Anda di halaman 1dari 12

Infeksius I

Brucellosis
- Penyakit kluron menular
- Zoonosis (t.u : pegawai RPH, drh, peternak)
- Disebut penyakit Ekonomi karena :
 Menyebabkan abortus
 Problem reproduksi
 Penurunan produksi air susu
Klasifikasi :
Ordo : Eubacteriales
Family : Brucellaceae
Genus : Brucella

Spesies : B. melitensis (ganas)


B.abortus (tidak ganas)
B.ovis
B.canis
Gejala Klinis
- kelemahan - epididimistis
B.Ovis
- demam - abortus dan B. Canis
- nyeri persendian dan otot - orchitis
Host Sp. Brucella sbg Sp. Brucella sbg
penyebab utama penyebab sekunder

Sapi B. abortus B. mellitensis dan B. suis

Domba B. mellitensis, B. Ovis B. abortus

Kambing B. mellitensis B. abortus

Kuda B. abortus B. suis

Babi B. Suis B. mellitensis dan B.ovis

Manusia B. mellitensis B. canis


B. suis
B. abortus
Brucellosis pada sapi (abortus 1-2 bulan)
-Penyakit Bang , Contangius abortion
-Bovine Brucellosis, Infectiouns abortion
Penyebab
Primer : B. abortus

Sekunder : B. mellitensis bacillus bang


B.suis bacillus abortus
Mortalitas rendah tetep menyebabkan kerugian ekonomi
yang tinggi
a.l : -Abortus
- Pedet yang dilahirkan lemah kemudian mati
- gangguan alat-alat reproduksi yang menyebabkan
kemajiran yang temporer/ permanen
- penurunan produksi air susu
Morfologi
- Batang pendek L: 0,5-0,7 P: 0,6-1,5
- Gram (-)
- Non motil, kecuali : B. bronchoseptica
- Spora (-), capsul (-)
Penularan
- langsung : coital dan minum air susu
penderita
- tidak langsung : makan dan minum yang
tercemar peternak dari hewan
penderita
- Pada permulaan infeksi, kuman mencemari sperma, dapat
dipindahkan pada sapi betina yang terinfeksi
- Fetus yang tidak mati dan kebuntingan tetap berlangsung
normal  anak kurang normal
Patogenesis
Kuman masuk tubuh  aliran darah ketempat predileksi
yaitu limpa, hati, ginjal, uterus, persendian (carpal), testis
- Hewan gravid : ada erythritol yang dihasilkan oleh selaput
chorion  karena cotiledon mengalami radang 
kematian fetus  “abortus”
Setelah abortus  kuman imigrasi ke ambing dan sebagian
masih menetap didalam jaringan Reticulo Endothelial
System  terjadi radang  pertautan placenta maternalis
dan P. fitalis jadi lebih kuat ” Retensi Secundinarum”
- Pada jantan : Epididymistis, orchitis  libido menurun,
kualitas semen menurun
Brucellosis babi
-Penyebab : B. suis : Porcine type of Brucella
-Meyerang semua umur jantan dan betina peka
-Penularan : p.o (minum air susu penderita)
Patogenesis :
• Penetrasi kuman  () regional kuman berkembang
 bakterimia  menyebar ke organ a.l : limpa,
ambing, sendi, dan organ genital
• Jantan: v. seminalis  lesi  sterilitas dan orchitis
Gx: abortus, metritis, radang sendi, paralisa posterior
(tekanan jar. necrotik pada spinal cord)
Brucellosis kambing
-Penyebab : B. mellitensis : Capriae type of
Brucella
-penularan : p.o : coital
-Gx : - Abortus (4 bulan)
- Retensi secundinarum  infertility
- jantan : orchitis
- Hewan penderita setelah sembuh tetap menegluarkan
kuman dalam jumlah banyak dalam air susu dan urine
- Pada kambing yang abortus  kuman terdapat pada
discharge vaginal
Diagnosa :
1. Isolasi dan identifikasi
- Media : typosa agar / albini agar + serum dan Ab yang
selektif CO2 10-15%  2 hari 37°C
-Spesimen :
A. Fetus yang diabortuskan (isi lambung, isi usus, paru)
B. Placenta : preparat ulas, isolasi
C. Eksudat : uterus (post partus/ abortus)  injeksi pada
kelinci beberapa hari  kuman dalam uterus
D. Air susu
E. Abces  pejantan (testis dan epididymis dari sapi)
2. FAT  spesimen (membran placenta, cotyledon, discharge
fetus dan vagina)
3. Serologis  serum, air susu, discharge vagina
Pencegahan
1. sanitasi alat: - yg utama
*membersihkan alat-alat yang tercemar dengan
phenol dan cresol
*menghindari perkawinan alam
2. Penentuan kel. Ternak tertular/ bebas
3. Vaksinasi : strain 19 (5cc/5c) +adjuvant
strain 45/20 (2cc/5c)
Pemberantasan
-kel. Ternak tertular parah  vaksinasi hewan betina
gravid, jantan reaktor harus dikeluarkan
Brucellosis domba
E/ B. ovis
Penularan : peroral, coital
Gx/ : jantan : epididymistis
atropi testis
Patogenesis :
Fetus mati jarang atau tidak ada, ttp karna terjadi radang pada
placenta  sirkulasi terganggu  fetus lahir kurang normal

Brucellosis anjing
E/ B.canis
Penularan : peroral, coital
Gx/ betina : abortus t.u terjadi setelah 50 hari masa kebuntingan
Jantan : -epididimystis
-atropi testis
-scortal dermatitis

Anda mungkin juga menyukai