Disusun oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini, Shalawat dan salam tidak
lupa penulis sampaikan kepangkuan baginda Rasullulah SAW yang telah membawa risalah
untuk umat manusia Adapun Makalah yang penulis Tulis adalah OPTIMIZED
PRODUCTION TECHNOLOGY (OPT)
Selama dalam proses penulisan Makalah ini banyak sekali hambatan dan kesulitan yang
penulis alami di karenakan terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki.
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep TOC? Dan Jelaskan mengenai Asumsi TOC?
2. Sebutkan dan jelaskan Lima langkah dalam TOC?
3. Bagaimanakah Penggunaan TOC dalam Pengambilan Keputusan?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dalam makalah
ini antara lain:
1. Untuk memaparkan mengenai konsep TOC dan menjelaskan mengenai Asumsi
TOC
2. Untuk menjelaskan Lima langkah dalam TOC
3. Untuk memaparkan mengenai bagaimanakah penggunaan TOC dalam
Pengambilan Keputusan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Kendala atau Theory Of Constraints (TOC) merupakan sebuah filosofi manajemen
yang mula-mula dikembangkan oleh Eliyahu M. Goldratt. Setiap perusahaan menghadapi
sumber daya dan permintaan yang terbatas atas setiap produk.Keterbatasan-keterbatasan ini
disebut kendala (constraint).Teori kendala mengakui kinerja setiap perusahaan dibatasi oleh
kendala-kendalanya.Kemudian, teori kendala mengembangkan pendekatan spesifik untuk
mengelola kendala guna mendukung tujuan perbaikan yang berkelanjutan. Menurut TOC, jika
hendak memperbaiki kinerja, suatu perusahaan harus mengindentifikasi kendala-kendalanya,
mengeksploitasi kendalanya dalam jangka pendek, serta menemukan cara mengatasinya dalam
jangka panjang.
Menurut Hansen dan Mowen, jenis kendala dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Berdasarkan asalnya
Berdasar sifatnya
1. Kendala mengikat (binding constraint) adalah kendala yang terdapat pada sumber daya
yang telah dimanfaatkan sepenuhnya.
2. Kendala tidak mengikat atau kendur (loose constraint) adalah kendala yang terdapat pada
sumber daya yang terbatas yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
Selain itu Kaplan dan Atkinson menambahkan pengelompokan kendala dalam tiga bagian yaitu:
1. Kendala sumberdaya (resource constraint). Kendala ini dapat berupa kemampuan factor
input produksi seperti bahan baku, tenaga kerja dan jam mesin.
2. Kendala pasar (market resource). Kendala yang merupakan tingkat minimal dan
maksimal dari penjualan yang mungkin selama dalam periode perencanaan.
Theory of Constraint(TOC) mengakui bahwa kinerja setiap perusahaan dibatasi oleh kendala-
kendalanya, yang kemudian mengembangkan pendekatan kendala untuk mendukung tujuan,
yaitu kemajuan terus-menerus suatu perusahaan (continious improvement). Teori ini
memfokuskan diri pada tiga ukuran yaitu:
1. Throughput, adalah suatu ukuran dimana suatu perusahaan menghasilkan uang melalui
penjualan.
Dalam istilah operasional, throughput adalah selisih antara pendapatan penjualan dan
biaya variable tingkat unit. Seperti bahan baku dan listrik. Tenaga kerja langsung
biasanya dianggap sebagai beban tetap tingkat unit dan biasanya tidak dimasukkan dalam
definisi tersebut.Dengan pemahaman ini, throughput sesuai dengan margin kontribusi.
2. Persediaan, adalah semua dana yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan
baku mentah melalui throughput. Bahan persediaan dalam TOC merupakan semua aktiva
yang dimiliki dan tersedia secara potensial untuk penjualan.
Berdasarkan ketiga ukuran ini, tujuan manajemen dapat dinyatakan sebagai meningkatkan
throughput, meminimalkan persediaan, dan menurunkan beban operasi, tiga ukuran kinerja
keuangan akan terpengaruh: laba bersih dan pengembalian atas investasi akan meningkat dan
arus kas akan membaik. Meningkatkan throughput dan menurunkan beban operasi selalu
ditekankan sebagai unsur penting dalam perbaikan ketiga ukuran kinerja keuangan.Namun, peran
meminimalkan persediaan telah dipandang secara tradisional sebagai kurang penting
dibandingkan throughput dan beban operasional dalam mencapai perbaikan-perbaikan ini.TOC
mengakui penurunan persediaan dan mengurangi biaya penyimpanan sehingga menurunkan
beban operasi dan memperbaiki laba bersih. Namun,TOC memiliki argumen bahwa penurunan
persediaan akan meningkatkan daya saing perusahaan, karena dengan menurunkan persediaan,
akan diperoleh produk yang lebih baik, harga yang lebih rendah, dan tanggapan yang lebih cepat
terhadap kebutuhan pelanggan. Penerapan TOC dapat membantu manajer dalam meningkatkan
laba dan juga penjualan produk atau jasa yang berkualitas serta pemenuhan permintaan yang
tepat waktu sehingga perusahaan mampu beroperasi secara efisien dan efektif.
2) Investment cost sama dengan jumlah biaya bahan baku, work in process dan finished good
inventory
3) Biaya operasi sama dengan seluruh biaya operasi dalam memperoleh kontribusi throughput
1. TOC berpendapat bahwa aktivitas produksi mempunyai sifat yang saling tergantung dan
TOC mengenali bagaimana aktivitas yang paling terbatas mengendalikan kinerja pada
sistem yang lebih luas.
3. Proses TOC dalam menghilangkan bottleneck secara terus menerus akan berdampak pada
kesuksesan sub sistem perusahaan yang lebih luas dan mempelopori perubahan budaya
manajemen perusahaan. Misalnya TOC mendorong komunikasi dan pemecahan masalah
pada semua area fungsional dalam suatu organisasi.
2) Kendala sumber daya, artinya kapasitas sumber daya diperusahaan tidak cukup untuk
memenuhi permintaan pasar.
4) Kendala bahan baku, artinya bahan baku yang berasal dari luar menjadi terbatas.
Pada langkah yang pertama dalam pemecahan masalah adalah mengidentifikasi dari sistem
kendala, (Ruhl, 1996). Sehingga pihak manajemen harus membuat flowchart kegiatan yang
menunjukan urutan proses produksi dan jumlah yang dibutuhkan untuk setiap proses tersebut
(Blotcher,2010). Sehingga dengan dibuatnya flowchart tersebut maka manajer dapat mendeteksi
kemungkinan terjadinya pemborosan-pemborosan. Analisis tugas (Task Analysis), yang
menggambarkan aktivitas dari setiap proses secara rinci, juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kendala-kendala yang mengikat. Pada perusahaan manufaktur untuk
mengidentifikasi kendala yang ada maka manajer melakukan penelitian terhadap jumlah
persediaan setengah jadi, adanya waktu tunggu dari satu proses ke proses yang begitu lama,dll.
Menentukan cara menghilangkan atau mengelola constraint dengan biaya yang paling
rendah. dengan memastikan bauran produk optimal yang diproduksi. Kendala pengikat yang
utama disebut drummer.Tingkat produksi kendala drummer menentukan tingkat produksi
keseluruhan pabrik. Penyangga waktu (time buffer) adalah persediaan yang dibutuhkan untuk
menjaga agar sumber daya yang mempunyai kendala tetap sibuk dalam interval waktu
tertentu.Tujuan penyangga waktu adalah melindungi throughput perusahaan dari setiap
gangguan yang dapat diatasi dalam interval waktu tertentu.
Tali (ropes) adalah tindakan yang diambil untuk mengikat tingkat dimana bahan baku
dikirim ke pabrik (pada awal operasi) pada tingkat produksi sumber daya yang mempunyai
kendala. Tujuan sebuah tali adalah memastikan persediaan barang dalam proses tidak melampaui
tingkat yang dibutuhkan untuk penyangga waktu. Jadi, tingkat drummer digunakan untuk
membatasi tingkat pelepasan bahan baku dan mengendalikan tingkat produksi operasi pertama
secara efektif. Kemudian, tingkat operasi pertama mengendalikan tingkat operasi-operasi
berikutnya.Sistem persediaan teori kendala OC sering disebut system drum-buffer-rope (DBR
System). Meskipun kebanyakan sistem mempunyai beberapa kendala utama yang benar-benar
dapat membatasi kinerja sistem dan pihak manajemen selalu menangani kendala yang saling
berhubungan (kendala yang mempengaruhi system secara tidak langsung melaui interaksinya
dengan kendala utama). Kendala yang ada didalam suatu sistem saling mempengaruhi pada
jangka pendek jika tidak dikelola dengan benar, sehingga akan berkembang menjadi lebih besar,
ada 2 (dua) alasan utama yaitu: 1) Kurang baiknya penjadwalan pada sumber daya yang tidak
memiliki kendala, dan 2) Kebijakan yang membatasi kapasitas sumber daya (Atwater,B and
Gagne,1997)
Keberadaan kendala mungkin dapat digunakan lebih efektif dengan memanfaatkan pada
jangka pendek efek dari perbedaan konsumen dan komposisi produk. Pilihan tersebut dapat
digunakan dalam jangka pendek yang mewakili perbedaan cara dalam menggunakan seluruh
kapasitas dari sumber kendala tanpa membuat perubahaan dalam kapasitas itu sendiri. Pada
intinya perbedaan pilihan ini adalah untuk meningkatkan profit dengan cara menentukan
komposisi produk yang paling menguntungkan, Campbell tahun 1996 dan Blotcher(2010).
Masing-masing produk atau pilihan konsumen perlu dievaluasi, sehingga manajer harus
memfokuskan usaha untuk meningkatkan volume dan persentase dari komposisi produk, waktu
yang dibutuhkan masing-masing produk pada kendala yang mengikat.
Strategi promosi tentunya akan meningkatkan penjualan produk, sehingga jumlah produk
yang akan dijual menentukan jumlah barang yang akan diproduksi. Pergeseran komposisi
mungkin akan menyeleksi pengurangan dalam harga jual atau menambah biaya promosi dan
iklan. Harga dan biaya yang akan diganti dari throughput potensial dari jumlah target produk.
Kunci dari tujuan ini adalah menemukan cara yang signifikan untuk meningkatkan throughput
baik dalam jangka pendek ataupun dalam jangka panjang.
Setelah tindakan untuk mengusahakan penggunaan kendala yang ada dilakukan secara
maksimal, langkah selanjutnya adalah memulai program perbaikan yang berkelanjutan dengan
mengurangi keterbatasan yang dimiliki kendala yang mengikat atas kinerja perusahaan.
Menurut Hansen and Mowen (2007) Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan
dikurangi biaya variabel total. Satu satunya yang merupakan perbedaan antara pendekatan theory
of constrain dan contribution margin adalah pengakuan pada tenaga kerja langsung dan overhead
pabrik variabel. Biaya variable menyajikan persentase kecil dari total biaya dengan
memindahkan secara otomatis menambah biaya produksi tetap. Meskipun theory of constrain
tidak menghitung biaya variabel dalam pengambilan keputusan sementara contribution margin
mempergunakannya.
Pendekatan theory of constrain mencari bauran produk untuk memperbanyak penjualan pada
suatu waktu sementara pendekatan contribution margin menggambarkan bahwa
memproduksipada biaya terendah akan menurunkan biaya dan menghasilkan lebih banyak
keuntungan setelah dikurangi dengan biaya bahan baku yang dipergunakan untuk membuat
produk dan perbedaannya adalah jumlah laba yang dihasilkan. (Atwater,B and Gagne; 1997).
ABC tidak secara eksplisit memasukan kendala sumber daya dan kapasitas aktivitas
produksi.Oleh sebab itu ABC tidak dapat digunakan untuk menentukan komposisi produk
terbaik dalam jangka pendek. Menurut Atkinson,et al(2004) perbedaan utama antara Theory of
Constrain dengan Activity Based Costing seperti yang diuraikan dalam Tabel berikut :
Langkah-langkah Goldratt untuk menerapkan TOC sebagai suatu proses pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut :
Jenis-jenis kendala :
Kandala tersebut digunakan untuk menentukan bauran produk optimal yang akan
memaksimalkan throughput (memaksimalkan total margin kontribusi) sesuai dengan semua
kendala perusahaan. Manajer harus memilih bauran optimal dengan memperhatikan kendala-
kendala yang dihadapi perusahaan.
Misalnya :
Kakek Nenek Company memproduksi dua jenis komponen mesin X dan Y dengan Margin
Contribusi masing-masing $300 untuk X dan $600 untuk Y. Hari kerja seminggu 5 hari.
Disini dapat dikatakan : lebih baik Kake Nenek Company memproduksi dan menjual komponen
Y karena memilik MC/unit terbesar. Tetapi solusi ini belum tentu baik. Karena terdapat kendala
dalam hal jam bor sebagai kendala yang mengikat dalam memproduksi komponen mesin
tersebut.
X Y
Jika ternyata Kake Nenek Company dapat menjual paling banyak 30 unit komponen X dan 100
komponen Y sehingga bauran optimalnya menjadi :
Di banyak perusahaan ada sedikit kendala sumber daya yang mengikat. Kendala pengikat
utama disebut drummer, dimana tingkat produksi kendala drummer merupakan tingkat produksi
keseluruhan pabrik.
1. Tali / Rope
2. Penyanggah waktu / buffer
Tali / Rope Tindakan yang diambil untuk mengikat tingkat dimana bahan baku dikirim ke
pabrik (awal proses) pada tingkat produksi sumber daya yang memiliki kendala.
Contoh di atas :
Sedangkan proses Peggerindaan dan pemolesan kendala longgar bisa memproduksi lebih
banyak dari yang disyaratkan bauran produk.
Misal : Kakek Nenek Company merencanakan tambahan ½ shift menaikan kendala jam bor
dari 120 jam menjadi 180 jam dengan biaya $50/jam
Misal :
Manfaat : $12.000
KESIMPULAN
Traditional costing dianggap tidak bisa menghasilkan alokasi biaya yang tepat karena
unsur simple averaging dengan single driver.
ABC System menawarkan alokasi biaya yang lebih fair karena tiap produk memperoleh
pembebanan sesuai dengan konsumsi resources pada tiap-tiap aktivitasnya. Namun, ABC
tidak mempertimbangkan bagaimana lancarnya material mengalir melalui profitabilitas
produk seharusnya mencerminkan perbedaan semacam ini dalam konsumsi sumber daya,
dan lebih tepat digunakan untuk perspektif jangka panjang.
TOC merupakan pelengkap costing system yang bertujuan mendorong efisiensi produksi
DAFTAR PUSTAKA
Blocher , Stout, and Cokin. 2010. Cost Management; a Strategic Emphasis. New York:
McGraw-Hill Companies Inc.
Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2011. Management Accounting. Edisi Kedelapan.
Buku Dua., Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hongren, Charles T, George Foster dan Srikant M. Datar. 2000. Cost Accounting: A Managerial
Emphasis. Tenth Edition. Prentice Hall, New Jersey
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/toc-theory-of-constrain.html