Anda di halaman 1dari 7

STROKE

Epidemologi
ISKEMIK (88%) HEMOREGIK (22%)
Pengertian Kumpulan gejala defisit neurologis Stroke hemoragik ialah suatu
akibat gangguan fungsi otak akut gangguan organik otak yang
baik disebabkan adanya
fokal maupun global yang darah di parenkim otak atau ventrikel
mendadak, disebabkan oleh (ppk neurologi)
berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada
parenkim otak, retina atau medulla
spinalis, yang
dapat disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya
pembuluh darah arteri
maupun vena, yang dibuktikan
dengan pemeriksaan imaging
dan/atau
patologi.( ppk neurologi)
Stroke iskemi disebabkan karena
terbentuknya thrombus lokal atau
fenomena emboli yang
menyebabkan terturtupya arteri
cerebral. (Dipiro)
Faktor resiko Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
Umur
Jenis Kelamin
Usia
Ras
Riwayat keluarga yang mengalami stroke
Berat lahir rendah
Modifiable, well-documented
Hypertension—single most important risk factor for ischemic stroke
Atrial fibrillation—most important and treatable cardiac cause of stroke
Other cardiac diseases
Diabetes—independent risk factor
Dyslipidemia
Cigarette smoking
Alcohol
Sickle cell disease
Asymptomatic carotid stenosis
Postmenopausal hormone therapy
Lifestyle factors—associated with stroke risk
Obesity
Physical inactivity
Diet
Potentially modifiable, less-well documented
Oral contraceptives
Migraine
Drug and alcohol abuse
Hemostatic and inflammatory factors—fibrinogen linked to increased risk
Homocysteine
Sleep disordered breathing

Algoritma terapi

Non farmakologi

Farmakologi

Stroke Iskemi

Rekomendasi Evidence
Treatment akut Alteplase 0.9 mg/kg IV (maks 90 IA
mg) selama 1 jam tidak lebih dari 3
jam dari onset
Alteplase 0.9 mg/kg IV (maks 90 IB
mg) selama 1 jam tidak lebih dari 3
– 4,5 jam dari onset
Aspirin 160-325 mg/ hari dimulai IA
tidak lebih dari 48 jam dari onset
Pencegahan sekunder
Noncardioembolic Terpi antiplatelet IA
Aspirin 50–325 mg sekali sehari IA
Clopidogrel 75 mg sekali sehari IIa B
Aspirin 25 mg + extended-release IB
dipyridamole 200 mg 2 kali sehari

Cardioembolic (khususnya Vitamin K antagonist (INR = 2.5) IA


atrial fibrillation) Dabigatran 150 mg 2 kali sehari IB

Atherosclerosis Terapi statin intensif IB


Seluruh pasien Penurunan Tekanan Darah IA

Alteplase (t-PA, tiisue plasminogen activator) dimulai tidak lebih dari 4.5 jam sejak gejala.
Kepatuhan pada protocol secara tepat dibutuhkan untuk memperoleh outcome yang baik:
1. Gerakkan tim stroke
2. Rawat sedini mungkin tidak lebih dari 45 jam onset
3. Lakukan CT scan untuk untuk mengetahui pendarahan
4. Temukan seluruh kriteria inklusi dan tanpa kriterian eksklusi
5. Berikan alteplase 0.9 mg/ kg (maks 90 mg) infuse iv selama 1 jam, dengan 10 % nya
diberikan secra bolus selama 1 menit
6. Hindari antikoagulan dan antiplatelet terapi selama 24 jam
7. Monitor pasien kenaikan tekanan darah respon pasienm dan pendarahan

Aspirin 160-325 mg/ hari dimulai antara 24-48 jam setelah selesai pemberian Alteplase dapat
menurunkan resiko kematian jangka panjang dan disabilitas.

Pencegahan sekunder:

 Gunakan antiplatelet pada non kardioembolik stroke. Aspirin Clopidogrel, dan


Dypiridamole XR+ aspirin sebagai lini pertama. Cilostazol digunakan sebagai lini
pertama namun data masih terbatas
 Oral antikoagulan direkomendasikan untuk atrial fibrilasi dan diduga merupakan sumber
emboli. Vit K antagonist (warfarin) mrupakan lini pertama namun oral atikoagulan lain
seperti dabigatran juga irekomendasikan untuk beberapa pasien

Terapi untuk peningkatan tekanan darah setelah stroke iskemi dapat menurunkan resiko
terjadinya kembali stroke. Guideline trapi merekomendasikan penurunan TD pada apsien dengan
stroke / TIA setelah periode akut ( 7 hari pertama)

Statin menurunkan resiko stroke pada 30 pasien dengan CAD dan peningkatan lipid plasma.

Low-molecular-weight heparin (LMWH) or low-dose subcutaneous unfractionated heparin (


5000 unit 3 kali sehari) direkomendasikan sebagai pencegahan deep vein thrombosis pada pasien
rawat inapdengan penurunan mobilitas akibat stroke
Hemoragik stroke

Tidak ada stratetegi terstandar dalam mengobati pendarahan intracerebral. Ikuti guideline untuk
mengontrol TD, peningkatan tekanan intracranial dan pengobatan lain pada pasien akut di
neurointensiv unit

SAH disebabkan oleh pecahnya aneurisma sering berkaitan dengan iskemi cerebral yang
tertunda dalam 2 minggu setelah 2 minggu setelah pendarahan. Vasospasm of the cerebral
vasculature dipertimbangkan bertanggg jawab pada iskemi tertunda dan terjadi antara 4-21 hari
setelah pendarahan. Calsium channel blocker niimodipin 60 mg tip 4 jam selama 21 haridiikuti
dengan mempertahankan volume intravascular dengan pressor terapu direkomendasikan untuk
menurunkan insiden dan keparahan dari defisist neurologi yang timbul akibat iskemi yang
tertunda

Anda mungkin juga menyukai