Penelitian menunjukan bahwa Ultrasonografi memiliki sensitifitas tinggi untuk
mendeteksi kanker kolon. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni : Pertama) ultrasonografi tidak dapat mempenetrasi gas, kelainan patologis pada abdomen dapat tertutup oleh gas. Identifikasi kolon pada sonografi seringkali sulit karena kolon dipenuhi dengan gas dan feses. Sehingga, pengulangan pemeriksaan ultrasonografi di indikasikan pada pasien dengan temuan ultrasonografi yang tidak jelas karena adanya gas. Kedua) ultrasonografi tidak dapat mempenetrasi tulang, tumor kolorektal yang terdapat pada lapisan tengah dan di bawah rectum dapat tidak terdeteksi. Ketiga) Akurasi dari pemeriksaan ultrasonografi tergatung dari operator. 1 Telah dipercaya melalui beberapa penelitian bahwa, ultrasonografi di gunakan sebagai alat skrining. Dengan ultrasonografi penyebab obstruksi pada kolon dapat diidentifikasi.. Gambaran ultrasonografi dapat dinyatakan positif jika terdapat karakteristik gambar penebalan hipoekoik dengan hilangnya mobilitas dan lapisan stratifikasi dari dinding.1 Gambar 1. Ditemukan gambaran penebalan hipoekoik dari dinding kolon, dengan diameter sekitar 15mm, disertai hilangnya lapisan stratifikasi dan mobilitas dari intestinal.1 Untuk mengurangi gangguan dari gas di usus (yang mengaburkan gambar ultrasound), posisi pasien berubah dari terlentang ke arah kanan atau kiri posisi dekubitus lateral selama pemeriksaan ultrasonografi. Karena normalnya saluran cerna adalah padat, maka jika ada lesi yang tidak padat pada kolon atau di luar dinding kolon kemungkinan besar adalah tumor kolorektal. Diagnosis ultrasonografi dari tumor kolorektal didasarkan pada dilatasi kolon proksimal dengan kolon distal kolaps dan lesi massa di dalam transisi kolon.3
Gambar 2. Gambar longitudinal menunjukan kolon proksimal yang dilatasi
dengan lesi masa(panah) didalam kolon descending.3
Perbandingannya dengan penggunaan kolonoskopi dan CT–Scan, Ultrasonografi
lebih mudah di dapatkan, tidak menggunakan radiasi, tidak perlu persiapan, atau sedasi; tidak menyebabkan resiko tinggi pada perforasi kolon; dan leboh murah disbanding pemeriksaan radiologi lain.3
DAFTAR PUSTAKA
1. Martínez-Ares D., et all. The value of abdominal ultrasound in the diagnosis of colon cancer. Rev Esp Enferm Dig (Madrid). Vol. 97. No: 12. 2005 pp. 877-8862.
2. KEMENKES. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Kanker Kolorektal. Kemenkes
RI. 2017
3. Shyr-Chyr Chen, et all. Ultrasonography in diagnosing colorectal cancers in patients
presenting with abdominal distension. MJA. 2006. Volume 184 No: 12.