Isi Buku PDF
Isi Buku PDF
A. Pengantar
Setiap kegiatan dalam sebuah organisasi bisnis dimaksudkan
untuk mendapatkan nilai tambah (added value) yang secara lebih
konkrit sebagai output berupan hasil keuntungan (profit). Untuk
mendapatkan keuntungan tersebut, sebuah perusahaan atau organisasi
bisnis biasanya melakukan kegiatan produksi atau operasioanl, yaitu
merubah bahan mentah (raw material) atau yang sering disebut unsur
masukan (input) menjadi keluaran berbentuk bahan jadi (output)
sehingga sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah diperoleh barang
jadi yang berbentuk suatu produk atau jasa yang sesuai dengan yang
diharapkan dan dibutuhkan konsumen, sebuah perusahaan dapat
memperoleh nilai tambah (added value) dari adanya proses produksi
atau operasional tersebut. Adanya additional value inilah yang
sebenarnya merupakan keuntungan (profit) bagi sebuah perusahaan.
Pada kenyataannya, bentuk sebuah organisasi tidak seluruhnya
bersifat mencari keunyungan (profit organization), tapi ada juga yang
berbentuk tidak mencari laba atau nir-laba (non for profit
organization) . Bentuk organisasi bisnis yang bersifat profit oriented
adalah Perseroan Terbatas (PT), Company Vereniging (CV), Usaha
Dagang (UD), Firma, dan lain-lain usaha yang bersifat mencari untung.
Bentuk-bentuk usaha non-profit seperti Yayasan Lembaga Konsumen,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan lain-lain. Lembaga Koperasi
adalah lembaga yang berbentuk anatara profit murni dan social atau
non-profit. Koperasi menggunakan istilah keuntungan saja malu-malu,
seperti Sisa Hasil Usaha (SHU), bahkan ada yang mengistilahkan Sisa
Amal Usaha (SAU). Untuk tujuan lembaga atau organisasi yang non-
profit, tetap harus diterapkan system Majemen Produksi/Operasi yang
modern agar diperoleh sebuah system organisasi yang optimal, efisien
dan efektis sehingga menjadi sehat bauik secara financial maupun
pengelolaan pada umumnya. Walaupun tidak terang-terangan mencari
keuntungan, namun sebuah organisasi social teteap harus memilki
pendapatan dan pendanaan yang cukup sehingga harus mampu
mengelola organisasi secara efisien. Sebagai contoh, sebuah sekolah
atau universitas atau bahkan rumah sakit, tentu harus smampu
Pemerintah
Pusat
Kelompok Pemerintah
politik Daerah
Pemasok
Supplier Penyalur
Kelompok
Pesaing Perusahaan
Lembaga
Serikat Konsumen
Buruh
Pelanggan
Karyawan
Pasar Lembaga
uang Keuangan
Random fluctuations
Adjustments Monitor
Needed output
Inputs Conversion
Land process
Outputs
Labour Goods
Servic
Management
e
Comparison
actual vs.
deesired
Feed Back
Inventory levels
Labour efficiency
Sales volume
Gambar 1.3.
Sistem Konversi atau Proses Produksi/Operasi menurut E, Adam et.all.
Random fluctuations
Late deliveries
Inputs
Land RecesSIons
Labour Labour turnover
Building, Conversion Outputs
Equipment process Goods
merchandise custom
store er with
manager deSIred
(+or-) mercha
ndise
Feed Back
observation of crop and soil conditions
prices received
prices received
FARM
Random fluctuations
Weather
Inflation
Inputs Government controls
Land
equipment
Farmer labour
Tractors, Conversion breakdown Outputs
combines, process Grain
plows, etc. Beef
buildings Milk
management
skills of farmer
(+or-)
Feed back
observation of crop and soil conditions
prices received
Count contributions
Church/synagogue Keep track of pledges
Pay the
mortgage,OtherBills
Process Industry
Inputs Output
Posting sorting Banking
Checks deposits Chemical processes Refining Cancelled checks
Petroleum Cooking Restaurant Gasoline, nylon
Produce, meat Farming Dairy Prepared
Land, cows Scheduling Airline hamburgers
Airplanes, pilots Repair, maintenance Hospital Wheat, butter
Doctors, equipment Crews, food, and
Assembly Automobile
Engines, tires seats
Patched hernia
Mini van
Gambar 1.6.
sistem Produksi/Operasi Merubah Input Menjadi Output.
Service sector
Government Federal, state, local
Education Public and private schools
Food McDonald’s, Lusby’s Cafeteria
Lodging Motel 6, Hilton Hotels
Entertainment Walt Disney, Paramount Pictures
Trade(retail, wholesale) Walgreen’s, Wal-Mart, Kmart
Utilities Pacific Gas & Electric
Transportation
Airlines American Airlains, Soutwest Airlines
Railroad CSX, Santa Fe
Trucking Overnight, J. B. Hunt
Finance Citicorp, American Express
Insurance Prudential, Aetna
Real estate
(b)
COMMERCIAL BANK
Perkiraan
Jenis Sumbangan ke MPO Kontributor
Tahun
1832 Division of labor by skill; asSIgnment of job skill; Charles Babb age
basics of time study
1900 Scientific management; time study and work study Frederick W. Taylor
developed; dividing planning and doing of work
150 porsi
Efisiensi tenaga kerja X 100% = 75%.
200 porsi
Rate of Population
Location Low (<=5%) Medium (5-10%) High (>=10%)
Ambon $ .3 $ .8 $ .9
Balikpapan $ .2 $ .6 $ 1.1
Cirebon $ .4 $ .5 $ .6
Denpasar $ .6 $ .7 $ .8
Probability (P) .2 .3 .5
Expective
Alternatif Outcomes x Probabilities Summation Value
(profit)
1 .3X.2 =.06 .8X.3 =.24 .9X.5 = .45 .06 + .24 + .45 = .75
2 .2X.2 =.04 .6X.3 =.18 1.1x.5 = .55 .04 + .18 + .55 = .77
4 .6X.2 =.12 .7x.3 =.21 .8x.5 = .40 .12 + .21 + .40 = .73
Kesimpulan :
1. Jika dipakai pendekatan Expected Value, outlet baru akan didirikan
di kota Balikpapan dengan nilai EV = $ 0.77 juta
2. Jika dipakai pendekatan Maximax, outlet baru juga didirikan di kota
Balikpapan karena akan memberikan prediksi anual profit selama 10
tahun mendatang adalah $1.1 juta.
3. Jika dipakai pendekatan Maximin, outlet baru akan didirikan di kota
Denpasar, karena di kota ini diharapkan akan diperoleh anul profit
sebesar $.6 juta.
4. Jika dipakai pendekatan insuficient reason, maka alternatif
pembukaan outlet baru adalah kota D dengan prediksi profit $2.1
juta.
Pertanyaan:
a. Metode produksi yang mana yang paling baik menurut masing-
masing pendekatan berikut?
b. Metode produksi mana yang harus dipilih? Mangapa ?