Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Hari, tanggal Pengkajian : Selasa, 27 Februari 2019


Waktu Pengkajian : 03.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Ny. “W”, Surabaya
3.1 Pengumpulan Data
1. Data Subyektif
a. Biodata
ISTRI SUAMI
Nama Ny.
: “R” Tn. “A”
Umur 30: tahun 34 tahun
Suku / Bangsa Jawa/Indonesia
: Jawa / Indonesia
Agama Islam
: Islam
Pendidikan SMA
: SMP
Pekerjaan IRT
: Swasta
Penghasilan -: Rp.2.500.000,/bulan
Usia menikah 20: tahun 24 tahun
Berapa kali / 1 :kali / 10 tahun 1 kali / 10 tahun
Lama
Alamat : Durenan 18/4 Sidorejo Surabaya
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga
d. Riwayat Kebidanan
1) Menstruasi
Ibu menarche
siklus haid teratur,
lama haid 7-8 hari, ganti pembalut 4-5x sehari,
sering mengalami dismenhore dan keputihan sebelum haid.
HPHT : 24 – 05 – 2018, HPL : 03 – 03 – 2019, HPL USG : 01 – 03 – 2019.
2) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
3) Riwayat Kehamilan Sekarang.
4) Riwayat KB
5) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Selama Hamil :
Selama Inpartu :
b) Eliminasi
Selama Hamil :
Selama Inpartu
c) Personal Hygiene
Selama Hamil :
Selama Inpartu
d) Aktivitas
Selama Hamil :
e) Istirahat
Selama Hamil :
f) Hubungan Seksual
Selama Hamil :.
Selama Inpartu :
6) Riwayat Ketergantungan
7) Latar Belakang Sosial dan Budaya.
8) Riwayat Psikososial dan Spiritual
2. Data Obyektif
a. KU Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg N : 80 x/mnt S : 36,80C R : 24 x/mnt
b. Pemeriksaan Antropometri
BB sebelum hamil : 42 kg
BB terakhir : 50 kg (19 – 02 – 2019)
BB sekarang : 51 kg
TB : 150 cm
LILA : 23,5 cm
IMT : 18,6 (normal)
c. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Muka tidak pucat, tidak sembab, konjungtiva
palpebra merah muda, sklera putih, mulut tidak
ada stomatitis, gusi tidak bengkak dan berdarah,
leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada dan Payudara : Pernafasan dada teratur, tidak ada bunyi
wheezing dan ronchi, payudara bersih, tampak
tegang, areola mengalami hiperpigmentasi,
puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar.
Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka
bekas operasi, tidak ada nyeri saat palpasi, gerak
janin aktif. TFU : 32 cm, TBJ: (32-11) x 155 =
3255 gram.
Palpasi Leopold :
Leopold I = TFU pertengahan pusat-px. Pada
fundus teraba bokong
Leopold II = Punggung kiri, ekstermitas kanan.
Leopold III = Presentasi kepala, sulit
digoyangkan
Leopold IV = Posisi tangan tidak bertemu dan
sebagian besar sudah masuk PAP (divergen)
Perlimaan 3/5, His 2x10 menit, lama 20-30 detik
DJJ : 140x/ menit (12, 11, 12) kuat, teratur, PM 3
jari kiri bawah pusat
Genetalia dan Anus : Terdapat lendir keputihan, tidak ada kondiloma
akuminata dan matalata, tidak ada pembengkakan
kelenjar skene dan bartholini, anus tidak ada
hemorrhoid.
Ekstremitas : Ekstremitas normal, simetris, tidak oedem, tidak
varises, reflek patella +/+.
d. Pemeriksaan Dalam pukul 03.30 WIB
Hasil VT :  2 cm, eff 25%, ket (+), lendir (+), preskep, HII, UUK kidep, spina
ischiadika tidak menonjol, ujung os coccygeus dapat ditolak, sudut arcus pubis > 900.
e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium terakhir tanggal 29-01-2019 (ANC terpadu) :
Hb : 12,1 gr/dL Protein Urin : Negatif Glukosa : Negatif
Goldar : A+ PITC : NR HbSAg : NR
TPHA : NR
3.2 Diagnosa Aktual
Diagnosa : G2P10001 UK 39‒40 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin, situs bujur,
habitus fleksi, posisi punggung kiri, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP, kesan
jalan lahir normal, inpartu kala I fase laten, KU ibu dan janin baik. Prognosa baik.
3.3 Diagnosa Potensial dan Masalah Potensial
Saat ini Ny. R berpotensi mengalami partus presipitatus
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segara
Persiapan persalinan dan penanganan komplikasi dan apabila terjadi komplikasi tempat
rujukan yang ibu inginkan yaitu di Rumah Sakit
3.5 Perencanaan
Tanggal : 27 Februari 2019 pukul 03.30 WIB
Diagnosa : G2P10001 UK 39‒40 minggu, janin hidup, tunggal, intra
uterin, situs bujur, habitus fleksi, posisi punggung kiri,
presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP, kesan jalan
lahir normal, inpartu kala I fase laten, KU ibu dan janin
baik. Prognosa baik.
Kriteria :
1. Kesejahteraan ibu :
a. KU baik, kesadaran composmentis
a. TTV dalam batas normal TD : 100/60 – 130/90 mmHg, S: 36,5 – 37,5oC, N: 80-
100x/menit , R: 16-24x/menit.
b. His terjadi minimal 3x10 menit, lamanya > 40 detik.
c. Penurunan kepala sesuai hodge dan perlimaan.
d. Kala I pada primigravida + 12 jam sedangkan multigravida + 8 jam. lama kala I fase
aktif pada primigravida yaitu pembukaan 1cm/jam dan pada multigravida 2cm/jam.
e. Kala II pada primigravida ≤ 2 jam sedangkan pada multigravida ≤1 jam.
f. Kala III berlangsung rata-rata 5-10 menit dan paling lama berlangsung 30 menit.
g. Perdarahan normal (250-500 cc).
2. Kesejahteraan bayi yaitu :
1. DJJ kuat, teratur, frekuensi 120-160 x/menit.
2. Bayi baru lahir langsung menangis atau bernapas spontan dan tonus otot bayi baik.
Intervensi sesuai APN:
1. Intervensi kala I:
a. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.
Rasional : Ibu memiliki pengetahuan tentang proses persalinan dan memerlukan
informasi tentang kemajuan persalinan.
b. Ajarkan ibu teknik retraksi dan relaksasi sewaktu ada his.
Rasional : Dapat memblok impuls nyeri dalam korteks serebral melalui respon kondisi
dan stimulasi, memudahkan kemajuan persalinan.
c. Observasi CHBPK dan TTV pada fase laten dengan lembar observasi pada fase aktif
dengan partograf. CHBPK meliputi DJJ setiap 1 jam fase laten dan 30 menit fase aktif,
His setiap 1 jam fase laten dan 30 menit fase aktif, Bandl ring, Pembukaan dan
Penurunan kepala setiap 4 jam, dan Ketuban. TTV meliputi TD tiap 4 jam, Suhu tiap 4
jam, Nadi tiap 30 menit, dan Respirasi tiap 4 jam.
Rasional : Mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya komplikasi.
d. Bantu ibu memilih posisi yang nyaman. Anjurkan posisi miring kiri.
Rasional : Posisi tidur miring kiri membantu mempercepat penurunan kepala bayi.
e. Anjurkan keluarga memenuhi asupan nutrisi dengan memberi makan dan minum saat
tidak ada his.
Rasional : Makanan sebagai sumber tenaga dan asupan cairan yang cukup mencegah
dehidrasi.
f. Lakukan masase pada punggung ibu saat merasakan sakit.
Rasional : Usapan pada punggung dapat mengurangi derajat nyeri.
g. Anjurkan ibu BAK dan BAB spontan jika terasa.
Rasional : Mempercepat turunnya kepala bayi ke dasar panggul.
h. Jika kala 1 pada primigravida > 12 jam dan multigravida > 8 jam segera lakukan rujukan
dengan BAKSOKUDa.
Rasional : Mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat.
i. Dampingi ibu ke tempat rujukan.
Rasional : Mengantisipasi adanya masalah selama perjalanan rujukan.
2. Intervensi kala II
a. Beritahu bahwa pembukaan sudah lengkap dan ibu diperbolehkan meneran.
Rasional : Ibu mengetahui kondisinya dan dapat mempersiapkan diri.
b. Pastikan perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial.
Rasional : Persiapan persalinan dan mencegah penyulit.
c. Bimbing meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran. Apabila
dalam ± 2 jam pada primi dan ± 1 jam pada multi di pimpin meneran tidak ada kemajuan
maka segera persiapkan rujukan.
Rasional : Meneran secara berlebihan menyebabkan ibu sulit bernapas sehingga terjadi
kelelahan dan meningkatkan risiko terjadi asfiksia.
d. Penuhi asupan nutrisi ibu berupa makan dan minum saat tidak ada his.
Rasional : Nutrisi cukup memberikan tenaga dan mengurangi dehidrasi.
e. Periksa DJJ saat tidak ada kontraksi/saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ
dalam batas normal (120-160 x/menit).
Rasional : Memastikan kesejahteraan janin.
f. Saat kepala bayi crowning 5-6 cm di depan vulva, lahirkan bayi mulai dari kepala, bahu,
lengan, dan seluruhnya dengan sangga susur.
Rasional : Mencegah kepala defleksi dan mencegah ruptur perineum.
g. Lakukan penilaian BBL yaitu cukup bulan, menangis kuat, gerak aktif.
Rasional : Proses penilaian dasar pengambilan keputusan perlu tidaknya dilakukan
resusitasi.
3. Intervensi kala III
a. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi kembar.
Rasional : Memastikan adanya kehamilan ganda.
b. Suntikkan oksitosin 10 IU secara IM dalam 1 menit setelah bayi lahir.
Rasional : Oksitosin merangsang uterus berkontraksi sehingga dapat membantu
pelepasan plasenta dan mengurangi perdarahan.
c. Pindahkan klem dari tali pusat 5-10 cm didepan vulva lalu lakukan Peregangan Tali
Pusat (PTT) saat ada kontraksi selama 30-40 detik dan diulang hingga 15 menit, saat
ada tanda pelepasan plasenta lahirkan plasenta.
Rasional : Mencegah avulsi dan inversio uteri.
d. Jika selama 15 menit tidak ada tanda pelepasan injeksi oksitosin kedua. Setelah 30
menit tidak ada tanda pelepasan plasenta segera lakukan tindakan manual plasenta.
Rasional : Penegangan tali pusat terkendali dilakukan sebagai usaha melepaskan
plasenta sehingga plasenta bisa segera lahir.
e. Lakukan masase uteri 15x15 detik hingga uterus berkontraksi.
Rasional : Tindakan masase uterus dilakukan agar uterus berkontraksi.
f. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 15 detik dan perdarahan > 500 cc, lakukan
penatalaksanaan tindakan penanganan atonia uteri.
Rasional : Uterus berkontraksi dengan baik dan mengurangi perdarahan.
4. Intervensi Kala IV
a. Periksa kelengkapan plasenta.
Rasional : Mencegah terjadinya sisa plasenta.
b. Evaluasi terjadinya laserasi dan lakukan penjahitan bila terdapat laserasi.
Rasional : Penjahitan laserasi untuk menyatukan kembali jaringan yang robek.
c. Pastikan kandung kemih kosong, jika penuh lakukan kateterisasi
Rasional : Kandung kemih penuh dapat menghambat kontraksi.
d. Ajarkan ibu cara melakukan masase dan menilai kontraksi.
Rasional : Ibu mampu untuk segera mengetahui jika uterus tidak berkontraksi dengan
baik.
e. Lakukan evaluasi dan estimasi jumlah perdarahan.
Rasional : Memperkirakan kehilangan darah untuk menilai kondisi ibu.
f. Dekontaminasi alat dan tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% serta buang
bahan habis pakai.
Rasional : Mencegah infeksi dengan membunuh dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
g. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT.
Rasional : Kebersihan dan kondisi kering meningkatkan kenyamanan dan relaksasi
serta menurunkan risiko infeksi.
h. Pantau tanda bahaya pada bayi setiap 15 menit.
Rasional : Bayi baru lahir dapat mengalami hipotermi.
i. Lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
Rasional : Mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi dan masalah yang sedang
terjadi.
j. Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan imunisasi Hepatitis B.
Rasional : Vitamin K1 untuk mencegah perdarahan pada otak bayi dan imunisasi
Hepatitis B untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi.
k. Lengkapi partograf, periksa TTV dan asuhan kala IV.
Rasional : Memantau 2 jam pertama pascasalin meliputi TD, nadi, suhu,
3.6 Pelaksanaan
Tanggal : 27-02-2019 pukul 03.30 WIB
Diagnosa : G2P10001 UK 39‒40 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin,
situs bujur, habitus fleksi, posisi punggung kiri, presentasi kepala,
kepala sudah masuk PAP, kesan jalan lahir normal, inpartu kala I
fase laten, KU ibu dan janin baik. Prognosa baik.
Implementasi :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, bahwa kondisi ibu dan janin
baik. Ibu mengerti.
2. Meminta suami atau keluarga untuk mendampingi ibu menghadapi proses persalinan. Ibu
ditemani oleh suami.
3. Menganjurkan keluarga untuk memberikan makan dan minum pada ibu di antara his. Ibu
bersedia makan buah pisang dan minum teh hangat.
4. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK dan tidak perlu takut BAB. Apabila ada
rangsangan hendaknya ibu BAB dan BAK supaya tidak mengganggu kemajuan proses
persalinan. Ibu telah BAK spontan ± 200 cc.
5. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di sekitar tempat persalinan untuk mempercepat
penurunan kepala. Ibu bersedia.
6. Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu dan menggosok punggung
ibu. Punggung ibu diusap saat terasa nyeri kontraksi. Ibu merasa nyaman.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi saat ada his yaitu dengan mengambil
nafas dalam dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut. Ibu mempraktikkan teknik
relaksasi saat ada his.
8. Mempersiapkan alat dan perlengkapan persalinan termasuk perlengkapan ibu dan bayi.
9. Mengajari ulang ibu cara meneran yang baik dan benar saat proses persalinan nanti. Ibu
sedikit mendemonstrasikan ulang.
10. Meminta ibu untuk tidak meneran dulu sebelum pembukaan lengkap. Ibu mengatakan
bersedia.
11. Melakukan observasi his, DJJ, nadi tiap 60 menit, suhu, tekanan darah dan pembukaan
tiap 4 jam pukul 07.30 WIB atau sewaktu-waktu bila ada indikasi (hasil terlampir pada
lembar observasi).

3.7 Catatan Perkembangan


1. Tanggal 27 Februari 2019 pukul 07.30 WIB
a. Data Subyektif
Ibu merasa mulas semakin sering dan keluar lendir darah dari jalan lahir.
b. Data Obyektif
1) KU ibu baik, kesadaran composmentis.
2) TD : 120/80 mmHg, N : 86 x/menit, S : 36,8oC, RR : 20 x/menit
3) His 3x10 menit, lama 30 detik
4) DJJ (+) 138x/menit (11-11-12), kuat dan teratur.
5) Perlimaan 3/5
6) VT :  5 cm, eff 50 %, ket (+), bloodslym (+), preskep, HII, spina ischiadika tidak
menonjol, ujung os coccygeus dapat ditolak.
c. Assessment
Inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal. KU ibu dan janin baik. Prognosa baik.
d. Penatalaksanaan
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa kondisi ibu dan
janin baik, pembukaan sudah 5 cm. Ibu mengerti
2) Menganjurkan keluarga untuk memberikan makan dan minum pada ibu di antara his.
Ibu bersedia makan biskuit dan minum teh hangat.
3) Meminta ibu untuk tidak meneran dulu sebelum pembukaan lengkap. Ibu
mengatakan bersedia.
4) Melakukan observasi his, DJJ, nadi tiap 30 menit, suhu,TD dan pembukaan tiap 4
jam atau sewaktu waktu bila ada indikasi (hasil terlampir pada lembar partograf).

2. Tanggal 27 Februari 2019 pukul 11.30 WIB


a. Data Subyektif
Pada pukul 11.30 WIB ibu merasa keluar cairan banyak dari jalan lahir. Pukul 12.30
WIB ibu merasa kontraksi semakin sering, kuat dan teratur. Merasa ingin meneran
seperti BAB dan tidak bisa ditahan.
b. Data Obyektif
1) KU ibu baik, kesadaran composmentis.
2) TD : 110/80 mmHg, N : 88 x/menit, S : 36,6oC, RR : 22 x/menit
3) Keluar cairan ketuban berwarna jernih jumlah ± 500 cc.
4) His 5x10 menit, lamanya 45 detik
5) DJJ (+) 142x/menit (12-12-12), kuat dan teratur.
6) Perlimaan 1/5
7) Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 11.30 WIB
Hasil VT :  9 cm, eff 90%, ket (-) jernih jumlah ± 500 cc, presentasi kepala, HII,
UUK di bawah symphisis, sutura teraba jelas, tidak ada bagian kecil samping
kepala janin, kesan jalan lahir normal.
b. Assessment
Inpartu kala I fase aktif deselerasi, KU ibu janin baik. Prognosa baik.
c. Penatalaksanaan
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa kondisi ibu dan
janin baik, pembukaan sudah 9 cm. Ibu mengerti
2) Menganjurkan keluarga untuk memberikan minum pada ibu di antara his. Ibu
bersedia minum air putih.
3) Meminta ibu untuk tidak meneran dulu sebelum pembukaan lengkap. Ibu
mengatakan bersedia.
4) Melakukan observasi his, DJJ, nadi tiap 30 menit, suhu,TD dan pembukaan tiap 4
jam atau sewaktu waktu bila ada indikasi (hasil terlampir pada lembar partograf).

3. Tanggal 27 februari 2019 pukul 12.30 WIB


a. Data subyektif
Ibu merasa kontraksi semakin sering kuat dan teratur.Merasa ingin meneran seperti
BAB dan tidak bisa di tahan

b. Data obyektif
1) KU ibu baik,kesadaran komposmentis
2) Muka tampak kemerahan dan berkeringat, menyeringai menahan nyeri.
3) TD : 110/80 mmHg, N : 92 x/menit, S : 36,8oC, RR : 20 x/menit
4) His 5x10 menit, lamanya 43 detik
5) DJJ (+) 142x/menit (12-12-12), kuat dan teratur.
6) Perlimaan 0/5
7) Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 12.30 WIB
Hasil VT : v/v: taa  10 cm, eff 100 %, ket (-), presentasi kepala, HIII, UUK di
bawah symphisis, sutura teraba jelas, tidak ada bagian kecil samping kepala janin,
kesan jalan lahir normal.
8) Perineum menonjol,vulva dan anus membuka
c. Assesment
Inpartu kala II fase ekspulsi,KU ibu dan janin baik.Prognosa baik
d. Penatalaksanaan
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
ibu boleh meneran. Ibu mengerti
2) Membantu ibu untuk menentukan posisi yang nyaman untuk proses persalinan. Ibu
memilih posisi setengah duduk.
3) Memastikan kesiapan perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan.Perlengkapan sudah siap.
4) Memimpin ibu untuk meneran saat ada his. Ibu meneran dengan baik.
5) Memberikan support dan pujian pada ibu.Ibu tampak semangat dalam mengejan
6) Mengobservasi DJJ di antara his. Hasil : (+) 128 x/menit, kuat, teratur, punctum
maximum 2 jari atas simfisis.
7) Saat kepala bayi crowning membuka vulva 5–6 cm, perineum tampak elastis,
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, tangan
lainnya menahan kepala dalam posisi fleksi agar kepala bayi defleksi secara perlahan
di atas simfisis.Kepala bayi tidak terjadi defleksi.
8) Setelah kepala bayi lahir cek tidak ada lilitan tali pusat, putar paksi luar, melahirkan
bahu secara biparietal. Setelah kedua bahu lahir, melahirkan badan dengan sangga
susur. Bayi lahir pukul 12.45 WIB.
9) Melakukan penilaian bayi dalam 0 detik yaitu bayi cukup bulan, menangis kuat,
gerak aktif.Bayi tidak mengalami asfiksia.

4. Tanggal 27 Februari 2019 pukul 12.45 WIB


a. Data Subyektif
Ibu senang dan bersyukur bayinya sudah lahir.
b. Data Obyektif
Bayi lahir spontan, belakang kepala, jenis kelamin laki-laki, tangis kuat, gerak aktif,
kulit kemerahan.
c. Assessment
Bayi baru lahir normal, keadaan umum bayi baik. Prognosa baik.
d. Penatalaksanaan
1) Meletakkan bayi di atas perut ibu dan mengeringkan bayi seluruhnya kecuali muka
dan telapak tangan.Bayi berada di atas perut ibu.
2) Mengganti kain bedong basah dengan kain bedong kering dan bersih.Bayi dialasi
dengan kain yang bersih dan kering.
3) Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat.Tali pusat sudah terpotong dan
terpasang klem di tali pusat bayi.
4) Melakukan IMD selama ± 1 jam, bayi ditelungkupkan di atas dada ibu dengan
diselimuti kain dan memasang topi.Bayi sudah menemukan puting susu ibu dan ada
reaksi menghisap.
5) Memberikan salep mata tetrasiklin 1%, injeksi vitamin K 1 mg secara IM pada paha
kiri anterolateral segera setelah bayi lahir.Di kedua mata bayi tampak ada salep mata
dan di paha kiri terdapat bekas suntikan dan keluarga mengetahui nya.
6) Memberikan imunisasi Hb0 0,5 ml 1 jam setelah pemberian vitamin K.Di paha
sebelah kanan terdapat bekas suntikan dan keluarga mengetahui nya.
7) Merencanakan untuk memandikan bayi minimal 6 jam setelah kelahiran bayi atau
bila suhu tubuhnya stabil.

5. Tanggal 27 Februari 2019 pukul 12.50 WIB


a. Data Subyektif
Ibu merasa perutnya mulas.
b. Data Obyektif
1) Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis.
2) TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik, uterus teraba bundar dan keras.
3) Kandung kemih kosong.
4) Tali pusat tampak di depan vulva.
c. Assessment
Kala III, keadaan umum ibu baik. Prognosa baik.
d. Penatalaksanaan
1) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan janin tunggal.Janin tunggal.
2) Menyuntikkan oksitosin 10 IU 1 menit setelah bayi lahir secara IM pada paha kanan
anterolateral ibu.Terdapat bekas suntikan dipaha sebelah kanan ibu.
3) Memindahkan klem pada tali pusat berjarak 510 cm di depan vulva.Panjang tali
pusat 10 cm d depan vulva.
4) Melakukan peregangan tali pusat terkendali sebanyak 2x saat ada his. Tali pusat
bertambah panjang, tidak ada tahanan lakukan PTT secara dorso kranial, pelepasan
plasenta secara Duncan yaitu pelepasan dari pinggir ke tengah sehingga muncul
semburan darah.Terdapat semburan darah yang keluar.
5) Saat plasenta berada di introitus vagina, lahirkan plasenta sesuai dengan sumbu jalan
lahir, kemudian memegang dan memutar plasenta searah jarum jam hingga plasenta
lahir seluruhnya. Plasenta lahir pukul 13.00 WIB.
6) Masase fundus uteri 15x15 detik.Kontraksi uterus keras dan bundar.
7) Memeriksa kelengkapan plasenta dan laserasi.Plasenta lahir lengkap, Sisi maternal :
Kotiledon lengkap, selaput ketuban utuh, tebal 2 cm, diameter ± 20 cm,Sisi fetal :
Insersi tali pusat sentralis, panjang ± 70 cm, tidak ada pembuluh darah yang
terputus,laserasi derajat 2 dan sudah di hecting.
8) Merencanakan pemeriksaan TTV, TFU ,Kandung kemih, Perdarahan selama 2 jam
post partum.

6. Tanggal 27 Februari 2019 pukul 13.15 WIB


a. Data Subyektif
Ibu merasa lega karena bayi dan ari-arinya telah lahir, perut masih terasa mulas.
b. Data Obyektif
1) KU ibu baik, kesadaran composmentis.
2) TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus teraba bundar dan keras.
3) Kandung kemih kosong.
c. Assessment
Kala IV, keadaan umum ibu baik. Prognosa baik.
d. Penatalaksanaan
1) Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan pada 15
menit di 1 jam pertama dan 30 menit di 1 jam kedua.Hasil terlampir pada partograf.
2) Mengajarkan ibu cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. Kontraksi
baik teraba keras dan bundar. Ibu dapat melakukan sendiri.
3) Memantau keadaan bayi meliputi suhu dan pernafasan. Suhu : 36,60C , R :
60x/menit.
4) Melakukan dekontaminasi peralatan bekas pakai dalam larutan 0,5% selama 10
menit. Mencuci dan membilas peralatan.
5) Membuang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.Ruangan tampak bersih.
6) Membersihkan ibu di tempat tidur, membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.Ibu tampak nyaman.
7) Memastikan ibu merasa nyaman dan menganjurkan keluarga memberi ibu makan
dan minum.Ibu makan nasi dan soto serta minum teh hangat.
8) Mendekontaminasi tempat dan alat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.Tempat
persalinan sudah tampak bersih.
9) Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.Tangan telah bersih.
10) Menjelaskan pada ibu tanda bahaya kala IV dan cara mengatasinya. Ibu mengerti.
Melengkapi partograf dan dokumentasi.dokumentasi sudah lengkap

Anda mungkin juga menyukai

  • Himpunan 1
    Himpunan 1
    Dokumen1 halaman
    Himpunan 1
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • 1 Setor
    1 Setor
    Dokumen1 halaman
    1 Setor
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Juz 1 Juz 2: Khotmil Qur'an Khotmil Qur'an
    Juz 1 Juz 2: Khotmil Qur'an Khotmil Qur'an
    Dokumen3 halaman
    Juz 1 Juz 2: Khotmil Qur'an Khotmil Qur'an
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • PERANG2
    PERANG2
    Dokumen2 halaman
    PERANG2
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Deret Ay
    Deret Ay
    Dokumen1 halaman
    Deret Ay
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Setor 2
    Setor 2
    Dokumen1 halaman
    Setor 2
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Jiwa Seminar
    Bab 1 Jiwa Seminar
    Dokumen19 halaman
    Bab 1 Jiwa Seminar
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Form Lahir Hidup PKM TIRON
    Form Lahir Hidup PKM TIRON
    Dokumen1 halaman
    Form Lahir Hidup PKM TIRON
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Pundak, Lengan Serta Kaki
    Pundak, Lengan Serta Kaki
    Dokumen2 halaman
    Pundak, Lengan Serta Kaki
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • 1 Uud
    1 Uud
    Dokumen1 halaman
    1 Uud
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Penutup
    Bab Iii Penutup
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii Penutup
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Persiapan Persalinan
    Persiapan Persalinan
    Dokumen2 halaman
    Persiapan Persalinan
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Surat Rujukan
    Surat Rujukan
    Dokumen2 halaman
    Surat Rujukan
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Soal Mat
    Soal Mat
    Dokumen1 halaman
    Soal Mat
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • 1 TWK
    1 TWK
    Dokumen1 halaman
    1 TWK
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • TWK
    TWK
    Dokumen2 halaman
    TWK
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • TWK 29 3
    TWK 29 3
    Dokumen1 halaman
    TWK 29 3
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Soal Dan Pembahasan TWK
    Soal Dan Pembahasan TWK
    Dokumen14 halaman
    Soal Dan Pembahasan TWK
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian
    Format Pengkajian
    Dokumen13 halaman
    Format Pengkajian
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Tiu Today
    Tiu Today
    Dokumen1 halaman
    Tiu Today
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • TWK
    TWK
    Dokumen2 halaman
    TWK
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • 4 TWK
    4 TWK
    Dokumen1 halaman
    4 TWK
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • 5 TWK
    5 TWK
    Dokumen1 halaman
    5 TWK
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • 1 Uud
    1 Uud
    Dokumen1 halaman
    1 Uud
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • 1 Untuk Bu Kesi
    1 Untuk Bu Kesi
    Dokumen5 halaman
    1 Untuk Bu Kesi
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • 1 Untuk Bu Kesi
    1 Untuk Bu Kesi
    Dokumen5 halaman
    1 Untuk Bu Kesi
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Pohon Masalah Asap Rokok
    Pohon Masalah Asap Rokok
    Dokumen2 halaman
    Pohon Masalah Asap Rokok
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Indonesia Sehat
    Indonesia Sehat
    Dokumen9 halaman
    Indonesia Sehat
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Pembahasan
    Bab IV Pembahasan
    Dokumen4 halaman
    Bab IV Pembahasan
    Ayu firstia
    Belum ada peringkat