Anda di halaman 1dari 2

Budaya individualistik :

Setiap orang tumbuh dan besar di lingkungan keluarga kecil atau nuclear family yang terdiri dari
bapak ibu dan anak. Anak-anak belajar berpikir dengan menggunakan kata saya.

Berbicara terus terang apa adanya merupakan karakteristik orang jujur. konfrontasi dibenarkan bila
ada perselisihan antara beda pendapat karena dengan cara ini dapat memecahkan masalah.
Persahabatan bersifat sukarela dan harus dikembangkan.

Kepemilikan sumber-sumber bersifat individual bahkan bagi anak-anak seorang anak berumur 18
tahun sudah dianggap dewasa dan secara ekonomis berdiri sendiri tidak lagi bergantung kepada
orang tua.

Berlaku komunikasi konteks rendah, berbicara kepada orang lain adanya meskipun menyinggung
perasaan yang mendengarnya tanpa tedeng aling-aling semua perasaan, pendapat, dan pemikiran
diungkapkan melalui pesan secara eksplisit.

Pelanggaran mengarah kepada rasa bersalah dan kehilangan harga diri.

Budaya kolektivistik

Seorang anak lahir dan besar di lingkungan keluarga besar dan berlanjut dilindungi dan dituntut
kepatuhan dan kesetiaan kepada keluarga besar. Anak-anak belajar berpikir dengan menggunakan
kata kita atau kami

Keharmonisan harus selalu dipelihara dan di konfrontasi langsung dihindarkan. Kata tidak jarang
digunakan karena dinilai terlalu kasar dan tidak sopan.

Kepemilikan sumber sifat kolektif dan harus berbagi dengan saudara. Kalau seorang kakak sudah
bekerja adiknya masih sekolah dan orang tuanya tidak mampu membiayai maka kakak wajib
membiayai sekolah adiknya.

Berlaku komunikasi konteks tinggi. Komunikasi konteks tinggi seseorang tidak banyak berbicara baik
lisan maupun tertulis karena pesan-pesan itu secara implisit melekat pada tubuh kita.

pelanggaran mengarah kepada rasa malu atau Shame dan kehilangan muka baik untuk dirinya
walaupun untuk kelompoknya.

Cara cara mengatasi perbedaan budaya

Menurut Thomas dan inkson (2009) apa yang telah dikemukakan di atas merupakan gejala dan
bagaimana cara mengobatinya atau mengatasinya? bagaimana kita sebagai orang biasa dapat
memperoleh kemampuan untuk merasa sedang apabila bergaul dengan mereka dari budaya yang
berbeda tahu apa yang mau dikatakan dan dilakukan melakukan bisnis dan hubungan-hubungan
lainnya dengan tingkatan relaksasi yang sama dan harapan yang sama mengenai sinergi dan
keberhasilan yang kita alami dalam hubungan seperti dengan orang-orang dari budaya kita sendiri?

Mengharapkan orang lain untuk menyesuaikan

Memahami perbedaan perbedaan budaya


Kecerdasan kultural terdiri dari tiga bagian

Yang cakap secara kultural memerlukan pengetahuan atau knowledge mengenai budaya dan
mengenai prinsip-prinsip dasar mengenai interaksi-interaksi silang budaya. ini berarti mengetahui
apa itu budaya bagaimana budaya itu beradab dan bagaimana budaya itu mempengaruhi perilaku.

Orang yang cakap secara kultural perlu memperhatikan ke berhati-hati and atau mindfulness,
kemampuan untuk memperhatikan secara reflektif dan kreatif isyarat isyarat dalam menghadapi
situasi silang budaya dan kepada pengetahuan dan perasaan perasaan sendiri

berdasarkan pada pengetahuan dan keberhasilan hatian orang yang cerdas secara kultural
mengembangkan kecakapan atau skill silang budaya menjadi competent pada semua situasi.
Kecakapan ini meliputi memilih perilaku yang tepat dari daftar mengenai kumpulan yang terbaik dari
perilaku yang korek bagi situasi antar budaya yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai