Anda di halaman 1dari 2

2000-an

Penghargaan Akademi Jakarta

Hadiah seni pertama dari Akademi Jakarta diberikan kepada W. S Rendra pada tahun 1975,
setelah itu Zaini menerima penghargaan pada tahun 1977. Samapai saat ini penghargaan itu diberikan
kepada para seniman. Berikut ini ialah seniman-seniman yang mendapat hadiah seni dari Akademi
Jakarta tahun 2003-2013:

1. Gregorius Sidharta Soegijo (2003)


2. Nano S (2004)
3. Gusmiati Suid (2004)
4. Retno Maruti (2005)
5. Amir Pasaribu (2006)
6. Raden Pandji Soejono (2006)
7. Tenas Effendy (2006)
8. Sutardji Calzoum Bachri (2007)
9. Slamet Rahardjo Djarot (2008)
10. Putu Wijaya (2009)
Putu Wijaya merupakan seniman yang lengkap selain seorang dramawan beliau juga handal
dalam hal melukis. Selain mendapat penghargaan dari Akademi Jakarta, Putu Wijaya juga
pernah mendapat mendapat Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2007 dan Tanda
Kehormatan Satyalancana Kebudayaan Presiden RI pada tahun 2004. Berikut ini karya-karya
drama dari Putu Wijaya :
1) Dalam Cahaya Bulan (1966)
2) Lautan Bernyanyi (1967)
3) Bila Malam Bertambah Malam (1970)
4) Invalid (1974)
5) Tak Sampai Tiga Bulan (1974)
6) Anu (1974)
7) Aduh (1975)
8) Dag Dig Dug (1976)
9) Gerr (1986)
10) Edan (1988)
11) Hum Pim Pah (1992)
12) Konspirasi Kemakmuran
13) Blong
14) Ayo
15) Jepretin tuh Steples! (2011)
16) dan masih banyak yang lainya
11. Taufik Ismail (2009)
12. Rahayu Suppangah (2011)
13. Sapardi Djoko Damono (2012)
14. I Gusti Kompang Raka (2013)

Penghargaan FTI Award

1. Slamet Rahardjo (2009)


2. Wisran Hadi (2010)
3. Saini KM (2012)
4. Dedi Mulyadi (2015)
5. Tatiek Maliyati Wahyu Sihombing (2017)

Naskah Drama dan Pementasan Teater

1. Mengapa Kau Culik Anak Kami? karya Seno Gumira Aji Darma (2001)
Drama ini dipentaskan pada tanggal 6-8 Agustus 2011 di Taman Ismail Marzuki dan 16-18
Agustus 2001 di Taman Budaya Yogyakarta. Pementasan ini diproduksi oleh Perkumpulan Seni
Indonesia yang bekerja sama dengan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan
(KONTRAS)
2. Tentang Seorang Lelaki yang Demikian Mecintai Hujan karya Gunawan Maryanto (2000)
3. GigoloGalileo karya Benny Yohanes (2000)
4. Goro-Goro : Mahabrata 2 karya N. Riantiarno (2019)
Drama ini dipentaskan oleh Teater Koma yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juli – 4 Agustus
2019 di Graha Bhakti Budaya-TIM. Drama ini menceritakan tentang padi yang digambarkan
sebagai tanaman yang menjadi sumber makanan pokok orang Indonesia. Drama Goro-Goro:
Mahabrata 2 juga berisi kritik-kritik sosial yang mengundang gelak tawa penonton.
5. Festival Teater Jakarta

Anda mungkin juga menyukai