Faktor - Faktor Lingkungan Yang Dapat Me
Faktor - Faktor Lingkungan Yang Dapat Me
Faktor - Faktor Lingkungan Yang Dapat Me
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
Dewanty Erbiani
Friska Magdalena
Lencang Sembiring
Lingkungan terdiri dari komponen biotic dan abiotik. Jika komponen biotic berada
dalam komposisi yang proposional antara tingkat trofik dengan komponen abiotik
yang mendukung kehidupan komponen biotic,lingkungan tersebut berada dalam
keseimbangan atau stabil.
Keseimbangan dapat terganggu oleh beberapa hal, seperti gambar di bawah ini. Jika
keseimbangan lingkungan terganggu maka akan menyebabkan kerusakan ekosistem
yang dapat menimbulkan gangguan pada manusia serta makhluk hidup lainnya.
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia dan berakibat pada alam
misalnya :
PENCEMARAN
Dalam arti luas, Pencemaran adalah perubahan yang tidak diinginkan pada
lingkungan yang meliputi udara,daratan ,dan air,baik secara fisik, kimia, ataupun
biologi. Makhluk hidup ,zat,energy, atau komponen penyebab pencemaran disebut
polutan.
a. Pencemaran Udara
b. Pencemaran Tanah
c. Pencemaran Air
d. Pencemaran Suara
e. Pencemaran Biologi dan Kimia
a. Pencemaran Udara
Udara merupakan bagian dari atmosfer yang beisi oksigen, karbondoksida, uap
air, dan gas-gas lain yang dibutuhkan makhluk hidup. Atmosfer berfungsi
melindungi permukaan bumi dari panas matahari yang berlebihan. Apabila tidak ada
atmosfer di daerah khatulistiwa pada siuang hari dapat mencapai 90oC dan pada
malam hari -140oC. Selain itu, atmosfer juga melindungi bumi dari meteor yang
mungkin jatuh dari ruang angkasa.
No Polutan Keterangan
1. Karbon Monooksida Proses pembakaran di mesin yang tidak sempurna,
(CO) akan menghasilkan gas CO . Jika mesin mobil
dihidupkan di dalam garasi tertutup, dapat
menyebabkan kematian akibat keracunan gas CO.
2. SO dan SO2 Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara dihasilkan
oleh bahan bakar fosil (minyak, batubara). Gas ini
dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan uap air
di atmosfer, yang menyebabkan air hujan menjadi
asam
3. CFC Gas CFC ini digunakan sebagai gas pengembang
karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa.
CFC dapat menyebabkan lubang ozon.
4. CO2 Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin yang
menggunakan bahan bakar fosil juga dari mobil, kapal,
pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Korban
dioksida di udara tidak dapat segera diubah menjadi
oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di dunia
yang ditebang. Gas karbon dioksida dapat
menyebabkan efek rumah kaca.
5. Asap Rokok Asap rokok mengandung berbagai bahan beracun
yang dapat menyebabkan batuk kronis, kanker paru –
paru, dan mempengaruhi janin dalam kandungan
6. Debu Debu adalah juga pencemaran udara yang dapat
menyebabkan penyakit pernafasan TBC. Debu
biasanya berasal dari tanah yang berterbangan di
udara, juga berasal dari asbes, silicon, dan sebagainya.
7. Nitrogen Oksida Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan
(NOx)
proses thermal NOx, dan tercatat bahwa dengan
penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang
biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi
NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida yang ada di
udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan
atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat
yang amat halus yang dapat menembus bagian
terdalam paru-paru.
8. Emisi Pada mesin, emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk
HydroCarbon
dari bermacam-macam sumber. Tidak terbakarnya
(HC)
bahan bakar secara sempurna, tidak terbakarnya
minyak pelumas silinder adalah salah satu penyebab
munculnya emisi HC. Emisi HC ini berbentuk gas
methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan
leukemia dan kanker.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat terjadi baik pada air sumur, sumber mata air, sungai,
bendungan, maupun air laut. Pencemaran di daerah hulu dapat menimbulkan
dampak di daerah hilir. Dampak dari pencemaran air yang sangat menonjol
adalah punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
Dampak lainnya adalah banjir akibat got tersumbat sampah, diikuti dengan
menjalarnya wabah muntaber.
1. Limbah Pertanian
Limbah rumah tangga dapat berbagai bahan organic (misalnya sisa sayur, ikan,
nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), bahan anorganik seperti plastik,
aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun
menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir.
2. Limbah Industri
Limbah industri bisa berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan
anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang
berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Tumpahan minyak mengancam
kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organismelaut lainnya.
Ada orang yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas, ( racun
kimia), atau aliran listrik untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya
ikan tangkapan, melainkan juga biota air lainnya. Perbuatan tersebut sangat
merugikan lingkungan dan kelestarian biota air. Jika suatu makhluk hidup punah,
manusia tidak dapat memunculkannya kembali.
c. Pencemaran Tanah
d. Pencemaran Suara
Kesehatan ditentukan oleh banyak hal. Selain makanan, minuman, dan gaya hidup,
faktor eksternal seperti lingkungan juga mempengaruhi kesehatan. Adapun faktor
lingkungan yang dimaksud, yaitu:
Radiasi Elektromagnetik: yaitu energi gabungan dari energi magnet dan listrik.
Cahaya yang kita lihat sehari-hari, infra merah, sinar x, sinar gamma, gelombang
radio dan telepon genggam, sinyal dari tower raksasa, televisi, komputer, dan alat
elektronik lainnya termasuk sumber dari radiasi elektromagnetik. Manusia yang
secara kontinyu terpapar radiasi elektromagnetik akan lebih besar peluangnya
terkena penyakit, seperti kanker, gangguan kepribadian, gangguan saraf, gangguan
sistem reproduksi, dll. Berbagai negara, misalnya Amerika sudah paham betul
tentang dampak radiasi elektromagnetik ini. Para ilmuan di sana banyak
menemukan fakta tentang hubungan radiasi ini dengan kanker otak, sindroma
down, dan cacat lahir.
Radiasi Ultraviolet: berasal dari terik matahari (terutama siang hari). Beberapa
penelitan mengatakan radiasi ultraviolet ini berkaitan dengan supresi (turunnya)
sistem imun dan ganasnya sel kanker pada kulit. Radiasi ultraviolet dewasa ini kian
bertambah intensitasnya akibat pengaruh penipisan ozon.
Polusi Udara: sifat panas dari polusi seperti asap industri, gas buang kendaraan,
asap kebakaran hutan, dll. dapat menyebabkan kerusakan saluran pernapasan.
Namun, tidak hanya itu, hasil pembakaran minyak bumi, seperti bensin dapat
memicu pertumbuhan sel kanker. Bensin mengandung benzena, xilena, dan toluene;
setelah diproses dari mesin, lalu keluar melalui knalpot kendaraan dalam
bentuk polycyclic aromatic hydrocarbons, dapat bersifat karsinogenik
(menumbuhkan sel kanker). Selain contoh di atas, asap rokok yang terhisap secara
pasif juga menyebabkan penyakit (seperti kanker paru).
Bising: yaitu bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kenyamanan dan kesehatan. Tingkat kebisingan yang > 85 db (desibel) dapat
merusak reseptor organ korti (organ pendengaran). Kerusakan dapat terjadi apabila
seseorang terpapar bising yang melebihi desibel normal, serta terpapar sering dan
kontinyu terhadap bising itu-biasa pada pekerja industri-. Penyakit yang terjadi
dikenal dengan nama Noise Induce Hearing Loss (NIHL) atau tuli sensorineural.