Di Susun Oleh:
KELOMPOK III
1. YUSRIANTI P00313020083
2. SALUDDIN ADRIAN P00313020074
3. CHAERUL SALEH P00313020047
4. JALIDIN P00313020056
5. NUR FATIMAH SARI P00313020065
Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tampa pertolongannya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salawat serta salam
semoga terlimpah curahan kepada Baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafaatnya nanti di akhirat.
Tidak lupa kami mengucapkan syukur Kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-nya baik itu berupa sehat fisik maupun akal fikiran , sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas dari Mata Kuliah FDC dengan judul
makalah “ Modifikasi Makanan Diet Rendah Purin “
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masi banyak
terdapat kesalahan seta kekurangan di dalammnya. Untuk itu , Kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca makalah ini, supaya makalah ini nantinya akan menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada
Dosen Mata Kuliah FDC yang telah membimbing dalam mata kuliah ini.
Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar- besarnya.
Kelompok III
DAFTAR ISI
B. TUJUAN ........................................................................................................................ - 5 -
A. LATAR BELAKANG
Diet merupakan mengkonsumsi makanan dan memilih makanan dengan
memperhatikan komposisi makanan agar seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Diet dilakukan untuk mengatur agar konsumsi makanan yang diasup oleh seseorang tidak
berlebihan, tepat, dan seimbang (Graha, 2010). Diet merupakan kebiasaan seseorang
untuk mengkonsumsi jenis makanan dan minuman dari hari ke hari, terutama makanan
yang dirancang untuk mendapatkan kebutuhan individu tertentu (Hartanto, 2006)
Terapi diet adalah merupakan terapi yang memanfaatkan diet yang berbeda dengan
terapi diet orang normal untuk mempercepat kesembuhan dan memperbaiki status gizi.
Jika yang dimanfaatkan bukan saja diet terapi pengetahuan gizi yang lebih luas seperti
suplemen pangan dan gizi. Berbeda dengan diet perencanaan lebih ditentukan oleh pasien
sendiri. Seorang pasien yang di rawat di rumah sakit akan patuh dengan diet rumah sakit,
tetapi setelah pulang mungkin ia akan merasa bosan dan melupakan dietnya. Untuk
menghindari kemungkinan ini, pasien yang sudah pulang dapat menyusun sendiri
perencanaan makanan yang memenuhi persyaratan medis dengan bimbingan tekhnik ahli
gizi. Setiap orang akan merasa bosan jika makanannhya terus menerus di tetapkan oleh
dokter atau ahli gizi, dengan demikian dia harus dilibatkan untuk menentukan jumlah dan
jenis makanannya di dalam proses yang dinamakan perencanaan makanan ini.
Diet pada penderita asam urat terdiri dari membatasi konsumsi makanan yang
mengandung lemak dan makanan yang mengandung purin. Purin merupakan bagian 2
dari protein. Jumlah maksimal asupan protein bagi penderita asam urat yaitu sekitar 50 –
70 mg/hari setara dengan 1 – 11/2 potong per hari (Febry, 2008). Namun, ketika asupan
purin melebihi dari batas ketentuan yang dianjurkan, ginjal akan kesulitan untuk
mengeluarkan kelebihan asam urat di dalam tubuh sehingga dapat mempengaruhi
peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan akan menimbulkan terjadinya kekambuhan
pada penderita asam urat (Herliana, 2013).
Asam urat merupakan produk akhir dari pemecahan purin yang di metabolisme di
dalam tubuh. Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat di dalam
inti sel tubuh semua makhluk hidup. Tubuh manusia memproduksi purin sekitar 80 – 85%
dan sisanya berasal dari makanan yang mengandung purin (Herliana, 2013). Normal
kadar asam urat di dalam tubuh yaitu < 7mg/dl pada laki – laki dan < 6mg/dl pada
perempuan (Assob et al, 2013). Prevalensi asam urat di Indonesia menduduki urutan
kedua setelah penyakit osteoartritis. Prevalensi asam urat di Indonesia diperkirakan 1,6 –
13,6/100.000 orang, prevalensi ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur
(Lumunon, Bidjuni, & Hamel, 2015).
Ginjal merupakan organ yang berfungsi dalam mengendalikan kadar asam urat agar
tetap dalam batas normal. Ginjal berfungsi untuk mengatur pembuangan asam urat
melalui urin, namun ketika produksi asam urat berlebihan atau pembuangannya berkurang
maka akan mengakibatkan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Keadaan ini disebut
dengan hiperurisemia (Mulalinda, Manampiring, & Fatimawali, 2014).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum yaitu untuk memahami tentang diet rendah purin
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk memahami pengertian diet rendah purin
b. Untuk memahami klasifikasi penyakit pada diet rendah purin
c. Untuk memahami diet rendah purin.
BAB II
PEMBAHASAN
Hari 2
Makan Pagi (06.00 - 07.00)
➢ Pepaya
➢ Daging
➢ vegetaris
➢ Nasi beras
➢ Susu Krim Hangat
Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15)
➢ Gluten Asam Manis
➢ Pucuk Ubi Jalar Rebus
➢ Nasi Beras Giling
➢ Jus
Makan Malam (18.00 - 18.30)
➢ Labu dan Jamur
➢ Nasi Beras Giling
➢ Puding Agar-agar
Hari 3
Makan Pagi (06.00 - 07.00)
Ø Roti selai
Ø Bubur Cokelat Rendah Lemak
Ø Serbat
Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15)
Ø Daun nasi-nasi rebus
Ø Kelapa Muda Segar
Ø Jus
Makan Malam (18.00 - 18.30)
Ø Kacang Merah Pedas Rendah Purine (1/2 mangkok)
Ø Nasi Beras Giling
A. Kesimpulan
Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat
merupakan hasil akhir dari metebolisme purin. Peningkatan asam urat di sebabkan karena
produksi asam urat meningkat atau pengeluaran asam urat menurun.
Asam Urat adalah senyawa sukar larut dalam air yang merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin. Gout Arthritis adalah radang pada sendi yang di sebabkan oleh
meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini desebabkan karena metabolisme
purin yang tidak sempurna. Gout biasanya menyerang jari – jari kaki, terutama ibu jari
kaki, pergelangan tumit, lutut, jari – jari tangan dan siku.
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti
batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa Poltekes Kendari jurusan Gizi dapat lebih memahami dan mengetahui tentang diet
rendah Purin dan dapat megaplikasikannya di tempat kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2010. Penuntun Diet, Edisi Baru, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
RS Cipto Mangunkusumo Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1993. Jakarta: PT Gramedia Jakarta Utara.
https://ahligizi.id/artikel/detailartikel/10/terbaru_terpopuler/Diet-Rendah-Purin-/-Asam-Urat