Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BERAS SIGER DI

BANDAR LAMPUNG

Subeki1, Tanto Pratondo Utomo1, Harun Al Rasyid1, Nurul Mukti2, Muhartono3

1
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Jl. S. Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung – Lampung 34145
2
Alumnus Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Jl. S. Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung – Lampung 34145
3
Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Jl. S. Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung – Lampung 34145
Email: bekisubeki80@gmail.com

ABSTRAK

Lampung merupakan sentra produksi ubikayu yang pemanfaatannya masih didominasi oleh industri
besar tapioka. Pemanfaatan ubikayu sebagai alternatif makanan pokok pengganti beras perlu
dilakukan dengan cara mengolah ubikayu menjadi butiran yang menyerupai beras padi. Masyarakat
Lampung menyebut produk olahan ubikayu ini dengan istilah beras siger. Beras siger dibuat dari
tepung ubikayu dengan ekstruder menjadi butiran seperti beras padi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui preferensi konsumen terhadap produk beras siger dari ubi kayu. Metode penelitian ini
adalah survei perilaku konsumen yang dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner lalu
dianalisis menggunakan importance performance analysis. Preferensi terhadap beras siger
menunjukkan bahwa konsumen memiliki perilaku positif terhadap produk beras siger sebagai pangan
alternatif pengganti beras. Perilaku konsumen terhadap beras siger menunjukkan mayoritas konsumen
berjenis kelamin laki-laki, sumber keuangan dengan bekerja, dengan rata-rata pengeluaran perbulan
Rp.1.500.000 – 2.500.000. Motivasi awal mengkonsumsi beras siger adalah mendapatkan manfaat
kesehatan. Sumber informasi konsumen berasal dari anggota keluarga dengan variabel manfaat yang
menjadi fokus utama. Beras siger kurang diminati dibandingkan dengan mengkonsumsi beras padi.
Konsumen memutuskan pembelian tergantung situasi dengan frekuensi konsumsi 2 kg per bulan dan
bersedia melakukan pembelian ulang. Variabel produk beras siger yang memiliki tingkat kepentingan
dengan skor tertinggi adalah variabel manfaat (4,35), komposisi (3,73), anggota keluarga (3,65),
motivasi (3,58), informasi (3,53), dan harga beras (3,40) dengan skor maksimal 5. Atribut yang
memilik tingkat kinerja dengan skor tertinggi adalah manfaat (4,35), komposisi (3,95), harga beras
(3,83), kemudahan membeli (3,60), dan motivasi (3,58) dengan skor maksimal 5.

Kata kunci : Bandar Lampung, beras siger, ubi kayu, preferensi konsumen

162 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


PENDAHULUAN Beragam sumber pangan diperkenalkan
kepada masyarakat dengan berbagai cara.
Konsumsi beras di Inonesia begitu Kebijakan diversifikasi pangan berbasis
besar, sehingga image masyarakat tentang ubi kayu dilakukan guna menekan
makanan memiliki konotasi harus makan ketergantungan masyarakat akan beras.
nasi. Beras sebagai sumber karbohidrat Ubi kayu berpotensi diolah menjadi
yang utama di negara Asia, merupakan produk beras analog.
bahan pangan pokok bagi hampir 254,9 Beras analog berbahan dasar ubi
juta rakyat Indonesia (BPS, 2015). kayu ini merupakan salah satu bentuk
Keadaan ini membuktikan bahwa budaya pengolahan yang produknya menyerupai
makan nasi masyarakat susah diubah butiran beras. Produk beras siger
sehingga kebutuhan beras semakin merupakan produk beras analog yang
meningkat dari tahun ketahun sejalan dikembangkan di Provinsi Lampung.
dengan pertambahan jumlah penduduk. Tekstur kepulenan nasi dari beras siger
Rata-rata konsumsi beras pada tahun 2011- hampir menyerupai nasi dari padi, bahkan
2015 per kapita seminggu di Indonesia lebih kenyal dibandingkan nasi dari padi.
adalah 1,626-1,721 kg (Badan Pusat Rasanya pun tidak jauh berbeda dari nasi
Statistik, 2017). dari padi. Hanya saja karena berasal dari
Angka konsumsi beras di Indonesia ubi kayu maka beras siger mempunyai cita
menempati urutan ke tiga setelah China rasa yang sangat unik, sehingga saat
dan India sebesar 38.650 kg/kapita. Survei mengkonsumsi beras siger ada rasa khas
Sosial Ekonomi Nasional oleh Badan ubi kayu yang sedikit tersisa. Beras siger
Pusat Statistik (BPS) 2015 menyebutkan dibuat sedemikian rupa agar menyerupai
bahwa konsumsi beras per kapita per butiran beras pada umunya sehingga tidak
Maret 2015 adalah sebesar 98 kg per tahun. sulit dalam penerimaan beras oleh
Jumlah ini meningkat dibanding tahun konsumen (Rachmawati, 2010).
sebelumnya yang hanya 97,2 kg per tahun. Beras siger merupakan bahan
Pemenuhan karbohidrat orang Indonesia makanan pokok yang diharapkan dapat
80% berasal dari beras yang ditanak mengurangi ketergantungan terhadap beras.
menjadi nasi. Potensi sumber karbohidrat Beras siger saat ini masih dalam proses
non beras cukup banyak seperti sagu, aren, pengembangan di masyarakat lampung.
ubi kayu, ubi jalar, uwi, gembili, sorgum, Beras siger memiliki atribut dan tingkat
dan sebagainya tetapi belum dimanfaatkan kepentingan yang berbeda – beda.
secara optimal (Samad, 2003). Ubi kayu Ketidakstabilan permintaan beras siger
merupakan salah satu bahan pangan juga terkait dengan kepuasan yang
pengganti beras yang cukup penting dirasakan konsumen terhadap atribut-
peranaannya dalam menopang ketahanan atribut yang melekat pada beras siger.
pangan suatu wilayah. Hal ini karenakan Untuk menghasilkan beras siger yang
peranan ubi kayu sebagai sumber sesuai dengan harapan konsumen,
karbohidrat bahan pangan pengganti beras. produsen perlu memperbaiki atribut yang
Kebijakan diversifikasi pangan yang belum maksimal kinerjanya, sehingga
ditetapkan oleh pemerintah dimaksudkan konsumen tidak beralih ke produk pesaing
untuk mengatasi tingginya konsumsi beras. (Sonya, 2016).

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 163


Konsumen dijadikan sebagai titik Tempat dan Waktu Penelitian
sentral perhatian dalam proses pemasaran.
Mempelajari apa yang dibutuhkan dan Penelitian ini dilaksanakan di
diinginkan konsumen akan menuntun pada industri beras siger Provinsi Lampung dan
kebijakan pemasaran yang tepat dan Universitas Lampung pada bulan Januari -
efisien. Studi konsumen memberikan Juni 2017.
petunjuk untuk memperbaiki dan Bahan dan Alat
memperkenalkan produk atau jasa,
menetapkan harga, perencanaan saluran, Bahan-bahan yang akan digunakan
menyusun pesan, dan mengembangkan dalam penelitian ini adalah beras siger
kegiatan pemasaran lain. Dalam model sedangkan alat yang digunakan adalah
perilaku konsumen, proses dimulai dari kuisioner dan alat tulis.
stimuli marketing dan stimuli lainnya dari
Metode Penelitian
luar seperti ekonomi, teknologi, budaya,
dan politik. Serangkaian stimuli tersebut Metode yang digunakan dalam
akan dipengaruhi dan mempengaruhi penelitian ini adalah metode survei
psikologi dan karakteristik konsumen, preferensi konsumen terhadap produk
yang selanjutnya berlanjut pada proses beras siger. Survei preferensi konsumen
keputusan pembelian (Kotler, 2012). dilakukan dengan menyebar kuisioner di
Sampai saat ini belum dilakukan Provinsi Lampung. Penentuan responden
penelitian terkait preferensi konsumen dilakukan secara sengaja (purposive
terhadap produk beras siger yang sedang sampling/judgement sampling). Kemudian
berkembang di Provinsi Lampung. data yang diperoleh ditabulasikan,
Preferensi berkaitan dengan obyek–obyek disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis
yang ditangkap melalui indera dan deskriptif (Endang, 2008).
pengalaman konsumen mengenai suatu
proses mengenali produk dengan Pelaksanaan Penelitian
menyimpulkan informasi dan menafsirkan
Survei preferensi konsumen ini
pesan (Rakhmat, 1996). Produk beras
dilakukan dengan menyebar kuisioner
siger yang akan diujikan yaitu produk
pada responden dengan jumlah yang sesuai
Beras Sigerku, Beras Siger Unila, Beras
dengan metode penentuan responden yang
Sehatku dan Beras Analog Jagung. Respon
digunakan.
yang diberikan oleh konsumen dapat
berupa perbandingan dan penilaian semua Pemilihan Produsen Beras yang
aspek pada beras siger. Oleh karena itu Diujikan
perlu dilakukan preferensi konsumen
terhadap produk beras siger yang sedang Berdasarkan pemahaman mengenai
berkembang di Provinsi Lampung. pengertian produk beras siger yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuknya menyerupai butiran beras, maka
preferensi konsumen terhadap produk diperoleh data produk beras siger yang ada
beras siger di Bandar Lampung. di Provinsi Lampung. Pemilihan produk
beras yang diujikan diseragamkan
berdasarkan bentuk, ukuran dan
METODE PENELITIAN keberadaan produk di Provinsi Lampung.

164 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


Ukuran butiran beras siger dibuat (Halim, 2012). Produsen beras siger di
menyerupai ukuran beras pada umumnya Provinsi Lampung diasajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Data produk beras siger Provinsi Lampung


Harga
Produk Beras Industri Alamat
(Rp)
Beras Sehatku Technopark Lampung Tengah 12.000/kg
Beras Sigerku Technopark Lampung Tengah 10.000/kg
Beras Analog Jagung Serambi Botani Bogor 47.500/800 g
Beras Siger Unila Fakultas Pertanian Unila Bandar Lampung 17.000/kg

Metode Penentuan Responden dari pertanyaan-pertanyaan mengenai


Penentuan responden dilakukan profil responden dan perilaku konsumen
secara sengaja (purposive sampling terhadap pentingnya kehalalan produk
/judgement sampling). Berdasarkan tingkat pangan di Bandar Lampung. Pertanyaan
kepentingan, pengetahuan, pemahaman yang terdapat pada kuisioner tersebut
serta pengalaman mengenai produk beras bersifat pertanyaan tertutup, semi terbuka,
siger yang ada di Provinsi Lampung. dan terbuka (Singarimbun dan Efendi,
Kuisioner didesain sedemikian rupa 1989).
sehingga mudah diisi oleh responden dan
pertanyaan mudah dipahami oleh seluruh Pertanyaan tertutup adalah
lapisan masyarakat. Teknik pengambilan pertanyaan yang tidak memungkinkan
sampel yang digunakan adalah responden untuk memberikan jawaban
nonprobability sampling yaitu suatu selain yang telah disediakan. Pertanyaan
teknik pengambilan sampel yang tidak semi terbuka adalah pertanyaan yang telah
memberi peluang atau kesempatan sama disediakan jawabannya tetapi
bagi setiap unsur atau anggota populasi memungkinkan responden untuk
untuk dipilih menjadi sampel (Schearffer menambah jawaban yang sesuai.
et al., 2009). Jenis yang digunakan adalah Sedangkan pertanyaan terbuka adalah
purposive sampling yaitu pemilihan pertanyaan yang jawabannya secara bebas
sampel berdasarkan pada karakteristik dapat diberikan responden (Rahmawati,
tertentu dianggap mempunyai sangkut 2004).
pautnya dengan karakteristik populasi b. Penyebaran Kuisioner
yang sudah diketahui sebelumnya (Ruslan, Penyebaran kuisioner dilakukan
2010). pada responden masyarakat umum yang
secara sengaja dipilih di sekitar Bandar
a. Penyusunan Kuisioner
Kuisioner merupakan data primer Lampung. Responden yang dipilih adalah
dalam melaksanakan penelitian ini. konsumen beras analog sebanyak 40 orang.
Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang c. Pengumpulan Data
tersusun rapi untuk diajukan kepada
responden. Kuisioner yang disusun terdiri

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 165


Penelitian ini diawali dengan tiwul dengan bahan baku yang sama,
proses pengumpulan data yang dilakukan namun hasil yang diharapkan yaitu
dengan kuisioner. Kuisioner berisi tentang memiliki bentuk yang lebih seragam,
identitas atau karakteristik panelis/ warna yang lebih cerah dan rasa yang lebih
responden dan pertanyaan-pertanyaan baik. Produk beras siger ini menjadi
yang berkaitan tentang preferensi perwujudan beras tiwul modifikasi sebagai
konsumen terhadap produk beras siger. pangan lokal unggulan Provinsi Lampung
Teknik pengumpulan data yang digunakan sejak akhir tahun 2012. Sejak tahun 2015
yaitu teknik wawancara. diinstruksikan menjadi menu makanan
yang disajikan di kantor dan hotel di
d. Analisis Data Provinsi Lampung berdasarkan Instruksi
Data-data yang telah diperoleh Gubernur Lampung Nomor :
melalui penyebaran kuesioner dianalisis 521/1159/11.06/2015.
dangan analisis deskriptif. Analisis
deskriptif digunakan untuk Data produk didapat dengan cara
mengidentifikasi karakteristik konsumen melakukan pencarian informasi produk
dan mengetahui tingkat kesukaan pada berbagai pihak yang berkaitan
konsumen terhadap beras siger. dengan produk tersebut, dan informasi-
informasi yang ada pada kemasan produk.
Produk yang digunakan dalam penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini sebanyak 4 jenis produk beras siger
Penelitian Pendahuluan yang sedang dikembangkan di Provinsi
Lampung. Jumlah ini dipilih berdasarkan
Beras siger merupakan produk pada pengertian mengenai beras siger yang
yang dikembangkan melalui kerjasama berbentuk menyerupai butiran beras padi.
dengan Badan Ketahan Pangan Provinsi Daftar beras siger yang digunakan dalam
Lampung. Beras siger awalnya dibuat penelitian ini disajikan pada Tabel 2.
dengan mengadopsi proses pembuatan

Tabel 2. Daftar beras siger di Provinsi Lampung


No Produk Industri Alamat Keterangaan
1 Beras Technopark Kantor Bumi Aji, Anak Tuha, Bahan baku
Sehatku Lampung Kabupaten Lampung Tengah, singkong
Tengah Lampung.
2 Beras Technopark Kantor Bumi Aji, Anak Tuha, Bahan baku
Sigerku Lampung Kabupaten Lampung Tengah, jagung
Tengah Lampung.
3 Beras Analog Serambi Jl. Taman Kencana, Komplek Bahan baku
Jagung Botani Agripark, Bogor jagung
4 Beras Siger Fakultas Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bahan baku
Unila Pertanian Unila Bandar Lampung singkong
Berdasarkan hasil wawancara dan
a. Beras Sehatku informasi yang dimuat pada kemasan,

166 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


beras sehatku merupakan beras karya singkong segar. Produk beras ini
UKM Kelompok Wanita Tani (KWT) merukapan hasil inovatif Badan
Mawar Pujo Asri Lampung Tengah yang Pengkajian dan Penerapan Teknologi
di launching Pemeriantah Daerah Provinsi (BPPT) yang mempunyai indeks glikemik
Lampung dan dikembangkan oleh lebih rendah dibandingkan dengan padi,
Technopark Lampung Tengah pada akhir sehingga sehat untuk dikonsumsi oleh
Desember 2015. Beras sehatku terbuat dari masyarakat. Pemanfaatan ubi kayu di
jagung dan pati singkong yang baik Provinsi Lampung sangat mendukung
dikonsumsi untuk penderita diabetes dan dalam pembuatan produk beras siger ini,
obesitas. Kerjasama yang dibangun oleh Produk beras sigerku ini diupayakan untuk
pemerintah provinsi mengenai beras sehat menggerakkan masyarakat dalam
ini diharapkan dapat meningkatkan mengkonsumsi pangan lokal. Harga jual
perkembangan perekonomian daerah produk beras sigerku yaitu Rp 10.000/kg
Lampung. Harga beras sehatku dipasaran yang dapat juga diperoleh di Pilot Plant
yaitu Rp 12.000/kg dan dapat diperoleh di dan Laboratorium Balai Besar Teknologi
Balai Besar Teknologi Pati (BBPT) yang Pati (BBPT) Lampung Tengah. Berikut
beralamatkan di Negara Bumi Ilir, Kec. gambar beras sigerku kemasan 1 kg dapat
Anak Tuha Lampung Tengah dan di dilihat pada Gambar 2.
Gedung Pusat Informasi Bisnis Jl. Zainal
Abidin Pagar Alam No.36 Gedong
Meneng, bandar Lampung. Berikut
gambar produk beras sehatku disajikan
pada Gambar 1.

Gambar 2. Beras sigerku kemasan 1 kg

c. Beras Analog Jagung


Berdasarkan informasi yang dimuat
pada kemasan, beras analog jagung
Gambar 1. Produk beras sehatku kemasan merupakan produk yang di produksi oleh
1 kg PT. FITS Mandiri dan di kembangkan oleh
Serambi Botani. Serambi Botani
b. Beras Sigerku beralamatkan di Jl. Taman Kencana, No.3
Beras sigerku menjadi salah satu Komplek Agripark, Paledang, Bogor
produk makanan yang dikembangkan oleh Tengah, Kota Bogor Jawa Barat.
Technopark Lampung Tengah. Pendistribusian produk beras jagung
Berdasarkan hasil wawancara dan analog ini melalui media elektronik dan
informasi yang dimuat pada kemasan, distribusi pasar. Produk ini sudah
beras pangan lokal ini terbuat dari pati

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 167


dipasarkan di Chandra Supermarket Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya
seluruh Lampung. Harga jual produk beras Lokal. Beras siger unila diproduksi
analog jagung ini adalah Rp 47.500/800 g berdasarkan prosedur yang telah diujikan
(Gambar 3). sebelumnya. Prosedur pembuatan beras
Produk beras analog jagung dibuat siger berupa proses menggiling singkong
mirip dengan beras berbahan tepung menjadi bubur singkong. Singkong yang
nusantara (bukan dari padi maupun sudah dihaluskan dipisahkan antara air dan
jagung) dengan menggunakan teknologi ampasnya, yang kemudian airnya
ekstrusi. Bentuk beras analog jagung ini diendapkan untuk mendapatkan pati. Pati
sangat mirip dengan beras dan dapat dan ampas singkong dikeringkan dengan
dimasak seperti beras. Bahan baku produk cara dijemur, kemudian digiling menjadi
ini didesain khusus sesuai kebutuhan, tepung. Tepung yang sudah jadi, diolah
sebagai beras sehat untuk intervensi gizi, dengan bahan baku lain melewati proses
bagi rakyat menengah kebawah dan pencampuran, pengukusan hingga
kebutuhan khusus lainnya. Beras analog pencetakan menjadi bentuk butiran beras.
jagung memiliki indek glikemik lebih Karakteristik dari beras siger unila
rendah dari beras biasa dan tinggi serat berbentuk butiran beras, berwarna putih
untuk penderita diabetes, kolesterol, dan kecoklatan, bertekstur kenyal dan memiliki
diet. Berdasarkan informasi yang dimuat aroma khas singkong. Beras siger unila
pada kemasan beras analog jagung ini dimasak dengan cara dikukus. Kegunaan
mengandung antioksidan jika dari beras ini adalah untuk konsumsi
dibandingkan dengan beras yang lain penderita diabetes sebagai alternatif
(Serambi Botani, 2016). pangan pengganti beras padi. Beras siger
unila dijual dengan harga Rp 17.000/kg
dan dapat diperoleh di Laboratorium
Pengujian Mutu Hasil Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Lampung. Berikut
gambar produk beras siger unila kemasan
1 kg dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 3. Produk beras analog jagung


kemasan 800 g

d. Beras Siger Unila


Beras siger Unila adalah salah satu
produk unggulan yang diproduksi dari ubi Gambar 4. Produk beras siger unila
kayu yang menjadi program pemerintah kemasan 1 kg
Provinsi Lampung sebagai dukungan Karakteristik Responden
terhadap Peraturan Mentri Pertanian No.
43/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Responden dalam penelitian ini
Gerakan Percepatan Penganekaragaman adalah konsumen yang sedang

168 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


mengkonsumsi beras siger ataupun yang meningkatkan produktifitas beras siger di
sudah pernah mengkonsumsi beras siger. Provinsi Lampung.
Penelitian ini menggunakan responden
berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, Karakteristik demografi dibutuhkan
sumber keuangan dan pengeluaran per untuk mengetahui ukuran pasar sasaran
bulan. Total responden yang digunakan dan media yang harus digunakan untuk
dalam penelitian ini berjumlah 40 orang menjangkaunya secara efisien. Berikut ini
yang diambil dari masyarakat Bandar akan dijabarkan hasil penelitian mengenai
Lampung yang sedang ataupun sudah karakteristik konsumen produk beras siger
pernah mengkonsumsi beras siger. yang akan digunakan untuk mempermudah
Karakteristik kunsumen dalam penelitian dalam melakukan segmentasi pasar.
ini berisikan sumber informasi yang Berikut atribut pertanyaan berdasarkan
diharapkan dapat digunakan untuk karakteristik responden disajikan pada
mengevaluasi dan penyusunan kebijakan Tabel 3.
pemasaran bagi industri beras siger guna

Tabel 3. Atribut pertanyaan berdasarkan karakteristik responden


Variabel Indikator Atribut pertanyaan Skor (%)
Karakteristik Jenis kelamin Laki-laki 52
responden Perempuan 48
Sumber keuangan setiap bulan Bekerja 67
Orang tua 33
Beasiswa atau bantuan lain 0
Pengeluaran per bulan Rp < 500.000 7
Rp 500.000 – 1.000.000 22
Rp 1.000.000 – 1.500.000 18
Rp 1.500.000 – 2.500.000 43
Rp > 2.500.000 10

Pengelompokan konsumen sayur di Serambi Botani dibanding laki-


berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan laki. Selanjutnya, Radam et al. (2010) juga
bahwa 48% konsumen berjenis kelamin menyatakan bahwa perempuan lebih sadar
perempuan dan 52% berjenis kelamin laki- kesehatan dibandingkan dengan laki-laki
laki. Perbedaan jumlah konsumen beras saat ini.Namun, berdasarkan pengamatan
siger, diantaranya karena konsumen laki- di lapang responden perempuan memiliki
laki memiliki tingkat minat yang lebih banyak pertimbangan dan mem-
tinggi dalam mengkonsumsi beras siger bandingkannya dengan beras-beras sehat
sebagai sumber karbohidrat pengganti yang lain, seperti beras organik dan beras
beras padi. Daulay (2012) menyatakan merah. Alasan-alasan di lapang tersebut
bahwa perempuan lebih memahami membuat responden laki-laki lebih
masalah-masalah yang berkaitan dengan dominan dalam mengkonsumsi beras siger
konsumsi keluarga dan pengambil dibandingkan dengan responden
keputusan dalam pembelian mie instan perempuan. Responden laki-laki tidak

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 169


akan segan-segan mengkonsumsi suatu kesehatan, melainkan lebih dijadikan gaya
produk jika produk tersebut memang hidup (prestise). Husodo et al. (2009)
memiliki manfaat lebih. menyatakan bahwa adanya kecenderungan
Sumber dana adalah sumber saat ini dimana konsumen berpendapatan
keuangan yang digunakan oleh konsumen kalangan menengah ke atas cenderung
setiap bulannya dalam mencukupi lebih memiliki kesadaran akan pentingnya
kebutuhan sehari-hari. Pengelompokkan produk-produk sehat dan ramah
konsumen berdasarkan sumber keuangan lingkungan.
dengan bekerja mendominasi salah satu
jenis sumber dana dibandingkan dengan Proses Pengambilan Keputusan
sumber dana yang lain. Sebesar 67% Pembelian Beras Siger
sumber dana dengan bekerja diperoleh dari Pengambilan keputusan pada
konsumen beras siger, hal tersebut proses pembelian beras siger ini dilakukan
berpengaruh terhadap daya beli konsumen dengan lima tahapan yang meliputi
terhadap produk beras siger. pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan
Pengukuran pendapatan konsumen pembelian dan evaluasi pasca pembelian.
dilakukan dengan pendekatan pengeluaran
selama sebulan untuk semua kebutuhan. a. Pengenalan kebutuhan
Presentase konsumen beras siger Proses yang dilalui konsumen
berdasarkan pengeluaran per bulan adalah dalam melakukan pembelian diawali
perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh dengan mengenali kebutuhan. Konsumen
responden beras siger rata-rata per bulan. menyadari suatu perbedaan antara keadaan
Pada umumnya semakin besar tingkat sebenarnya dengan keadaan yang
pendapatan yang diperoleh seseorang, diinginkannya. Pengenalan kebutuhan
maka semakin besar pula daya beli didefinisikan sebagai perbedaan atau
terhadap barang atau jasa yang ditawarkan. ketidaksesuaian antara keadaan yang
Dari Tabel 7 menjelaskan sebanyak 43% diinginkan dengan keadaan yang
konsumen beras siger rata-rata sebenarnya, yang akan mengakibatkan dan
pengeluaran per bulannya adalah Rp mengaktifkan proses keputusan (Engel et
1.500.000-2.500.000, hal ini menunjukkan al., 1995). Kesadaran akan suatu
bahwa konsumen beras siger mempunyai kebutuhan mendorong konsumen untuk
minat untuk membeli dan mengkonsumsi mengetahui produk atau jasa apa yang
lebih tinggi dibandingkan dengan dibutuhkan. Kebutuhan tersebut dapat
konsumen yang memiliki pengeluaran per digerakkan oleh rangsangan dari dalam
bulan dengan jumlah yang lain. Semakin maupun luar diri konsumen. Kebutuhan
tinggi pendapatan, responden semakin terhadap suatu produk atau jasa dapat
sadar akan kesehatan dan menginginkan diciptakan, maka pihak perusahaan
pangan yang lebih sehat untuk dikonsumsi. seharusnya lebih giat mengenalkan atau
Selanjutnya, responden kalangan mempromosikan produknya kepada
menengah ke atas mengaku bahwa pangan konsumen. Berikut atribut pertanyaan
yang dipilih bukan hanya sekedar berdasarkan tahap pengenalan kebutuhan
memenuhi kebutuhan primer dan disajikan pada Tabel 4.

170 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


Tabel 4. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap pengenalan kebutuhan
Variabel Indikator Atribut pertanyaan Skor
(%)
Pengenalan Manfaat yang diharapkan Manfaat kesehatan 65
kebutuhan Simbol kelas sosial 2
Gaya hidup modern 0
Alternatif dari beras 28
Lainnya 5
Motivasi mengkonsumsi Memiliki pendapatan 15
Memiliki pengetahuan 65
Tuntutan perkembangan zaman 5
Perwujudan gaya hidup 10
Lainnya 5
Halangan ketika akan membeli Banyaknya produk makanan lain 28
Promosi dari produk lain 7
Harga mahal 15
Sulit mendapatkan beras siger 47
Lainnya 3

Tahap pengenalan kebutuhan ini manfaat beras yang mencakup respon


diajukan pertanyaan mengenai manfaat emosional, kesenangan panca indera, dan
yang diharapkan konsumen dari pertimbangan estetika (Endang, 2008).
mengkonsumsi beras siger. Pertanyaan
mengenai manfaat tersebut digunakan Konsumen juga tertarik untuk
untuk menganalisis seberapa besar mengkonsumsi beras siger dengan
manfaat yang diberikan beras siger untuk memposisikannya sebagai alternatif dari
para konsumen. Tabel 8 menjelaskan beras padi (28%). Sebanyak 5% konsumen
bahwa alasan konsumen mengkonsumsi memilih alasan lain untuk manfaat yang
beras siger sebagian besar adalah diharapkan ketika mengkonsumsi beras
mendapatkan manfaat kesehatan (65%), siger, seperti untuk pemuas kebutuhan
hal tersebut disebabkan karena konsumen psikologis. Konsumsi beras siger sebagai
beras siger mengkonsumsinya atas dasar simbol kelas sosial (2%) mengambarkan
kesadaran aspek kesehatan. Selain itu, bahwa produk beras tersebut sudah
konsumen juga mengkonsumsinya untuk memasuki kelompok yang berbeda dan
mengubah kebiasaan dengan menggambarkan gaya hidup dan perilaku
mengkonsumsi makanan pokok yang sehat. yang berbeda.
Kebutuhan akan beras dimotivasi oleh dua Pertanyaan mengenai motivasi
manfaat yaitu manfaat utilitarian dan mengkonsumsi beras siger digunakan
manfaat hedonis. Manfaat utilitarian untuk menganalisis dalam pengenalan
adalah manfaat fungsional dari beras, kebutuhan. Identifikasi pengaruh motivasi
sedangkan manfaat hedonis adalah dilakukan untuk mengetahui beberapa

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 171


faktor pendorong yang mengarah kepada jumlah produksi beras siger yang terbatas
tujuan seorang konsumen. Hasil yang di pasaran sehingga konsumen sedikit
diperoleh menunjukkan bahwa sebagian kesulitan untuk mendapatkannya. Selain
besar konsumen (65%) memiliki itu, faktor banyaknya produk makanan lain
pengetahuan dari produk beras siger yang di pasaran (28%) yang dapat menyebabkan
akan dikonsumsi. Ameriana (2006) konsumen untuk lebih memilih produk
menyatakan bahwa konsumen yang telah makanan lain dibandingkan membeli beras
mempunyai pengetahuan dan pengalaman siger. Presentase harga beras siger
yang cukup mengenai manfaat lingkungan dipasaran juga menjadi salah satu faktor
yang ditimbulkan jika mengonsumsi suatu yang perlu diperhatikan (15%), karena
produk, informasi pelabelan dapat sulitnya memperoleh beras siger
membentuk/menambah keyakinan menjadikan harga beras tersebut mahal
konsumen. Konsumen yang memiliki jika dibandingkan dengan harga beras padi
pengetahuan ini memotivasi untuk yang ada dipasaran.
mengkonsumsi beras siger lebih besar
dibandingkan dengan faktor lain. b. Pencarian informasi
Pengetahuan yang diperoleh berupa bahan Setelah pengenalan kebutuhan
baku, manfaat, dan organoleptik dari beras terjadi, maka konsumen akan mencari
siger. Sedangkan motivasi lain tidak informasi yang berhubungan dengan beras
terlalu dominan mendorong konsumen siger, baik pengetahuan yang tersimpan
untuk mengkonsumsi beras siger, seperti dalam ingatan (pencarian internal) maupun
faktor pendapatan (15%), perwujudan gaya informasi yang diperoleh dari lingkungan
hidup (10%), tuntutan perkembangan (pencarian eksternal). Pencarian informasi
zaman (5%) dan lainnya. merupakan tahap dimana konsumen akan
terdorong untuk mencari informasi yang
Beberapa bentuk faktor yang dapat lebih banyak mengenai kebutuhannya.
menghalangi proses pemebelian beras Tahap ini dilakukan analisis dengan
siger dianalisis untuk mengetahui beberapa pertanyaan yaitu berupa sumber
pengaruh konsumen dalam proses informasi mengenai beras siger dan hal
pembelian. Hasil yang diperoleh sebesar yang menjadi perhatian konsumen
47% konsumen terhalangi oleh faktor berdasarkan informasi tersebut. Berikut
sulitnya memperoleh beras siger untuk atribut pertanyaan berdasarkan tahap
dikonsumsi, hal tersebut dapat dikarenakan pencarian informasi disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap pencarian informasi


Variabel Indikator Atribut pertanyaan Skor
(%)
Pencarian Sumber informasi Media elektronik 7

172 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


informasi Media cetak 0
Anggota keluarga 50
Teman 32
Agen penjual 3
Lainnya 8
Informasi yang menjadi perhatian Harga 15
produk Manfaat 52
Bahan baku 15
Merk dan desain produk 5
Komposisi 5
Kemudahan memperoleh 8

informasi beras siger. Informasi beras


Sumber informasi yang dimaksud siger belum banyak dimuat di media
adalah sumber yang memberikan elektronik, sehingga belum banyak
informasi mengenai produk beras siger informasi diperoleh konsumen dari media
kepada calon konsumen. Tabel 9 elektronik tersebut. Sedangkan agen
menunjukkan sebagian besar konsumen penjual (3%) belum banyak memberikan
mendapatkan informasi mengenai beras informasi mengenai beras siger, hanya
siger dari anggota keluarga dengan sebagai tenaga penjual saja. Pencarian
persentase 50%, yang sudah terlebih informasi ditentukan oleh situasi, produk,
dahulu mengkonsumsi beras siger, yang pengecer dan karakteristik konsumen
kemudian merekomendasikan kepada berupa pengetahuan, keterlibatan,
teman untuk mencobanya. Informasi yang kepercayaan dan sikap serta karakteristik
berasal dari anggota keluarga tersebut demografi (Engel et al., 1995).
dapat berupa informasi mengenai produk
beras siger. Sebanyak 32% informasi Informasi pada produk biasanya
diperoleh reponden dari teman. menjadi salah satu pusat perhatian
Kepercayaan terhadap teman atau kenalan konsumen dalam membeli produk beras
dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan siger. Informasi dapat berupa harga produk,
responden. Semakin responden dekat manfaat yang ditawarkan, bahan baku
dengan teman atau kenalan itu, tentu akan pembuatan, merek dan desain produk.
semakin besar tingkat kepercayaan Informasi pada produk dapat memudahkan
responden mengenai informasi yang konsumen dalam mengidentifikasi produk
diberikan teman atau kenalan (Endang, dan menjadi daya tarik untuk membelinya.
2008). Berdasarkan data pada Tabel 9, informasi
yang menjadi perhatian sebagian besar
Sumber lain yang memberikan konsumen adalah manfaat dengan
informasi mengenai beras siger yaitu persentase sebesar 52%. Sebanyak 15%
lingkungan masyarakat dan lembaga konsumen menjawab bahwa harga dan
pendidikan memperoleh presentasi sebesar komposisi beras siger merupakan
8%. Selain itu media elektronik informasi yang menjadi perhatian
menyumbang sebesar 7% dalam sumber konsumen dalam mebeli beras siger.

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 173


Perhatian selanjutnya yang menjadi harga produk hingga kemudahan
pertimbangan konsumen adalah memperoleh, dan memilihnya sesuai
kemudahan memperoleh yaitu sebesar 8%, dengan kebutuhan konsumen. Berdasarkan
komposisi dan merek sebesar 5%, dimana kuesioner penelitian ini, peneliti
hal-hal ini berkenaan dengan identitas dari menambahkan tiga buah pertanyaan dalam
produk beras siger tersebut. point evaluasi alternatif. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui hal yang
c. Evaluasi alternatif menjadi pertimbangan ketika membeli,
Tahap evaluasi alternatif dalam alternatif konsumsi produk lain hingga hal
penelitian ini menggambarkan keyakinan yang dipertimbangkan untuk
dan sikap dari konsumen yang mengkonsumsi beras siger. Berikut atribut
mempengaruhi perilaku pembelian mereka. pertanyaan berdasarkan tahap evaluasi
Dalam proses ini konsumen akan alternatif disajikan pada Tabel 6.
melakukan proses evaluasi mulai dari

Tabel 6. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap evaluasi alternatif


Variabel Indikator Atribut pertanyaan Skor
(%)
Evaluasi Pertimbangan membeli Harga 32
alternatif Manfaat 50
Bahan baku 5
Merk dan desain produk 5
Komposisi 3
Kemudahan memperoleh 5
Konsumsi beras analog lain Ya 65
Tidak 35
Pertimbangan mengkonsumsi Harga 25
Manfaat 55
Bahan baku 12
Merek dan desain produk 3
Komposisi 5
Kemudahan memperoleh 0

Menurut Kotler (2002), ada dua pembelian, hal tersebut dilakukan sebelum
faktor yang dapat mempengaruhi maksud konsumen memutuskan untuk memilih
pembelian dan keputusan pembelian. suatu produk yang akan dibelinya
Faktor pertama adalah pendirian orang lain. berdasarkan informasi-informasi yang
Sejauh mana pendirian orang lain sudah diperolehnya.
mempengaruhi alternatif yang disukai
seseorang. Faktor yang kedua situasi yang Berdasarkan pada Tabel 10 dapat
tidak terantisipasi yang dapat muncul dan dilihat bahwa 50% konsumen
mengubah niat pembelian. Konsumen mempertimbangkan manfaat dibandingkan
cenderung melakukan pertimbangan dalam faktor lainnya. Hal tersebut menunjukkan
bahwa besarnya pertimbangan konsumen

174 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


terhadap manfaat beras siger sebagai siger. Pertimbangan konsumen dalam
alternatif produk non beras yang mengkonsumsi beras siger didukung oleh
bermanfaat untuk kesehatan. Sebagian faktor kebutuhan kesehatan hingga faktor
besar lainnya, konsumen kemudahan dalam menjangkau produk
mempertimbangkan faktor harga sebesar beras siger di pasaran. Pertimbangan
32%. Harga merupakan atribut yang perlu mengkonsumsi beras siger ditunjukan
dipertimbangkan oleh responden selain dengan faktor manfaat yang dipilih oleh
atribut manfaat. Pertimbangan lain untuk konsumen. Sebesar 55% konsumen
faktor bahan baku, merek dan desain memilih faktor manfaat yang menjadi
produk, kemudahan memeproleh dan pertimbangan untuk dilakukannya
komposisi tidak berpengaruh besar pembelian beras siger. Konsumen paling
terhadap pertimbangan membeli konsumen utama lebih mempertimbangkan manfaat
terhadap beras siger. yang dimiliki oleh beras siger
dibandingkan dengan mempertimbangkan
Selain beras siger, terdapat juga harga jual dari beras siger tersebut.
beras analog lain yang berbahan dasar
selain singkong. Banyak ditemukan beras d. Keputusan pembelian
berbahan baku jagung ataupun ubi akar
lainnya yang sudah pernah dikonsumsi Schiffman dan Kanuk (2000)
oleh responden. Tabel 10 menjelaskan mendefinisikan keputusan sebagai
bahwa sebesar 65% konsumen beras siger pemilihan dalam suatu tindakan dari dua
pernah mengkonsumsi beras analog lain pilihan alternatif atau lebih. Seorang
seperti tiwul dan beras jagung. Hal konsumen yang hendak memilih harus
tersebut dikarenakan tiwul banyak memiliki pilihan alternatif. Pengambilan
dijumpai di lingkungan masyarakat keputusan konsumen adalah proses
sedangkan jagung sebagian konsumen pemecahan masalah yang diarahkan pada
hanya pernah sesekali mengkonsumsinya sasaran. Pembelian konsumen meliputi
karena sulit ditemukan olahan jagung keputusan konsumen mengenai lokasi
berbentuk beras. membeli, alasan membeli, keputusan
membeli, dan pengaruh dalam membeli.
Banyaknya manfaat yang Berikut atribut pertanyaan berdasarkan
ditawarkan dan faktor lain seperti harga, tahap keputusan pembelian disajikan pada
desain produk menjadi pertimbangan Tabel 7.
konsumen untuk mengkonsumsi beras

Tabel 7. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap keputusan pembelian


Variabel Indikator Atribut pertanyaan Skor
(%)
Keputusan Lokasi Industri 20

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 175


pembelian membeli Distributor 20
Pasar 55
Lainnya 5
Alasan Dekat dengan tempat tinggal 45
memilih Lebih murah 30
lokasi Pelayanan yang baik 12
pemeblian Lainnya 13
Keputusan Terencana 10
membeli Tergantung situasi 62
Mendadak 25
Lainnya 3
Pengaruh Memberitahu anda bahwa mereka telah membeli 40
orang lain Meminta anda untuk membeli 5
Membujuk anda untuk membeli 7
Tidak ada komentar 48
Pengaruh Keinginan sendiri 47
dalam Orang tua 7
membeli Saudara 10
Teman 25
Tenaga penjual 3
Lainnya 8

Lokasi pemasaran dari beras siger Lokasi pemasaran berkaitan dengan


menjadi pertimbangan konsumen dalam alasan konsumen membeli produk beras
mebeli. Hasil penelitian memperlihatkan siger. Pada Tabel 11 terlihat bahwa 45%
bahwa sebagian besar konsumen memilih konsumen menjawab memilih lokasi
lokasi pembelian beras siger di pasar, hal pembelian beras siger dengan alasan dekat
tersebut dikarekakan pasar menjadi tempat dengan tempat tinggal, hal tersebut lebih
utama tersedianya beras siger. Para besar faktornya dibandingkan dengan
produsen lebih banyak menjual produknya faktor harga yang lebih murah (30%).
dipasaran seperti beras siger dan produk Faktor lebih murah ini maksudnya harga
beras analog lainnya dapat dijumpai yang ditawarkan lokasi menjual beras siger
dipasar. Beras analog jagung juga mudah lebih murah tanpa melihat jarak lokasi
dijumpai di supermarket terdekat. Selain penjual beras siger. Selain faktor lokasi
itu konsumen lebih memilih lokasi dan harga konsumen memilih lokasi
pemebelian di industri beras siger pembelian juga didorong oleh faktor
langsung dan di lokasi distributor beras pelayanan lokasi yang baik (12%) dan
(20%). Lokasi industri dan distributor faktor lainnya (13%) seperti keterbatasan
beras lebih memungkinkan menyediakan pengetahuan sumber informasi mengenai
beras siger dibandingkan dengan lokasi lokasi penjualan beras siger tersebut.
lainnya.
Situasi sangat mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli suatu

176 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


produk atau barang. Terjadinya pembelian tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
yang tidak direncanakan sering dilakukan mengubah niat pembelian.
oleh siapa saja terutama pada waktu
berbelanja. Hasil penelitian Tabel 11 menunjukkan presentase
memperlihatkan bahwa sebagian besar pengaruh orang lain yang dapat
konsumen memutuskan pembelian beras mempengaruhi keputusan pembelian,
siger tergantung situasi dengan persentase sebanyak 48% konsumen tidak memiliki
62%. Pembelian tergantung situasi komentar terhadap faktor ini. Hal tersebut
diartikan seperti konsumen membeli dapat dikarenakan konsumen lebih
ketika mereka merasa kebutuhan akan memilih pendiriannya saat ingin membeli
mengkonsumsi beras siger itu muncul. beras siger dibandingkan dengan faktor
Konsumen yang memutuskan pembelian orang lain yang memberitahu konsumen
beras siger tergantung situasi sebesar 25% setelah mereka membelinya. Faktor orang
yaitu konsumen membeli ketika mereka lain tersebut sebesar 40%, faktor ini besar
merasa kebutuhan akan mengkonsumsi pengaruhnya dikarenakan mengandung
beras siger itu muncul secara mendadak informasi yang dapat diterima dari
dan tidak direncanakan, hal tersebut konsumen yang telah membeli beras siger.
biasanya ada faktor dari tenaga penjual Informasi tentang beras siger tersebar
yang menawarkan beras siger kepada melalui konsumen yang merasa puas
konsumen.Persentase yang selanjutnya terhadap manfaat beras siger sehingga
yaitu konsumen yang memutuskan mempromosikannya kepada orang lain.
pembelian secara terencana dengan Faktor seperti orang lain membujuk
persentase sebesar 10%, biasanya konsumen agar membeli beras siger
konsumen ini memang sudah mendapat perhatian sebesar 7%, yang
merencanakan pemebelian beras siger artinya terdapat kemungkinan konsumen
yang didorong oleh faktor ingin terbujuk oleh orang lain untuk membeli
mengkonsumsi ataupun sudah rutin beras siger. Sebesar 5% terdapat faktor
memngkonsumsi beras siger. Faktor lain dari orang lain untuk membeli, biasanya
yang mempengaruhi konsumen membeli muncul dari tenaga penjual.
beras siger yaitu ketika stok beras tidak Pengaruh dalam membeli suatu
ada maka dilakukan pembelian beras siger. produk biasanya dapat dipengaruhi oleh
Pengaruh dari orang lain lingkungan sekitar. Berikut disajikan
merupakan faktor yang penting dalam presentase mengenai pengaruh konsumen
konsumen memutuskan membeli beras dalam melakukan pembelian beras siger
siger, salah satu faktor yang mendorong yang didorong faktor keinginan sendiri,
yaitu dari tenaga penjual seperti menurut orang tua, sudara, teman, tenaga penjual
Kotler (2002) yaitu terdapat dua faktor dan lainnya. Presentase konsumen yang
yang dapat mempengaruhi maksud melakukan pembelian beras siger didorong
pembelian dan keputusan pembelian. sebanyak 47% dari keinginan sendiri,
Faktor pertama adalam pendirian orang artinya konsumen melakukan pembelian
lain. Sejauh mana pendirian orang lain atas dasar sudah mengetahui produk dan
mempengaruhi alternatif yang disukai ingin mengkonsumsi berdasarkan
sesorang. Faktor yang kedua situasi yang keinginan sendiri sebelum adanya faktor

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 177


lain seperti dorongan teman sebanyak 25%. Setelah membeli beras yang
Alasannya adalah responden lebih percaya diinginkan dan membandingkan kenyataan
pada pengalaman pribadi yang telah masuk atau hasilnya dengan pertimbangan awal,
ke dalam ingatan mengenai beras apa yang maka akan terbentuk sikap tertentu yang
mereka konsumsi setiap hari. Setelah akan mempengaruhi niat pembelian di
informasi dari diri sendiri, sebagian masa yang akan datang. Sikap tersebut
responden juga percaya pada informasi tergantung pada penilaian konsumen
yang diberikan oleh penjual beras. setelah membeli dan mengkonsumsi beras
tersebut. Evaluasi pasca pembelian tahap
Besarnya pengaruh dari teman ini meliputi sikap konsumen yang
dikarenakan hubungan kedekatan yang melakukan pembelian ulang, loaylitas,
menimbulkan kesukaan yang sama, kepuasan konsumen dan jumlah beras
sehingga konsumen cenderung mengikuti yang dikonsumsinya.
pengaruh tersebut, selain adanya faktor
saudara sebesar 10%. Faktor lainnya tidak Evaluasi pasca pembelian
jauh berbeda dengan faktor keluarga mengevaluasi tingkat kepuasan konsumen
sebesar 8% dikarenakan, menurut terhadap alternatif yang telah dipilih
konsumen pengaruh dapat datang dapat apakah memenuhi harapan atau tidak. Jika
dari informasi anggota keluarga, anak dan konsumen merasa puas dengan apa yang
faktor informasi kesehatan yang masih mereka rasakan maka akan terbentuk
termasuk sumbernya dari keluarga dan respon dan berpengaruh positif untuk
orang tua. Faktor tenaga penjual disini pembelian atau pemakaian produk untuk
masih sangat kecil dalam mempengaruhi selanjutnya. Kepuasan akan mendorong
kosumen untuk melakukan pembelian konsumen membeli dan mengkonsumsi
beras siger, artinya konsumen masih ulang produk tersebut. Sebaliknya
terpengaruh oleh faktor lain sperti keluarga perasaan yang tidak puas akan
dan keinginan sendiri dibandingkan menyebabkan konsumen kecewa dan
dukungan tenaga penjual. menghentikan pembelian kembali maupun
konsumsi produk tersebut. Berikut atribut
e. Evaluasi Pasca Pembelian pertanyaan berdasarkan tahap evaluasi
pasca pembelian disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap evaluasi pasca pembelian


Variabel Indikator Atribut pertanyaan Skor
(%)
Evaluasi Konsumen yang melakukan Ya 77

178 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


pasca pembelian ulang Tidak 23
pembelian Loyalitas konsumen 1 bulan 34
2 bulan 17
3 bulan 9
Lainnya 40
Kepuasan konsumen Puas 32
Tidak puas 5
Biasa saja 63
Pembelian kembali Ya 43
Tidak 57
Konsumsi beras dalam satu bulan 1 kg 28
2 kg 40
3 kg 20
Lainnya 12
beras siger dapat dikatakan cukup tinggi.
Hasil penelitian terlihat bahwa Sebesar 40% konsumen beras siger sudah
sebanyak 77% konsumen menyatakan mengkonsumsi beras siger lebih dari 3
akan melakukan pembelian ulang dan 23% bulan. Hal tersbut menggambarkan sudah
menyatakan tidak akan melakukan banyaknya konsumen yang mengkonsumsi
pembelian ulang. Hal ini dipengaruhi oleh beras siger dalam waktu yang lama.
tingkat kepuasan konsumen terhadap Sedangkan untuk waktu 1 bulan diperoleh
produk beras siger. Menurut Rossarin sebesar 34% konsumen duah
(2012), ketika konsumen memiliki mengkonsumsi beras siger, waktu tersebut
kecenderungan terhadap sikap positif atau terbilang baru, karena saat ini beras siger
sikap negatif terhadap suatu pilihan produk masih belum bias menyetarakan posisi
atau merek tertentu, maka konsumen akan dengan beras padi sebagai pangan pokok
mempunyai kecenderungan untuk masyarakat. Loaylitas kosnumsi beras
berkomitmen terhadap suatu merek yang siger juga dapat dikaitkan dengan
menyebabkan konsumen dapat melakukan ketersediaan produk dipasaran yang
pembelian ulang. menjadi faktor konsumsi.

Menurut Jacoby dan Chesnut Presentase mengenai kepusan


(1978) yang dikutip oleh Dharmesta (1999, konsumen menjadi hal yang sangat penting,
h.75) telah membedakan empat macam karena salah satu manfaat yang dapat
loyalitas, yaitu : (1) loyalitas merek fokal ditimbulkan yaitu menjadi dasar yang baik
yang sesungguhnya, loyalitas pada merek bagi konsumen dalam melakukan
tertentu yang menjadi minatnya, (2) pembelian produk kembali. Konsumen
loyalitas merek ganda yang sesungguhnya, akan merasa puas dengan produk yang
termasuk merek fokal, (3) pembelian ulang dikonsumsi apabila konsumen telah
merek fokal dari non-loyal, dan (4) membandingkan hasil yang dirasakan
pembelian secara kebetulan merek lokal dengan harapanya. Bila hasil melebihi
oleh pembeli-pembeli loyal dan non-loyal harapan mereka akan merasa puas dan
merek lain. Loyalitas konsumen terhadap sebaliknya bila kinerja tidak sesuai

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 179


harapan maka konsumen akan kecewa. Konsumsi beras masyarakat lebih
Jika konsumen merasa kecewa maka akan tinggi dibandingkan dengan konsumsi
timbul kemungkinan konsumen mancari produk alternatif dari beras. Sebanyak
produk lain yang sesuai dengan 40% konsumen mengkonsumsi beras siger
keinginannya. Sebanyak 63% konsumen 2 kg tiap bulannya, sedangkan dalam
menyatakan merasakan biasa saja ketika kurun waktu yang sama sebanyak 28%
telah mengkonsumsi beras siger, hal mengkonsumsi 1 kg beras siger.
tersebut diartikan sebagai keseimbangan Presentase tersebut cukup besar terkait
antara hasil yang diperoleh dengan dengan tingkat loyalitas konsumen yang
harapan. Berebeda dengan presentase sudah mengkonsumsi beras siger lebih dari
kepuasan, sebanyak 32% konsumen 3 bulan lamanya. Sebanyak 20%
menyatakan puas setelah mengkonsumsi konsumen mengkonsumsi 3 kg beras siger
beras siger. Sedangkan 5% konsumen dalam satu bulan dan 12% konsumen
menyatakan tidak puas dengan beras siger mengkonsumsi lebih dari 3 kg beras siger.
dan memungkinkan untuk mengkonsumsi Presentase tersebut menggambarkan
produk lain selain beras siger. bahwa konsumen yang banyak
mengkonsumsi beras siger berkaitan
Dukungan empiris yang tersedia dengan kesadaran akan manfaat kesehatan
dalam hal ini menggambarkan bahwa dari beras siger yang dikonsumsi.
himpunan pertimbangan (consideration
set) ini dibentuk oleh adanya hasil dari
pengalaman sebelumnnya (prior KESIMPULAN
experience), pengetahuan tentang produk
Preferensi terhadap beras siger
(product knowladge), dan pencarian
menunjukkan bahwa konsumen memiliki
informasi melalui media (media search)
perilaku positif terhadap produk beras
yang memainkan peran penting dalam
siger sebagai pangan alternatif pengganti
keputusan konsumen untuk berpindah
beras. Perilaku konsumen terhadap beras
merek atau membeli kembali merek yang
siger menunjukkan mayoritas konsumen
sama seperti pada pembelian sebelumnya
berjenis kelamin laki-laki, sumber
(Sambandam dan Lord, 1995).
keuangan dengan bekerja, dengan rata-rata
Presentase konsumen yang pengeluaran perbulan Rp.1.500.000 –
melakukan pemeblian kembali pada 2.500.000. Motivasi awal mengkonsumsi
produk beras siger disajikan dalam Tabel beras siger adalah mendapatkan manfaat
12. Dilihat dari Tabel 12, dapat diketahui kesehatan. Sumber informasi konsumen
bahwa terdapat 43% konsumen yang akan berasal dari anggota keluarga dengan
melakukan pembelian kembali terhadap variabel manfaat yang menjadi fokus
produk tersbut. Sebesar 57% konsumen utama. Beras siger kurang diminati
tidak akan melakukan pembelian kembali dibandingkan dengan mengkonsumsi beras
pada produk beras siger, hal tersebut dapat padi. Konsumen memutuskan pembelian
dikaitkan dengan tingkat kepuasan tergantung situasi dengan frekuensi
konsumen setelah mengkonsumsi beras konsumsi 2 kg per bulan dan bersedia
siger. melakukan pembelian ulang. Variabel
produk beras siger yang memiliki tingkat

180 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA


kepentingan dengan skor tertinggi adalah Daulay, M.D. 2012. Analisis Proses
variabel manfaat (4,35), komposisi (3,73), Keputusan Pembelian Konsumen
anggota keluarga (3,65), motivasi (3,58), Untuk Membayar (Willingness To
informasi (3,53), dan harga beras (3,40) Pay) Mie Instan Sayur di Serambi
dengan skor maksimal 5. Atribut yang Botani, Botani Square, Bogor
memilik tingkat kinerja dengan skor (skripsi). Fakultas Ekonomi dan
tertinggi adalah manfaat (4,35), komposisi Manajemen, Institut Pertanian
(3,95), harga beras (3,83), kemudahan Bogor. Bogor.
membeli (3,60), dan motivasi (3,58) Dinata, A. 2011. Kajian Preferensi Dan
dengan skor maksimal 5. Perilaku Konsumen Terhadap
Minuman Sari Buah di Bandar
UCAPAN TERIMA KASIH Lampung (Skripsi). Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
DRPM Kemenristek Dikti tahun Lampung.
2017 melalui Hibah Bersaing dan Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian 1992. Daftar Komposisi Bahan
kepada Masyarakat Universitas lampung. Makanan. Bharata. Jakarta.
Direktorat Jendral Tanaman Pangan. 2012.
DAFTAR PUSTAKA Pedoman Teknis Pengelolaan
Produksi Ubi Jalar dan Aneka
Alvita, R. 2008. Hubungan Antara Umbi. Kementrian Pertanian.
Persepsi Dan Preferensi Konsumen Jakarta.
Dalam Kaitannya Dengan Endang, P. 2008. Analisis Preferensi Dan
Pengambilan Keputusan Pembelian Kepuasan Konsumen Terhadap
Susu Bubuk Dan Susu Cair Beras Di Kecamatan Mulyorejo
(Skripsi). Fakultas Pertanian. Surabaya Jawa Timur (Skripsi).
Universitas Brawijaya. Malang. Fakultas Pertanian. Institut
Ameriana, M. 2006. Kesediaan Konsumen Pertanian Bogor. Bogor.
Membayar Premium untuk Tomat Engel, James, F., dan Roger, D. 1995.
Aman Residu Pestisida. Jurnal Perilaku Konsumen edisi keenam
Hortikultura Balitbang Jilid 1. Binarupa Aksara. Jakarta.
Pertanian.16(2):165-174. Food and Agriculture Organization. 2016.
Badan Pusat Statistik. 2015. Data Oultook Komoditas Pertanian Sub
Produksi Padi, Jagung, dan Sektor Tanman Pangan (Padi).
Kedelai ProvinsiLampung tahun Pusat Data dan Sistem Informasi
2014. Berita Resmi Statistik. Pertanian Kementrian Pertanian.
Lampung. Gardjito, M., Djuwardi, A., Harmayani, E.
Badan Pusat Statistik. 2017. Rata-rata 2013. Pangan Nusantara
konsumsi per kapita seminggu (Karakteristik dan prospek untuk
beberapa macam bahan makanan percepatan diversifikasi pangan).
penting di Indonesia (2011-2015). Kencana Prenada Media Group.
Statistik Indonesia. Jakarta. Jakarta.

PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA | 181


Halim. 2012. Beras Siger, Nasi atau organoleptik.
Singkong?. http://digilib.unimus.ac.id.
http://www.polinela.ac.id/. Diakses Radam, A., Yacob, M.R., Bee, T.S.,
10 Desember 2016. Selamat J. 2010. Consumer’s
Husodo, S., dan Bharoto. 2009. Perceptions, Attitudes dan
Willingness to Pay Konsumen Willingness to Pay towards Food
Terhadap Produk Pertanian Products with ”No Added MSG”
Organik (Studi Kasus di Kodya Labelling. International Journal of
Yogyakarta). Jurnal Ilmu Marketing Studies. 2 (1):65-77.
Pertanian Sekolah Tinggi Rakhmat, J. 1996 Retorika modern. PT.
Penyuluhan Pertanian Magelang Rosda Karya. Bandung.
Jurusan Penyuluhan Pertanian Rangkuti. 2006. The Power of Brands.
Yogyakarta. 31-37. Teknik Mengelola Brand Equity
Jacoby, J. and Robert, C. 1978. Brand dan Strategi Pengembangan Merek.
Loyalty. Measurement and Gramedia. Jakarta.
Management. Penerbit John Wiley Rossarin, W. 2012. Factors Influencing
and Sons. New York. Repurchase Intentntion Of Thai
Kotler Philip. 2002. Marketing Female Customer Toward Korean
Management, Millenium Edition. Cosmetic In Bankok. From :
NorthWesternUniversity. New http://gsbejournal.au.edu/Journal/Ju
jersey, Prentice Hall Inc. ne2012/Rossarin.pdf.
Kotler Philip, K.and Kevin, L. 2012. Ruhimat, D. 2008. Kepuasan Pelanggan.
Marketing Management. USA: PT. Gramedia Pustaka Utama.
PT.Pearson Edition. Kotler, Philip Jakarta.
& Keller, L. Kevin. (2009). Ruslan, R. 2010. Management Public
Manajemen Pemasaran. Ed isi 13, Relation dan Media Komunikasi.
Jilid 1. Pearson Education, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Inc.Jakarta. Samad, Y. 2003. Pembuatan Beras Tiruan
Peraturan Menteri Pertanian. 2009. (Artificial Rice) dengan Bahan
Nomor Baku Ubi Kayu Dan Sagu, Jurnal
43/Permentan/OT.140/10/2009. Saint dan Teknologi. Jakarta.2: 36-
Prabayani, G.A. 2004. Kajian Sikap dan 40.
perilaku Konsumen Terhadap Sambandam, Rajam, and Kenneth R. Lord.
Keripik Tempe dan Tempe 1995. Switching Behavior in
Mendoan di Wilayah Banyumas. Automobile Markets: A
(Skripsi). Fakultas Teknologi Consideration-Sets Model, Journal
Pertanian. IPB. Bogor. of the Academy of Marketing
Purwono, L. dan Purnamawati. 2007. Science. 23 (1):57-65.
Budidaya Tanaman Pangan. Scheaffer, B. 2009. Sexual Addiction.
Penerbit Agromedia. Jakarta. Proquest Reaserch Library.
Rachmawati, R. 2010. Pengaruh Schiffman Leon, G., Leslie, L., Kanuk.
Penambahan Tepung Jagung pada 2000. Consumer Behavior. Edisi
pembuatan Tiwul Instan terhadap Tujuh. Prentice-Hall. Ney Jersey.
daya kembang dan Sifat

182 | PROSIDING – PERTEMUAN TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL APTA

Anda mungkin juga menyukai