Disusun Oleh
Kelompok Tutor 4
Anisa Rafni Rahmadhani 1306375153
Cindy Janice HMW 1306404885
Diah Ayu Lestari 1306375203
Dzurrotun Nafisah 1306375084
Fildzah Khairuna H 1306404821
Gadis Rizky Zakiyah 1306375121
Hajar Shofiyya 1306463414
Isna Aulia Fajarini 1306974895
Kristi Helena R 1306463282
Manzilla 1306374964
Nida Adzilah Auliani 1306375115
Sherly Ardi Vantono 1306412224
Vidya Arini 1306375065
Willy Wildan Saputra 1306412281
Winny Dhestia 1306463181
Yosua Hiramhy Ardian 1306412275
B. Kata Sulit
- GDS: Gula Darah Sewaktu
- Globulin: Protein sederhana dalam darah yang larut dalam air garam tetapi tidak larut
di air
- Tes widal: Tes yang digunakan untuk menguji apakah seseorang terkena demam
typhoid dengan prinsip reaksi antara antigen dan antobodi tubuh sehingga terjadi
aglutinasi.
C. Kata Sulit
- Dewasa - Hasil lab
- Tidak makan teratur - Diare
- Aktivitas fisik - Sembelit
- Tes widal - Demam
D. Kalimat Masalah
Seorang dewasa dengana aktivitas fisik ringan dan pola makan tidak teratur mengalami
demam, sembelit, diare, hasil lab tidak normal, dan hasil tes widal positif.
E. Pohon Masalah
Sembelit
Diare
Personal
Hygiene Pola makan tidak teratur Aktifitas fisik ringan
buruk
Sanitasi
lingkunga
n buruk
Pengetahuan Kurang
F. Daftar Pertanyaan
1. Jelaskan definisi typhoid, adakah jenisnya? Jika ada, sebutkan!
2. Apa yang dimaksud dengan tes widal?
3. Apa perbedaan demam typhoid dan typhus dilihat dari penyebab dan gejala?
4. Bagaimana patofisiologi typhoid?
5. Jelaskan faktor risiko typhoid!
6. Jelaskan cara pencegahan typhoid!
7. Jelaskan diet untuk typhoid!
8. Adakah makanan yang dilarang penderita typhoid?
9. Bagaimana hubungan albumin rendah dengan typhoid?
10. Bagaimana hubungan pola makan tidak teratur dengan typhoid?
11. Bagaimana hubungan aktifitas fisik kurang dengan typhoid?
12. Bagaimana NCP untuk Tn. D?
G. Jawaban
Demam typhoid (enteric fever) adalah sebuah penyakit sistemik akur yang biasanya
disebabkan oleh Salmonella typhi. S. typhi merupakan bakteri gram negatif. Sedangkan
paratyphi disebabkan oleh S. Paratypi A dan B. Typhoid yang menyerang anak-anak
dampaknya lebih berbahaya dibandingkan typhoid yang menyerang orang dewasa. Typhoid
menyebar melalui jalur fekal-oral. Typhoid merupakan penyakit endemis di negara-negara
berkembang. Di negara maju, typhoid sangat jarang terjadi. Penderita typhoid bisa bersifat
carrier tanpa menunjukkan gejala klinis, namun tetap dapat menularkan typhoid ke orang
lain.
Prinsip: pasien dengan demam typhoid akan memiliki antibody did ala serumnya yang
dapat bereaksi dan beraglutinasi dilusi ganda. Aglutanasi merupakan reaksi antibodi dengan
antigen.
Uji widal tabung: inkubasi membutuhkan waktu 1 malam, sensitivitas dan spesifistas
lebih tinggi karena menggunakan antigen s.typhi dari daerah endemis
Uji widal peluncuran: inkubasi hanya membutuhkan waktu 1 menit
3. Apa perbedaan demam typhoid dan typhus dilihat dari penyebab dan gejala?
Tyhpus adalah infeksi yang ditularkan melalui kutu tikus atau binatang mengerat lainnya
(rodensia) yang hidup dipermukaan tubuh binatang tersebut. Bakteri infeksi yang ditularkan
adalah Rickettsia.
Thypoid adalah infeksi yang ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar
oleh penderita thypoid. Bakteri infeksi yang ditularkan adalah Salmonella. Selain itu, typhoid
dapat ditemukan dengan ciri-ciri berikut:
- Anamnesis
o Demam naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir
minggu pertama, minggu kedua demam terus menerus tinggi.
o Anak sering mengigau (delirium), malaise, anoreksia, nyeri kepala, nyeri
perut, diare, muntah, perut kembung.
o Penurunan kesadaran, kejang, dan ikterus.
- Pemeriksaan Penunjang
o Darah tepi perifer: anemia, leukopenia, limfositosis rrelatif, trombositopenia.
- Pemeriksaan Serologi:
o Serologi Widal: kenaikan titer S. thyphy titer O 1:200
o Kadar IgM dan IgGs
S. Typhi menembus
S. Typhi S. Typhi melewati
mukosa epitelial
bermultiplikasi di pylorus dan tiba di
dan tiba di lamina
sel fagosit usus halus
propoa
Jenis diet yang tepat untuk penderita typhoid adalah TETP dan diet sisa rendah dalam
bentuk lunak. Diet sisa rendah adalah makanan yang terdiri dari bahamn makanan rendah
serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Sisa yang dimaksud adalah bagian-bagian
dari makanan yang tidak dapat diserap tubuh seperti yang terdapat didalam susu dan
produk susu serta daging yang berserat kasar. Tujuan diet sisa rendah adalah untuk
memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meniggalkan sisa
sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak merangsang saluran pencernaan.
Selain itu, bentuk makanan diet rendah serat adalah makanan yang berbentuk lunak.
Makanan lunak ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perforasi usus.
Diet sisa rendah biasanya rendah dalam beberapa jenis zat gizi, sehingga hanya
diberikan untuk jangka waktu pendek. Oleh karena itu, umumnya pasien diberikan
suplemen tambahan, seperti vitamin dan mineral, dan/atau makanan parenteral.Terdapat
dua jenis diet sisa rendah berdasarkan beratnya penyakit:
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Status : Bercerai
Pekerjaan : Supir Pribadi
Diagnosis medis : Demam paratyphoid
I. Asesmen Gizi
1. Data Antropometri
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT : 17,6 kg/m2 (kurus; Depkes (2013))
2. Data Biokimia
Nilai
Pemeriksaan Aktual Rujukan Acuan Ket.
Normal
Leukosit 4.280 3200 – Pedoman Intepretasi Normal
mm3 10.000/mm3 Data Klinik. Kemenkes
RI, 2011.
3. Pemeriksaan Klinik/Fisik
Pemeriksaan pada tanggal : 5 November 2015
Nilai
Pemeriksaan Aktual Rujukan Acuan Ket.
Normal
Suhu 40o C 36,5 – 37,5 o
Council for Tinggi
C Continuing
Pharmacetical
Education,
2013.
Suhu tubuh Tn.D tidaklah normal pada malam hari yang bisa mencapai 40o C.
Hal ini dapat meningkatkan kebutuhan asupan dan juga mempengaruhi beban
kerja tubuh.
Tn.D mengalami diare dan sembelit secara bergantian selama lima hari.
4. Riwayat Gizi
Sebelum sakit :
Tn.D, tidak memiliki pola makan yang teratur semenjak bercerai.
Pekerjaan Tn.D sebagai supir pribadi juga berperan dalam pengaturan pola
makan Tn.D yang tidak teratur. Tn.D Bekerja dari jam 10.00-19.00 dan tidak
pernah berolahraga dalam kehidupannya sehari- hari. Kekurangan asupan dari
ketidakteraturan konsumsi asupan sehari- hari terlihat dari IMT Tn.D Sebesar
17,6 kg/m2.
5. Riwayat Personal
Status sosial ekonomi : Menengah ke bawah
Pekerjaan : Supir Mobil Pribadi
= 1210.5 kkal
= 2033.64 kkal
Makan Pagi
No Bahan Makanan Penukar Energi Karbohidrat Protein Lemak
1 Bubur 1.00 175 40 4 0
2 Ayam Kecap suwir 1.00 50 0 7 2
3 Tahu kukus dadu 0.50 37.5 3.5 2.5 1.5
wortel rebus
4 cincang 0.25 12.5 2.5 0.75 0
5 Telur rebus 1.00 75 0 7 5
6 Semangka 1.00 50 12 0 0
Total 400 58 21.25 8.5
Snack Pagi
No Bahan Makanan Penukar Energi Karbohidrat Protein Lemak
75
1 Bolu kukus gram 155 32.2 3.3 1.5
2 Te h -
3 Gula 1.00 50 12 0 0
Total 205 44.2 3.3 1.5
Makan Siang
No Bahan Makanan Penukar Energi Karbohidrat Protein Lemak
1 Nasi tim 1.50 262.5 60 6 0
2 Bayam Merah 1.00 50 10 3 0
3 Pepes Ikan 1.00 50 0 7 2
4 Tempe bakar 1.00 75 7 5 3
5 Kecap 1.00 0 0 0 0
6 Jus Melon 1.00 50 12 0 0
7 Gula 1.00 50 12 0 0
Total 537.5 101 21 5
Snack Siang
No Bahan Makanan Penukar Energi Karbohidrat Protein Lemak
Bubur Sumsum
1 Tepung Beras 0.50 87.5 20 2 0
2 Susu Skim 0.50 37.5 5 3.5 0
3 Gula 1.50 75 18 0 0
Total 200 43 5.5 0
Makan Malam
No Bahan Makanan Penukar Energi Karbohidrat Protein Lemak
1 Nasi Putih 1.00 175 40 4 0
Sup Makaroni
2 Makaroni 0.50 87.5 20 2 0
3 wortel 0.25 6.25 1.25 0.25 0
4 telur puyuh 0.50 37.5 0 3.5 2.5
5 tahu 0.50 37.5 3.5 2.5 1.5
6 ayam tanpa kulit 0.50 25 0 3.5 1
7 Jus Mangga 1.00 50 12 0 0
Total 418.75 76.75 15.75 5
Snack Malam
No Bahan Makanan Penukar Energi Karbohidrat Protein Lemak
1 Roti 0.50 87.5 20 2 0
2 Keju 0.50 62.5 5 3.5 3
3 Te h -
5 Gula 1.00 50 12 0 0
Total 200 37 5.5 3
Abro, AH., dkk. 2009. Ischemia Modified Albumin A Potent Marker in Acute Myocardial Infraction
in Normolipidaemic. Pak J Med Sci; 25 (2): 166-171
Gasem, et al. 2011. Poor Food Hygiene and Housing as Risk Factors for Typhoid Fever in
Semarang, Indonesia. Tropical Medicine and International Health Journal
Parry, CM., et al. 2015. Review Article of Thyphoid Fever. The New England Journal of
Medicine. Online [www.nejm.org] [diakses 16 Nov 2015]
Wardana, et al. 2011. Diagnosis Demam Typhoid dengan Pemeriksaan Widal. Jurnal
Universitas Airlangga
Wardhani,P., Prihatini. (2005). Widal Tube Test Capability Using Imported Antigens and
Local Antigens. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory.
12(1). Page:31-37