena buat dan penderita tidak akan merasa lapar sampai
keberhasilan penurunan berat badan ini sangat dipe- beberapa jam. Dengan intervensi bedah ini, diharap-
ngaruhi oleh faktor dirinya sendiri, kedisiplinan me- kan dapat menurunkan berat badan dari 20 kg sampai
ngikuti program diet serta kesinambungan pengoba- lebih dari 100kg.
tan. Motivasi penderita sangat menentukan keberha-
silan upaya penurunan berat badan. Beberapa Hasil Penelitian Tentang Obesitas Pada
Remaja
Farmakoterapi. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Marta-
Tiga mekanisme dapat digunakan untuk meng- dwita Bayulestari yang ingin mengetahui hubungan
klasifikasi obat-obatan untuk terapi obesitas adalah pola makan dengan kegemukan (obesitas) pada siswa
terapi yang mengurangi asupan makanan, yang me- SLTP Nusantara kotamadya Ujung Pandang terlihat
ngganggu metabolisme dengan cara mempengaruhi bahwa sebanyak 28,6% siswa yang mengalami over-
proses pra atau pasca absorbsi. Terapi yang mening- weight dan sekitar 71,4% yang mengalami obesitas.
katkan pengeluaran energi atau termogenesis.Obat Dan dari hasil analisis terlihat bahwa ada hubungan
yang tersedia saat ini Orlistat : yang menghambat antara pola konsumsi (lemak, energi, dan protein) de-
lipase pankreas (enzim yang dihasilkan kelenjar lu- ngan kejadian overweight maupun obesitas pada sis-
dah perut) dan akan menyebabkan penurunan penye- wa SLTP Nusantara di kotamadya Ujung Pandang4.
rapan lemak sampai 30%. Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan
Efedrin dan kafein : meningkatkan pengeluaran oleh Andi Kamaliah Azir di SLTP negeri wilayah ko-
energi, akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar ta kab.Maros ternyata pengetahuan, sikap dan tinda-
10% selama beberapa jam. Pada uji klinis efedrin dan kan siswa mempunyai kontribusi terhadap kejadian
kafein menghasil kan penurunan berat badan lebih obesitas siswa tersebut3.
besar dibanding kelompok plasebo. Diperkirakan 25- Penelitian yang dilakukan oleh Agus Triwinar-
40% penurunan berat badan oleh karena termogene- to, dkk menemukan bahwa dari 213 anak yang pada
sis dan 60-75% karena pengurangan asupan maka- masa anak-anak telah mengalami kegemukan yang
nan. Efek samping utama adalah peningkatan nadi berhasil ditemukan kembali setelah lima tahun ke-
dan perasaan berdebar-debar yang terjadi pada se- mudian ( pada masa remaja) yang tetap kegemukan
jumlah penderita. (IMT ≥ 85 percentile) sebanyak 121 responden
Sibutramin, menurunkan energy intake dan (56,8%) dan yang berubah menjadi normal (IMT <
mempertahankan penurunan pengeluaran energi se- 85 percentile) sebanyak 92 responden (43,2%). Re-
telah penurunan berat badan. Pada penelitian ternyata rata intake energi adalah 1894,5 kkal dan hanya
terbukti sibutramin menurunkan asupan makanan de- 14,6% yang > 100% KGA sedangkan intake lemak
ngan cara mempercepat timbulnya rasa kenyang dan 60,1 gram perhari dan hanya 32,4% yang intake le-
mempertahankan penurunan pengeluaran energi sete- mak > 25% total kalori. Pada penelitian ini juga me-
lah penurunan berat badan. ngidentifikasi beberapa dampak dari kegemukan an-
tara lain adalah apakah ada gejala sindrome metabo-
Intervensi Bedah. lik seperti hiperglikemia dan hiprerlipidemi. Rerata
Intervensi bedah untuk mengatasi masalah obe- kadar gula darah sewaktu 101,6 mg/dl sedangkan
sitas sebenarnya telah diterapkan sejak th.1960 de- rerata kadar kolesterol 165,2 mg/dl. Meskipun rerata
ngan bedah pintas lambung. Hanya karena teknologi kadar gula darah dan kolesterol masih normal tetapi
bedah saat itu masih terbatas, membuat operasi ini ada sekitar 10,6% yang sudah termasuk tinggi. Masa-
hampir selalu berujung pada kematian pasien. lah psikososial yang dialami remaja yang kegemukan
Ada beberapa pilihan pembedahan seperti Lap- antara lain adalah merasa kurang percaya diri (45,8
aroscopic Adjustable Gastric Binding, Vertical Ban- %), mengganggu aktifitas (18,9%) dan merasa cepat
ded Gastroplasty, Rouxen-Y gastric bypass. lelah (13,5%)1.
Laparoscopic Adjustable Gastric Binding, meru- Penelitian yang menggunakan standar Nutrition
pakan tindakan bedah generasi mutakhir untuk mena- Community Health Survey (NCHS) dari WHO ter-
ngani penderita dengan obesitas yang berat, dimana sebut juga menemukan fakta, 50% dari anak yang
hanya dengan membuat lubang/irisan kecil diperut mengalami obesitas ternyata pengkonsumsi setia fast
(diameter 0,5-1,0 cm). Dengan pita/plaster silikon food. Sisanya, mencampur fast food dengan jenis
yang dilekatkan seputar lambung bagian atas, se- makanan lainnya. Sebagian besar anak-anak sekarang
hingga terbentuk satu kantong kecil. Apabila pende- memiliki cara bermain yang berbeda. Sebagian besar
rita makan, kantong kecil tadi akan cepat penuh dan lebih senang di rumah untuk bermain play station
188
Jurnal MKMI, Juli 2010, hal 185-190
atau sekadar menonton TV. "Anak-anak sekarang perlihatkan bahwa kebiasan yang buruk dalam me-
aktivitas fisiknya sangat kurang. Penelitian lanjutan nonton TV mempunyai hubungan yang erat dengan
sempat dilakukan Padmiari di tahun 2004 terhadap rendahnya intake buah-buahan pada anak remaja pria
sebanyak 2.700 orang dewasa. Hasilnya, sebanyak maupun wanita.18
10,5 orang dewasa di Denpasar mengalami obesitas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh hanson,dkk
Artinya, di setiap 100 orang dewasa, ada sekitar 10 pada tahun 2005 mendapatkan bahwa perbedaan je-
orang mengalami obesitas. Obesitas yang kemudian nis kelamin berhubungan dengan ketersediaan buah-
menjadi pemicu penyakit degeneratif lain seperti jan- buahan di rumah mereka, ini adalah sebuah studi lain
tung dan diabetes melitus, diketahui terjadi karena yang dilakukan pada sekelompok remaja.8 Penelitian
konsumsi makanan yang berlebih dan aktivitas fisik yang dilakukan pada remaja kulit hitam USA menun-
yang kurang1. jukkan bahwa frekuensi makan berhubungan dengan
Hasil penelitian lain di tahun 2005 terhadap berkurangnya overweight pada remaja tersebut.9.
siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Denpa- Mengkonsumsi daging sangat berhubungan dengan
sar juga menunjukkan fakta yang cukup mengkha- IMT (indeks massa tubuh) seseorang, sehingga harus
watirkan. Dari 120 siswa putri yang dijadikan res- betul-betul dipertimbangkan dalam upaya pencega-
ponden, sekitar 70,2 % nya ternyata memiliki pola han kejadian overweight pada anak-anak.26
hidup sedentary. Sisanya hidup dengan pola hidup
normal Pola hidup sedentary merupakan pola hidup KESIMPULAN
dengan aktivitas yang rendah dan konsumsi yang Obesitas (kegemukan) adalah keadaan terdapat-
berlebih. nya timbunan lemak berlebihan dalam tubuh. Secara
Penelitian terhadap remaja pria di Swedia me- klinik biasanya dinyatakan dalam bentuk Indeks Ma-
nunjukkan bahwa rata-rata IMT dan prevalensi over- sa Tubuh (IMT) > 30 kg/m2. Untuk orang Asia, kri-
weight maupun obesitas rendah pada ibu-ibu yang teria obesitas apabila IMT > 25kg/m2. Obesitas
mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Nilai IMT ibu memberikan dampak negatif bagi kesehatan seperti :
dan kebiasaan merokok merupakan prediktor yang stroke, artritis (radang sendi), batu empedu, kesulitan
kuat dalam menentukan kejadian overweight maupun bernafas, masalah kulit, infertilitas, masalah psikolo-
obesitas pada anak-anak mereka6. gis, mangkir kerja dan pemanfaatan sarana keseha-
Di USA, status sosial ekonomi berhubungan de- tan
ngan peningkatan tinggi badan dan menurunkan ling- Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
kar pinggang pada remaja berkulit putih tapi tidak kejadian obesitas pada remaja seperti : faktor genetik,
pada remaja yang berkulit hitam (yang berasal dari kerusakan pada salah satu bagian otak, adanya pola
afrika)7. Pada wanita, kurangnya produk makanan makan yang berlebih, kurang gerak/olahraga, adanya
yang sehat serta tidak adanya aturan-aturan makanan pengaruh emosionl, dan karena pengaruh faktor ling-
di rumah mempunyai hubungan dengan produk ma- kungan. Obesitas merupakan hasil dari proses yang
kanan yang tidak sehat yang pada akhirnya akan me- berjalan menahun, sehingga penanganannya tidak a-
nyebabkan rendahnya intake buah-buahan. 16 kan efektif bila hanya dalam waktu singkat. Ada be-
Hasil penelitian dari neumarksztainer,et.al mem- berapa cara penanggulangan yang bisa kita lakukan
perlihatkan bahwa ada variansi dalam konsumsi bu- seperti: melakukan intervensi gizi, melakukan aktifi-
ah-buahan pada anak laki-laki (47%) dan pada anak tas fisik, farmakoterapi dan intervensi bedah.
perempuan (42%). 17Dari hasil penelitian lain mem-
intakes of fruit, vegetables and dairy foods. In- 19. Nicklas TA, Baranowski T, Cullen KW, Beren-
ternational Journal of Obesity 2005. son G. Eating patterns, dietary quality and obe-
10. Hastings G, Stead M, McDermott L, et al.. Re- sity. J Am Coll Nutr 2001.
view Of The Effects Of Food Promotion On 20. Padmiari & Hadi, Konsumsi Fast Food Sebagai
Children. International Journal of Obesity, 2003. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak Sekolah Da-
11. JCK Wells,dkk. Body shape in American and sar. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpa-
British adults: between-country and interethnic sar Bali, Fakultas Kedokteran UGM, 2005.
comparisons. International of Obesity, 2008. 21. Rahmi, Anak obesitas, lucu tapi rawan penyakit.
12. Jufri Ernawati, Faktor-Faktor Yang Berhubu- http://www.gizi.net.id.2008
ngan Dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja 22. Siswono, Obesitas Ajang Reunian Berbagai
Usia Dini Di SLTP Negeri Wilayah Kota Kab. Penyakit, http://www.gizi.net.id.2007.
Maros, skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat 23. Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, penerbit
Universitas Hasanuddin,2002. buku kedokteran EGC, Jakarta, 1995.
13. Khomsan Ali, Pangan Dan Gizi Untuk Keseha- 24. Sukmawati, Analisis Faktor Risiko Kejadian
tan, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2002. Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar (SD) Di Ko-
14. L Haerens, dkk. The contribution of psychoso- ta Makassar, skripsi Politeknik Kesehatan Ma-
cial and home environmental factors in explai- kassar,2004.
ning eating behaviours in adolescents. Interna- 25. Supariasa IDN, Penilaian Status Gizi, penerbit
tional of Obesity, 2008 buku kedokteran EGC, Jakarta, 2002.
15. Martınez Vizcano,dkk. Assessment of an after- 26. Tjahjadi Maria Ignatia, Tinjauan Pustaka : Obe-
school physical activity program to prevent obe- sitas Dengan Pola Makan. Media kesehatan ma-
sity among 9- to 10-year-oldchildren: a cluster syarakat indonesia nomor 1 vol.1, 2004.
randomized trial. International of Obesity, 2008 27. Vereecken CA, Inchley J, Subramanian SV,
16. Mu’tadin Zaitun, Obesitas dan Faktor Penye- Hublet A, Maes L.The relative influence of
babnya. http://www.e-psikologi.com.2002 individual and contextual socio economic status
17. Nadiah Moussavi1,dkk. Could the Quality of on consumption of fruit and soft drinks among
Dietary Fat, and Not Just Its Quantity, Be Rela- adolescents in Europe. Eur J Public Health
ted to Risk of Obesity. International Journal of 2005.
Obesity, 2008. 28. ____________, Mampu Menurunkan 100 Kg.
18. Neumark-Sztainer D, Wall M, Perry C, Story M. http://www. mayoclinic.com. 2007.
Correlates Of Fruit and Vegetable Intake A- 29. ____________, Atasi Obesitas Anak Anda.
mong Adolescents. International Journal of Obe- http://www. mayoclinic.com. 2007.
sity, 2003
190