Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MODIFIKASI MAKANAN DIET RENDAH PURIN

Di Susun Oleh:

KELOMPOK III

1. YUSRIANTI P00313020083
2. SALUDDIN ADRIAN P00313020074
3. CHAERUL SALEH P00313020047
4. JALIDIN P00313020056
5. NUR FATIMAH SARI P00313020065

POLTEKKES KEMENKES KENDARI


JURUSAN GIZI D IV AJENG
TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021
KATA PENGANTAR
Assalami alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tampa pertolongannya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salawat serta salam
semoga terlimpah curahan kepada Baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafaatnya nanti di akhirat.
Tidak lupa kami mengucapkan syukur Kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-nya baik itu berupa sehat fisik maupun akal fikiran , sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas dari Mata Kuliah FDC dengan judul
makalah “ Modifikasi Makanan Diet Rendah Purin “
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masi banyak
terdapat kesalahan seta kekurangan di dalammnya. Untuk itu , Kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca makalah ini, supaya makalah ini nantinya akan menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada
Dosen Mata Kuliah FDC yang telah membimbing dalam mata kuliah ini.
Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar- besarnya.

Kendari, Agustus 2020


Penyusun,

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ - 2 -

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. - 3 -ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... - 4 -

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1

B. TUJUAN ........................................................................................................................ - 5 -

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ - 6 -

A. Pengertian Diet Rendah Purin ........................................................................................ - 6 -

B. Klasifkasi Penyakit Pada Diet Rendah purin ...................................................................... 8

C. Jenis Diet Rendah Purin ................................................................................................. - 6 -

BAB III PENUTUP................................................................................................................... - 14 -

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... - 15 -


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diet merupakan mengkonsumsi makanan dan memilih makanan dengan
memperhatikan komposisi makanan agar seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Diet dilakukan untuk mengatur agar konsumsi makanan yang diasup oleh seseorang tidak
berlebihan, tepat, dan seimbang (Graha, 2010). Diet merupakan kebiasaan seseorang
untuk mengkonsumsi jenis makanan dan minuman dari hari ke hari, terutama makanan
yang dirancang untuk mendapatkan kebutuhan individu tertentu (Hartanto, 2006)
Terapi diet adalah merupakan terapi yang memanfaatkan diet yang berbeda dengan
terapi diet orang normal untuk mempercepat kesembuhan dan memperbaiki status gizi.
Jika yang dimanfaatkan bukan saja diet terapi pengetahuan gizi yang lebih luas seperti
suplemen pangan dan gizi. Berbeda dengan diet perencanaan lebih ditentukan oleh pasien
sendiri. Seorang pasien yang di rawat di rumah sakit akan patuh dengan diet rumah sakit,
tetapi setelah pulang mungkin ia akan merasa bosan dan melupakan dietnya. Untuk
menghindari kemungkinan ini, pasien yang sudah pulang dapat menyusun sendiri
perencanaan makanan yang memenuhi persyaratan medis dengan bimbingan tekhnik ahli
gizi. Setiap orang akan merasa bosan jika makanannhya terus menerus di tetapkan oleh
dokter atau ahli gizi, dengan demikian dia harus dilibatkan untuk menentukan jumlah dan
jenis makanannya di dalam proses yang dinamakan perencanaan makanan ini.
Diet pada penderita asam urat terdiri dari membatasi konsumsi makanan yang
mengandung lemak dan makanan yang mengandung purin. Purin merupakan bagian 2
dari protein. Jumlah maksimal asupan protein bagi penderita asam urat yaitu sekitar 50 –
70 mg/hari setara dengan 1 – 11/2 potong per hari (Febry, 2008). Namun, ketika asupan
purin melebihi dari batas ketentuan yang dianjurkan, ginjal akan kesulitan untuk
mengeluarkan kelebihan asam urat di dalam tubuh sehingga dapat mempengaruhi
peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan akan menimbulkan terjadinya kekambuhan
pada penderita asam urat (Herliana, 2013).
Asam urat merupakan produk akhir dari pemecahan purin yang di metabolisme di
dalam tubuh. Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat di dalam
inti sel tubuh semua makhluk hidup. Tubuh manusia memproduksi purin sekitar 80 – 85%
dan sisanya berasal dari makanan yang mengandung purin (Herliana, 2013). Normal
kadar asam urat di dalam tubuh yaitu < 7mg/dl pada laki – laki dan < 6mg/dl pada
perempuan (Assob et al, 2013). Prevalensi asam urat di Indonesia menduduki urutan
kedua setelah penyakit osteoartritis. Prevalensi asam urat di Indonesia diperkirakan 1,6 –
13,6/100.000 orang, prevalensi ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur
(Lumunon, Bidjuni, & Hamel, 2015).
Ginjal merupakan organ yang berfungsi dalam mengendalikan kadar asam urat agar
tetap dalam batas normal. Ginjal berfungsi untuk mengatur pembuangan asam urat
melalui urin, namun ketika produksi asam urat berlebihan atau pembuangannya berkurang
maka akan mengakibatkan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Keadaan ini disebut
dengan hiperurisemia (Mulalinda, Manampiring, & Fatimawali, 2014).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum yaitu untuk memahami tentang diet rendah purin
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk memahami pengertian diet rendah purin
b. Untuk memahami klasifikasi penyakit pada diet rendah purin
c. Untuk memahami diet rendah purin.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diet Rendah Purin


Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein, sedangkan asam urat
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Penigkatan asam urat disebabkan karena
produksi asam urat meningkat atau mengeluarkan asam urat menuerun. Penigkatan
produski asam urat berasal dari makanan yang mengandung banyak protein yang
akhirnya peningkatan peningkatan pembentukan purin ( Pada penyakit tertentu ). Jika
pola makan tidak di ubah, maka kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan
menimbulakan penumpukan kristal asam urat. Pengeluaran asam urat menurun terjadi
pada penyakit ginjal atau dengan pemberian obat – obat tertentu. Kadar Asam Urat
yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan penimbunan kristal asam urat pada
cairan sendi ( Penyakit Gout ) dan dalam ginjal ( Batu Ginjal ).
Purine suatu produk menegah metabolisme protein yang terdapat dalam setiap
sel, menambah kumpulan asam urat tubuh sesudah metebolisme. Oleh karena
kebanyakan makanan yang kaya urine juga kaya protein dan oleh karena itu asam urat
adalah produk akahir metabolisme protein, Maka diet rendah purin harus juga
mengandung protein sedang.
Diet rendah purin deberikan antara lain kepada pasien penyakit Gout dimana
kadar asam urat dalam darah tinggi . Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat
membeuk kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi – sendi tangan, lutut, jari -
jari serta ginjal / saluran kencing.
Diet rendah purin adalah diet yang dilakukan untuk meminimalkan
jumlah purin dalam tubuh, dan mengurangi jumlah asam urat dalam darah. Ketika kadar
asam urat melebihi jumlah yang dapat diproses oleh tubuh, maka asam tersebut akan
membentuk kristal dalam darah yang bisa menyebabkan gout maupun batu ginjal.
1. Tujuan Diet
1.1.untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan
kadar asam urat dalam darah dan urin
1.2.Untuk Mengurangi pembentukan asam urat dengan cara mengurangi pemberian
makanan tinggi purin.
1.3.Untuk Menurunkan kadar asam urat dalam darah dan memperlancar
pengeluaran asam urat
2. Syarat Diet
2.1.Mengkonsumi makanan rendah purin, yaitu 120-150 mg sehari
2.2.Hidrat arang tinggi. Hidrat arang membantu pengeluaran asam urat
2.3.Lemak sedang. Lemak cenderung menghambat pengeluaran asam urat
2.4.Banyak cairan untuk membantu pengeluaran asam urat,
2.5.Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin

3. Prinsip Diet Rendah Purin


3.1.Diet penyakit gout dan hiperurisemia merupakan diet rendah purin dengan cara
menghindari atau membatasi jenis-jenis makanan yang tinggi purin
(JASBUKET). Jumlah purin yang dikonsumsi per hari pada diet ini adalah 120-
150 mg, sementara asupan purin dalam diet yang normal dapat mencapai 1000
mg per hari atau lebih. Senyawa urat dapat dihasilkan tubuh dalam metabolisme
purin dan diekskresikan keluar lewat ginjal.
3.2.Karena asam urat lebih mudah larut dalam urine yang alkalis, diet rendah purin
harus mengandung lebih banyak hidrat arang dan lebih sedikit lemak dengan
jumlah cairan yang memadai untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat.
3.3.Kandungan lemak yang tinggi dalam makanan akan menimbulkan asidosis
(karena pembentukan keton bodies yang terdiri dari asam asetoasetat, asam β-
hidroksibutirat dan aseton) yang membuat urine menjadi lebih asam sehingga
menyulitkan ekskresi asam urat.

4. Indikasi Pemberian Diet


Diet rendah Purin Diberikan pada penderita batu ginjal asam urat dan Grout Artritis.
4.1.Bahan makanan yang boleh diberikan yaitu :
1) Semua sumber karbohidrat
2) Protein Hewani : daging atau ayam, ikan tongkol, tenggiri, bawal, banding
50 g/hari, telur, susu, keju
3) Protein nabati : kacang-kacangan kering maksimal 25 g, tahu, tempedan
oncom maksimal 50 g.
4) Minyak dalam jumlah terbatas
5) Semua sayuran kecuali asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang
kol, bayam, jamur maksimum 50 g/hari.
6) Semua jenis buah
7) Teh, kopi dan minuman mengandung soda
8) Semua macam bumbu
4.2.Bahan makanan yang tidak boleh diberikan
1) protein hewani : sardine, kerang, jantung, hati, usus, limpa, paru-paru, otak,
ekstrak daging, kaldu, bebek, angsa dan burung
2) minuman dan makanan yang mengandung alcohol
3) ragi

5. Contoh Menu Sehari


Hari 1
Makan Pagi (06.00 - 07.00)
o Pisang
o Dadar telur kentang (1 porsi)
o Roti putih dengan selai
o Nasi beras giling
o Kopi kedelai dengan susu rendah lemak
Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15)
o Steak tahu rendah lemak
o Tumis dan labu kacang panjang
o Nasi beras giling
o Salad buah atau Jus
Makan Malam (18.00 - 18.30)
o Vegemeat rendah lemak dengan saus putih
o Nasi beras giling
o Nanas segar

Hari 2
Makan Pagi (06.00 - 07.00)
➢ Pepaya
➢ Daging
➢ vegetaris
➢ Nasi beras
➢ Susu Krim Hangat
Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15)
➢ Gluten Asam Manis
➢ Pucuk Ubi Jalar Rebus
➢ Nasi Beras Giling
➢ Jus
Makan Malam (18.00 - 18.30)
➢ Labu dan Jamur
➢ Nasi Beras Giling
➢ Puding Agar-agar

Hari 3
Makan Pagi (06.00 - 07.00)
Ø Roti selai
Ø Bubur Cokelat Rendah Lemak
Ø Serbat
Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15)
Ø Daun nasi-nasi rebus
Ø Kelapa Muda Segar
Ø Jus
Makan Malam (18.00 - 18.30)
Ø Kacang Merah Pedas Rendah Purine (1/2 mangkok)
Ø Nasi Beras Giling

Kandungan Purin dalam Bahan Makanan


KATEGORI MAKANAN ANJURAN
KELOMPOK 1 Otak Sebaiknya dihindari
Kandungan Purin Tinggi Hati
(100-1000 mg/100 g) Jantung
Ginjal
Jeroan
Ekstrak Daging / Kaldu
Daging Bebek
Ikan Sarden
Makarel
Kerang
KELOMPOK 2
Kandungan Purin Sedang Daging Sapi & Ikan Boleh di konsumsi
(9-100 mg/100 g) (Kecuali yang terdapat Tidak berlebihan/dibatasi
dalam kelompok 1)
Ayam
Udang
Tahu
Tempe
Asparagus
Bayam
Daun Singkong
Kangkung
Daun dan Biji Melinjo
KELOMPOK 3 Nasi Boleh dikonsumsi
Kandungan Purin Rendah Ubi setiap hari
Singkong
Jagung
Roti
Mie / Bihun
Cake / Kue Kering
Puding
Susu
Keju
Telur
Sayuran dan Buah
(kecuali sayuran kel. 2)

B. Klasifikasi Penyakit Pada Diet Rendah Purin


1. Diet Asam Urat/Gout Artritis
Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir
metabolisme purin. Gout Arthritis adalah radang pada sendi yang disebabkan oleh
meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini disebabkan karena metabolisme
purin yang tidak sempurna. Gout biasanya menyerang jari – jari kaki, terutama ibu
jari kaki, pergelangan tumit, lutut, jari – jari tangan dan siku. Secara alamiah purin
terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yukni
makanan dari tanaman (sayur, buah, kekacangan) atau hewan (daging, jeroan, ikan
sarden). Juga dalam minuman beralkohol dan makanan kaleng.
Tujuan diet ini adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Beberapa syarat diet
penyakit gout adalah sebagai berikut :
1.1.Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau
kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000
kkal
1.2.Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
1.3.Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150
mg/100 g
1.4.Lemak sedang yaitu 10-20% kebutuhan energi total
1.5.Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak (65-75% kebutuhan energy total)
1.6.Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
1.7.Rata-rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2,5 liter
Contoh Menu :
➢ Pagi Pukul 10.00/16.00
Nasi Semangka/pisang kukus
Telur Ceplok Air
Tumis Labu Siam dan wortel
Susu Skim Malam
Nasi
Semur ayam
Siang Pepes tahu
Nasi Tumis Kacang Hijau
Ikan Bakar Pisang Raja
Tempe Goreng
Cah sawi dan wortel
Pepaya

2. Diet Penyakit Batu Ginjal


Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras
seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan
nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di
dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).
Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
Diet ini bertujuan:
Membantu memperlambat pertumbuhan dan mencegah pembentukan batu
ginjal.
Makanan yang tidak boleh dimakan:
- Kentang/ ubi
- Susu, keju, kepiting, ikan teri, ikan asin, sardin
- Bayam, daun mlinjo, daun pepaya, daun singkong, talas.
- Buah-buahan yang dikeringkan.
- Minuman soda, soft drink, teh kental, kopi
- Salak, asparagus
Makanan yang dibatasi:
- Tahu/ tempe maksimal 100 grm/hari
- Kacang-kacangan kering max 25 grm/hari
- Sayuran (kecuali yang dilarang) max 200 grm/hari
- Buah (kecuali yang dilarang) max 100 grm/hari
Makanan yang diperbolehkan:
- Beras, roti, mie, makaroni, bihun
- Telur, daging, ikan tanpa tulang
- Gula
Penderita diharuskan minum 3 liter/hari.
Penatalaksanaan :
a) Konsumsi cairan dalam jumlah banyak, 1,5-2,5 liter perhari
b) Batasi makanan yang menghasilkan sisa asam tinggi. Contoh : nasi, roti
dan olahan terigu lainnya. Daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-
kacangan dan hasil olahannya serta lemak hewan.
c) Hindari makanan yang mengandung purin tinggi (>100 mg/100 gram
bahan makanan). Contoh : otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak
daging/kaldu, buillon, bebek, ikan sarden, makarel, remis, kerang.
d) Konsumsi makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi. Contoh : susu,
susu asam, krim, minyak kelapa, kelapa, santan, semua jenis sayuran (tapi
dibatasi untuk jenis-jenis tertentu) dan semua jenis buah.

C. Jenis Diet Rendah Purin


1. Diet rendah purin dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1.1.Diet Rendah Purin 1/DRP I (1500 kkal)
1.2.Diet Rendah Purin II/ DRP II (1700 kkal)
2. Bahan makanan sehari :
DRP I DRP II
Bahan makanan
Berat (g) Urt Berat (g) Urt
Beras 200 3 gls nasi 250 31/2 gls nasi
Telur ayam 50 1 butir 50 1 butir
Ayam tanpa kulit 50 1 ptg sedang 50 1 ptg sedang
Ikan 50 1 ptg sedang 50 1 ptg sedang
Tempe 50 2 ptg sedang 50 2 ptg sedang
Sayuran 250 21/2 gelas 300 3 gelas
Buah 400 4 ptg sedang 400 4 ptg sedang
Minyak 15 11/2 sdm 15 11/2 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 20 1 sdm
Tepung susu skim 20 4 sdm 20 4 sdm
3. Nilai Gizi :
DRP I DRP II
Energi (kkal) 1500 1700
Protein (g) 61 65
Lemak (g) 31 31.5
Karbohidrat (g) 247 289
Serat (g) 25 26.5
Kalsium (mg) 547 559
Besi (mg) 15.4 16.2
Vitamin A (RE) 23373 23383
Tiamin (mg) 1.0 1.1
Vitamin (mg) 198 207
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat
merupakan hasil akhir dari metebolisme purin. Peningkatan asam urat di sebabkan karena
produksi asam urat meningkat atau pengeluaran asam urat menurun.
Asam Urat adalah senyawa sukar larut dalam air yang merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin. Gout Arthritis adalah radang pada sendi yang di sebabkan oleh
meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini desebabkan karena metabolisme
purin yang tidak sempurna. Gout biasanya menyerang jari – jari kaki, terutama ibu jari
kaki, pergelangan tumit, lutut, jari – jari tangan dan siku.
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti
batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa Poltekes Kendari jurusan Gizi dapat lebih memahami dan mengetahui tentang diet
rendah Purin dan dapat megaplikasikannya di tempat kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2010. Penuntun Diet, Edisi Baru, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

Hartono, Andri. 1999. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta: EGC

RS Cipto Mangunkusumo Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1993. Jakarta: PT Gramedia Jakarta Utara.

https://ahligizi.id/artikel/detailartikel/10/terbaru_terpopuler/Diet-Rendah-Purin-/-Asam-Urat

Anda mungkin juga menyukai