Anda di halaman 1dari 1

Cecep Mulyana

Ak 118031
Kelas SGD J (2C) 1. Demam
Kejang demam adalah suatu kejadian 1.Elektroensefalogram
2 Postur tonik
1. Infeksi ekstrakranial pada bayi atau anak yang biasanya
3. Gerakan ( EEG )
2. infeksi diluar susunan syaraf pusat terjadi antara umur 3 bulan sampai 5
3 Lidah atau pipinya tergigit 2. Pemindaian CT
misalnya 4 Gigi atau rahangnya terkatup rapat tahun berhubungan dengan demam 3. Magneti resonance
: tonsilitis ostitis media akut, bronchitis, dll 5 Inkontinensia (mengompol) tetapi tidak pernah terbukti adanya imaging ( MRI )
3. Demam itu sendiri 6 Gangguan pernafasan infeksi intra kranial atau penyebab 4. Pemindaian positron
4 Efek produk toksik dari pada 7 Apneu (henti nafas)
mikroorganisme (kuman dan virus
tertentu. emission tomography (
8 Kulitnya kebiruan
terhadap otak). 5 Respon alergik atau 9 Setelah mengalami kejang, biasanya: PET )
Kejang demam adalah kejang yang 5. Uji laboratorium
keadaan imun yang abnormal oleh infeksi. 10 Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit
terjadi pada suhu badan yang tinggi
6 Perubahan keseimbangan cairan atau atau tertidur selama 1 jam atau lebih
11 Terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah yang disebabkan oleh kelainan
elektrolit 7 Ensefalitis viral (radang otak
akibat virus) yang ringan yang tidak terjadi)-sakit kepala ekstrakranial.
12 Mengantuk Tes Diagnostik
diketahui atau ensekalopati toksik
sepintas. 8 Gabungan semua faktor 13 Linglung (sementara dan sifatnya ringan) Definisi
tersebut di atas
Pencegahan
Manisfestasi Klinis

Etiologi 1. Memberi anak banyak minum.


Kejang 2. Mengompres anak dengan air hangat pada
Demam dahi, ketiak, dan lipatan siku selama 10—15
menit.
Infeksi ekstrakranial : suhu tubuh
3. Memakaikan baju atau selimut yang tipis
Fatway dan longgar.
4. Memberikan obat penurun panas
Gangguan keseimbangan (antipiretik). Parasetamol sebagai lini pertama
membran sel dan ibuprofen diberikan sesuai dosis dan berat
Komplikasi Askep badan anak.
5. Penggunaan ibuprofen perlu hati hati karena
Difusi Na san Ca berlebih terdapat efek samping nyeri lambung.
Diagnosa Keperawatan 6. Memberikan obat antikejang
1. Hipertermi berhubungan dengan (antikonvulsan).
1. Epilepsi
peningkatan metabolik. 7. Pemberian diazepam oral saat anak demam
Depolarisasi membran dan lepas 2. Hemiparese 2. Risiko kekurangan volume cairan dapat menurunkan risiko berulangnya kejang,
muatan listrik berlebih 3. Retardasi Mental berhubungan dengan status demikian juga pemberian diazepam rektal pada
4. Terulangnya hipermetabolik dan kehilangan cairan suhu >38,5°C. Pemberian antikonvulsan harus
melalui rute normal. sesuai petunjuk dan resep dokter.
Kejang Kejang
5. Kematian
1). Monitor suhu sesering mungkin. 2). Monitor 1) Pertahankan catatan intake dan output yang
warna dan suhu kulit. 3) Monitor nadi dan akurat.2) Monitor status hidrasi (kelembaban
DAFTAR PUSTAKA RR.4)Lakukan tapid sponge.5) Berikan cairan membran mukosa, nadi adekuat). 3) Lakukan terapi
Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. 2006. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. intravena. 6) Tingkatkan sirkulasi udara.8) IV.4) Monitor status nutrisi. 5)Berikan cairan. 6)
UKK Neurologi IDAI CDK 165/vol.35 no.6/September - Oktober 2008
Johnson, M., Maas, M., 2000. Nursing Outcome Classification (NOC) 2 nd ed. Mosby, Inc. St. Kolaborasikan pemberian antipiretik.9) Berikan Dorong masukan oral. 7)Berikan penggantian
Louis, Missouri. pengobatan untuk mengatasi penyebab demam. nasogatrik sesuai output.8) Dorong keluarga untuk
McCloskey, J., Bulechek, G., 2000. Nursing Interventions Classification (NIC), 4 th ed. Mosby,
Inc. St. Louis, Missouri. membantu pasien makan.

Anda mungkin juga menyukai